kehilangan seorang istri membuat Erlangga kembali lagi menjadi gunung es . Kekejamannya kembali semula
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurhayati 11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 31
" Baik Tuan ." Jawab Aldi cepat , Aldi mendekati Ido yang sudah tak berdaya . " Kau salah mencari musuh Wahai Sekertaris Ido prasetyo !" ucap Aldi dengan tatapan sinis .
" Hemm , Aku akui kalian sangat hebat ." walau Ido merasa nyawanya akan melayang tetap mengagumi lawannya itu sangat hebat .
" benar kami sangat hebat ." Aldi mengulangi ucapan Ido " tapi mengapa anda mencari masalah ! " Itu lah hal yang sangat bodoh yang di lakukan Ido pikir Aldi . " Tuan kami akan senang hati jika mengatakan apa yang kau inginkan . Tidak perlu menyandra Nona . " lajut Aldi membeo .
Kebodohan Ido akan mendapatkan masalah , terlebih lagi menyangkut Nonanya Tuanya akan memberi pelajaran yang setimpal .
" Aku tidak berfikir sampai ke titik itu . Karena yang ku inginkan Saham dan juga Tuan kami kembali . Seperti apa yang di katakan Nyonya ." Ido mengatakan sejujurnya lagi pula nyawanya sudah berada di ujung maut .
Jadi tidak perlu menutupi apa pun sekarang .
Aldi menyunggingkan bibirnya tipis
...****************...
Erlangga lekas menuju tempat dimana Deni berada dengan persaan penuh semangat .
Deni lekas melepas ikatan yang berada di tangan Nerin serta di kakinya .
" Trimakasih Den ." ujar Nerin semakin deras saja air mata yang mengalir membanjiri pipinya .
Akhirnya doa doanya terkabulkan juga
" Ah Nona , Itu sebagian tugas ku . Jadi tidak perlu berterima kasih kepada ku ." Ujar Deni
Brak
Erlangga menyingkirkan musuh yang akan menembak Deni , Dengan satu pukulan yang di layangkan olehnya seketika ambruk .
Deni dan Nerin sama sama terkejut , Deni langsung berbalik " Ah Tuan ! ku kira siapa ," Deni menghembuskan nafasnya lega .
Erlangga bergegas merengkuh tubuh istrinya , Wajah cantiknya penuh dengan air mata .
Sakit sekali melihat keadaan istrinya seperti ini " Maaf terlambat menemukan mu sayang ." ujar Erlangga sangat lembut mengecup pucuk kepala istrinya yang terhalang hijab itu berulang ulang mendekapnya sangat erat .
Nerin mengangguk sebagai Jawaban , jika dirinya tidak mempermasalahkan toh sekarang sudah selamat .
Nerin semakin terisak pelukan hangat suaminya membuatnya semakin tenang . Bahkan rasa takut yang sempat merasukinya pun dengan perlahan semakin menghilang .
Deni menggaruk tengkuknya ia merasa seperti nyamuk saja " Hais , " kesel Deni melihat kemesraan yang nampak jelas di matanya .
" Jiwa jomblo ku semakin meronta ." triak Deni dalam hati sambil mengerutu tidak jelas .
Dari pada dirinya menjadi nyamuk lebih baik pergi begitu lah yang di pikirkan oleh Deni saat ini .
Deni bergegas keluar namun ia tidak pergi melainkan bersender menunggu Tuanya .
...****************...
Selama dua jam Rian menangkan Arga akhirnya bocah itu tidur kembali dan Rian pun ikut terlelap di sampingnya .
Tidak ada satu pun yang bisa menenangkan Arga , bocah itu menangis histeris .
Kinan , lala dan juga Ana kewalahan hinga akhirnya menyerahkan ke Rian . untung saja Rian tidur tidak seperti kebo , Jadi tidak susah membangunkannya .
Bima menunggu Tuanya di depan pintu utama setelah mendapat pesan dari Deni .
" Alhamdulilah , akhirnya Tuan menemukan Nona ." Batin Bima merasa lega
Tin tin tin
Mobil yang di kendarai Hasan berhenti di depan pintu utama Deni lekas keluar membukaan pintu untuk Tuanya .
Dua mobil lainnya langsung masuk Garasi .
" Siapkan sarapan Bim ." Ujar Erlangga setelah pria itu turun dari mobil sambil mengendong sang istri .
Nerin nampaknya sangat lelah hingga wanita itu terlelap sangat nyenyak di gendongan Suaminya bahkan tak terusik sedikit pun .
" Baik Tuan ." Bima mengikuti Tuanya dari belakang setelah tuanya masuk ke dalam lift Bima bergegas ke dapur .
Memerintah chef membuat sarapan untuk Tuanya beserta istrinya .
Ting
( Nanti sarapan kirim ke kamar saja Bim ) Bima membaca satu pesan Wa masuk dari Tuanya .
( oke , Tuan . )
Bima segera membalas pesan dari Tuanya .
...****************...
Nerin mengerjap mengerjapkan matanya sedikit linglung . " aku kira mimpi ternyata tidak , Alhamdulillah . " Nerin mengucap syukur akhirnya dirinya selamat dari mara bahaya .
" jam berapa ini ." Manik mata Nerin bergerak liar mencari ponsel . " kemarin kan . Hufff ponsel ku ." Nerin menghembuskan Nafasnya sayang sekali ponsel itu .
Untung saja tas itu hanya berisi uang beberapa lembar dan ponsel saja . Yang lainya seperti kartu Atm ia tidak di bawa .
" putraku . " Nerin tersadar dari lamunanya kemudian ia menyibak selimut tebalnya lekas menuju kamar Arga .
Nerin membuka hendel pintu kamar Arga , Melihat putranya sedang bermain dengan Rian ia menyunggingkan bibirnya tipis .
" kak ." panggil Rian menengok arah dimana kakaknya " Apa kakak baik baik saja ."
" Iya dek , kakak baik baik saja . " Jawab Nerin mengulum senyum .
keduanya mengobrol hingga sore hari
...****************...
Nerin duduk kasebo di balkon tatapnya kosong pikirianya melanglang buana entah kemana .
" Sayang ," Erlangga mendekati sang istri memeluknya dari samping ." Apa yang sedang kamu pikirkan ? Hemm."
Semakin erat saja Erlangga memeluk istrinya itu , menghirup aroma tubuh istrinya sebagi candu baginya .
Rambut Nerin di biarkan tergerai , Jadi tentu saja Erlangga sangat leluasa mengendus bagian lehernya .
" stop mas ! geli. " Keluh Nerin kesal sekali .
Bersambung