Pertemuan pertama antara mereka terjadi saat Erick Meijer membeli jasa Clara Anderson untuk melayani nya diatas ranjang.
Sebagai pelanggan aneh dan misterius Clara
Lalu setelah itu mereka bertemu lagi saat Clara yang sedang berlibur tanpa diduga mendapatkan masalah dengan seorang pria dan Erick yang menyelamatkannya.
Bermula dari situ keduanya menjadi dekat,
Dari sekedar simpati, lalu berubah menjadi saling menginginkan.
Hingga timbullah perasaan berbeda diantara keduanya,terutama Clara.Perasaannya pada Erick bukan lagi sebatas hubungan fisik semata, melainkan dia juga menginginkan hati pria itu.Meski Clara tau kalau hati Erick sudah dimiliki oleh perempuan lain. Tapi...dia tidak perduli dan berniat merebut pria itu dari perempuan yang menjadi tunangannya.
Apakah Clara bisa? Penasaran cusbaca reader.
Happy reading reader 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bundew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25.Bertemu Katerina.
Raymond hanya bisa memaki dalam hati mendengar perintah Erick.
Meski begitu keesokan paginya, dia sudah ada di bandara untuk menjemput pria itu disana.
Pukul setengah 7 waktu setempat pesawat yang ditumpangi Erick mendarat dan Raymond segera menghampiri pria itu begitu melihat Erick berjalan keluar dari tempat kedatangan.
" Erick!"Sapa Raymond yang dibalas Erick dengan ekspresi datar dan dingin seperti biasanya.
"Ayo kita ke mobil " Ajak Raymond, dengan menarik koper milik pria itu menggantikan siempunya.
" Bagaimana kantor selama aku pergi?" Tanya Erick sambil berjalan beriringan Dnegan Raymond menuju mobil mereka.
"Baik, Tidaka dia masalah seperti yang ada dilaporan yang aku kirimkan rutin padamu."Erick mengangguk samar mendengar itu.
"Oh iya,kenapa kau pulang tiba tiba begini?Apa ada urusan mendadak?" Tanya Raymond ingin tau.
" Ya."Balas Erick sambil terus berjalan.
"Apa itu?Aku rasa perusahaan baik baik saja Rick.Tidak ada masalah."Timpal Raymond bingung.
" Bukan karena perusahaan,tapi....karena aku dan Katerina kemarin baru saja putus."
Sontak Raymond berhenti berjalan mendengar yang dikatakan Erick karena terkejut sekaligus tidak percaya.
" Putus?! Bagaimana bisa?!"Tanyanya terkejut menatap Erick.
Erick yang semula masih berjalan melihat Raymond berhenti juga ikut berhenti dan langsung menarik nafas mendengar pertanyaan itu.
" Hah! Entahlah Ray,tapi masalahnya sekarang bukan hanya itu saja."
" Maksudmu, bagaimana Rick?!"
Raymond bertanya dengan bingung.
Erick tidak langsung menjawab, tapi Raymond bisa melihat raut gelisah diwajah temannya itu membuat Raymond jadi semakin heran serta penasaran apa yang sudah terjadi pada Erick dan Katerina hingga mereka bisa putus,padahal...
" Apa....kalian benar benar sudah putus Rick?" Tanya Raymond lagi,seolah tidak yakin kalau Erick dan Katerina benar benar sudah putus.
" Katerina bilang begitu, tapi....tentu saja aku tidak mau Ray dan tujuanku sekarang pulang tiba tiba begini itu untuk bertemu Katerina dan meluruskan permasalahan diantara kami ini."
" Oh!"
Hanya itu yang bisa dilontarkan Raymond mendengar penjelasan Erick.Jujur dia tidak bisa bilang senang,saat tau Erick langsung buru buru pulang dengan pesawat pertama hanya untuk membujuk Katerina begini.Dalam hari pria itu, dia malah merasa kesal karena lagi lagi Erick harus mengalah pada Katerina.
" Jadi,antar aku pulang kerumah sekarang dan pesankan aku restoran terbaik untuk nanti malam. Aku akan mengajak Katerina diner guna membujuknya."
" Ya,akan aku lakukan itu Rick. Selain itu,apa aku juga harus memesankan perhiasan terbaru dari toko perhiasan Tifani seperti biasanya?"
Erick yang sudah berjalan lagi, langsung berhenti dan menoleh lagi kearah Raymond, mendengar yang dikatakan pria itu.
Raymond menatap Erick dengan meringis, membuat Erick langsung mendengus.Karena tau perkataan Raymond barusan setengah mengejek dirinya, sebab setiap kali dia ingin membujuk Katerina dia selalu menyuruh pria itu untuk melakukan yang baru saja dia katakan .Sekaligus pasti juga membelikan hadiah mahal untuk Katerina dari toko perhiasan yang barusan disebutkan oleh Raymond itu.
