Ayah!Jangan Berpisah Dengan Ibu,Kembali Lah
Drettt...Drettt...Drettt...
Entah sudah berapa kali ponsel milik Dona berdering di dalam tas yang dia pakai dari rumah tadi.tetapi wanita 39 tahun ini tetap fokus melaksanakan tanggung jawab nya kepada salah satu pasien yang sedang berbaring di atas brankar.
" Nggak papa kok Dok! Di angkat saja telpon nya.siapa tahu sangat urgent." ucap wanita yang memang rutin melakukan check up kepada Dona yang merupakan Dokter kandungan nya.
" Nanti saja Bu! Sedikit lagi." jawab Dona tetap tersenyum dan melanjutkan pekerjaan nya.Dona berusaha tetap fokus meskipun pikiran nya acap kali bercabang mendengar nada dering ponsel yang tiada henti berbunyi memekakkan telinga.begitu pasien nya sudah keluar dari ruangan kerja nya.Dona bergegas mengambil ponsel nya lalu melihat nomer baru yang tidak tersimpan di ponsel nya.bahkan panggilan yang di lakukan nomer baru itu sudah lebih dari 20 kali.Dona mengernyit heran dan lantas kembali menghubungi nomer tersebut.
" Halo, assalamualaikum." ucap Dona begitu sambungan telepon yang dia lakukan sudah tersambung.
" Ibu! Ini Alena Bu." jawab orang yang berada di sebrang sana.seketika darah Dona langsung berdesir hebat ketika mengetahui putri nya tak lagi memakai nomer ponsel yang biasa dia gunakan selama ini.
" Dimana ponsel Kamu, sayang? Kenapa pakai nomer ini jika ingin menghubungi nomer Ibu? Mbak lagi di mana sekarang?" tanya Dona beruntun membuat Alena yang merupakan putri sulung nya terdengar menarik nafas panjang.
" Tolong datang ke kantor polisi sekarang juga Bu,Mbak ada di sini." jawab Alena lirih.ketakutan yang sejak tadi dia tahan-tahan akhirnya pecah sudah ketika kata itu terucap juga.
" Untuk apa Ibu ke sana Mbak? Apa yang sudah terjadi." tanya Dona cemas.
" Nanti akan Aku jelaskan sama Ibu,Aku tunggu di sini ya Bu." ucap Alena lalu mematikan sambungan telepon tersebut.detik berikut nya Alena bergegas mengirim alamat kantor polisi tempat dia di tahan saat ini.untuk berbicara panjang lebar sejati nya gadis remaja yang masih duduk di bangku SMA ini belum punya mental yang cukup, terlebih lagi dia sangat sadar jika perbuatan nya ini akan membuat malu sang Ibu.wanita yang paling dia cintai dalam hidup nya.
Dona terdiam sambil memijit pelipisnya yang sedang berdenyut nyeri,ingin meminta tolong dan menghubungi suami nya.namun Dona sangat sadar bahwa suami nya beberapa hari yang lalu pamit tugas ke luar kota dan tidak ada yang tahu kapan akan kembali ke rumah mereka.setelah membereskan semua alat tempur nya.Dona akhirnya terpaksa meminta izin kepada pihak manajemen dengan alasan urusan keluarga yang sangat mendadak, tidak mungkin rasa nya untuk dia mengatakan bahwa putri nya sedang di tahan di kantor polisi,itu sama saja membuat nama Putri nya jelek di hadapan rekan kerja nya yang lain.
Setelah mendapatkan izin,Dona bergegas menemui Dokter pengganti nya dan menitipkan banyak pasien langganan nya kepada Dokter Mutia yang memiliki perbedaan usia 15 tahun di bawah dia.
" Maaf ya Dokter Muti! Gara-gara Saya, Dokter jadi harus double job seperti ini." ucap Dona sungkan.
