NovelToon NovelToon
My letnan

My letnan

Status: tamat
Genre:Tamat / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan Tentara / Romansa
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Chika cha

Cover by me

Namanya Saga Bimantara, perwira tentara berpangkat letnan satu. Ia di jodohkan dengan anak dari komandannya di kesatuan yang bernama Nada queenza rahadi. Tentu saja Saga menerima perjodohan itu di karenakan dirinya juga membutuhkan istri agar sang ibu tidak sibuk menyuruhnya untuk nikah.

Namun di sisi lain Nada—gadis yang akan di jodohkan dengan Saga menolah mentah-mentah perjodohan tersebut, tentu saja dengan alasan dia tidak mengenal Saga lebih-lebih usia pria itu yang sangat jauh di atasnya. Dalam bayangannya pria dengan usia segitu sudah peot, reyot, dan tentu saja dekil mengingat pria itu berprofesi sebagai tentara.

Sampai suatu hari takdir mempertemukan keduanya dalam sebuah insiden yang dimana Nada dalam bahaya yang akan di perkosa para pembegal. Di situlah Saga datang sebagai penolong Nada dan di situlah Nada jatuh cinta pada pandangan pertama ke Saga. Tapi baik Saga maupun Nada tidak tau kalau merekalah yang di jodohkan.

Yuk, baca ceritanya disini👇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chika cha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu kembali

"Mampus, gue mati muda, di makan babi hutan pula hiks!" Nada menangis sambil mejamkan mata rapat-rapat takut aan babi hutan yang kini tengah menatapnya.

Dor!

Tiba-tiba ada suara tembakan, 2 orang berbaju loreng sedang berpatroli menembak babi hutan yang mengejar Nada tadi. Seketika tubuhnya menegang saat mendengar suara tembakan yang entah berasal dari mana. Membuat tangisnya mendadak berhenti dan menyisahkan sesenggukan. Perlahan Nada membuka matanya dan melihat babi hutan yang sudah terkapar di atas tanah. Ia menghela nafas lega, tapi siapa yang menembak babi hutan itu? Nada pun menelisik jauh samar-samar ia melihat dua pria berbaju loreng berjalan mendekatinya.

"Sedang apa kamu disini sampai di kejar-kejar babi hutan?" tanya salah satu tentara begitu tiba dan sedang berdiri di hadapannya.

"Saya mahasiswi KKN disini yang baru datang pak, terus saya mau nemui suami saya disini. Saya malah ketemu babi hutan itu dan berakhir di kejar-kejar." Nada mencoba berdiri, "aw ringisnya merasakan sakit di area kaki kanannya yang tersandung tadi.

"Jangan ngada-ngada kamu, ini jalan tikus tempat penyusup keluar masuk. Apa kamu bagian dari mereka?"

"Ha? Gak dong pak, saya cantik begini masak di bilang bagian dari mereka"

Apa 2 mata tentara ini sedang baling, cewek secantik Nada masak di samain sama penyusup.

Kedua tentara itu menatap Nada dari ujung kaki sampai ujung kepala, dari sisi mana ia di kategorikan cantik. Saat itu bahkan dia terlihat seperti gelandangan. Pakaian yang kotor, wajah yang gak karuan kucelnya, rambut sudah seperti sangkar burung. "Coba tunjukkin tanda pengenalmu" pinta salah satu tentara tersebut.

Deg!

Mampus!

Matilah Nada, dia tidak membawa ktp atau kartu mahasiswanya, bahkan ponselnya pun ketinggalan di posko. "Gak saya bawa pak, ketinggalan di posko"

"Alasan aja kamu, kamu mau bohongin saya ya?"

"Astagfirullah, gak lah pak, kenapa saya bohong?"

"Bawa dia ke kantor, biar kita periksa" ucap salah satu tentara telak.

Astaga, kenapa nasib Nada apes hari ini, di kejar babi hutan, terus kakinya terkilir, bertemu tentara, dituduh penyusup, sekarang mau di bawa ke kantor, jangan-jangan setelah ini dia berakhir di penjara. Nada menggelengkan kepalanya. "Aku cuma mau ketemu Om Saga" batinnya.

"Ngapa kamu geleng-geleng?"

