NovelToon NovelToon
Madu Untuk Ibu Mertuaku

Madu Untuk Ibu Mertuaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Konflik etika / Crazy Rich/Konglomerat / Identitas Tersembunyi / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:9.4k
Nilai: 5
Nama Author: swetti

Kisah seorang menantu yang pernikahannya hancur karena ibu mertuanya yang memaksa putranya untuk menikah lagi dengan alasan sang menantu mandul. Vanniya harus merasakan sakit hati melihat kemesraan sang suami bersama madunya hingga ia membalas rasa sakit ini kepada ibu mertuanya.
Suatu hari ibu mertua Vanni mendapati sang suami membawa wanita lain ke rumahnya dengan status sebagai istri kedua. Wanita itu terduduk lesu, Vanni yang melihatnya segera mendekatinya.
" Bagaimana ma? Manis bukan madu yang aku kirimkan untuk mama?"

Bagaimana usaha Vanni balas dendam kepada ibu mertuanya? Apakah setelah ini Vanniya akan kembali kepada sang suami atau ia memilih meninggalkan suaminya dan menjalani kehidupan barunya?

Ikuti dan dukung kisah mereka berdua.

Baca pelan" dan tidak perlu boomlike karena akan mengurangi performa karya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon swetti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PENYESALAN YANG MENDALAM

Penyesalan memang datang belakangan karena kalau di depan namanya pendaftaran. Rasa sesak yang mendera di dalam dada nyonya Ratna terasa begitu menyakitkan. Pria yang selama puluhan tahun ia cintai tidak memendam perasaan apapun kepadanya. Dan sekarang, di saat putranya terpuruk sang menantu juga meninggalkan putranya. Sudah malang masih tertimpa tangga pula, itulah istilah yang tepat untuk hidup nyonya Ratna dan Andreas.

Andreas yang melihat sesuatu di tangan ibunya, segera mendekati nyonya Ratna dengan jalan tertatih tatih.

" Apa itu ma?"

Nyonya Ratna terkejut dengan suara Andreas yang tiba tiba sudah ada di belakangnya. Nyonya Ratna langsung berbalik badan dan menyembunyikan surat surat itu di balik punggungnya.

" Ah bukan apa apa nak. Ayo kembali lagi ke tempat tidur! Tubuhmu masih lemah begini jangan berjalan jalan takutnya nanti kamu jatuh." Ujar nyonya Ratna mencoba mengalihkan perhatian Andreas. Ia tidak mau sampai kondisi anaknya semakin memburuk. Jangan kan undangan pernikahan, surat cerai yang Vanni kirimkan saja ia simpan rapat rapat di dalam almarinya.

Ya, Vanni dan Andreas telah resmi bercerai satu hari lalu. Entah bagaimana caranya Vanni bisa membuat pengadilan mengabulkan permohonan cerainya hingga surat cerai keluar secepat itu.

" Aku lihat seperti sebuah undangan ma, siapa yang mau nikah?" Tanya Andreas curiga.

" Oh ini anak temen arisan mama. Udah ah kamu balik ke tempat tidur." Nyonya Ratna memaksa Andreas untuk kembali ke tempat tidur, namun sebelum mereka sampai di ranjang tiba tiba undangan nyonya Ratna selipkan di antara ketiaknya jatuh.

Plek...

Otomatis Andreas langsung menoleh ia melihat dengan jelas nama yang terpampang pada undangan tersebut karena kebetulan undangannya setebal buku tulis itu terbuka.

" Vanni?" Gumam Andreas, ia membungkuk mengambil undangan tersebut lalu membacanya.

" Tidak.. Ini tidak mungkin, Vanni tidak boleh menikah dengan orang lain. Apalagi kami belum resmi bercerai, dia tidak bisa menduakan aku begitu saja. Mama, aku mau ketemu Vanni. Aku mau ke rumah dia ma, aku tidak akan membiarkan dia menikahi orang lain. Aku tidak mau kehilangan dia ma. Ayo ma, bawa aku ke rumahnya!" Ucap Andreas panik.

" Andreas, dengarkan mama dulu nak!" Ucap nyonya Ratna menyentuh pundak Andreas.

