Kisah perjalanan cinta seorang pengusaha muda Bima Mahadewa dengan seorang gadis yatim sederhana bernama Nelam Purnamasari.
Mereka dipertemukan karena suatu kesalahan.Di suatu malam, Bima yang di bawah pengaruh obat perangsang memperkosa Nelam. Sehingga perkosaan itu membuat Nelam hamil tanpa dia tahu siapa sosok yang telah memperkosanya sampai hamil.
Nelam sangat membenci janin yang berada dalam kandungannya karena janin itu yang telah membuat masa depannya hancur dan sosok ibu yang di cintai harus meninggal dunia karena shock melihat keadaan dirinya yang hamil tanpa suami.
Sampai bayi itu lahir dan tumbuh menjadi anak yang lucu. Namun Nelam tetap membencinya.
Sampai akhirnya hari naas pun terjadi,anaknya harus meregang nyawa karena menyelamatkannya dari kecelakaan. Tentu saja kejadian itu membuat Nelam merasa bersalah sampai harus mengalami depresi.
Bisakah Nelam sembuh dari depresinya?
Bagaimana takdir mempertemukan Bima dan Nelam?
Temui kisah seru mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isma ismawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kemarahan Antasari
Bab 31
"..Darah Daging Yang Di Benci..."
"Hentikan..apa yang kalian lakukan???"Teriak Sinta tiba-tiba.
Karena Antasari dan Dokter Malik sibuk dengan pertengkaran mereka, sehingga mereka tidak menyadari kalau Sinta sudah sadar.
Antasari pun seketika melepaskan tubuh Dokter Malik dengan kasar..membuat tubuh Dokter Malik terhempas ke lantai.
"Sinta.kamu sudah sadar sayang.."Ucap Antasari yang langsung mendekati istrinya dan mencoba menyentuh tubuh Sinta.
"Apa urusanmu aku sadar atau tidak????"Jawab Sinta ketus sambil menghempaskan tangan Antasari dari tubuhnya.
"Sinta aku bisa menjelaskan semua,.,ini tidak seperti apa yang kamu pikirkan.."Ucap Antasari mencoba meyakinkan istrinya.
"Apalagi yang perlu di jelaskan.. bukannya selama ini kamu hanya pura-pura hilang ingatan dan diam-diam kamu masih berhubungan dengan Sekar ?? kamu juga mengetahui kehadiran Nelam anak kamu dan Sekar khan????"Tiba-tiba Dokter Malik berkata dengan tersenyum sinis sambil melangkahkan kaki nya mendekati Antasari dan Sinta.
"Apa maksud kamu Malik?????!!"Tanya Antasari sambil menatap tajam Dokter Malik.
"Jangan fitnah kamu..dasar Dokter psikopat.."Ucap Antasari sambil mencengkram leher Dokter Malik.
Dokter Malik tidak menghindar apa lagi melawan..tampak senyum licik tersungging di bibir Dokter Malik.
"Cukup Antasari.. hentikan ""Teriak Sinta sambil menghampiri mereka berdua dan melepaskan cengkraman tangan Antasari dari leher Dokter Malik.
"Plakkkk..."Sinta langsung menampar Antasari.. sehingga meninggalkan tanda merah di wajahnya..Dokter Malik semakin mengembangkan senyum liciknya.
"Lihatlah Antasari ,, bertahun tahun aku menunggu momen ini.. cukup sudah aku mengalah padamu selama ini.."Dokter Malik berkata dalam hati dengan seringai jahatnya.
"Antasari..kamu benar- benar keterlaluan.. bertahun-tahun kita hidup bersama.. bertahun-tahun aku mencintaimu dengan tulus tapi kamu selalu menghianatiku.."Sinta berteriak dengan mendorong tubuh Antasari.
"Sinta..kita bisa membicarakan ini dengan baik-baik..kita bicara berdua..kita selesaikan masalah kita tanpa ada orang ketiga ikut campur.."Ucap Antasari sambil melirik tajam ke arah Dokter Malik dan menggenggam tangan Sinta.
"Tidak ada yang perlu dibicarakan lagi..aku sudah lelah..aku ingin kita cerai.."Ucap Sinta sambil menepis tangan Antasari.
