NovelToon NovelToon
The End: Urban Legend Jepang

The End: Urban Legend Jepang

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Horror Thriller-Horror / Iblis / Kutukan / Hantu
Popularitas:177
Nilai: 5
Nama Author: SkyMoon

Urban legend bukan sekadar dongeng tidur atau kisah iseng untuk menakuti. Bagi Klub Voli SMA Higashizaka, urban legend adalah tantangan ritual yang harus dicoba, misteri yang harus dibuktikan.

Kazoi Hikori, pemuda kelahiran Jepang yang besar di Jerman. masuk SMA keluarganya memutuskan untuk kembali ke tanah kelahirannya, namun tak pernah menyangka bergabung dengan klub voli berarti memasuki dunia gelap tentang legenda-legenda Jepang. Mulai dari puisi terkutuk Tomino no jigoku, pemainan Hitori Kakurenbo, menanyakan masa depan di Tsuji ura, bertemu roh Gozu yang mengancam nyawa, hingga Elevator game, satu per satu ritual mereka jalani. Hingga batas nalar mulai tergerus oleh kenyataan yang mengerikan.

Namun, ketika batas antara dunia nyata dan dunia roh mulai kabur, pertanyaannya berubah:
Apakah semua ini hanya permainan? Atau memang ada harga yang harus dibayar?

maka lihat, lakukan dan tamat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SkyMoon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gozu

Hari ini pendeta Renshin mendatangi Yume dan Shin. Orang tua keduanya masih dalam perjalanan menuju Kyoto.

Yume hanya terdiam, sedangkan Shin menatap Yume cemas. Pendeta Renshin memulai ritual pembersihan, karena ini di rumah sakit tentu mereka melakukannya secara diam-diam. Hikori dan Ichi berjaga di depan takut-takut ada tim medis yang datang. Sedangkan yang lainnya berada di dalam menyaksikan pembersihan Yume.

Sekitar setengah jam ritual selesai, Hikori dan Ichi masuk ke ruangan. Wajah mereka terlihat lega.

"Sebenarnya apa yang terjadi pada Yume?" tanya Shin.

"Dia diikuti oleh makhluk yang berbahaya. Gozu. Makhluk itu berada di terowongan Kiyotaki."

Mereka flashback ke kejadian di terowongan saat mereka tersesat.

"Terowongan Kiyotaki itu sangat angker, tidak ada yang berani melewati terowongan itu di malam hari. Kenapa kalian nekat melewatinya?" Tanya pendeta Renshin.

"Aku yang mengemudi saat itu, aku juga tidak tahu aku hanya mengikuti arahan dari map, aku bahkan tidak sadar telah melewati terowongan. Saat itu semuanya tertidur hanya aku yang memperhatikan jalanan. Aku sadar saat aku melihat dijalan tidak ada mobil satupun yang aku lewati. Maafkan aku Shin, Yume ini salahku. Jujur aku benar-benar tidak tahu jika kita melenceng dari jalur. Aku pun tidak merasa aku melewati terowongan."

Semuanya terheran begitupun dengan pendeta Renshin. "Mungkin saja kalian di sesatkan oleh roh jahat."

Mereka seperti berpikir dan mengangguk pelan. Shin angkat bicara.

"Kalian ingat saat kita akan pulang? Aku sudah menginjak pedal gas dalam, tapi kita tidak seperti tidak sampai-sampai seolah yang bergerak bukan mobil kita melainkan terowongannya. Di sanalah aku melihat makhluk mengerikan berbadan kekar berkepala sapi, dengan tanduk yang panjang melingkar dengan mata merahnya."

"Itu lah gozu," balas pendeta Renshin.

"Tapi kenapa kita tidak melihatnya?" Tanya Yasuhiro yang lain mengangguk. Yume juga sedikit terheran mungkin saat itu Yume juga tidak melihatnya.

"Sepertinya hanya Shin-san yang melihatnya, dan sebenarnya gozu itu menempel atau mengikuti Shin-san. Tapi saya melihat jika Shin-san memiliki aura yang kuat dan susah untuk ditempeli bisa jadi dia memilih Yume, karena selain dia perempuan Yume ini yang paling lemah di antara kalian."

Shin meneguk ludahnya kasar jadi karenanya Yume bisa seperti ini? Kenapa tidak dia saja, Shin benar-benar merasa bersalah pada Yume.

"Kenapa makhluk itu bisa berada di terowongan itu?" Tanya Ryota.