" Aku tidak mau mendengar apa pun!" Bentak Andreas menepis kasar tangan ibunya. Ia bergegas keluar dari kamarnya meskipun jalannya seperti orang mabuk. Ia memaksakan diri agar bisa bertemu dengan Vanni. Melihat itu nyonya Ratna semakin sedih. Ia tidak tahu bagaimana reaksi Andreas jika tahu Vanni telah menceraikannya. Rasa bersalah memenuhi ruangan hati seorang ibu yang memiliki anak semata wayang itu. Hatinya ingin menjerit menangis meluapkan kesedihan dan penyesalan atas perbuatan yang telah ia lakukan kepada putra satu satunya itu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Di dalam rumah besar milik keluarga Azkara, tuan Azka dan Tama sedang berbincang di ruang keluarga dimana di ruang tamu banyak pihak weeding organition sedang menyiapkan dekorasi untuk pernikahan Vanni dan Tama. Sedang kan Vanni berada di taman belakang bersama ibunya.

" Vanni sayang." Ucap nyonya Hani mengelus rambut Vanni yang saat ini sedang berbaring dengan menjadikan paha ibunya sebagai bantalan.

" Iya mom." Sahut Vanni.

" Apa kamu yakin dengan pernikahan ini? Mommy tahu sebelumnya kamu begitu mencintai Andreas, apa kamu sudah benar benar melupakannya? Jangan sampai kamu menyakiti nak Tama hanya karena perasaanmu yang masih tertinggal untuk Andreas." Tutur nyonya Hani.

Vanni menghela nafasnya panjang, " Aku juga tidak tahu mom. Yang aku pikirkan saat ini yaitu kebaikan untuk calon anakku. Dia harus memiliki keluarga yang utuh agar dia tumbuh dengan penuh kasih sayang dari kedua orang tuanya. Dan masalah perasaanku mom, aku rasa sudah tidak ada perasaan apapun untuk mas Andreas. Luka yang dia buat begitu mendalam mom. Apalagi mengingat penghinaan yang mama Ratna lontarkan setiap harinya kepadaku. Meskipun aku tidak menikah dengan mas Tama, aku juga tidak akan sudi kembali padanya mom, apapun yang terjadi." Rupanya kebencian Vanni telah mendarah daging di dalam tubuhnya.

" Jika kamu sudah membuat pilihan, maka kamu harus siap membuka hati untuk Tama, sayang. Biarkan dia yang mengobati lukamu. Biarkan dia untuk selalu membuatmu bahagia, dan kamu juga harus membuatnya bahagia dengan membalas cintanya." Ujar nyonya Hani.

" Akan aku usahakan mom." Sahut Vanni.

Terdengar sedikit kegaduhan di luar seperti orang teriak teriak. Vanni beranjak dari posisinya dan saling pandang dengan ibunya.

" Suara apa itu mom? Sepertinya ramai sekali." Ujar Vanni.

" Mommy tidak tahu sayang, ayo kita lihat."

Keduanya masuk ke dalam lalu berjalan menuju pintu keluar. Banyak orang yang berdiri di depan pintu membuat Vanni dan nyonya Hani semakin penasaran.

" Enyahlah dari sini Andreas!!! Aku tidak sudi mempunyai hubungan denganmu lagi. Vanni akan segera menikah dengan Tama, jadi jangan ganggu putriku lagi!" Ucap tuan Azka dengan tegas. Vanni hanya bisa berdiri di belakang orang orang weeding organizer yang ikut melihat.

" Tapi pa, aku dan Vanni belum resmi bercerai. Lalu bagaimana bisa papa mertua menikahkan Vanni dengan pria lain." Ucap Andreas yang langsung bisa mengenali ayah mertuanya sambil melirik Tama yang berdiri di samping tuan Azka.

" Heh, belum bercerai katamu?" Decih tuan Azka. " Buka matamu lebar lebar anak muda! Kami sudah mengirimkan surat cerai itu kepadamu kemarin. Memangnya kau kemana saja."Imbuh tuan Azka.

Andreas menatap ibunya, nyonya Ratna terlihat begitu gugup.

" Apa mama menerima surat itu?" Tanya Andreas.

" Maafkan mama nak, mama menyembunyikannya darimu. Kamu dan Vanni memang sudah resmi bercerai."

