Menjalani kehidupan sebagai masyarakat biasa adalah pilihan Satria Perkasa Wardoyo atau yang biasa di kenal dengan nama panggilan satria. Selama 5 tahun ini dia menjalani kehidupan yang serba pas - pasan. Dia menikahi seorang gadis bernama Dinda kusuma, dinda seorang gadis yang cantik dan lembut. Sebelum menikah dinda bekerja sebagai kasir disalah satu mini market , namun saat menikah dia memilih fokus dengan rumah tangganya.
Dinda, tidak tahu siapa suaminya yang sesungguhnya namun dia tetap menerima kekurangan sang suami. Nafkah yang serba pas - pasan pun tidak jadi masalah bagi Dinda.
Namun hubungan baik dinda dan ketiga kakaknya berubah tidak baik setelah dinda menikah dengan satria. Kedua kakak lelaki dinda sangat menentang pernikahan dinda dan satria, begitupun kakak perempuan dinda sangat menyayangkan keputusan dinda menerima lamaran Satria yang hanya pedagang es cendol keliling.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhewy R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masih soal renovasi rumah
.
.
.
💕💕💕💕💕💕💕💕
" Jadi ibu tadi datang kemari untuk meminta kita merenovasi rumah ? Terus kami jawab bagaimana din ? Kamu setuju dengan peemintaan ibu ?" Tanya satria ingin tahu jawaban apa yang dia berikan kepada ibunya.
Dinda menceritakan soal kedatangan ibu rahayu kepada sang suaminya, Satria. Meskipun dia tidak menyetujui permintaan sang ibu , dia tetap harus menceritakan kepada suaminya agar satria tidak salah paham. Lebih baik satria tahu dari dirinya langsung daripada tahu dari orang lain.
Dinda lebih dulu membuatkan coklat panas untuk satria sebelum menjawab pertanyaan satria. Meminum coklat panas agar satria bisa lebih rileks .
" Aku tidak menyetujuinya mas " Jawab dinda sambil meletakkan coklat panas diatas meja minibar yang ada didapur.
" Kenapa ? Lagian itukan rumah kamu din dan tidak ada salahnya kita renovasi. " Ucap satria heran kenapa sang istri menolak untuk merenovasi rumah.
Dinda ikut duduk disamping satria sambil menikmati coklat panas yang baru saja dia buat.
" Karena mas Rudi dan mbak sinta akan tinggal dirumah itu juga , dan dia mau rumah direnovasi dulu sebelum mereka pindah. Sebab mereka sudah tidak mampu lagi membayar cicilan rumahnya, jadi rumah di oper kredit. Lagipula rumah mereka baru 10 kali bayar masih jauh mas untuk lunas. Makanya dari itu aku menolak untuk merenovasi rumah, dan aku sudah mengikhlaskan jika rumah itu dikasih ke mas rudi " Ucap dinda menjelaskan kenapa dia sampai menolak merenovasi rumah orang tuanya.
Bukan tanpa sebab dia tidak mau merenovasinya, alasan terbesarnya adalah adanya rudi dan keluarganya yang akan tinggal dirumah itu. Seolah mereka membebankan biaya rumah kepada Dinda, hanya karena itu rumah akan jadi milik dinda. Tidak mau berebut, dindapun sudah merelakan rumah itu untuk rudi.
Satria bisa menerima alasan dinda dan setuju dengan keputusan dinda. Sebab dia juga tidak mau jika keluarga istrinya memanfaatkan keuangan mereka. Memang satria orang kaya dan bahkan hartanya bisa diwariskan keanak cucunya. Tetapi bukan berarti keuangan mereka tidak dibatasi, satria maupun dinda membatasi berapa - berapa saja uang yang mereka keluarkan.