"Saya bukan penyusup pak, saya ini mahasiswa, ayah saya juga seorang mayjen di kota asal saya,terus suami saya juga seorang tentara. Jangan tangkap saya pak"

"Kamu pintar banget bohongnya ya. Gak sekalian bilang ayahmu presiden, suamimu anaknya menteri?!"

Astaga, kenapa dia bertemu dengan tentara-tentara yang keras kepala dan tidak mau mendengarkannya.

Kedua tentara itu pun mencengkram kedua tangan Nada. Sudah seperti tahanan saja Nada di perlakukan mereka.

"NADA!!" teriak seseorang dengan suara berinton yang Nada tahu siapa pemiliknya, ya Saga.

Nafas pria itu terengah-engah karena berlari menyusuri hutan, setelah mendapatkan kabar dari Dirga kalau Nada berada di sana untuk KKN.

Flashback

"Ciee yang udah ketemu istrinya" ledek Dirga.

Saga hanya diam, ia masih mencuci mobil jep yang sudah terlihat kotor di depan mess.

Karena Saga masih belum bereaksi Dirga kembali bertanya. "Mbak Nada sudah sampai ke sini mas?"

Saga menghentikan kegiatannya "memangnya Nada kesini?"

Dirga membulatkan matanya "iya, dia sedang KKN disini dengan temannya yang lain. Terus kata temennya, mbak Nada kesini, mau ketemu mas Saga"

Saga gantian membulatkan matanya "Nada gak ada kesini, saya belum ketemu dia"

"APA?!" pekik Dirga, "udah 20 menit lo mas, semenjak saya datang ke posko mereka. Jangan-jangan—" belum selesai Dirga berbicara, Saga sudah berlari menyusuri hutan, mencari istrinya.

Flashback off

Kedua tentara yang mencengkram Nada memberi hormat pada Saga. Sebelum kedua tentara itu memberikan laporan atas Nada, Nada sudah memekik duluan.

"Om Saga!" dengan buru-buru Nada melepaskan cekalan kedua pria tersebut dan berusaha berlari ke Saga yang sudah ia rindukan setengah mati "akh!" kakinya yang terkilir menghentikan langkahnya, ia bahkan terjatuh. Dengan refleks Saga pun menghampiri Nada yang terjatuh, Saga lalu memeluk erat tubuh Nada, Nada mencium aroma tubuh yang sudah lama ia rindukan. Nada menenggelamkan wajahnya di dada bidang suaminya tersebut. Nada terisak di sana.

Kedua tentara tadi malah diam mematung, melihat adegan itu. Berusaha mencerna adegan yang terjadi di depan mata mereka.

"Ada apa dengan istri saya?" Tanya Saga pada kedua tentara yang masih diam mematung di hadapannya, Saga pun mengurai pelukannya menatap dingin kedua tentara itu.

Mata kedua tentara itu membelalakkan seakan-akan ingin keluar mendengar penuturan Saga yang mengatakan wanita yang mereka tangkap tadi adalah istrinya.

Di bilangin ngeyel sih siih.

"Maaf komandan, kami tidak tau, kalau wanita itu istri Anda"

"Kan tadi saya sudah bilang, saya istri seorang tentara, ayah saya mayjen. Tapi kalian tidak percaya, malah kalian meledek saya, mengatakan tidak sekalian saya mengatakan ayah saya seorang presiden, atau suami saya anak menteri!" pekik Nada mengulangi penuturan kedua tentara tersebut.

Kedua mata tentara itu mendelik seakan-akan akan keluar dari tempatnya, bisa-bisanya gadis itu mengadukan apa yang mereka katakan pada Saga.

Saga menghela nafas lega "kalian pergi, kembali betugas. Istri saya, biar saya yang urus" ucap Saga pada akhirnya.

"Siap komandan" kedua tentara itu pun pergi meninggalkan Saga dan Nada.

Nada menghela nafas lega, ia akhirnya bertemu dengan suaminya yang selama satu tahun tidak bertemu.

Saga menundukkan kepalanya agar sejajar dengan wajah Nada.

"Kakinya sakit hm?" tanya Saga dengan lembut.

Nada bisa merasakan hembusan nafas Saga yang menyentuh wajah Nada dengan lembut saat berbicara.