Brugh...

Lemas sudah tubuh Andreas yang memang masih lemah tak berdaya. Seluruh tulang tulangnya terasa lolos dari tempatnya begitu tahu jika Vanni benar benar menceraikannya.

" Kenapa ma? Kenapa mama lakukan ini padaku hiks... " Tak malu malu Andreas menangis di depan mereka semua. Hancur sudah harapan dan impiannya yang ingin kembali bersama Vanni.

" Salahkan ibumu yang telah menghancurkan kebahagiaan kalian. Andai saja Vanni tidak kalian sia siakan, mungkin aku akan mengijinkan kalian membawa Vanni sekarang. Namun karena kau telah menyakitinya maka sekarang pergilah sebelum aku bertindak kasar pada kalian berdua! Karena kami tidak menerimamu di sini." Usir tuan Azka.

" Tolong maafkan kami tuan Azkara! Beri kesempatan kepada kami untuk menebus kesalahan yang pernah kami lakukan kepada Vanni. Kami berjanji, kami tidak akan mengulangi kesalahan kami lagi. Kami akan menyayangi Vanni seperti kalian menyayanginya. Saya mohon tuan Azkara kesempatan pada kami!" Pinta nyonya Ratna mengatupkan kedua tangan di depan dadanya.

" Memangnya apa yang bisa di harapkan dari laki laki mandul seperti dirinya?"

Deg...

Jantung nyonya Ratna berdenyut nyeri mendapat pertanyaan seperti itu dari besannya. Ia baru menyadari mungkin seperti inilah rasa sakit yang Vanni tanggung selama ini atas hinaannya.

" Putriku sehat, dia cantik, kaya dan punya segalanya. Dia bisa memilih laki laki model apapun. Mau yang kaya seperti apapun dia bisa mendapatkannya. Tapi apa? Dia lebih memilih putramu yang pengangguran dan tidak bisa memiliki keturunan itu. Kami sudah merelakan anak kami menderita bersamamu, namun apa yang kalian lakukan? Kalian justru menyakiti hatinya, menyiksa batinnya dengan menghadirkan wanita lain ke dalam pernikahan kalian. Bahkan kedudukan yang sempat Andreas duduki itu karena kerja keras Vanni membujuk saya untuk. memberikan jabatan kepada suami tidak tahu dirinya itu." Ucap tuan Azkara membuat nyonya Ratna dan Andreas bungkam. Ya memang dulu waktu Vanni menikah dengan Andreas, Andreas masih pengangguran karena belum memiliki pekerjaan.

" Kalau orang miskin seperti kalian saja butuh seorang pewaris, apalagi keluarga kaya seperti kami. Kami butuh seorang menantu yang normal, yang bisa memberikan kami pewaris keluarga yang banyak. Tidak seperti putramu yang mandul dan tidak punya pendirian nyonya Ratna. Dia hanya anak kecil yang selalu patuh kepada ibunya. Lalu bagaimana anda bisa menjamin kebahagiaan putri kami? Segeralah pergi dari sini dan jangan lagi mengganggu keluarga kami sebelum para bodyguard kamu menyeret kalian berdua." Imbuh tuan Azkara penuh ancaman.

" Saya mohon maafkan kami tuan, tolong terima Andreas sekali lagi sebagai menantu anda. Saya berjanji akan membuat Andreas pantas untuk putri anda." Ujar nyonya Ratna mencoba membujuk.

" Meskipun putramu berusaha siang dan malam, tetap saja dia tidak bisa di bandingkan dengan Tama, calon menantu kami." Tuan Azka merangkul pundak Tama. " Selain dia kaya, dia juga bisa memberikan calon pewaris kepada kami. Dan itu kualisi yang keluarga kami butuhkan nyonya. Daripada anda membuang buang waktu di sini, lebih baik anda pergi atau membawa putra anda ke rumah sakit. Sepertinya dia sedang sakit saat ini." Sambung tuan Azka berbaik hati.

" Kami tidak akan pergi sebelum kami bisa membawa Vanni sebagai menantu keluarga kami. Kami... " Ucapan nyonya Ratna terhenti saat. Andreas berteriak.

