Dona sang wanita karir yang berprofesi sebagai seorang Dokter harus merelakan rumah tangga nya hancur oleh pengkhianatan yang di lakukan oleh suami nya.17 tahun membina rumah tangga nyata nya tak membuat sang suami berdiri Kokoh di tempat nya sebagai kepala keluarga.alasan keluar kota yang sering di gunakan setiap waktu.membuat hubungan terlarang itu kian berlanjut sampai pada waktu Dona sendiri lah yang mengetahui nya secara langsung.
Betapa sakit nya hati Dona ketika itu.Dona akhirnya memutuskan untuk berpisah dari suami nya dan melanjutkan hidup nya bersama kedua buah hati nya yang sudah beranjak dewasa.
Sanggup kah Dona membahagiakan kedua anak nya seorang diri? Atau bahkan menyerah dan merelakan hak asuh berada di tangan suami dan juga madu nya? Lantas perjuangan apa saja yang di lakukan anak-anak nya agar kedua orang tua nya tak jadi bercerai?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oland sariyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Di saat mereka bertiga hendak menyantap sarapan yang sudah tersaji di atas meja makan.tiba- tiba saja sebuah mobil terdengar berhenti di depan rumah.
" Tumben Ayah datang sepagi ini? Mau apa lagi Ayah datang ke sini.jangan bilang jika wanita simpanan nya itu juga ikut kemari." batin Alena pura-pura cuek dan tetap menyantap sarapan yang sudah masuk ke dalam piring nya.
Mereka bertiga tetap berada di posisi masing-masing ketika mendengar hentakan sepatu pantofel milik Bram beradu dengan lantai marmer rumah.
" Maaf Bu! Ada Bapak datang." ujar Bi Surti memberitahu.
Dona hanya mengangguk kan kepala seraya tersenyum manis kepada Bi Surti.tapi tidak untuk Bram karena dia tidak ingin orang lain salah paham dan berakhir dengan tuduhan yang sangat menyakiti perasaan nya.
Alena dan Priska tetap mencium punggung tangan lelaki itu dengan wajah enggan.apalagi saat Bram mencium kening mereka dengan begitu lama.
" Silahkan duduk Mas,maaf kami lagi sarapan.kalau ingin ikut silahkan saja." ucap Dona mempersilahkan tamu nya untuk menikmati hasil masakannya.
Tanpa berpikir panjang lagi.Bram langsung mengambil nasi untuk diri nya sendiri karena sudah paham jika Dona saat ini tidak berhak lagi untuk melayani nya.
Bram makan dengan begitu lahap sampai nambah 2 kali dan berhasil membuat ketiga wanita yang berada di samping nya menatap heran.
" Ayah kayak nggak pernah makan satu minggu aja." batin Alena meletakkan sendok di piring nya setelah isi piring nya habis tidak bersisa.masakan buatan Dona benar-benar enak dan tidak pernah kalah dari restoran mewah sekali pun.
" Pelan-pelan Ayah! Tidak akan ada yang mau mengambil isi piring Ayah." Priska membuka suara memperingati sang ayah yang makan seperti anak kecil dan mulut nya tidak berhenti mengunyah walaupun hanya sebentar saja.
" Maaf sayang, masakan Ibu selalu enak dan Ayah sangat merindukan nya." ucap Bram to the point.
Alena dan Priska saling menatap satu sama lain.beda hal nya dengan Dona yang lebih fokus menghabiskan makanan nya ketimbang membalas ucapan Bram.
" Terimakasih sudah memberikan Aku sarapan gratis Na." imbuh Bram setelah berhasil menghabiskan 3 piring nasi dalam porsi melimpah.
" Sama-sama."jawab Dona dengan wajah datar nya.
" Kemarin Mas datang kesini ya? Ada apa?" tanya Dona lagi.