" Tidak perlu merasa bersalah seperti itu Dok,bukan kah Dokter Dona selama ini juga selalu menolong Saya,harus nya Saya yang merasa malu karena terlalu sering melimpah kan pekerjaan kepada Dokter.Saya akan mengurus semua nya.pergi lah Dok,semoga saja urusan nya bisa cepat selesai dengan baik." Mutia lantas tersenyum manis menatap Dona yang masih saja merasa tidak nyaman dengan keputusan nya.tapi dia juga tidak bisa berbuat banyak karena saat ini putri sulungnya sangat membutuhkan kehadiran nya di sana.
" Saya pamit dulu Dok, terimakasih banyak." Dona berjalan cepat menuju tempat parkir mobil nya.meskipun sedang was-was dan gelisah,Dona yang memang terkenal ramah ,baik dan pintar dalam menganalisa setiap tindakan tetap membalas sapaan atau pun senyuman yang di berikan oleh rekan kerja atau pasien yang dia temui.Dona merupakan Dokter senior dengan umur yang masih terbilang cukup muda.berkat kepintaran nya lah rumah sakit ini berkali-kali mendapatkan penghargaan dan juga donatur yang melimpah.sehingga keberadaan nya di rumah Sakit besar ini sangat di perhitungkan sekali.
Dona melajukan mobil nya menuju ke alamat yang sudah di kirim oleh putri nya.Alena berada di sana atas laporan dari seorang wanita yang menuduh Alena sebagai biang kerok dari rusak nya ponsel dan juga rambut yang baru saja di rawat di salon kecantikan yang sangat mahal.sebelum Alena beranjak untuk merusak mobil mewah milik wanita tersebut.beberapa orang sudah datang menghentikan aksi nekat gadis cantik tersebut.Alena lalu di bawa paksa oleh polisi yang kebetulan sedang berpatroli di dekat tempat kejadian.
Dengan langkah lebar dan mulut yang komat-kamit memohon pertolongan,Dona masuk dan menemui putri nya yang sedang duduk di depan pihak penyidik.
" Maaf permisi Pak! Saya orang tua dari Alena." ucap Dona begitu sampai di depan pintu ruang penyidik,di kursi sana tampak Alena yang duduk tegak menjawab pertanyaan yang di lemparkan kepada nya.Alena hanya menoleh sebentar dan setelah itu kembali fokus dengan orang yang berada di depan nya.
" Silahkan masuk Bu! Kami memang sejak tadi sudah menunggu kedatangan anda.tolong dampingi putri ibu untuk tahap penyelidikan ini." jawab seorang polisi yang berada di ruangan tersebut.
" Silahkan duduk di sini Bu." imbuh pak polisi memberitahu.
Dona hanya mengangguk dan segera duduk di samping putri nya.tak ada suara yang mereka keluarkan berdua selain saling menatap dan Dona dengan cepat menggenggam tangan putri nya yang terasa begitu dingin dan juga bergetar hebat.
" Kenapa putri Saya bisa sampai di sini Pak?" tanya Dona membuka suara.
" Putri anda di laporkan atas tuduhan tindakan kriminal dan pengrusakan benda berharga lain nya milik pelapor.kerugiaan yang di alami pelapor cukup besar dan bahkan menuntut putri anda segera di tahan di sini untuk mempertanggung jawab kan perbuatan nya." jawab Pak polisi membuat dada Dona seketika terasa sesak tak mampu lagi berpikir jernih.setahu nya putri yang dia jaga dan dia rawat selama ini tidak pernah berbuat kasar dan mencari masalah kepada orang lain jika orang tersebut tidak terlebih dahulu mengganggu hidup nya.Dona menatap putri nya berusaha meminta jawaban atas rasa tak percaya nya saat ini.
Alena yang di tatap seperti itu oleh Ibu nya hanya bisa menggigit bibir bawah sambil menggeleng dengan pelan.
" Apa Pak polisi tidak salah orang? Anak Saya tidak mungkin berani menyakiti orang lain.Saya tahu betul bagaimana sifat dan sikap anak Saya selama ini." bela Dona lagi.