Nada menganggukkan kepalanya manja.

Saga pun menggendong Nada ala bride style.

Akhirnya mereka sampai di area mess tempat Saga tinggal, semua tentara memandangi Saga yang sedang menggendong Nada. Nada merasa malu karena di tatap oleh banyak mata di sana.

"Om turunin aku dong, aku malu"

"Gak usah aneh-aneh, kaki kamu masih sakit, mana bisa saya biarkan kamu jalan sendiri dengan kaki seperti itu"

Nada merasa gemas melihat suaminya ini. Nada menenggelamkan wajahnya dalam dada bidang Saga.

Sampailah di mess tempat Saga tinggal.

"Buka pintunya" pinta Saga pada Nada yang masih anteng di gendongannya.

Nada menuruti perintah sang suami memutar tuas pintu, lalu membukanya. Mereka akhirnya masuk ke dalam mess tersebut.

Saga langsung menurunkan Nada di atas ranjang tempat ia tidur.

"Aku masih kotor Om, aku duduk di lantai aja, nanti tempat tidur om Saga kotor" ucap Nada.

Saga yang sedari tadi tidak dapat melihat wajah Nada karena di hutan sangat gelap kini menatap wajah istrinya yang terlihat kucel, rambut seperti sangkar burung. Saga pun tertawa melihat itu.

"Kenapa malah ketawa"

"Kamu kayak anak kucing yang di buang di tengah hutan, terus jadi gak karuan keadaannya" jelas Saga masih dengan tawanya.

Ya Tuhan. Double apes Nada, hari pertama Nada bertemu dengan Saga malah terlihat seperti gelandangan.

" Puas ya Om Saga ketawain aku" Nada bersedekap dada, sambil mengerucutkan bibirnya, kesal.

Saga pun perlahan berhenti tertawa, ia menatap Nada yang terlihat menggemaskan saat itu.

Nada menjadi salah tingkah ditatap segitunya oleh Saga.

" Ehm... Biasa aja dong liatnya. Aku tau aku kayak gem—" belum selesai Nada berbicara Saga sudah memotongnya.

"Saya sangat rindu kamu Nada"

Seketika telinga dan wajah Nada memerah mendengarnya, jantungnya berdebar.

Saga pun mengelus puncak kepala Nada dengan lembutnya.

"Saya ke belakang dulu siapin air buat kamu mandi"

Nada pun menganggukkan kepalanya.

Saga pergi ke belakang, menimba air untuk Nada.

Di tempat mereka berada sekarang, jika ingin mandi, mencuci, buang hajat. Warga di sana akan pergi ke sungai yang dekat dengan pemukiman. Sementara kalau di rumah, beberapa warga mempunya sumur seperti yang ada di mess Saga namun itu juga harus menimba dulu kalau mau mandi.

Ribetkan?!

Akhirnya Saga selesai. "Kamu bersihin tubuh kamu dulu"

Nada melihat kakinya yang masih sakit, Saga pun mengerti. Ia menggendong Nada untuk ke kamar mandi.

Melihat kondisi kamar mandi yang begitu terbuka, kamar mandi itu hanya memiliki dinding, tidak memiliki atap untuk penutupnya. Nada sedikit ragu untuk mandi disana.

"Yakin Om aku harus mandi di sini?"

Saga menganggukkan kepalanya. "Kenapa memangnya?"

"Lah ini terbuka banget dong Om, masak iya aku harus mandi di tempat yang begini. Nanti kalau ada yang ngintip aku gimana?"

Memang banyak dong yang bisa ngintip entar.

"He? Siapa juga yang mau ngintipin kamu?"

"Ya orang dong Om masak macan"

"Gak ada, saya jagain diluar nanti. Cepetan mandi" Saga pun keluar dari dalam kamar mandi.

"Beneran loh ya, jangan tinggalin aku. Tungguin aku di depan kamar mandi"

"Iya" sahut Saga dari luar kamar mandi.

Saga mengambil baju kaos dan celana training miliknya untuk di berikan pada Nada, lalu kembali ke kamar mandi lagi.

Saga meletakkan baju itu di atas dinding kamar mandi "ini bajunya!"