" Mungkin karena sekarang gaji mas rudi tidak sebesar dulu jadi dia tidak bisa meneruskan kredit rumahnya. Bahkan sekarang saja meskipun sudah aku berikan peringatan tetap saja tidak mengikuti peraturan yang dibuat perusahaan, mas rudi dan mas reno bekerja semaunya. Dia menggunakan nama ipar pemilik perusahaan untuk membentengi dirinya, sehingga karyawan yang lainnya segan dan takut dengan mereka. Tetapi mas sudah memberitahu pihak HRD jika mereka tetap saja tidak berubah, dengan terpaksa akan dipecat. " Ucap satria menyampaikan keluhannya tentang reno dan rudi selama berada di kantor.
Hhuuuuffff....
Dinda merasa malu dengan sang suami, karena ulah para kakaknya sudah membuat satria juga malu. Dengan menjadikan tameng kata ipar saat diperusahaan itu sudah mencoreng nama baik satria. Para karyawan pasti akan berfikir jika satria tidak bisa tegas dan tidak bisa adil dengan karyawan yang lainnya.
" Jika memang mereka sudah tidak bisa dibilangin secara baik - baik lebih baik mas pecat saja. Maaf , karena permintaan saya untuk kembali memperkerjakan kakakku mas jadi bingung seperti ini. " Ucap dinda merasa tidak enak hati terhadap suaminya.
" Kenapa meminta maaf ? Kamu tidak salah istriku tersayang,ini ulah dua kakak mu yang tidak tahu diri itu. Beruntung mas beni tidak ikut - ikutan, justru pekerjaan mas beni semakin hari semakin bagus dan dia akan mendapat promosi naik jabatan sebagai kepala devisi. " Ucap satria sambil menggenggam tangan dinda dengan lembut.
" Alhamdulillah jika mas beni bisa bekerja dengan baik. Mas,besok kita kerumah bapak ya. Sudah ada seminggu dinda tidak ketemu bapak, dinda mau memastikan keadaan bapak baik - baik saja. " Ucap dinda.
" Boleh dong,mas juga kangen suasana disana dek. Mas kangen cendol legendaris,besok mas mau menemui pak marno untuk meminta es cendol. Kenangan 5 tahun bersama es cendol membuat mas tahu artinya sebuah hidup, tahu artinya menghargai hidup dan tahu jika diluaran sana banyak orang yang memandang seseorang hanya dari harta dan tahta saja " Ucap satria mengingat kenangan saat masih menjadi pedagang cendol keliling.
" Dan sekarang mas sudah kembali menjadi orang yang berada. Jangan lupa untuk selalu menebar kebaikan agar apa yang kita miliki menjadi berkah, ingat mas didalam harta yang kita miliki ada hak orang lain didalamnya" Ucap dinda mengingatkan.
Satria membawa dinda dalam pelukannya dan membimbing dinda masuk kekamar. Jika sudah seperti ini dinda tahu apa yang diinginkan oleh suaminya, apalagi kalau bukan soal kewajiban dan hak. Dinda dan satria akhirnya melakukan apa yang sudah sepantasnya dilakukan oleh sepasang suami istri.
**********
Kini dinda dan satria sudah berada dirumah orang tua dinda, dinda datang dengan membawa es cendol sebanyak 10 gelas. Berkat satria, kini pak marno sudah mempunyai mesin press sendiri dan lapak untuk berjualan, jadi tidak capek untuk berkeliling. Satria tidak tega melihat pak marno yang sudah tua harus berjualan keliling.
" Heleh datang cuma bawa es condol dong. Kalau cuma es cendol aku juga bisa beli. Bahkan gerobaknya juga bisa ku beli. Memang susah ya, kalau orang kampung meskipun sudah menjadi orang kaya tetap saja kampungan. " Ucap ketus sinta yang ternyata saat ini sudat tinggal dirumah orang tua dinda.
Sebenarnya sinta dan rudi sudah pindah kerumah pak karim dari dua hari yang lalu karena pemilik rumah yang baru sudah ingin menempatinya. Maklum dioper kredir jadi orang banyak yang minat, mau dijualpun tidak bisa karena rumah masih kredit.