" Tapi bukti yang kami terima memang seperti itu Bu! Putri Ibu seperti nya sudah merencanakan semua nya dan menelisik dari Cctv yang kami lihat, ternyata Putri ibu sudah mengikuti pelapor sejak dari tadi pagi dan bahkan sampai rela berdiri di depan salon kecantikan berjam-jam lama nya demi bisa menyakiti pelapor.seperti yang Saya bilang tadi.Pelapor mengalami kerugian yang cukup besar dan sekarang sedang berada di salon untuk membenarkan kembali rambut yang sudah di tarik dan di siram oleh putri ibu menggunakan air comberan."
Dona terhenyak membekap mulut nya sendiri, wanita cantik ini langsung menatap sang putri untuk mencari jawaban atas apa yang sudah di tuduh kan kepada nya.
" Ibu mohon tolong katakan jika itu salah Mbak! Bukan kah Ibu selalu mengajarkan Mbak dan Adek untuk saling menolong terhadap orang lain.lantas kenapa bisa mereka berkata seperti itu? Jelaskan Mbak." Dona memelankan nada suara nya agar Alena tidak semakin merasa tertekan.meskipun cukup syok dengan semua yang terjadi saat ini.tapi Dona yang berprofesi sebagai Dokter cukup mampu mengontrol emosi dan juga sikap nya di hadapan semua orang.
Gadis yang sedang duduk di bangku kelas 3 sekolah menengah atas itu hanya bisa diam dengan sorot mata penuh beban.tak sedikit pun dia membuka suara karena tidak tahu harus berkata apa.
" Apa semua nya bisa di selesaikan secara kekeluargaan? Bolehkah Saya bertemu dengan korban nya?" tanya Dona lagi yang harus merendah agar putri nya bisa segera ikut pulang ke rumah mereka.
"Tentu saja sangat bisa Bu! Apalagi terlapor masih duduk di bangku sekolah.tunggu lah sebentar lagi karena pelapor baru sampai di parkiran depan."jawab Polisi tersebut membuat Dona seketika menghirup nafas panjang nya.
" Terimakasih banyak Pak." ucap Dona.sambil menunggu kedatangan pelapor yang kata nya sedang berjalan menuju ruangan pemeriksaan ini.Dona langsung memeluk putri nya dengan amarah yang sengaja di simpan rapat-rapat.tubuh wanita tersebut bahkan sampai bergetar menahan emosi yang sudah tidak terbendung lagi oleh akal sehat nya.
"Apa yang mendorong Mbak bisa melakukan semua ini? Apa dia berbuat sesuatu kepada Mbak? Apa Mbak sudah mengenal dekat pelopor ini?" tanya Dona dengan suara bergetar nya.entah datang dari mana air mata itu akhirnya jatuh juga mendinginkan wajah nya yang terasa sangat panas sekali.tidak ingin semua orang menganggap di sebagai ibu dan wanita yang lemah.Dona dengan gerakan cepat menghapus air mata nya secara kasar.Alena yang melihat semua itu juga ikut berkaca-kaca.
" Jika Aku cerita semua nya! Mungkin kah Ibu bisa tegar menerima semua ini?" batin Alena lalu memeluk tubuh ibu nya semakin erat dan kuat.seolah saat ini dia sedang menyalurkan segala rasa yang sudah satu Minggu ini dia tahan sendiri.
Dona bolak balik mengecek ponsel nya menunggu suami nya menelpon dia terlebih dahulu.biasa nya jika berada di luar kota,sang suami akan selalu merijek panggilan yang dia lakukan dan bahkan sengaja tidak mengaktifkan ponsel nya selama berada di luar kota.tak sedikit pun Dona menaruh rasa curiga karena selama ini suami nya masih bertanggung jawab kepada dia dan juga anak-anak nya.entah Dona yang terlalu polos atau suami nya yang terlihat sangat pintar menyimpan rapi rahasia yang begitu busuk sekali.
