NovelToon NovelToon
Cinta Sang Berandal

Cinta Sang Berandal

Status: tamat
Genre:Tamat / Teen School/College / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Bad Boy
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.6
Nama Author: dtyas

Kisah tentang anggota geng motor dan siswa korban perundungan.

Guntur Rakabuming dengan segala problematika kehidupan keluarga dan pergaulan yang salah, harus melakukan perintah Refan karena kalah dalam balap motor liar. Yang harus dilakukan Guntur adalah membuat Alya Kania -- gadis berpenampilan cupu dan korban perundungan -- jatuh cinta padanya atau Alya secara sadar menyerahkan tubuhnya.

Rencana yang disusun oleh Guntur berantakan karena salah paham masyarakat, akhirnya Guntur dan Alya terpaksa harus menikah.

Berhasilkah Guntur memenuhi permintaan Refan? Bagaimana akhirnya hubungan Guntur dan Alya?

======
Event Bad Boy
Follow IG : dtyas_dtyas

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dtyas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31 ~ Beneran Cinta

“Sudah ih,” pekik Mona. “Cupu, eh Alya mending lo duduk deh,” titah Mona.

Alya pun duduk di kursi yang tersisa. Pernah ditindas perempuan-perempuan di hadapannya, tapi Alya tidak ingin menyimpan dendam. Hanya berharap mereka menyadari apa yang mereka lakukan itu salah dan tidak lagi mengulanginya.

“Lo pacaran sama Guntur?” tanya Mona. Ketiga perempuan lainnya menatap Alya menunggu jawaban.

Alya menatap wajah mereka satu per satu, dia bingung bagaimana menjelaskan hubungannya dengan Guntur. Mengakui status pernikahan mereka pun belum saatnya.

“Hm, gimana ya,” jawab Alya. “Dibilang pacaran ya nggak, tapi kami memang dekat.”

“Eh, pede banget sih lo. Lo yakin Guntur bener-bener suka sama lo. Gue yang suka dari zaman baru masuk sekolah aja, nggak ada dia notice. Nah, elo ….”

Alya mengedikkan bahunya.

“Memang Guntur pernah deklarasi cinta ke lo?” tanya Mona lagi.

Alya menganggukkan kepalanya.

“Bohong, pasti bohong. Yang namanya player pasti sering mengobral kata cinta,” ujar salah satu rekan Mona.

“Guntur nggak gitu, setahu aku nggak ada perempuan yang dia rayu dengan kata cinta.”

“Lah lo buktinya.”

“Cuma ke aku,” seru Alya dengan bangga.

“Eh, Guntur pernah pacaran dengan Arba. Nggak mungkin tanpa kata cinta, apalagi mereka sempat … tidur bareng,” ujar Mona lirih. “Lo juga pernah dengar ‘kan, masalah Guntur yang memanfaatkan Arba untuk taruhan,” tutur Mona penuh tekanan.

Alya menegakkan tubuhnya, apa yang dikatakan oleh Mona memang benar. Dia pernah mendengar kedekatan Guntur dengan salah satu siswi di sekolah. Apalagi penekanan kata Guntur pernah tidur dengan wanita itu, rasanya dada Alya begitu sesak membayangkan … ah sudahlah.

“Lo masih yakin, Guntur bener cinta sama lo?” tanya Mona dengan senyum mengejek.

“Aku percaya Guntur tulus. Setiap orang pernah salah dan punya masa lalu, termasuk Guntur dan aku mungkin masa depannya,” ungkap Alya sambil tersenyum.

“Sumpah nih cewek kepedean banget. Sok cakep lo.”

“Terserah kalian. Hm, apa ini yang ingin kamu sampaikan tadi?”

“Oh, bukan dong,” ujar Mona lalu mendekatkan tubuhnya semakin condong ke meja.

“Lo tahu Arba pernah dimanfaatkan sebagai taruhan. Gimana kalau itu terjadi juga dengan lo,” ujar Mona lirih sambil menunjuk Alya.

“Mampuss lo,” seru salah satu teman Mona.

Alya hanya diam, dia tidak bisa membayangkan kalau dirinya juga dijadikan objek taruhan.

