My Sexy Mafia

Saat ini Lenka yang sedang libur berada di rumah sakit, bukan karena urusan pekerjaan melainkan mengambil ponsel nya yang tertinggal, saat sudah berada di dalam mobil menuju apartemen untuk bersiap pergi berkencan dengan Samuel Lenka mendapatkan panggilan dari Gisel.

Drt.. drt..

"Halo,"balas Lenka fokus dengan setir mobil nya menggunakan earphone itu.

"Lenka!!! Kemana saja kau hah, Aku sudah menelpon mu dari semalam honey bunny sweaty ku sayang,"teriak Gisel dengan kesal kepada sahabat nya itu.

"Mulut cempreng mu apa bisa dikurangan kan beberapa oktaf? Telinga ku sangat sakit Gisel, dan ponsel ku tertinggal maka nya baru Aku angkat,"ujar Lenka menjawab perkataan sang teman.

"Oh, Aku cuman bilang lokasi nya pindah ke restoran yah, nanti Aku akan menjemput mu, dadah muach,"ujar Gisel langsung mematikan ponsel nya.

"Dasar, mending Aku bersiap kencan dan membeli banyak makanan hoho,"gumam Lenka tersenyum senang.

Cklek..

Pintu apartemen Lenka terbuka menampilkan gadis itu yang bersiap untuk pergi bersama sang kekasih untuk kencan mereka.

"Sam, apa kau masih lama?"tanya Lenka berjalan masuk ke apartemen pria itu.

Sementara itu Samuel yang mendengar teriakan sang kekasih keluar dengan setelan casual nya dari kamar yang menampilkan sosok pria yang tampan, dan bentuk otot tubuh yang tercetak jelas.

"Kau sudah siap,"tanya Samuel kembali melirik sang kekasih yang duduk di sofa sambil memainkan ponsel nya.

"Iya ayo, tujuan kita adalah taman bermain," ucap Lenka dengan semangat memasukan ponsel nya ke dalam tas nya.

"Tunggu, ada apa dengan pakaianmu? Apakah rokmu tidak terlalu pendek?, tidak seperti biasanya."tanya Samuel menaikan satu alis nya menatap penampilan sang kekasih, Lenka tipe gadis yang suka berpenampilan tidak terlalu mencolok, dan biasa saja dan tidak terbuka sesuai umur nya.

"Ah ini, apa Aku cantik baby? Aku hanya mengimbangi mu agar tidak di panggil adik mu saat kita kencan, kalau Aku dandan seperti ini Aku akan terlihat seperti seorang gadis dewasa bukan,"ucap Lenka menjelaskan dengan wajah tanpa dosanya.

Ayolah itu terlalu terbuka dan paha porselennya terlihat dengan jelas, oh tunggu sejak kapan Samuel peduli cara berpakaian Lenka, bukan kah semua orang punya hak, tapi tunggu Lenka adalah pacar nya bukan? Jadi Dia berhak melarang, bukannya Samuel tidak biasa melihat wanita yang berpakaian seksi di luar sana, tapi ini Lenka, gadis nya itu hanya diri nya yang boleh melihat.

Lenka yang biasanya memakai pakaian longgar dan sekarang memakai pakaian seperti itu memperlihatkan lekuk tubuh sebagus itu membuat junior Samuel bereaksi, dengan berada di dekat Lenka membuat pria itu selalu panas dingin.

Lenka yang kurang menyadari atau memang tidak peduli, dia tetap bersikap cuek seperti biasanya tanpa menyadari perubahan aura disekitarnya.

"Sebaiknya kau ganti rok mu dengan celana atau dress yang bisanya. Paha mu berlemak," ucap Smuel kesal kepada sang kekasih.

Gadis itu yang bukan nya mendengar pujian dari Samuel tapi malah ejekan membuat Lenka mengerucutkan bibir nya, padahal Samuel cuman gengsi.

'Ck apakah paha ku berlemak? Samuel si@lan, Mommy saja bilang tubuh ku ini cantik,' batin Lenka berapi-api ingin sekali mencakar wajah tampan pacar nya itu.

