Jika aku bisa aku bisa memilih aku lebih baik hidup sederhana bersama suami dan kedua anakku.Setelah usaha yang kami jalani begitu sukses ternyata rumah tanggaku malah di uji dengan berbagai masalah bahkan aku tidak pernah menyangka suami yang begitu mencintaiku selama ini tega ingin menyingkirkan ku demi selingkuhannya.
Ikuti kisah cerita ini jangan lupa dukung dan subscribe dan tinggalkan jejak makasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agustina Pandiangan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31 ~ Mulai terlihat ~
Lisa memutuskan keluar dari rumah abangnya dan mengontrak sendiri di tempat lain karena dia sedikit ngeri dengan semua rencana jahat mama dan calon kakak iparnya yang menurutnya semakin terlihat tabiat aslinya.
Keesokan harinya orang-orang bayaran mulai berkumpul di rumah lalu mereka melaksanan akad nikah dengan sederhana,Melisa tidak keberatan untuk semua itu karena yang dia inginkan hannya harta dari pria itu.
Dia memang kaget dengan hidup yang dia jalani bersama Vito bagaimana tidak dia yang biasa hidup melarat akhirnya bisa memiliki semuanya hannya dengan menggoda pria yang sudah memiliki istri dan dia sama sekali tidak peduli dengan semua ini.
Setelah semua para tamu meninggalkan rumah,Vito dan Melisa langsung masuk ke dalam kamar,dia mereka meninggalkan Sarah di ruang tamu tidak peduli apa yang dilakukan mertuanya di ruang tamu.
"Mas kapan kita mulai menjalankan rencana kita jangan sampai kita benar-benar bangkrut dulu baru mulai beraksi satu lagi kurangi jatah uang untuk mama,dia sudah tua tidak perlu lagi butuh banyak uang." Ucap Melisa sambil membuka semua baju yang dia kenakan dan mengganti pakaian santai.
" Aku juga maunya gitu sayang,tapi mama ku terlalu sulit untuk di atur,dia sudah biasa hidup mewah." Jawab Vito dengan suara berat.
" Aku tidak peduli,secepatnya kita harus bisa mendapat rahasianya agar kita bisa hidup kaya,dan kalau bisa kamu ambil ponselnya agar kita juga mendapat akun medsos yang dia pakai." Ucap Melisa penuh ambisi terlihat sekali dia ingin menguasai semuanya.
"Melisa...Vito Melisa!!"Tiba-tiba pintu di ketuk dari luar,sarah memanggil mereka untuk keluar dari dalam kamar.
"Ada apa sih ma,kami sedang istrahat mama kok nga malu datang ke kamar ini dan menganggu pengantin baru." Ucap Vito dengan wajah masam.Sejak kepergian Naura dari rumah itu dia selalu saja marah kepada mamanya dia tidak terima atas kepergian wanita yang bisa dia manfaatkan.
"Kalian keterlaluan,kalian dikamar mengurung diri padahal mama mau makan apa pun tidak ada dimeja,Melisa kamu masak dulu mama sudah lapar." Ucapnya saat itu Melisa sedang merias dirinya di atas meja rias bahkan dia tidak menoleh sama sekali kepada mama mertuanya.
"Malas aku ma,aku tidak biasa mengerjakan pekerjaan rumah,mama kembali saja ke ruang tamu aku akan pesan makanan." Ucap Melisa dengan santai.
"Melisa,aku tidak biasa makan makanan seperti yang kamu pesan,aku suka makan masakan rumah,di kulkas banyak bahan ayolah." Sarah masih berusaha untuk membujuk Melisa tapi sedikit pun Melisa tidak peduli dengannya.
"Ma kami ngerti nga apa yang aku bilang,sudah mama pergi ke ruang tamu aku akan pesan jangan manja." Ucap Melisa dengan nada emosi membuat Sarah kaget dengan perubahan sikap Melisa.
"Apa ini,kenapa dia berubah,kenapa sikapnya yang biasa lembut berubah kasar,dan Vito kenapa dia tidak membelaku saat Melisa membentak aku." Ucapnya dalam hati lalu dia pergi ke ruang tamu dengan perasan kesal.
" Kita lihat saja,apa kamu berani melawanku sepertinya dia terlalu besar kepala karena selama ini aku membelanya,membuang Naura saja aku mampu apalagi kamu." Ucapnya dengan wajah yang penuh dengan senyuman jahat.
Tidak lama kemudian terdengar suara bel pintu,Sarah dengan malas beranjak dari tempat tidurnya lalu dia membuka pintu ternyata makanan yang di pesan oleh menantu barunya.