" Vanni." Andreas yang melihat Vanni ada di sana segera menghampirinya. Vanni menatap pria yang pernah menjadi suaminya. Yang dulu berbadan kekar kini kurus tinggal kulit dan tulang. Bahkan tubuhnya sangat tidak terurus, Vanni memutar bola matanya malas saat Andreas berjalan menghampirinya sambil terus menatapnya.

" Sayang, akhirnya aku bisa melihatmu." Ucap Andreas. Bodyguard tuan Azka segera menghadang Andreas, mereka berdiri sebagai tameng di depan Vanni.

" Aku mau ngobrol dengan istriku, kalian jangan menghalangi aku! Minggir!!" Andreas hendak menerobos tiga bodyguard itu namun tiba tiba salah satu dari mereka mendorong Andreas hingga jatuh tersungkur.

" Andreas!!!!! " Teriak nyonya Ratna mendekati Andreas.

Andreas tidak bergerak sama sekali, karena kondisinya yang begitu lemah ia tidak sadarkan diri. Hal ini membuat nyonya Ratna di serang panik seketika.

" Andreas bangun sayang! Tolong buka matamu!" Nyonya Ratna menepuk pipi Andreas berharap Andreas membuka matanya namun Andreas tetap setia menutup mata.

" Tidak Andreas, tolong jangan tinggalkan mama hiks.. " Nyonya Ratna menarik kepala Andreas ke dalam dadanya. " Sayang tolong bangunlah!"

Tidak bisa di pungkiri, melihat itu Vanni pun merasa cemas.

" Segera bawa dia ke rumah sakit!" Titah Vanni namun tidak ada satu pun yang mau mendengarkannya.

" Bawa ke rumah sakit aku bilang!!!" Ucap Vanni dengan nada keras.

" Sayang kamu.. "

" Kalian memang tidak punya hati." Ucap Vanni memotong ucapan Tama.

" Baiklah, bawa dia ke rumah sakit sesuai perintah nyonya!" Ucap Tama kepada bodyguard tuan Azka.

Mereka menganggukkan kepala dan segera membawa Andreas masuk ke dalam mobil.

" Mau kemana?" Tama mencekal tangan Vanni saat Vanni hendak menghampiri mobil yang akan membawa Andreas ke rumah sakit.

" Lepaskan! Aku mau mengantar mas Andreas ke rumah sakit." Ucap Vanni.

" Tidak boleh, kamu tetap di sini. Biarkan bodyguard daddy yang membawanya." Ujar Tama.

Vanni langsung menatap Tama dengan tajam. " Memangnya siapa kau hingga kau bisa mengatur ngatur aku? Ingat ya mas, kita belum menikah. Itu artinya aku bukan siapa siapa kamu. Dan aku tidak mau di atur atur begini." Setelah mengatakan itu Vanni segera masuk ke mobil meninggalkan Tama yang tercengang dengan ucapannya.

Mobil pun melaju sesuai perintah Vanni, Tama hanya bisa menatapnya dengan tatapan kosong.

" Sepertinya Vanni masih mencintai Andreas, apakah Vanni akan membatalkan pernikahan ini dan kembali kepada Andreas?"

TBC...

1
VANESHA ANDRIANI
siap makasih suportnya.. Bagi yg berkenan dukung karya author ya dengan beri like koment gift serta vote.. makasih
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Ma Em
Thor jgn sampai Vanni celaka apalagi sdg hamil besar bahkan mau melahirkan lagi, semoga Vanni dan bayinya sehat .
VANESHA ANDRIANI: semoga ya.. makasih suportnya
total 1 replies
Ma Em
Akibat nyonya Ratna terobsesi ingin punya cucu akibatnya hancur semuanya , suami diambil orang dan menantu juga sama diambil orang sekarang tinggal penyesalan nyonya Ratna.
VANESHA ANDRIANI: iya bener sekarang jadi g punya siapa siapa.. makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Cindy: iya kak
VANESHA ANDRIANI: hari ini libur ya banyak acara..
total 2 replies
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap kaka makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap nanti malam ya makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya... author up jam 8 malam ya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
Cindy: sama sama kak
VANESHA ANDRIANI: oke siap.. makasih suportnya
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!