" Iya,Aku hanya sedang kangen sama anak-anak dan ingin bertemu mereka.tapi sayang nya kalian lagi nggak ada di rumah." jawab Bram berusaha menampilkan wajah sedih nya.sedangkan di bawah meja tangan nya sibuk mengusap perut yang sudah sangat kekenyangan karena hari ini dia berhasil menikmati kembali masakan favorit nya.mungkin besok dan seterusnya dia akan mengulangi datang di jam yang sama agar bisa menumpang sarapan lagi di rumah mantan istri nya.licik memang.tapi itu lah Bram yang selalu harus mendapat kan apa pun yang dia inginkan.
" Anak-anak kemarin sedang les." Dona menatap kedua putri nya untuk membuka suara lagi.tapi sayang nya mereka berdua malah memilih tetap diam sehingga Dona lah yang harus menjawab semua nya.
" Iya Aku tahu. tapi Aku juga ingin menghabiskan waktu lebih banyak lagi sama anak-anak.seperti dulu dan kita bisa tertawa bahagia bersama." Bram sengaja berpura-pura tidak tahu tentang keberadaan Dona dan anak-anak nya di rumah keluarga Pak Hutomo agar tidak ketahuan oleh Dona jika kemarin dia sempat mengikuti nya.
" Ingat Ayah sudah punya istri dan nggak boleh sering-sering datang ke sini lagi.jangan sampai pelakor itu membuat ulah di rumah ini dan kembali menyakiti perasaan Ibu.tidak perlu repot-repot untuk membahagiakan kami berdua.karena saat ini kami sudah sangat berbahagia sekali." Dona langsung menggenggam tangan putri sulungnya untuk mengisyaratkan agar lebih tenang lagi.sebenarnya apa yang di katakan oleh Alena ada benarnya juga tapi cara nya salah dan Dona tidak suka jika putri nya berbicara dengan nada tinggi kepada ayah kandung nya.
" Ayah sudah mengusir wanita itu dari rumah Ayah! Dia ternyata pengkhianat." Bram yang sudah tidak sanggup lagi untuk menyimpan sendiri luka batin nya akhir nya memilih menceritakan semua tentang rumah tangga yang baru dia jalani bersama istri muda nya berharap dengan kondisi seperti ini kedua anaknya ikut bersimpati dan kembali meminta dia untuk rujuk dengan ibu mereka.
Namun apa yang sudah di bayangkan oleh Bram ternyata tidak berjalan mulus.kedua putri nya memilih tetap diam membisu dan tidak tertarik untuk mendengar kisah hidup nya yang begitu pilu untuk diceritakan kepada siapapun.
" Maksud Kamu apa Mas? kenapa Kamu malah menceritakan semua nya kepada kami?" tanya Dona tidak mengerti.
" Dia berselingkuh di belakang Aku dengan beberapa pria dan sengaja membuat identitas palsu seolah-olah masih memiliki keluarga yang lengkap.padahal kenyataan nya dia berasal dari pantai asuhan dan lebih parah nya lagi dia sengaja tidak ingin memiliki anak dari ku karena rahim nya sudah di angkat." Bram dengan senang hati membuka semua tentang istri muda nya kepada mantan istri nya.berharap Dona yang baik hati mau memaafkan dia dan kembali melanjutkan pernikahan yang sudah hancur.
Bram nampak bersungut-sungut saat bercerita.dia juga tidak lupa menceritakan bagaimana gigih nya sang Ibu yang meminta cucu kepada dia dan juga mantan istri kedua nya itu.berbanding terbalik dengan kedua putri nya yang malah sedang tertawa bahagia sambil mengumpat Bram bersama orang tua nya.
" Makan tuh istri muda nya yang cantik! tunggu aja sampai kiamat pun,dia nggak akan bisa memberikan cucu untuk Nenek.mungkin ini karma untuk mereka karena sudah menelantarkan Aku sama Priska dengan begitu hina nya." Alena dan Priska sejenak saling berpandangan.dua pasang mata mereka seperti sedang melakukan interaksi batin tentang keluarga ayah nya.
" Eyang.." teriak Priska ketika mendengar bunyi klakson mobil dari arah depan.