Seketika Antasari terkejut dengan perkataan Sinta.
"Kita masih suami istri.. selama aku belum menjatuhkan talak,,.kamu masih jadi istri sah ku Sinta.."Ucap Antasari dengan tegas sambil menatap Sinta.
Pandangan Antasari pindah ke Dokter Malik.
"Dan kamu Malik..kamu tidak berhak ikut campur dengan urusan rumah tangga kami.."Ucap Antasari sambil menunjuk Dokter Malik dengan mata yang berkilat marah.
"Sekarang tinggalkan rumah kami.""Hardik Antasari.
"Kamu mengusirku Antasari.."Tanya Dokter Malik dengan tatapan membunuh.
"Iya aku mengusir mu.. silahkan tinggalkan rumah ini sekarang.."Antasari berkata dengan penuh penekanan.
"Sinta akan ikut dengan ku.."Jawab Dokter Malik dengan membalas tatapan Antasari
"Silahkan kalau kamu berani..aku akan melaporkan mu ke polisi karena membawa kabur istri orang.."Tantang Antasari dengan senyuman yang penuh kebencian.
"Oke untuk kali ini aku mengalah..tapi jangan harap Sinta bersamamu lagi.."Jawab Dokter Malik sambil melirik Sinta.
Sinta tidak menjawab.. memang benar status nya masih istri Antasari.. walaupun hatinya kecewa dan sakit tapi jauh di relung hatinya masih banyak ruang cinta untuk Antasari.
Entahlah,dari dulu Sinta tidak pernah bisa memberikan hatinya kepada Dokter Malik.., walaupun dulu mereka pernah dijodohkan dan Sinta tahu kalau Malik sangat mencintainya.
"Sinta aku pamit dulu.. kalau butuh apa-apa jangan ragu untuk menghubungi ku.."Ucap Dokter Malik yang ingin mendekati Sinta.
Dengan sigap Antasari menghalangi Dokter Malik.
"Jangan pernah berani mendekati apa lagi menyentuh istriku.."Ancam Antasari.
"Oo ya..."Jawab Dokter Malik sambil tersenyum mengejek.
"Antasari memang lelaki bodoh..kalau wanita yang di cintai nya selama ini,,,lebih dulu menyerahkan kesuciannya pada orang lain."Ucap Dokter Malik dalam hati sambil tertawa penuh hinaan dengan tatapan kasihan sekaligus mengejek.
"Ternyata pengalamanmu pada wanita tidak ada apa-apa nya.."Ucap Dokter Malik lagi sambil menepuk pundak Antasari dan melirik kearah Sinta.
"Mulai sekarang kita bukan sahabat lagi.."Antasari berkata saat Dokter Malik hampir sampai pintu yang akan di buka nya.
Dokter Malik tidak menjawab justru dia tertawa terbahak bahak penuh kemenangan.
Dokter Malik pun keluar dari kamar mereka.
"Apa maksud Dokter Malik berkata seperti itu.."Ucap Antasari sambil menatap tajam ke arah Sinta.
"Sinta merasakan dadanya berdegup kencang..dia tidak mau jika kejadian 30 tahun lalu terungkap.
"Mana aku tahu.. tanyakan sendiri pada sahabat mu.."Ucap Sinta mencoba setenang mungkin.
"Mulai sekarang dia bukan sahabat ku lagi.."Jawab Antasari penuh penekanan.
"Terserah.. untuk urusan kalian bukan urusan ku.."Jawab Sinta sambil duduk di Sofa.
"Sinta.. aku akan memberikan waktu untuk mu berpikir tentang pernikahan kita.."Ucap Antasari sambil duduk menghadap Sinta.
Sinta memalingkan wajahnya.,,tidak mau melihat ke arah Antasari.
"Baiklah untuk sementara waktu ini., kita pisah ranjang dulu.. untuk memberi ruang pada diri kita masing-masing,,"Ucap Antasari dengan tatapan nanar nya.
"Sambil menunggu keputusanmu,,mau di bawa kemana pernikahan kita.."Antasari berkata dengan dada sesak penuh kesedihan.
