Fabrizio Argantara seorang CEO Diamon Group terpaksa harus menikahi Putri dari orang yang ia tabrak hingga meninggal.
Fabrizio menikahi Jihana Almayra hanya demi sebuah tanggung jawab semata, hingga suatu hari salah satu diantara mereka memiki perasaan mencintai.
Mampukah Fabrizio dan Jihan mempertahankan pernikahan mereka saat badai rumah tangga mereka hadir disaat mereka sudah saling yakin untuk mencintai satu sama lain ?
Yuk simak selengkapnya novel "Istri Siri CEO" karya Dewi KD.
Jangan lupa untuk dukung author dalam bentuk Like & Comment 😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SELAIN KECOA ADA JUGA ULAR
Zio menoleh ia terpesona dengan wajah cantik istrinya itu. Kenapa Jihan mendadak jadi lebih cantik hari ini ?
"Jihan...
"Kau, kenapa berpenampilan seperti itu ? mau kemana ?" tanya Zio cepat
Jihan menghela nafasnya sepertinya Zio lupa kalau ia sendiri mengajak Jihan untuk pergi jalan-jalan hari ini. "Bukannya Mas sendiri tadi yang bilang mau mengajak jalan-jalan ?"
"Oh iya, aku lupa" Zio menepuk keningnya.
"Hei Pak, cepatlah sudah ketemu belum kecoanya ?" ucap Zio pada petugas apartemen dan pemadam kebakaran tersebut.
Jujur saja petugas apartemen dan petugas kebakaran tersebut menggerutu sedari tadi saat mendapat telfon kalau ada yang membutuhkan pertolongan dengan cepat. Begitu mereka sampai dilokasi yang dituju, mereka hanya dimintai tolong untuk mencari seekor kecoa didapur.
Siapa yang tidak kesal karena hal itu, hanya seekor kecoa bukan binatang yang berbahaya.
"Sudah ketemu Tuan" ucap salah satu petugas kebakaran yang memperlihatkan kecoa itu ditangannya.
"Hei singkirkan, bila perlu bunuh saja !" Zio semakin panik saat melihat kecoa itu dipegang petugas kebakaran.
"Baiklah Tuan, tugas kami selesai. Kami permisi" Para petugas kebakaran dan petugas apartemen hendak meninggalkan apartemen Zio.
"Tunggu !" Zio menghentikan para petugas tersebut, ia kemudian menyerahkan amplop yang sudah tentu berisikan uang kepada mereka. "Ambillah, jangan sungkan. Maaf merepotkan kalian hanya karena seekor kecoa"
Para petugas yang sedari tadi pada awalnya menggerutu dalam hati mendadak berubah ekspresi ketika menerima amplop berisi uang dari Zio.
"Terimakasih Tuan" ucap para petugas tersebut antusias karena mendapatkan rezeki.
"Sama-sama"
Jihan sampai menggelengkan kepalanya untuk mengusir seekor kecoa saja suaminya itu sampai memanggil petugas kebakaran.
"Untuk seekor kecoa sampai meminta petugas kebakaran, lalu apa jadinya jika ada ular di dalam apartemen ini ?" Jihan berceloteh hingga Zio terkekeh mendengarnya.
"Memang di apartemen ini ada ular" jawab Zio santai ia mencoba mengerjai Jihan, suatu hal yang menjadi hobi barunya saat ini adalah mengerjai istri polosnya itu.
"Dimana ?" tanya Jihan penasaran dan panik
"Dia ku rawat dengan baik, tenang saja"
"Jangan membuatku takut Mas" Jihan semakin panik mendengarnya.
"Tidak usah panik, dia ular yang penurut dan baik karena bisa membuat lawannya terbang keatas awan"
"Terbang ke atas awan ? memangnya dia punya sayap ?" tanya Jihan masih tidak mengerti dengan apa yang dimaksud suaminya.
"Iya, bahkan bisa juga membuat lawannya jatuh pingsan" ucap Zio lagi.
"Berarti ular itu berbisa" balas Jihan semakin panik.
"Iya tentu saja berbisa, bahkan bisanya dapat membuat lawannya hamil 9 bulan 10 hari"
Jihan mencoba mencerna kata-kata suaminya itu kemudian ia mengerti kemana arah pembicaraan suaminya itu. Jihan menatap tajam Zio kemudian meraih bantal sofa dan memukulkannya ke tubuh Zio.
"Kurang ajar ! dasar mesum ! rasakan ini !"
'bugh'
'bugh'
'bugh'
"Hei hentikan Jihan" Zio mencoba menghindar namun Jihan terus memukul dirinya hingga dirinya kewalahan.
"Dasar mesum ! akan ku adukan dengan Mama Sonia nanti ! rasakan ini !" teriak Jihan.
"Jihan hentikan !" Zio masih tak dapat menghentikan Jihan.
Bahkan ruangan itu kini berubah seperti hujan bulu, karena bantal yang Jihan gunakan untuk memukul Zio sobek dan keluar semua isi bantal di dalamnya yang berisi bulu angsa.
Jihan dan Zio yang melihat bulu-bulu berterbamgan itu memandang dengan penuh kekaguman. Layaknya anak kecil mereka jadi memainkannya, menangkap dan menerbangkannya kembali sambil tertawa riang.
"Lihat rambutmu penuh bulu Jihan, hahaha"
"Hahaha..Rambut mas juga penuh bulu"
.......
Hari ini cukup 4 bab dulu ya, besok sambung lagi. Sebab cuaca dingin banget hari ini bikin pingin tidur 🤣🤣 jangan lupa like & comen kalian ya 💕💗🙏