Alena dan Priska bergegas berdiri dari kursi mereka masing-masing sambil menenteng tas ransel dan setelah itu langsung mencium punggung tangan sang Ibu dan terakhir tidak lupa juga mencium punggung tangan sang ayah .
" Kita berangkat dulu ya Bu,Yah." pamit kedua gadis remaja itu tanpa memperdulikan wajah bingung dari sang ayah.
Bram yang belum tahu tentang kebiasaan baru dari kedua putri nya hanya bisa menatap punggung kedua putri nya yang perlahan-lahan hilang di balik tembok besar rumah ini.berikut nya terdengar bunyi mesin mobil nya yang ikut menghilang dan nyaris tidak terdengar lagi.
" Siapa yang mereka maksud Eyang?" tanya Bram penasaran.
" Nanti kamu juga akan tahu sendiri Mas! Maaf Aku harus segera berangkat ke kampus dan enggak enak juga jika di lihat orang lain jika hanya ada kita berdua di dalam rumah." Dona terpaksa mengusir secara halus Bram dari hadapan nya .dia juga belum siap menceritakan semua nya kepada Bram termasuk juga tentang pernikahan yang tinggal beberapa hari lagi akan di gelar.biar lah nanti Bram mencari tahu nya sendiri lewat kedua putri cantik nya.
" Tunggu dulu Na! Aku masih ada yang ingin di bicarakan lagi sama Kamu." pinta Bram berusaha memegang tangan Dona namun sayang nya wanita tersebut malah menghindar dengan mundur ke arah belakang.
" Mau bicara apa lagi Mas? Aku beri Kamu waktu 10 menit.siap atau tidak nya Aku harus segera berangkat." ujar Dona mengalah.
" Gimana kalau sambil berangkat aja kita ngobrol nya.dan untuk hari ini biar kan Aku yang mengantar Kamu pergi ke kampus.sudah lama juga kan kita tidak pernah sedekat ini lagi."ucap lelaki itu dengan begitu percaya diri.sementara Dona malah berekspresi datar dan sangat tidak berkenan dengan permintaan aneh dari mantan suami nya.
"Aku sudah terbiasa menyetir mobil sendirian Mas! tidak perlu repot-repot dan jika ingin bicara sebaik nya di sini saja.karena kita tidak boleh berduaan lagi." sanggah Dona dengan mengedipkan mata kepada Bi Surti agar tetap berada di dekat sofa supaya bisa menjadi saksi atas keberadaan Bram di dalam rumah nya saat ini.Bi Surti yang mengerti maksud kode dari kedipan mata Dona langsung mengacungkan jempol dan berpura-pura sedang membersihkan sofa bagian samping.
" Plisss, sekali ini saja Na!" seru Bram tapi Dona tetap menggeleng kan kepala nya.
" Cepat katakan lah apa yang ingin Kamu katakan.Aku sudah tidak punya banyak waktu lagi." tegur Dona ketika Bram terus bersikap seenaknya saja.
" Baiklah kalau begitu! Tapi lain kali harus mau ya Na. Aku kangen saat kita bersama dulu." ujar Bram lirih.
Dona nampak terdiam dan tidak habis pikir dengan tingkah mantan suami nya.bisa- bisa nya dia datang mengucapkan kata rindu dan kangen di saat status meraka sudah bukan lagi sepasang suami istri.
" Apa benar Kamu punya hubungan serius dengan laki-laki yang kemarin makan malam bersama dengan kalian bertiga?" tanya Bram kepo.
" Ya seperti yang Kamu lihat,bukankah Aku juga berhak bahagia.aAku wanita single dan dia juga pria single.toh tidak ada salahnya untuk saling mencintai." jawab Dona berharap Bram tidak lagi berusaha mendekati dia setelah di tinggal selingkuh oleh mantan istri nya.Dona bukan lah wanita bodoh yang mau memungut kembali orang yang jelas-jelas sudah menyakiti dan menduakan cinta nya dulu.meskipun sudah tidak ada lagi lelaki di dunia ini.Dona tetap akan memilih tetap mempertahankan status janda nya dari pada harus kembali ke pelukan buaya keparat seperti Bram.