"Aku berharap kalau kita terus bersama mempertahankan rumah tangga ini"""Ucap Antasari lagi.
Sinta tetap tak bergeming masih dengan memalingkan wajahnya,tidak mau melihat ke arah Antasari.
Antasari menarik napas.
"Baiklah aku pamit dulu.tenangkan hatimu, berpikirlah yang jernih.""Lanjut Antasari sambil beranjak dari duduknya dan keluar dari kamar mereka.
Sedangkan Sinta yang sejak tadi diam membisu ,, matanya mulai berkaca-kaca.
Sepeninggal nya Antasari..Sinta pun menangis tersedu-sedu.. berteriak dan melempar semua barang dan foto-foto mesra mereka yang ada di kamar.
Saat Antasari keluar dari kamarnya dan sampai diruang tengah, Antasari berpapasan dengan Nelam dan bi Nur dengan membawa tas besar yang di pakai mereka waktu pertama datang.
"Kalian mau kemana??"Tanya Antasari dengan tatapan sendu ke arah Nelam.
"Kami mau pamit tuan.."Jawab bi Nur sedangkan Nelam hanya menunduk tidak berani menatap mata laki-laki yang ternyata ayah kandungnya.
Ingin sekali Nelam memeluk dan memanggil nama ayahnya,,tapi tidak mungkin seperti ada tembok besar yang menghalangi.
"Kalian mau kemana??"Tanya Antasari masih dengan tatapan sendu ke Nelam
Ingin sekali Antasari memeluk anaknya yang dia tidak ketahui selama 25 tahun.
Antasari menarik napas..
"Tinggal disini Nelam..rumah ini adalah rumahmu""Ucap Antasari dengan mata berkaca-kaca menatap Nelam.
Nelam mengangkat wajahnya dengan membalas tatapan Antasari..air mata mulai keluar dari sudut matanya.
"Saya tidak mau merusak kebahagiaan tuan
."Ucap Nelam kembali menunduk dengan air mata yang mulai membasahi pipinya..dada nya terasa sesak sekali.
"Nelam saya ayahmu..kenapa kamu memanggil tuan????? Antasari berkata sambil memeluk Nelam.
Bi Nur yang menyaksikan pun ikut menangis.
Tangisan Nelam semakin pecah untuk pertama kali merasakan pelukan hangat dari seorang ayah.
"Panggil aku papah nak.."""Ucap Antasari sambil mengusap kepala Nelam yang berada dalam pelukannya.. Antasari pun ikut menangis.
"Pa..papah.."Ucap Nelam ragu.
"Coba ulangi sayangg..""Antasari berkata sambil melepaskan pelukannya dan memegang wajah Nelam.
"Papahhhh .."Ucap Nelam sambil memeluk Antasari.
"Nelam anakku.."Ucap Antasari dengan membalas pelukan Nelam.
Antasari merasakan kebahagiaan..anak yang dia lupakan keberadaan nya kini berada dalam pelukan nya
"Kalian tinggal lah disini..."Ucap Antasari masih dengan memeluk Nelam.
"Tapi Nyonya Sinta membenciku pah.."Jawab Nelam sambil melepaskan pelukan nya dan menatap Antasari.
"Sinta wanita yang baik dan lembut.. kemarahan nya tidak akan lama.."Ucap Antasari sambil menghapus air mata Nelam.
"Nanti kalau keadaan sudah baik dan tenang..kita akan bertemu mamah Sinta"Ucap Antasari tersenyum sambil menatap Nelam dengan penuh kebahagiaan.
Sintapun tersenyum dan mengangguk sambil menghapus air mata Antasari ayahnya.
Perasaan hangat dan bahagia pun memenuhi relung hati ayah dan anak ini.
Bi Nur juga ikut tersenyum bahagia.
"Ya Allah biarkan kebahagiaan itu datang untuk keponakan saya.."Pinta bi Nur dalam hati.
"Ayoo papah antarkan kalian ke kamar.. rapihkan barang kalian lagi..papah mau ajak kalian jalan-jalan."Antasari berkata sambil mengelus kepala Nelam.
"Benarkah papah mau ajak kami jalan-jalan???"Ucap Nelam dengan mata berbinar.
