NovelToon NovelToon
Diceraikan Karena Gendut

Diceraikan Karena Gendut

Status: tamat
Genre:Romantis / CEO / Membalas dendam / Konflik Rumah Tangga-Pembalasan dendam / Peningkatan diri -peningkatan kecantikan / Selingkuh / Cerai / Mengubah Takdir / Office Romance / Tamat
Popularitas:38.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Adinasya mahila

Hana, sosok istri bertubuh gendut terpaksa harus menelan pil pahit saat suaminya melemparkan sebuah surat perceraian tepat mengenai wajahnya.

Ternyata menjadi sosok istri baik dan penurut saja tak membuat Bagas merasa bangga. Nyatanya, Hana harus menerima kenyataan bahwa suaminya berselingkuh dengan sang adik tiri lantaran tubuhnya sudah tak semolek dulu lagi.


Tiga tahun pasca kejadian itu, Hana datang kembali dengan penampilan fantastis dan juga drastis. Inilah saatnya ia mengacaukan hidup Bagas dan si Adik tirinya yang tak berperasaan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adinasya mahila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31 : Gede Rasa

Kelana mencoba menyembunyikan perasaan, dia berdehem setelah Hana berhasil membuatnya gede rasa. Di dalam hati pria itu berbisik, “Tentu saja kamu akan menyukaiku, siapa yang tidak akan menyukai pria tampan, kaya, berwibawa sepertiku?”

“Pak, apa ada yang ingin Anda sampaikan lagi? jika tidak ada saya permisi, saya mau kembali ke meja saya.”

Hana meminta izin, dia menggeleng mencoba menatap wajah Kelana. Wanita itu tahu kalau dirinya berhasil membuat sang atasan gede rasa, memang dia sengaja. Meski dari segi umur lebih tua Kelana, tapi untuk pengalaman jelas Hana bukan lawan sepadan, yang bisa diremehkan begitu saja oleh Kelana dari segi pengalaman bercinta. Ah … maksudnya dalam hal percintaan.

“Ya sudah pergi sana! selesaikan semua pekerjaanmu hari ini!” titah Kelana sambil membuat gerakan mengusir Hana, dia pun memutar tumit untuk kembali duduk di kursinya.

***

Bunga mengadu ke Arman, dia menangis di pelukan Tantri dengan memegang tisu di tangan. Sesekali dia mengusap air mata yang jatuh berlinangan. Namun, tak ada sedikitpun rasa simpati di hati Arman. Teringat jelas di kepala pria itu kala Hana keguguran, dan menangis kerena perselingkuhan yang sang adik tiri lakukan dengan suaminya sendiri.

“Ayah suruh saja Hana pergi lagi, kalau bisa menghilang saja dari keluarga kita. Kedatangannya hanya merusak keharmonisanku dengan mas Bagas,” ucap Bunga dan diamini oleh sang ibunda.

Tantri nampak mengangguk. Dua wanita itu seolah lupa dengan perbuataan mereka ke Hana tiga tahun lalu.

“Jangan berpikir yang tidak-tidak dulu! mungkin kamu salah,” jawab Arman yang memilih untuk tidak berkomentar banyak. Pria tua itu berusaha bersikap sama seperti saat Hana terluka dulu. Ia tahu dengan jelas Bunga merebut Bagas dari putrinya. Namun, dulu dia sedang mengecap manisnya puber kedua, tidak mungkin meninggalkan Tantri demi sang putri. Egois memang, tapi begitu adanya.

“Mas gimana sih? bukannya nurutin apa yang Bunga mau malah minta nggak usah berpikir macam-macam,” amuk Tantri. Ia terus mengusap punggung sang putri yang sepertinya hanya mengeluarkan air mata buaya. “Apa karena Hana anak kandung Mas Arman jadi begini, iya?”

Arman menggeleng, menyaksikan dua pasangan ibu dan anak ini membuatnya pening. Posisinya serba salah, bahkan Hana saja menganggapnya lebih menyayangi Tantri dan Bunga.

“Bukan begitu, kalau aku berpikir seperti itu, sejak awal jelas Bunga tidak akan pernah menikah dengan Bagas karena aku tidak akan merestuinya. Apa kamu memikirkan posisiku dulu? Punya menantu sama tapi nikahnya dengan anakku yang berbeda,” kata Arman. Ia tetap dengan pendirian tak mau membela Bunga, tapi jelas hal itu tidak dia tunjukkan dengan gamblang karena takut istrinya murka.

“Selesaikan masalah rumah tanggamu sendiri, Ayah yakin Hana tidak mungkin berniat merebut Bagas kembali, karena Hana mengirim pesan ke Ayah kalau dia akan dilamar oleh CEO tempatnya bekerja, jadi jangan takut! Hana sudah move on dari Bagas.” Arman malah pamer, ucapannya berhasil membuat mata Tantri membulat sempurna.

“Apa?”

***

Jam menunjukkan waktu makan siang, Kelana yang biasanya memilih makan di luar tiba-tiba ingin mengajak Hana keluar makan sekaligus membicarakan rencana mereka yang sungguh kriminal. Pria itu berjalan ke luar ruangan dan alangkah terkejutnya tak mendapati sang sekretaris berada di tempatnya.

Kelana pun mencoba menghubungi ponsel Hana, dan di saat yang bersamaan, wanita itu ternyata sedang mengantri makanan di kantin.

“Bukannya kamu tidak suka makanan kantin, katamu diet?”