" Aku tahu itu,tapi Aku kok nggak suka ya sama cucu Pak Hutomo itu?Dari mata nya seperti ada maksud tertentu dan dia juga kelihatan tidak ikhlas menyayangi anak-anak.Kamu harus berhati-hati sama dia." Bram seolah-olah sedang mencari celah untuk menggoyahkan pertahanan Dona.sekaya apapun lawan yang ada di depan mata nya.Bram tidak boleh kalah dan harus berhasil membawa kembali Dona masuk ke dalam pangkuan nya.
" Kamu itu wanita mandiri Na! Aku yakin Kamu pasti bisa melihat jika dia hanya sedang mempermainkan Kamu dan tidak pernah bersungguh-sungguh dengan perasaan nya.mana ada pria lajang mau menikahi janda dua anak." Bram semakin menjadi-jadi mengeluarkan semua kata-kata busuk nya.membuat Dona yang awal nya terlihat enggan untuk menanggapi terpaksa meladeni kegilaan mantan suami nya.
" Jangan pernah samakan semua laki-laki kayak Kamu , Mas! Jauh sebelum Kamu memberi komentar,Aku sudah terlebih dahulu menyelidiki nya.jika Kamu pikir bisa mempengaruhi hubungan kami berdua.lebih baik Kamu segera pulang saja karena Aku nggak punya banyak waktu meladeni ucapan mu itu." Dona sangat tidak suka mengetahui bahwa mantan suami nya itu mulai ingin ikut campur dalam kehidupan nya dan sesuka hati melarang semua keinginan nya.
Dona langsung bergerak dari kursi nya sambil memasang tas di bahu sebelah kanan.
" Hidup kita sudah berbeda jalur Mas! Urus saja hidup mu sendiri dan wanita pilihan mu itu.tidak perlu menyibukkan diri dengan semua kehidupan Aku dan anak-anak. Aku tahu mana yang baik dan mana yang buruk." kecam Dona berlalu begitu saja meninggalkan Bram yang kelihatan nya masih ingin membuka suara.
" Dengerin Aku dulu Na! Aku tidak akan pernah rela melihat Kamu menikah dengan orang lain.kita masih bisa rujuk kembali dan memberikan keluarga yang utuh untuk anak-anak." teriak Bram sambil mengejar langkah kaki Dona yang hampir masuk ke dalam mobil nya.
" Anak-anak pasti nggak suka punya Ayah tiri.Aku menyesal sudah meninggalkan kalian demi wanita itu .Aku benar-benar ingin berubah dan kembali bersama Kamu,Na!" imbuh Bram tidak kenal kata menyerah.
" Tapi Aku sudah tidak mau lagi.simpan saja kata -kata mu itu untuk wanita lain yang Kamu temukan nanti.Aku pamit dulu dan nanti akan Aku kirim undangan pernikahan ku ke kantor mu." Dona menutup dengan cepat pintu mobil nya sehingga membuat Bram tidak bisa lagi mencegah kepergian nya.Bram nampak mendesah gusar sambil menendang udara.tangan nya terkepal hebat mendengar penolakan yang di berikan oleh Dona terhadap ajakan nya.apalagi wanita itu juga sempat membahas tentang undangan pernikahan sehingga membuat Bram semakin kepanasan.
Sementara Bi Surti yang melihat dan mendengar semua nya yang di lakukan oleh mantan majikan nya itu langsung tertawa mengejek.Bram benar-benar lelaki yang tidak kenal malu dan seperti nya otak nya juga sudah mulai rusak akibat di tinggal selingkuh oleh Monik.
" Aku harus membujuk anak-anak untuk menolak pernikahan Dona dengan lelaki sok kaya itu.pokok nya bagaimana pun cara nya Aku harus kembali menjadi Ayah mereka satu-satunya dan tidak boleh ada Ayah tiri untuk anak-anakku." gumam Bram dengan segala tekad nya.
Jangan lupa Like, Vote dan Komen ya guys 🥰🥰😍
itu mah terlalu lebay thor tak mungkin