Antasari pun tersenyum dan mengangguk.
Karena perasaannya sangat bahagia.. Nelam langsung memeluk lagi Antasari.
"Ya Allah begini rasanya punya ayah"Batin Nelam dengan senyum bahagia.
"Ya sudah..ayo kalian siap-siap.
Mereka bertiga pun menuju kamar Nelam dan Bi Nur.
Hari ini Antasari mengajak Nelam dan bi Nur jalan-jalan.
karena waktu dan kondisi yang tidak memungkinkan pergi jauh, akhirnya Antasari memutuskan untuk mengajak mereka ke pantai yang berada di Ibukota
Walaupun hanya ke pantai dan makan malam..tapi mereka sangat bahagia.
Ini adalah hari pertama kebersamaan Nelam dan Antasari..dimana seharusnya hari ini hari pertama Bima dan Nelam menjadi suami istri sekaligus malam pertama mereka.
Takdir memang tidak ada yang tahu.. Manusia hanya bisa berencana.
**************************
Sementara itu di sebuah Club'
Tampak Bima yang di temani sahabatnya Bayu sedang asyik meneguk wine.
"Cukup Bim..kamu sudah habis dua botol..lihat dirimu sudah mabuk berat""Ucap Bayu sambil menahan gelas yang akan diminum Bima.
"Gw belum mabuk broo.."Jawab Bima dengan mata merah dan rambut berantakan.
"Kita lanjut minum nya di apartemen ku saja bro""Ucap Bayu dengan tujuan untuk menghentikan kelakuan Bima.
"Bjma tidak menjawab..dia hanya pasrah saat Bayu menggandengnya meninggalkan Club' itu.
Tanpa mereka sadari ada 2 pasang mata yang memperhatikan mereka sejak tadi.
Di dalam mobil tampak Bayu yang mengendarai mobil ,,dengan Bima yang terus menerus mengoceh,,kadang nenggoda Bayu dengan menyebut nama Nelam.
Bayu menghela napas.. dengan hati-hati dia terus mengendarai mobinya menuju apartemen Bima.
"Akhirnya sampai juga..."Ucap Bayu lega sambil melirik Bima yang mulai tertidur.
"Bima..Bima kenapa nasib Lo jadi rumit begini sie bro.."Ucap Bayu sendiri dengan menatap sedih Bima
"Takdir apa sie yang sebenarnya nya lagi Lo jalanin bro...!!"Tanya Bayu sendiri sambil menarik napas.
Bayupun membawa masuk Bima kedalam Apartemen dengan di bantu security.
Sesampainya di dalam Apartemen..Bayu langsung membaringkan tubuh Bima.
Mengganti pakaian Bima dan menyelimuti Bima yang sudah terlelap.. kadang Bima bergumam kecil tanpa Bayu mengerti apa yang di sedang di gumam kan nya.
Akhirnya Bayu memilih menemani Bima di apartemen nya.
Bayu memilih tidur di sofa bed di kamar Bima.
Tak terasa hari sudah pagi..Bimapun mulai membuka matanya berlahan.., kepalanya terasa pusing sekali ,, tiba-tiba Bima merasa perutnya mual sekali ,bergegas Bima berlari ke kamar mandi memuntahkan isi perutnya di toilet.
Suara berisik Bima,,membuat Bayu terbangun.
"Lo udah bangun bro.."Tanya Bayu dengan suara serak orang bangun tidur sambil mengucek matanya.
"Astaghfirullah ngagetin gw aja Lo.."Ucap Bima sambil melotot ke arah Bayu.
"Masih bisa Istighfar Lo..semalam gw suruh berhenti minum susah banget.."Ucap Bayu melangkah ke wastafel untuk membasuh wajahnya yang masih mengantuk.
"Lo ngapain tidur di kamar gw??Lo ga ngapa-ngapain gw Khan semalam ??Tanya Bima santai sambil duduk dan menyandarkan kepalanya di sofa.
"Sia*an Lo.. bukannya terimakasih sama gw..malah mesum.."Jawab Bayu sambil melempar bantal sofa ke arah Bima.