"Tidak, jika kau tidak mengizinkan ku, Aku pergi sendiri,"ketus Lenka menatap tajam menatap mata pria nya.

"Terserah,"ketus Samuel berjalan keluar apartemen terlebih dahulu meninggalkan Lenka yang berdiri.

"Kenapa Dia sih,"gumam Lenka kesal berjalan mengikuti Samuel sambil menghentakan kaki nya.

Mobil Samuel melaju dengan kecepatan rata-rata menuju sebuah taman hiburan kota, tidak ada pembicaraan, hanya Lenka yang terus tersenyum menatap jalanan yang rame di siang hari itu.

Beberapa menit berlalu mereka sampai di taman hibur, aneh nya bukan seperti kebanyakan orang lain nya yang kalau ke taman hiburan untuk menaiki wahana tetapi Lenka malah kesana kesini membeli jenis cemilan anak kecil di sana.

"Apa kau tidak ingin bermain?"tanya Samuel dengan kening berkerut penuh tanda tanya.

"Tidak, ayo ikut sayang, kita makan di sana,"ucap Lenka menarik tangan pria nya itu duduk di salah satu kursi.

'Jadi kencan seperti ini? Aku tidak yakin mantan Lenka mau mengikuti keinginan kekanakan ini,' batin Samuel mengeleng mengingat bagaimana tanggapan mantan pacar gadis itu.

Lenka terus menikmati semua makanan nya, sedangkan Samuel terlihat seperti orang PMS, bukan nya ikut makan Samuel banyak menatap tajam para pria yang menatap ke arah mereka terutama kepada kekasih nya itu, apabila Samuel melihat pria yang terang terangan ketahuan mencuri pandang pada kekasih nya. Kemeja hitam ketat dan rok lima belas sentimeter di atas lutut, cukup membuat laki laki bermata keranjang menatap Lenka dengan melongo.

Raut wajah Samuel seperti mengatakan "Berani menatapnya lebih dari tiga detik, Aku akan mencinc@ng tubuhmu menjadi bagian terkecil!"

Mencekam, itulah suasana tempat duduk Samuel dan Lenka yang tercipta saat ini. Saat Samuel tengah kesal tanpa pria itu sadari seorang wanita datang menghampiri mereka.

"Siang kak, apakah anda sudah makan? Aku punya cake? Boleh Aku meminta nomer ponsel mu," Ucap perempuan yang Lenka tahu datang dari sebalik jejeran toko stand cake di taman hiburan itu.

'Lihat ini pacar ku banyak pengoda nya,' batin Lenka.

Lagi dan lagi, Lenka harus berhadapan dengan perempuan yang tertarik pada kekasih nya, kemarin wanita tua yang menguji kesabaran nya, yang ternyata itu adalah tunangan Kevin.

Samuel tidak menjawab sama sekali dan hanya melirik sekilas tanpa menjawab pernyataan wanita itu, membuat Lenka merasa puas.

"Kak apa kau datang bersama adik mu, kau bisa memberikan nya untuk adik mu saja?"ucap wanita itu melirik Lenka yang duduk di kursi samping Samuel mengunyah permen kapas nya layak anak kecil.

Lenka tidak terkejut, bahkan Dia yakin semua orang pasti berpikir seperti itu, apa karena wajah nya yang masih imut-imut.

"Dia pacarku bukan adik ku,"jawab Samuel cepat menatap wanita itu yang menganggu padahal Dia tengah amat kesal.

Seketika itu juga, wanita yang membawa kotak cake itu melongo tidak percaya mendengar penuturan Samuel yang membuat nya hampir tertawa.

"Pacar? Astaga maafkan Aku,"ujar wanita itu kaget dan mundur pergi dari sana.

"Haha kenapa Dia malah takut!"ujar Lenka tertawa melihat wanita itu yang malu.

Lenka sepertinya sangat sering melihat para wanita yang tidak kapok setelah melihat banyak perempuan ditolak mentah-mentah oleh Samuel di depan nya. Tampan dan kejam, seperti nya mereka tidak akan tahan atas sikap Samuel jika berhasil pun mendapatkan sang kekasih.

"Kasihan, penolakan yang keberapa hari ini,"gumam Lenka bingung mengingat nya.