Reinkarnasi Ke Tahun 1980

Bab 9. Efek Luar Biasa Dari Jumat Berkah.

Hari Jumat adalah hari berbeda dengan yang lainnya. para umat muslim pada hari ini melaksanakan kewajibannya yaitu shalat Jumat.

Karena hal ini juga, kegiatan belajar mengajar menjadi lebih singkat atau dipulangkan lebih awal. Begitu juga dengan SDN Cipayung 01, tempat sekolah Bayu berada.

Hari ini semua siswa dipulangkan pada pukul 10.30, Tentu saja jam ini lebih cepat dari jam-jam sebelumnya, yang mana mereka pulang pada pukul 12.00 siang.

Kembali Ke Cerita.

Pagi ini bayu sudah rapi dengan seragam sekolahnya. Tidak lupa membawa kantong keras sektor warna merah yang didalamnya terdapat. Toples yang berisi 400 telur gulung. Seperti pikirannya sebelumnya, dia benar-benar akan mengadakan Jumat Berkah.

Setelah mengingat-ingat kembali dan mencocokkan ingatannya antara tahun 1980 dan tahun 2025, kegiatan Jumat Berkah ternyata diadakan belum lama. Itu berkisar antara tahun 2010.

Jika dihubungkan dengan tahun 1980 maka perbedaannya adalah 30 tahun. Di kehidupan Bayu yang sekarang istilah "Jumat Berkah" ini baru akan dikenal 30 tahun mendatang datang.

Namun, dengan adanya dirinya yang membawa ingatan dari masa depan, istilah ini menjadi dipercepat olehnya.

Dalam ajaran agama Islam, hari Jumat merupakan hari yang penuh dengan keberkahan, ampunan, dan keutamaan ibadah. Keistimewaan hari Jum'at dalam agama Islam adalah merupakan hari dimana Nabi Adam AS diciptakan dan dimasukkan ke dalam surga.

Hari dikabulkannya doa, hari dilaksanakannya salat Jum'at, hari diturunkannya rahmat dan ampunan, dan yang terakhir, dalam beberapa hadis, dinyatakan jika hari kiamat terjadi pada hari Jum'at, yang mana ini menunjukkan kuasa dan keagungan Allah SWT.

Darimana Bayu tahu semua informasi ini? Tentu saja dari membaca buku di kehidupan sebelumnya. Pengetahuan Bayu sangat luas dan dia sangat cerdas. Sehingga di kehidupan ini, berbagai macam peluang usaha atau segala macam hal untuk memperbaiki kehidupan terbuka dengan sangat lebar. Tinggal bagaimana caranya untuk memanfaatkan momen yang ada.

Kembali Ke Cerita.

Setelah sarapan dan berpamitan pada orang tuanya seperti biasa, Kakak Bayu yaitu Intan dihampiri oleh Bella. Sedangkan Bayu, dia berjalan dengan santai menuju sekolahnya. Baginya, jalan kaki lebih berkesan daripada bersepeda.

Ini merupakan hal yang sangat menyenangkan baginya. Jika dibandingkan dengan kehidupan sebelumnya dulu. Udara pedesaan yang sejuk dengan bersih adalah yang terbaik. Tidak ada polusi udara. Tidak ada asap kendaraan yang berlebihan. Pokoknya, kesejukan yang masih alami dan terjaga ini benar-benar membuatnya nyaman.

Seperti biasa, saat dia tiba, teman-teman yang sudah berkerumun di pintu gerbang menyambutnya datang, seolah dirinya adalah Raja Kecil.

Melihat hal itu Bayu hanya terkekeh.

Dia berpikir.

"Lihatlah anak-anak ini! Mereka begitu ikhlas menunggu dan memberikan uang mereka padaku."

Hal ini seperti yang ia perkirakan. Usaha telur gulung benar-benar menjanjikan. Dia bahkan masih ingat percakapan beberapa anak yang rela tidak sarapan pagi di rumah dan hanya membawa bekal nasi putih demi mendapatkan telur gulungnya untuk dijadikan lauk.

Dengan begitu, mereka merasa menjadi anak orang kaya karena memiliki lauk yang mewah.

Saat sudah mendekat beberapa anak segera menyapa Bayu.

"Kak Bayu! Ayo cepat buka toplesnya Aku tidak sabar untuk membeli telur gulung! Kata salah satu adik kelasnya yang masih duduk di bangku kelas 2.

"Iya Kak, ayo cepat aku sudah membawa bekalku Aku sangat ingin sarapan dengan lauk telur gulung." Timpal teman anak itu yang berdiri di sampingnya.

Dan masih banyak komentar-komentar lainnya yang terus bersahut-sahutan. Sedangkan Bayu hanya menanggapi semuanya dengan senyuman.

Namun kali ini, dia hanya berdiri dan tidak buru-buru untuk membuka toplesnya seperti hari-hari sebelumnya.

Justru kali ini dia bersiap untuk mengucapkan beberapa patah kata.