" Kalau tidak mau ya sudah tidak perlu diminum. Biar nanti dinda kasih sama anak - anak tetangga saja. Oh iya mbak sinta sama mas rudi sudah tinggal dirumah ini ? Berarti sudah pegang duit dong, bukannya perabotan juga ikut dijual. Jadi kalau sudah ada uangnya lebih baik untuk beli rumah yang sederhana saja,atau untuk renovasi rumah ini saja. Soalnya mbak jugakan yang tinggal disini. " Ucap dinda sambil tersenyum mengejek sinta.
" Hehh... Enak saja kamu menyuruhku untuk merenovasi rumah ini. Inikan rumah kamu ! Jadi kamu yang lebih wajib untuk merenovasinya, enak saja mau pakai uang ku. ! Kamu dong yang merenovasi agar aku dan keluargaku bisa tinggal dengan nyaman dirumah ini. Apa ini rumah orang kaya kok seperti ini,jauh beda banget sama rumah ku ." Seru Sinta menolak dengan cepat dan bicara dengan seenaknya.
Hahahaaa....
Dinda tertawa dengan keras sehingga pak karim dan ibu rahayu yang ada di belakang langsung berlari kedepan untuk mencari tahu ada apa dengan sinta, ternyata ada dinda yang sedang tertawa lepas didepan sinta.
" Dinda , ada apa nak ? Kenapa kamu tertawa lantang seperti itu ?" Tanya Pak karim ingin tahu alasan dinda tertawa.
Satria sendiri memang belum ikut masuk kerumah mertuanya, dia sedang ada dilapak pak marno membicarakan soal penjualan pak marno yang akan merambah kedunia online dengan jasa ojek online untuk mengantarkan pesanannya.
" Ini pak, mbak sinta kok siang - siang melantur. Masak iya dia menyiruh dinda untuk merenovasi rumah ini untuk dia tinggali agar dia bisa nyaman disini. Itukan permintaan tidak masuk akal pak " Ucap dinda masih tertawa .
" Jelas kamu dong yang berhak dan wajib, tah ini rumah kamu kan. Jadi ya kamu yang harus merenovasinya. " Ucap rudi yang baru saja keluar dari kamar.
" Apaan sih ini. Siapa yang ingin merenivasi rumah? Bapak tidak mau merenovasi, dan jika mau renovasi rumah ini seharusnya ya kamu Rud yang mengeluarkan biaya bukannya Dinda, karena kamu yang tinggal dirumah ini. " Ucap pak karim setuju dengan pendapat dinda.
Ibu rahayu hanya diam saja , sebenarnya dia juga belum membicarakan tentang keinginannya untuk merenovasi rumah dan kedatangannya kemari kerumah dinda untuk minta bantuan dinda.
" Ada apa ini ? Kok kayaknya tegang banget ?" Tanya satria yang baru saja masuk rumah dan melihat wajah anggota keluarga yang lainnya pada tegang.
" Masih yang kemarin mas, soal renovasi rumah " Ucap dinda tanpa berbohong.
" Ini maksudnya bagaimana din ?" Tanya pak karim tidak paham dengan apa yang terjadi.
Dinda tahu jika bapaknya belum tahu soal kedatangan ibu rahayu dan rena kerumahnya kemarin untuk minta bantuan renovasi rumah. Akhirnya tanpa ada yang ditutup - tutupi dinda menceritakan perihal kedatangan ibu dan kalaknya kerumah. Pak karim kaget saat mengetahui tingkah lancang istri dan anaknya.
" Ibu kenapa ibu bisa bersikap seperti ini sih? Apa ibu lupa jika kita baru saja renovasi dapur dan itu 80 persen dananya dari satria. Ingat bu , satria ini hanya menantu kita. Jikapun dia anak kita,dia tidak wajib merenovasi rumah ini karena rumah ini akan ditempati oleh saudaranya yang tidak tahu diri seperti rudi dan sinta !" Bentak pak karim lalu melirik tajam kearah sinta dan rudi secara bergantian.