"Seratus lima puluh ribu nyonya."
"Memangnya belum dibayar?"
"Belum nyonya." Jawab pria itu.Dengan langkah malas Sarah kembali ke kamar menantu dan anaknya lalu menyuruh mereka membayar makanan yang mereka pesan.
"Ini uangnya ma,silahkan bayar."Ucap Melisa lalu menyerahkan uang seratus lima puluh ribu rupiah dengan cepat dia menutup pintu di saat mertuanya belum pergi.
"Dasar anak kurang ajar, aku belum pergi tapi dia sudah menutup pintu." Sungutnya lalu pergi ke depan pintu dan membayar makanannya.Sarah membawa makanan ke dapur lalu mulai makan,setelah kenyang dia meninggalkan dapur dan pergi ke kamarnya.
Di dalam kamarnya Sarah mulai merenungi perubahan sikap Melisa,beberapa tahun Vito menikah dengan Naura sekali pun wanita itu tidak pernah berani berbicara tidak sopan atau memperlakukannya tidak baik.
Sarah yang sudah merebahkan tubuhnya,langsung bangkit kembali rasanya dia tidak terima dengan sikap menantu barunya ini.
"Apa mungkin selama ini dia hannya pura-pura baik kepada ku,tidak aku tidak akan membiarkan wanita itu merajalela di rumah ini,dia hannya orang lain disini dia harus diberi pelajaran." Ucapnya lalu dia kembali merebahkan tubuhnya.
Semalam suntuk dia tampak gelisah dia memikirkan keluarganya yang mulai goyah,sekarang anaknya tidak ada pemasukan di tambah Melisa yang sudah mulai berubah membuatnya suntuk.
Keesokan paginya Sarah bangun pagi-pagi sekali,tampak pagi ini suasana rumah terlihat sepi tidak ada kesibukan seperti saat Naura masih tinggal disana suara Naura memanggil anaknya dan memasak lauk untuk anaknya membantu Marni membuatkan sarapan untuk mereka semua.
Sudah lama dia bangun,jam sudah menunjukkan pukul setengah sembilan tapi Melisa belum juga terlihat membuatnya benar-benar kesal.Ingin sekali dia menjerit memanggil wanita itu tapi dia menahan amarahnya.Tepat jam sembilan pagi Melisa terlihat keluar dari dalam kamar,dia sudah mandi dan merias diri entah mau kemana wanita itu.
"Melisa,kamu keterlaluan sekali ya,ini sudah jam sembilan kamu baru saja bangun,bahkan kamu tidak memasak untuk mertua mu dan membersihkan semua piring-piring kotor yang sudah menumpuk." Ucap Sarah dengan nada tinggi tangannya berkacak pinggang menambah rasa kesan angkuhnya.
"Untuk apa kamu menungguku,kenapa kamu tidak melakukannya sendiri,kamu pikir aku pelayanmu,ingat ya jangan samakan aku dengan menantu bodoh mu itu,sekarang kamu lakukan sendiri kalau kamu mau ini semua bersih." Jawab Melisa lalu dia segera meninggakan tempat itu.
"Vito....Vito...." Pekik Sarah hingga membuat Melisa dan Vito kaget,Vito berlari ke luar dari kamarnya lalu menghampiri mamanya yang ada di dapur.
"Ada apa sih ma,kenapa mama berteriak apa yang terjadi?" Tanya Vito dengan wajah marah.
"Lihat istrimu itu,wanita macam apa yang kamu bawa ke rumah ini,dia tidak mau mencuci piring malah dia menyuruh mama yang melakukannya wanita macam apa dia itu." Ucap Sarah mengadu kepada Vito yang sudah ada disana.Bukannya takut Melisa malah meninggalkan mereka dia tidak peduli dengan semua pengaduan mertuanya kepada Vito karena dia yakin Vito akan membelanya.
"Lah...Bukannya mama sangat menyukainya selalu membanggakannya,bahkan kami menikah juga atas saran mama ya sudah terima saja,Naura sudah pergi sesuai keinginan mu bagaimana pun sikap Melisa terima saja dia menantu yang kamu pilih sendiri." Jawab Vito lalu dia segera pergi dari dapur membiarkan mamanya merasakan kesal yang luar biasa.
🌺🌺🌺 bersambung 🌺🌺🌺
udah tau suaminya pake uang gak jelas juga bukan di ambil tabungan nya atau di umpetin msh jaa di biarin..
masak gak peka suami selingkuh 😡