" Ya,lakukan. Tapi kali ini beli tidak hanya satu melainkan..." Erick terdiam sebentar saat kelebat ingatan tentang Clara muncul dipikiran nya.
Dan untuk menepis ingatan itu disampai mengibaskan tangan kedepan wajahnya membuat Raymond yang melihat tingkah Erick mengeryit bingung.
" Ada apa Rick?Kau baik baik saja?Apa ada masalah?" Raymond bertanya menatap kearah Erick penuh selidik.
" Tidak ada apa apa Ray,lupakan saja.Sekarang ayo antar aku pulang dan langsung lakukan perintahku tadi." Balas Erick lalu bergegas berjalan lagi menuju area parkir.
" Aka aku lakukan,Rick.Tapi.. Berapa perhiasan yang harus aku beli ditoko Tifani nanti?"Tanya Raymond lagi karena tadi Erick tidak menyelesaikan perkataannya dan langsung mengubah topik begitu saja.
" Terserah kau,berapa. Yang pasti pilihkan yang paling bagus dan mahal. Tidak perduli berapa harganya, yang pasti harus yang terbaik."
Raymond mengangguk mendengar perintah itu.Biasanya untuk soal hasil apa yang akan diberikan pada Katerina ketika membujuk perempuan itu saat marah,Erick pasti akan memilihkan nya sendiri, dengan meminta Raymond mengirimkan Katalognya. Tapi kali ini dia tidak melakukan nya dan itu cukup membuat Raymond merasa aneh meski tidak dia lontarkan secara langsung dihadapan Erick, sebab melihat raut wajah pria itu yang seperti sedang penuh masalah.
" Baik,akan aku lakukan Rick."
Lalu mobil yang dikendarai Raymond melaju dijalan raya untuk menuju rumah kediaman Erick dan Katerina.
" Katerina pasti senang melihat kau tiba tuan datang begini Rick dan semoga saja masalah diantara kalian bisa segera selesai."Ucap Raymond sesat sebelum mobil itu berhenti didepan halaman rumah megah bergaya eropa klasik dua lantai itu.
Erick tidak menjawab mendengar ucapan Raymond dia juga tidak langsung turun begitu mobil berhenti. Membuat Raymond tentu saja heran dan langsung menoleh kebelakang kearah kursi penumpang tempat pria itu duduk.
" Rick, kita sudah tiba." Ucapnya.
" Ya,aku tau.Aku akan turun,pergilah Ray dan....bawa juga koperku, antarkan kehotel."
Raymond tentu saja bingung sekaligus heran mendengar perintah Erick itu tapi memilih tidak mengatakan apa apa dan hanya mengangguk sebelum akhirnya melaju pergi dari tempat itu begitu Erick sudah turun dari mobil.
" Tuan,anda datang!"Tegur pelayan rumahnya saat melihat Erick berjalan masuk kedalam rumah.
" Ya,apa Katerina ada dikamar?"Tanyanya dengan terus berjalan menuju kamar utama dirumah itu
"Iya tuan,nona Katerina ada dan sepertinya sekarang beliau masih tidur. Sebab tadi pukul 5 beliau kembali kemari."
Erick tidak mengatakan apa apa mendengar laporan pembantu rumahnya itu dan terus berjalan kearah pintu.
Pintu kamar utama dirumah itu menggunakan kode pintu yang hanya diketahui oleh Erick dan Katerina.Jadi ketika diantara mereka ingin masuk kekamar itu,mereka tinggal menekan kode nomornya.
" Tuan,apa pagi ini anda dan nona Katerina ingin sarapan?" Pembantu itu bertanya, sesaat sebelum Erick membuka pintu kamarnya.
Erick diam sebentar sebelum akhirnya menggelengkan kepalanya menolak tawaran pembantunya.
" Tidak perlu."
" Baiklah kalau begitu tuan."
Erick mengangguk kearah pembantu itu, lalu berjalan masuk kedalam kamarnya.
Begitu masuk kedalam,Erick tidak langsung mendekat ke ranjang. Melainkan hanya berdiri saja, cukup lama ditempat nya. Sambil menatap kearah ranjang, dimana disana tampak Katerina, tunangannya sedang tidur lelap seperti yang dikatakan pembantunya tadi.
Saat Erick melakukan hal itu,yang ada dipikirannya adalah....apa yang dia rasakan ketika melihat sosok Katerina.
Rindu? Marah? Atau...
" Ehmm....Sayang,darling...apa benar itu dirimu?!" Panggil Katerina yang tiba tiba saja bangun dan terlihat sangat senang, ketika melihat Erick berdiri didalam kamar.
Saking senangnya perempuan itu langsung melompat turun dari ranjang dan menerjang Erick, untuk masuk kedalam pelukan pria itu kemudian memeluknya sangat Erat, sambil mulai terisak keras.
biasa main ma orang berduit...