"Gw khawatir sama keadaan Lo..karena gw udah ngantuk jadi gw males pulang.."Jawab Bayu lagi sambil merenggangkan otot tangan dan lehernya.
"Bim..makan gw lapar.."Celetuk Bayu sambil memegang perutnya.
"Mw makan disini atau di luar.?."Tanya Bima sambil memejamkan matanya.
"Ya disinilah Bim..gw udah lapar..kalau di luar harus pakai acara mandi dulu..,jalan dulu..!!"Sungut Bayu kesal.
"Ya udh Lo pesan aja,,gw usah sewot,, kayak nenek kurang sirih aja Lo.."Ucap Bima sambil keluar dari kamar menuju ruang tengah kemudian duduk di sofa dan menyalakan TV
,,Bima mengekor dari belakang.
"Ngapain Lo nyalain TV,, mw liat berita gosip tentang diri sendiri ""Goda Bayu sambil duduk disamping Bima.
Bima tidak menjawab..dia langsung menyalakan TV.
Di beberapa stasiun TV akun gosip atau pun berita nasional,, semua berita nya seputar gagalnya pernikahan Sang Pengusaha Muda dari keluarga Mahadewa.
Banyak sekali spekulasi tentang kegagalan pernikahan Bima.
"Lo tahu tugas Lo Khan Bay..."Tanya Bima dengan tatapan lurus ke salah satu stasiun TV.."
"Siapp..."Jawab Bayu yang memegang perutnya.
"Ya sudah sana cepet pesan makan!!.. setelah itu kita siap-siap, aku mau melihat mamahku dan..!!!""Bima tidak melanjutkan ucapannya.
"Dan sekalian lo mw lihat Nelam iya kan..""Ucap Bayu dengan tersenyum.
"Gw ingin banget bertemu dengannya..tapi gw ga punya nyali Bay.."Ucap Bima meremas kepalanya yang mulai merasakan pusing jika ingat kenyataan sebenarnya.
"Coba bayangkan Bay,,wanita yang seharusnya sudah jadi istri gw,,nemenin gw dan gw harus menemui dia sebagai seorang kakak.."Teriak Bima dengan semakin keras meremas kepalanya.
"Sabar bro..Lo harus menerima kenyataan ini meskipun sangat pahit..bokap Lo Khan ga tau kalau anak nya masih hidup.."Ucap Bayu sambil menepuk pundak Bima.
"Gw ga percaya...!!"Ucap Bima sambil menutup wajah dengan kedua tangan nya.
"Sekarang gini bro..kalau misalnya bokap Lo tahu kalau Nelam anaknya.. ngapain juga dia mw jodohin Lo yang jelas-jelas kakaknya Nelam dan kalian itu sedarah"Ucap Bayu sambil menatap Bima.
"Lagian juga bro dari pada menjodohkan kalian yang jelas-jelas kakak adik..gw yakin bokap lo lebih ikhlas buat jodohin gw sama Nelam."Ucap Bayu dengan tersenyum bahagia sambil membayangkan bersama Nelam.
Bima meoleh ke arah Bayu.., menatap dengan memicingkan mata.
"Ooo jadi Lo lebih bahagia dengan kejadian ini.??jadi selama ini Lo ada rasa sama Nelam??""Tanya Bima dengan tatapan tajam nya ke arah Bayu.
"Waduh kenapa jadi gw yang salah.."Batin Bayu.
"Bu..bukan gitu maksud gw bro..."Jawab Bayu.
"Tadi gw cuma becanda..lagian Nelam mana mau sama gw..."Jawab Bayu dengan cengir kuda nya.
Bima tidak menjawab hanya menggelengkan kepalanya.
Ting tong.. terdengar suara bel berbunyi.
"Seperti nya makanan yang gw order sudah datang..gw liat dulu ya""Ucap Bayu yang langsung bangkit dari duduknya.
"Selamat.. makasih yang bang ojol.."Ucap Bayu dalam hati sambil mengelus dada.
****************************
Bagaimana kelanjutan kisah mereka..??
Ikuti terus ya..
Jangan lupa Vote..like dan komen
Terimakasih.
.
maaf kak baru bisa mampir dan lanjut baca cerita kakak