Akhirnya Nada selesai, Saga kembali menggendongnya masuk ke dalam mess. Dan didalam mess sudah ada 2 tentara lain yang baru pulang dari masjid untuk sholat magrib.

Mereka terpaku melihat Saga yang tengah menggendong wanita.

"Lettu Saga" pekik mereka serentak.

Dengan santainya Saga melewati mereka menurunkan Nada di atas ranjangnya.

"Let ini siapa?" tanya Wahyu teman satu mess Saga.

"Istri saya" jawab Saga dengan entengnya.

Tentara disana tidak ada yang mengetahui bahwa Saga sudah menikah. Kecuali Gibran, Dirga, Reza, Abhian dan mereka yang satu batalyon dengan Saga.

"Lettu gak pernah cerita kalau sudah menikah" ucap Fauzan.

"Wong kalian juga gak pernah nanyak, masak iya saya yang koar-koar" Saga mengambil minyak urut, mengurut kaki Nada yang terkilir.

"Akkkh!!" pekik Nada kesakitan.

"Kenapa kamu bisa terkilir begini?" tanya Saga, masih mengurut kaki Nada secara pelan.

"Aku jatuh"

"Kok bisa jatuh?"

Nada menatap wajah ketiga tentara yang masih berdiri di pintu mess mereka juga terlihat penasaran akan apa yang terjadi dengan istri Saga yang baru mereka ketahui. Nada malu untuk memberitahukan Saga kalau ia jatuh karena di kejar babi hutan tadi.

Nada mendekatkan mulutnya ke telinga Saga lalu ia berbisik "aku di kejar babi hutan tadi" lalu Nada cengengesan.

Saga yang mendengar itu pun membulatkan matanya, apa dia tidak salah dengar? Bahwa Nada di kejar babi hutan. Lucu sekali. Saga berusaha menahan tawanya agar tidak pecah.

Saga melanjutkan mengurut kaki Nada, dengan di pantau oleh ketiga tentara tadi.

"Aww sakit Om, pelan-pelan urutnya"

"Oh maaf" Saga kembali mengurut dengan hati-hati.

1
Kamsir Umasugi
Buruk
Adit kenz
/Good/
Mugiarti
gemees
guntur 1609
senengnya di hari tuanya melihat semua anaknya berhasil. tu menjadi suatu krbanggaan bagi orang tuanya. mudah2 an anak ku nanti berhasil kelak dewasa nanti
guntur 1609
nunggu si saga tu si baby
guntur 1609
yg sabar nada. emang orang yg gak merasakn enak kali bilang ikhlas. tapi yg pernah merasakan sulit merasakan ikhlas. yg pasti kita menikmati sakit dan sedihnya. hany waktu yg bisa mengobati semua tu tapi yakin dan percaya Allah tu maha oemberi kuasa. contoh seperti aku. kami kehilangan putri tercinta kami seminggu lagi mau lahiran. tapi 6 bukan kemudian. kami dipercayakan lagi seorang putri di tengah kehadiran kami
guntur 1609
knp nada panggilan yang gak dirubah terus. sbntr mas. sbtr om
guntur 1609
hahahah kasihan saga...
guntur 1609
masalahnya letnan saga belum tahu rasanya candu belah duren bu ibu
guntur 1609
saha marahi anggotanya. gara2 si nada perhatikan anggota saga yg lagi berlari
guntur 1609
akhirnya babang saga belah duren
guntur 1609
hahahahahah
guntur 1609
lah dapat pak imam yg sholeh. beruntung lingga punya camne yg sholeh
guntur 1609
emang kalau jodoh gak akan krmana
echa purin
👍🏻
Nayaka
panggilannya di rubah dong kak jangan om terus
Anisa Rasid
ceritanya mengandung bawang ya,saya udah nangis tapi pas di lagu gugur bunga itu, sedih banget 😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
gee
30 tahun lettu? biasanya udah kapten..panggilannya bukan lettu tp danton atau danki jika dia pegang jabatan..panggil seniornya abang (asuh),juniornya deksuh (adek asuh)..agak janggal aja dipanggil lettu..
klo ke bawahan,biasanya iya..kopraal,atau Pot.
Lita Pujiastuti: mungkin dulu dari tamtama mbak...
total 1 replies
Irni Yusnita
keren Thor 👍
D_Mayanti
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!