" Ibu tahu jika Mbak pasti punya alasan kuat dari tindakan Mbak ini,tapi Ibu minta tolong dengan sangat, beritahu Ibu apa alasan nya Mbak." todong Dona begitu lembut.sudah lama dia memilih menyibukkan diri di dunia medis nya.tapi baru kali ini Dona merasa gagal menjadi ibu untuk kedua putri nya.ingin berteriak tapi Dona tahu betul di mana mereka berada saat ini.
Alena yang sudah tidak tahan lagi akhirnya terisak dalam diam.dan detik berikutnya sang pelapor akhirnya menampakkan wajah nya di depan Dona.seorang wanita tinggi yang cukup modis dengan pakaian yang dia kenakan.rambut panjang terurai dengan warna kulit yang cukup kontras sekali.dandanan wajah wanita pelapor juga terlihat begitu spektakuler membuat Dona semakin berasumsi lebih. Wanita itu kelihatan masih cukup muda dari Dona.
" Perkenalkan Saya Dona, Ibu dari Alena." ucap Dona mengulurkan tangan tapi di tolak mentah-mentah oleh wanita yang terlihat begitu angkuh sekali.
Alena yang melihat kejadian tersebut kembali beraksi hebat tetapi Dona dengan cepat menggeleng kepala nya dan meminta putri nya untuk tetap tenang di tempat nya.
" Saya Monik." balas wanita tersebut dengan sangat ketus.
Dona hanya bisa meringis sambil menatap wajah wanita ini dengan serius.
Cukup lama mediasi berlangsung di dalam ruangan tersebut.hingga pada akhirnya otak pintar Dona lah yang bisa menguasai semua nya.
" Anak Saya juga kelihatan nya terluka.bukan kah kalian sama-sama melakukan tindakan kriminal.di tambah lagi tali tas nya juga putus seperti ini.apa perlu Saya juga menyeret kasus ini sekarang juga?" ucapan Dona sontak saja membuat Monik terdiam dengan segala amarah nya.
" Tapi Saya jauh lebih besar kerugian nya ketimbang putri anda yang tidak tahu sopan santun ini." kecam Monik dengan berteriak lantang.
" Jaga ucapan anda nyonya yang terhormat, Saya Ibu yang sudah membesar kan dia. selama ini putri Saya tidak pernah melakukan kejahatan apapun kecuali kepada anda, sebenarnya apa yang sudah terjadi kepada kalian berdua sampai bisa seperti ini?" Monik membeku dengan wajah cemberutnya.ingin sekali dia berkata jujur saat ini tapi pria yang menjadi suami siri nya sudah mewanti-wanti tegas mulut nya untuk tidak membuka semua nya di hadapan wanita yang menjadi lawan nya saat ini.jika tidak mengingat dia sangat membutuhkan suami siri nya mungkin sejak pertama bertemu Monik sudah mengumumkan identitas diri nya yang sebenarnya.
"Tanya kan saja kepada putri anda.Saya rasa dia lebih tahu segala nya dari pada Saya." jawab Monik sengaja melempar bola panas kepada Alena yang sedang menatap tajam ke arah nya.
Alena hanya menggeleng kepala saat sang ibu menatap ke arah nya.
" Tentu saja Saya akan bertanya kepada anak saya,tapi nanti setelah dia tenang dan damai.jadi apa mau anda sebenarnya?" tanya Dona to the point.lama- lama berada di kantor polisi membuat kepala Dona semakin terasa pusing dan kian berasap tebal.
" Saya tidak ingin apa-apa karena Saya sudah punya semua nya.putri anda tetap harus di hukum sesuai dengan perbuatannya kepada Saya." kekeuh wanita itu dengan kasar.
" Baiklah jika itu mau anda, sekarang juga Saya akan melapor balik anda dengan pasal yang sama.biar kita sama-sama impas dalam hal ini." ucapan Dona lagi-lagi membuat Monik membelalakkan mata nya dengan besar.niat hati ingin menjatuhkan lawan nya.namun siapa sangka dia sendiri lah yang di buat ketar-ketir.tidak mungkin dia rela tidur di dalam sel penjara jika saat ini sudah memiliki rumah yang cukup mewah dari lelaki yang berani menikahi nya 6 bulan yang lalu.