“Gue pernah dengar dari Refan. Lo tau Refan itu kekasih gue, nggak mungkin dia bohong atau mengada-ada,” ungkap Mona. “Guntur kalah waktu balapan dengan cowok gue dan yang kalah harus mengerjakan tantangan dari yang menang dan tantangan itu adalah lo,” tutur Mona lalu terkekeh.

“Rasain lo.”

“Maksudnya gimana?”

“Halah dasar beg0!” Salah satu teman Mona bahkan menoyor kepala Alya.

“Refan menantang Guntur untuk dekati lo. Taruhannya buat lo jatuh cinta atau bahkan kalian berakhir di ranjang. Gue yakin Guntur udah macem-macem ke lo ‘kan?” tanya Mona.

Alya menatap Mona dengan wajah datar. Berusaha tetap tenang, walaupun rasanya ingin berteriak dan menangis. Apa benar yang dikatakan Mona kalau Guntur tidak serius mencintainya dan semua yang terjadi hanya karena sebuah tantangan.

“Eh, cupu. Sekali cupu ya tetep cupu. Tampang lo mungkin bisa di make over, tapi otak lo sama aja beg0. Guntur bukan cinta sama lo, tapi manfaatin lo doang. Pede gil4 lo. Ah cabut yuk, mood gue lihat dia langsung ambyar.”

Mona pun menyetujui permintaan sahabatnya. Saat perempuan-perempuan itu sudah beranjak dari café, Alya masih duduk termenung. Tersadar ketika air matanya jatuh membasahi pipinya.

***

Alya baru tiba di rumah. Setelah dari café dia mengunjungi makam ibunya. Ponsel yang sejak tadi bergetar di dalam tas, dia abaikan.

“Astaga, lo kemana sih Al?” tanya Guntur yang berjalan sambil memakai jaketnya. Pria itu khawatir ketika pulang tidak mendapati istrinya ada di rumah, bahkan ketika dihubungi pun tidak dijawab.

Alya bergegas masuk mengabaikan Guntur.

“Eh, ditanya malah diam bae. Gue udah marah-marah sama seisi rumah, ini mah acuh. Alya,” panggil Guntur mengekor langkah istrinya.

Alya sudah berada di ruang ganti, melepaskan dressnya dan mengganti dengan setelan rumah. Guntur yang memandang live show di hadapannya, sampai menelan saliva. Bibirnya bungkam, menikmati adegan Alya yang bagai slow motion berganti pakaian.

Brak.

Guntur terkejut karena Alya menutup lemari dengan kencang.

“Al, lo dari mana?” tanya Guntur kembali mengekor Alya yang menuju ranjang.

“Dari luar,” jawab Alya.

“Kenapa nggak bilang dan kenapa nggak jawab telepon gue,” ujar Guntur sambil menahan tangan Alya.

“Kalau aku bilang, apa kamu akan kasih izin?” Alya menatap Guntur dengan tajam, membuat nyali pria itu menciut. Guntur berani menghadapi apapun termasuk Papi dan Maminya, tapi tekanan dari Alya dia tidak sanggup hadapi walaupun hanya sebuah tatapan.

“Ya pasti gue kasihlah, kalaupun kira-kira beresiko ya gue temenin,” jawab Guntur.

“Kenapa aku tidak boleh ke sekolah?”

“Mau ngapain, yang lain aja Cuma nongkrong nggak jelas.”

“Kamu takut kalau aku tahu rahasia kamu?” tanya Alya lagi.

“Rahasia apa sih, gue nggak ngerti maksud lo.”

Alya menghempaskan tangan Guntur, lalu mendorong tubuh pria itu agar menjauh.

“Kamu berhasil buat aku jatuh cinta, bahkan kita sudah tidur bersama lalu apa lagi? kamu mau usir aku?”

“Alya, gue nggak ….”

“Kamu sudah memenuhi tantangan dari Refan, lalu apa lagi setelah ini. Katakan! Aku akan siap mendengar apapun keputusan kamu,” seru Alya dengan kedua mata berkaca-kaca.