"Teman-teman, karena hari ini adalah hari Jum'at, seperti yang dikatakan oleh guru agama, hari ini adalah hari yang penuh dengan kebaikan dan keberkahan. Untuk itu, khusus untuk hari ini, aku akan mengadakan "Jumat Berkah."

Mendengar apa yang dikatakan Bayu, anak-anak itu saling berpandangan dengan kebingungan. Ini pertama kalinya mereka mendengar istilah Jumaat Berkah.

Melihat semua orang kebingungan, Bayu hanya tersenyum tipis, kemudian dia melanjutkan.

"Biar kalian semua paham, anggap saja aku mengadakan "Jumat Bersedekah. Mulai sekarang dan seterusnya setiap hari Jumat aku akan memberikan 100 telur gulung gratis. 50 tusuk telur gulung untuk anak kelas 1 2 dan 3. Dan 50 tusuk telur gulung sisanya untuk anak kelas 4 5 dan 6."

"Setiap orang yang nantinya sudah mendapatkan satu tusuk telur gulung tidak boleh meminta lebih agar yang lain juga kebagian." kata Bayu mengakhiri penjelasannya.

Mendengar penjelasan Bayu, mata semua anak-anak berbinar. Mereka sangat terkejut sekaligus sangat bahagia. Bayu dengan lantang menyatakan, jika mulai hari ini khusus setiap hari Jumat dan seterusnya akan ada telur gulung gratis.

Jadi, tanpa ragu, Bayu pun segera membuka topless-nya dan mulai membagikan 50 tusuk telur gulung kepada anak-anak dari kelas 1, 2, dan 3. Sistemnya tetap sama, yaitu selang-seling. Tujuannya agar anak-anak yang lebih kecil bisa mendapat kesempatan untuk mendapatkan telur gulung.

Beberapa anak bahkan terlihat membiarkan temannya mengambil telur gulung. Karena anak itu mengetahui jika temannya itu tidak memiliki uang saku, atau lebih tepatnya, tidak diberikan uang saku dari rumah. Karena kondisi ekonomi keluarganya memang tidak memungkinkannya untuk mendapatkan uang saku.

Ya, begitulah faktanya di tahun 1980. Tidak semua keluarga memiliki ekonomi yang baik.

Sedangkan Bayu, Dia sama sekali tidak tahu menahu tentang hal ini. Yang ada di dalam pikirannya adalah yang penting dia mengadakan acara Jumat berkah untuk bersedekah khusus pada hari Jumat.

Tujuannya tentu saja, selain untuk mendapatkan keberkahan, juga untuk membangun ikatan yang lebih dekat dengan para pelanggan tentu saja. Selain itu Bayu juga merasa dari penghasilan yang ia dapatkan sebagian besar ada hak orang lain.

Jadi, dengan pemikiran itu, dia mengadakan Jumat berkah ini sekaligus untuk memberikan hak milik orang lain yang memang sudah seharusnya menjadi milik mereka.

Setelah pembagian telur gulung gratis selesai,

Kali ini barulah Bayu mulai berjualan.

Tidak butuh waktu lama untuk 150 telur gulung habis terjual sedangkan sisa 150 tusuk telur belum lainnya akan dijual nanti pada jam istirahat pertama.

Yang tidak baik sadari adalah ada beberapa siswa yang merasa sangat tersentuh dan terharu dengan acara Jumat Bersedekah yang dilakukan olehnya.

Dan sesuai itu tidak lain adalah beberapa siswa yang memang tidak memiliki uang saku dari rumah akan tetapi sangat ingin merasakan seperti apa enaknya telur gulung itu. Dan dengan adanya acara ini untuk pertama kalinya dia benar-benar merasakannya.

Tanpa sadar anak itu meneteskan air mata saking senangnya. Bahkan dalam hati dia mengucapkan doa yang begitu tulus untuk kesehatan dan kesuksesan Bayu di masa depan.

Hal yang sama juga dilakukan oleh beberapa anak lainnya yang bernasib sama.

Sementara untuk anak-anak sebayanya, Bayu mendapatkan rasa hormat dari mereka semua.

Bayangkan 100 tusuk telur gulung itu merupakan uang yang sangat besar. Dan Bayu benar-benar rela membagikannya dengan gratis. Ini adalah sesuatu yang tidak akan pernah bisa mereka lakukan.

Mulai hari itu cara teman-teman Bayu memandangnya pun juga berbeda. Mereka menjadi lebih hormat lebih respect dan menjadi lebih segan.

Padahal Bayu sama sekali tidak mengharapkan efek sebesar itu. Yang dia lakukan adalah melakukan jumat berkah, bersedekah, menarik perhatian banyak pelanggan, mendapatkan kepercayaan, menjalin hubungan sosial dengan lebih baik, menarik lebih banyak orang untuk membeli dagangannya, sekaligus mencari pahala dari jumlah berkah itu sendiri.

Namun, efeknya ternyata jauh lebih luar biasa daripada yang dia duga.