“Sekali-sekali Pak, saya juga ingin merasakan suasana makan bersama karyawan yang lain,” jawab Hana dari seberang panggilan.

“Karyawan yang lain atau Bagas?” gerutu Kelana yang terdengar jelas di kuping Hana.

“Wah … panjang umur sekali dia, baru Anda sebut dia sudah muncul di depan mata saya.”

“Halo … Hana! Halo.”

Kelana menatap tajam benda pipih di tangannya, dia tak menyangka Hana berani memutuskan panggilan seperti itu. Dengan langkah lebar Kelana menuju lift dan menekan lantai paling dasar di mana kantin berada, entah apa yang menjadi motivasinya, yang pasti dia ingin menjewer kuping Hana jika sampai melihat wanita itu bersama Bagas nanti.

Sementara itu, Bagas membuntuti Hana dengan sengaja. Pria itu bahkan duduk di kursi yang berada satu meja dengan mantan istrinya itu.

Hana pura-pura tak melihat, dia menganggap Bagas mahkluk tak kasat mata yang sedang berkeliaran di sekitarnya. Wanita itu menyuapkan makanan ke dalam mulut, sedangkan Bagas diam-diam menatap jenis makanan yang diambil oleh Hana. Dengan penuh perhatian, Bagas memberikan chicken katsu miliknya ke piring Hana.

“Aku diet!” ucap Hana. Ia kembalikan chicken katsu itu ke piring Bagas. “Jika aku mau tentu aku sudah mengambilnya sendiri tadi,” ketusnya.

“Untuk apa kamu diet? Tubuhmu sudah sangat proporsional, kamu seksi dan semok.”

“Brttt … “ Hana sampai menyemburkan kuah sup yang baru dia seruput. Bagas memang sesuatu. Bisa-bisanya memuji dirinya yang dulu pernah dikatai gendut seperti badak.

“Apa katamu? Seksi? Hah … ya begitulah sekarang aku memang seksi, tapi dulu ada pria yang menceraikanku karena aku gendut,” sindir Hana, dia memalingkan muka karena malas melihat wajah mantan suaminya yang mirip buaya muara.

Namun, tak Hana sangka. Niatnya membuang muka pun menjadi boomerang. Bagaimana tidak? dia malah bertatapan mata dengan Kelana. Sendok yang dia pegang pun sampai terlepas dari genggaman, dia melihat sang atasan memasang muka datar dan berjalan ke arahnya dan Bagas. Kehadiran Kelana di sana sontak membuat kantin gaduh.

“Apa yang dia lakukan di sini?”

_

_

_

_

Vote + poin + komen \= love you geng

1
Dewi Rahmawati
Luar biasa
Heldia Syahbana
😂😂😂😂😂
Heldia Syahbana
Luar biasa
Adam shakira prayitnofamily
judul novel anaknya Bianca apa ya
Anjas Badat
ya ampun sakit perutku sumpah /Grin//Grin//Grin/
Anjas Badat
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Anjas Badat
ciee .. ciee .. baper nih ceritanya pak Kel
Anjas Badat
ya ampun Hanaa .. Hanaa ..
Anjas Badat
sekertaris somplak /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Ika Kartikasari
anjirrrr dsrh makein sepatu. apa g punya tangan. saya tau tugas istri melayani suami. tapi g juga gini kaliiii
Rizky Rahma Aulia Akbar
ya Allah aku kira bisnis apaa coba. wkwkwkwk
Rizky Rahma Aulia Akbar
Luar biasa
Jeissi
bu dinar pinter nih 😁
Jeissi
🤣🤣🤣🤣🤣
Jeissi
seperti itukan wanita yang kamu inginkan jadi ga usah mengeluh
Jeissi
kata²mu thor 🤣
Jeissi
tidak salah sebenarnya, hanya saja tergantung pasangan apakah tulus atau tidak, apakah mampu menahan godaan atau tidak. banyak disekitarku mereka menerima pasangan mereka bagaimanapun kondisinya, bahkan sampai maut memisahkan tidak pernah tergantikan.
tidak ada pembenaran untuk perselingkuhan, alasannya hanya satu yaitu nafsu, nafsu ingin memiliki yang lebih dari apa yang sudah mereka miliki. l
febia anna: gw kadang merasa iri, melihat perempuan yg dicintai oleh pasangannya,begitu dijaga, dilindungi....
ada, saran gak sih...
ketika ada laki2 yg begitu gigih,teguh pd pendiriannya bahkan gw dgn sengaja menunjukan sisi terburuk gw biar dia nyerah, biar dia mundur TPI yg buat gw bingung dia tetap percaya akan pilihannya gw
febia anna: katakanlah itu hanya kiasan kata-kata
but in real life? kita sebagai cewe jgn menaruh harapan apalagi bergantung pd laki-laki
pd dasarnya gw gaakan bisa,asli sekalinya gw sudah menaruh kepercayaan sepenuhnya,bergantung pdnya,berharap ia adalah laki2 yg bisa menjadi pondasi dlm hidup gw....
ketakutan terbesar gw adalah penghianatan oleh orng yg gw cintai, beberapa kali gw dihianati oleh orang2 yg gw percayai
total 3 replies
Jeissi
kasihan sekali hana, sudah disakiti suami dan sekarang disakiti ayahnya juga
Jeissi
heran deh di kolom komentar ada yang membenarkan tindakan bagas 😏
Jessica
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!