“Oh masalah itu. Iya memang udah beres, udah lewat juga,” ujar Guntur. “Jadi ini yang buat lo marah?”

“Kamu tega manfaatin aku. Semenyedihkan apa diriku sampai jadi bahan tantangan kalian,” pekik Alya sudah terisak.

Guntur mendekat dan meraih tubuh Alya ke dalam pelukannya, tapi Alya menolak dan mendorong suaminya.

“Jangan dekat dan jangan pegang.”

“Al, jangan gitu. Kita sudah suami istri masa pegang aja nggak boleh,” keluh Guntur.

“Aku benci kamu!”

“Tapi gue cinta sama lo!” Guntur memeluk Alya, wanita berontak tapi cekalan tangan Guntur membuatnya tidak berdaya.

“Lo boleh marah karena gue pernah manfaatin lo, tapi gue bersyukur karena tantangan itu gue bisa dekat sama lo bahkan sekarang … kita sudah menikah.”

“Kamu jahat.”

“Iya gue sadar gue jahat, tapi karena ide jahat itu gue bisa dapetin wanita dengan hati paling baik dan cinta manisnya hanya untuk gue.”

“Aku nggak percaya, kita ini hanya dalam tahap menunggu perpisahan. Kamu hanya mencari waktu yang tepat untuk mengusir aku.”

“Gue pastiin nggak akan ada hal itu. Terserah lo percaya atau nggak yang jelas kenyataannya kita sudah menikah. Gue dari kantor Papi dan buku nikah kita sudah jadi, lo bisa lihat tuh di tas gue. Kalau gue main-main, gue nggak akan bilang ke orang tua kalau kita sudah dinikahkan dan lo nggak akan gue ajak kemari termasuk mendaftarkan pernikahan kita. Setelah pengumuman kelulusan, gue berencana ajak lo honeymoon. Karena kuliah nanti kita bakal sibuk,” tutur Guntur.

Alya terdiam. Antara percaya dan tidak dengan ucapan suaminya.

“Lo boleh merahasiakan siapa yang udah bikin lo begini, tapi gue nggak akan tinggal diam,” ujar Guntur melepaskan dekapannya dan menghapus jejak air mata di wajah Alya, kemudian menempelkan bibirnya pada kening Alya.

“Gue cinta lo Al, beneran cinta.”

1
Fani Indriyani
Dan saat Alya tau kalo dia jd bahan taruhan pasti dia akan pergi,tinggallah kamu yg merana Guntur wkwkwk
Fani Indriyani
Lagian si Alya udh tau si Guntur gt napa msh aja baper,ga liat gmn cewe cantik aja dijadiin taruhan apalagi kamu Alya 🤦‍♀️Ya mudah2an aja si Guntur bucin abis ma Alya
Fani Indriyani
Alya jgn mdh baper ya,jgn sampe kamu sakit hati..harus jinak jinak merpati istilahnya,biar guntur tambah penasaran ma kamu
Rinisa
So Sweet....😍
Rinisa
Bener2 dech si guntur....😍
Rinisa
So sweet....😍
Rinisa
next dech...👍🏻🤗
Rinisa
next
Rinisa
😂😂😂
Al Fatih
Bagus ceritanya,, alur jelas,, konflik tidak berbelit,, karakter2 yg keren
Al Fatih
ceritanya bagus,, suka bngt karakter nya Guntur,, Ibra....,, sosok pria2 bertanggung jawab,, seneng juga dgn orang tuanya guntur...., Mona.
Happy marriage utk semua para berandal cinta
Al Fatih
Apa nanti Ibra sama mona yaaa🤔
Rinisa
Karya ke 10 yg aku baca. 🤗
Al Fatih
Good job guntur
Al Fatih
Guntur akan beneran cinta koq Alya....
Al Fatih
mampir kak...
Dyah Ayu
cerita yang bagus dan gak bertele2 👍👍👍👍💓💓💓
Dyah Ayu
terima kasih ceritanya ,,gak banyak konflik dan bertele2... sukaaaa bangetttt deh.. semangat dan terus berkarya ya k 👍😁
Ida Kristyati
Bagus ...menghibur
Ida Kristyati
Kerennnn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!