" Pak, lagipula sekarang dinda dan satriakan jadi orang kaya. Uang segitu tidak akan membuat mereka jatuh miskin, lagipula cuma 100 sampai 200 juta saja pak " Jawan rudi dengan santainya.
" Dasar parasit !!" Bentak pak karim dengan geram. Bisa - bisanya dia memanfaatkan adik iparnnya. Padahal saat satria miskin mereka semua menghina satria bahkan saat sakitpun tidak ada yang perduli. Jangankan untuk menjenguknya, untuk bertanya sebatas kabar saja tidak mau.
Suasana semakin memanas saat rena datang dan ikut bicara. Padahal beni sudah mencegahnya agar tidak ikut campur, lagipula mereka juga baru datang dan tidak tahu dengan pasti apa pokok permasalahannya. Melihat suasana semakin tidak baik,beni meminta kedua anaknya untuk bermain dihalaman belakang saja agar tidak mendengar kata - kata yang tak pantas sukeluarkan.
" Hehh... OKB ! Kalian ini sombong banget sih, ingat harta itu tidak akan dibawa mati ! pelit banget berbagi sama saudara sendiri " Bentak Rena tidak takut samasekali dengan satria dan dinda.
" Rena sudah, jangan ikut campur. Kamu bukannya membuat suasana tenang tapi malah semakin bikin kacau. Sudah diam kamu, lebih baik kamu urus anak - anak . Mereka ada dihalaman belakang " Ucap beni dengan tegas.
" Kenapa kamu jadi berani bicara mas ?" Tanya rena heran karena tidak biasanya sang suami mau ikut bicara,biasanya akan diam dan tidak akan bicara jika tidak diajak bicara.
Semua pasang mata beralih memandang kearah beni, ternyata beni bukan karena suami takut istri. Lebih tepatnya suami yang tidak mau ribut dengan istri dan dia menjaga baik jiwa anak - anaknya. Meskipun pendiam , beni termasuk ayah yang sabar dan perduli dengan kedua anaknya. Dibandingkan dengan rena,lebih sabar dan tulus beni saat mengurus anak - anak.
" Mas sudah muak dengan sikap kurangajar mu dan sikap semaumu. Kamu mau dihormati tetapi tidak mau menghormati orang lain. Sudah ku bilang jangan ikur campur dan jangan suka mencampuri urusan orang meskipun itu saudara sendiri !" Gertak beni dengan geram.
" Sudahlah mas,jangan diteruskan lagi. Nanti ujungnya akan panjang. Sudah sekarang kita duduk dan nih minum es cendol yang aku bawa " Ucap dinda mencoba melerai dan mengalihkan topik pembicaraan.
" Sudah sekarang kita semua duduk dan jangan ada yang ribut lagi. Jika masih ada yang ribut bapak tidak segan - segan mengusir kalian dari sini tak terkecuali rudi dan keluarganya " Ucap pak karim dengan tegas.
Deg...
Rudi tidak mau sampai dia dan keluarganya diusir,karena dia tidak tahu mau tinggal dimana lagi. Beli rumahpun pasti hanya bisa rumah petak, karena uang hasil jual perabot rumah dan hasil oper kredit rumah tidaklah banyak. Dan pasti sinta dan anaknya tidak mau tinggal dirumah yang kecil dan sempit.
********
RATE BINTANG 5 NYA DULU YA KAK.
TETAP DUKUNG SEMUA KARYA - KARYA AUTHOR YA KAK.
TERIMAKASIH 🙏🙏❤️❤️
giliran ke bapak kandung sendiri baru menghina dinda langsung di pukul.
hadeuh membela istri boleh tapi kenapa harus mukul ke orangtua kandung?!
ke keluarga dinda aj dia ga berani mukul.