" Lantas bagaimana dengan ponsel dan kerugian yang Saya alami?" tanya Monik tajam.
" Saya yang akan membayarnya." jawab seseorang yang tiba-tiba saja masuk ke dalam ruangan penyelidikan.membuat Dona sontak saja tersenyum bahagia melihat suami nya tiba-tiba saja datang menolong mereka.berbeda dengan Alena dan juga Monik yang langsung terdiam dengan pikiran mereka masing-masing.
" Pandai sekali Ayah memainkan drama ini." batin Alena tak Sudi memandang pria yang berada di belakang nya.
" Mas." panggil Dona dan di balas senyuman manis dari suami nya.
Satu jam telah berlalu, sangking sibuk nya memikirkan masalah yang menimpa putri nya,Dona bahkan sampai lupa menanyakan kepada suami nya mengapa bisa dia datang dan tahu jika mereka berada di kantor polisi saat ini.
" Kamu sama Alena ke mobil duluan saja ya,Aku akan menyelesaikan masalah ganti rugi nya saat ini juga." ucap Bram yang merupakan suami dari Dona dan ayah dari Alena dan juga Priska adek nya.
" Iya Mas." jawab Dona yang langsung menuntun putri nya keluar dari ruangan tersebut.Alena yang tahu betul apa yang akan di lakukan oleh sang ayah hanya bisa tersenyum kecut saat melihat ayah nya begitu berani memeluk istri sirinya di belakang punggung sang Ibu.
" Kurang ajar." Alena mengepalkan kedua tangan dengan begitu erat.
Semua ini tidak akan terjadi jika saja waktu itu Alena dan adik nya memergokinya ayah nya yang kata nya sedang dinas keluar kota tapi bukti nya sedang jalan berdua bersama wanita muda yang baru mereka ketahui sebagai ibu tiri mereka.
Sejak itu pula lah Alena tak lagi berkonsentrasi dalam belajar dan selalu memikirkan cara untuk membawa sang ayah segera pulang ke rumah mereka dan meninggalkan wanita yang tidak mereka sukai itu.
Puncaknya tadi pagi saat Alena sengaja bolos sekolah dan melihat secara langsung sang ayah sedang berciuman dengan istri siri nya.Alena mengikuti kemana pun mereka pergi menggunakan taksi online yang dia pesan di depan sekolah nya tadi.Alena cukup kecewa saat melihat sikap ayah nya yang memilih tetap bersama wanita simpanan nya meskipun dengan tegas dia meminta ayah nya untuk pulang waktu itu.bahkan Bram tanpa mengenal rasa bersalah malah sengaja mengajak kedua anak nya untuk ikut makan siang bersama dengan wanita yang sudah merebut ayah mereka dari sang Ibu.dengan nada ancaman pula Bram meminta kedua putri nya untuk tetap diam sampai dia sendiri lah yang akan mengatakan kebenaran nya nanti.
Jangan lupa like, Vote dan Komen ya guys...Mampir juga di cerita Saya yang lain nya ya.
" Mahkota Yang Di Renggut Paksa."
" Terhalang Restu Orang Tua.
" Terpaksa Menjadi istri kedua.
" Rumah tangga ku hancur di tangan ibu mertua."
" Permainan licik suami ku."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Soraya
mampir thor
2024-03-23
1
Gerna Borman
belum update ya Thor yg judulnyaa: Jangan berpisah kembali lah.
2023-10-04
1
Uthie
Waduhhhh... Thor... baru awalannya aja sy udah dibuat Geram dan emosi jiwa ini bacanya... paling gak suka banget sama laki2 peselingkuh dan pengkhianat rumah tangga 😡😡😡😡😡😡😡😡
lanjuttttt lagiii yaa Thor 💪💪💪💪💪💪💪
2023-10-02
2