"Gozu ini bisa di bilang urban legend, hanya saja kisahnya tidak boleh diberitahu pada siapapun. Sampai sekarang tidak ada yang tahu asal muasal dari Gozu ini. Mengenai kenapa dia berada di terowongan itu. Terowongan Kiyotaki itu terkenal sangat menyeramkan, mungkin gozu salah satu makhluk penghuni sana, karena di sana memang banyak sekali roh yang bergentayangan.

Dulu di terowongan itu banyak sekali yang mengakhiri hidupnya, belum lagi kecelakaan-kecelakaan yang terjadi di sana. Siapapun yang melewati terowongan itu akan merasakan aura negatif. Bisa saja aura itu yang mengundang Gozu tinggal di sana."

Mereka hanya mengangguk mendengar penjelasan pendeta Renshin. "Tidak ada yang berani masuk ke terowongan itu di malam hari, mungkin hari itu kalian sedang sial saja. Saya akan kembali besok untuk melakukan pembersihan kembali."

Setelah itu pendeta Renshin pamit untuk pulang. Enam orang yang tersisa hanya berdiam tak tahu harus berbuat apa.

*****

Setelah orang tua Yume dan Shin datang, mereka menyuruh. Ryota, Yasuhiro, Hikori, dan Ichi untuk segera pulang ke Tokyo.

Mereka mengkhawatirkan keselamatan mereka. Dengan menyuruh mereka pulang semoga saja tidak ada korban lagi.

Ryota awalnya menolak karena merasa bersalah pada Shin. Dia ingin menemani Shin sampai sembuh. Tapi orangtuanya Shin memaksa untuk pulang karena hanya dia yang bisa menyetir selain Shin.

Alhasil paginya mereka membereskan barang-barang dan kembali ke Tokyo. Tidak ada percakapan apapun dalam perjalanan mereka terlena dengan pikiran masing-masing. Semuanya terdiam dengan raut penyesalan. Tidak ada liburan menyenangkan semuanya gagal hanya karena mereka salah jalan. Lagipula di sini Ryota tidak salah karena dia tidak tahu kenapa dia berada di sana dan seingatnya dia tidak pernah melewati terowongan.

*****

Sesampainya di Tokyo mereka pulang ke rumah masing-masing. 

"Loh kok kamu sudah pulang? Bukannya akan menginap lima hari di Kyoto?" Tanya ibu Hikori. Hikori hanya terduduk lesu dia menyenderkan tubuhnya di sofa ruang tamu. Wajahnya terlihat takut dan khawatir.

Ibunya yang melihat ada yang tidak beres dengan anaknya, menghampiri Hikori dan duduk disampingnya.

"Ada apa?"

"Rencana liburan kami gagal kaa-san, kami di sesatkan bahkan kini Shin dan Yume senpai masih terbaring di rumah sakit, parahnya lagi Yume senpai di ikuti roh jahat berkepala sapi. Roh itu bahkan mematahkan leher Yume senpai, kaa-san."

Ibunya terlihat iba sekaligus penasaran tentang cerita Hikori dia juga bersyukur karena anak-anak pulang dengan keadaan baik-baik saja, Walaupun temannya mengalami hal buruk.

"Memangnya kenapa?" Hikori menceritakan dari awal sampai akhir pada ibunya. Respon ibunya mengangguk-angguk, memberikan berbagai ekspresi mendengar cerita Hikori.

"Pantas saja terowongan itu memang terkenal angker di daerah sana. Dulu kaa-san juga pernah mendengar cerita jika ada yang mati karena bertemu dengan teke-teke."

Hikori mengernyitkan alisnya, ibunya tahu tentang terowongan itu bahkan dia tahu tentang teke-teke.

"Kenapa kaa-san tahu tentang teke-teke," ibunya tertawa pelan.

"Tentu saja ibu tahu, ibu lahir dan besar di Jepang tentu saja ibu tahu tentang urban legend Jepang yang salah satunya adalah teke-teke."

Hikori mengangguk paham, "Sebenarnya, sebelum bertemu dengan obake onna itu aku di paksa teman-temanku untuk ikut bermain Tsuji ura, saat kaa-san memergoki ku berdarah itu karena aku membaca puisi Tomino no jigoku, aku juga pernah menjalankan permainan daruma-san aku bahkan sempat diikuti yurei untungnya dia bisa menjauh dariku dengan mudah. Dan saat teman-teman menginap kami bermain kokkuri-san."

Mata ibunya terbelalak tak percaya anaknya melakukan permainan pemanggil arwah. Dia menutup mulutnya terkejut Hikori yang dia kira anak penurut. Yang biasa-biasa saja menjalani hidup ternyata se ekstrim ini.

"Kenapa kamu mau melakukan itu Hikori? Urban legend bukan hal untuk di mainkan, bisa saja roh yang kamu panggil bisa menghilangkan nyawa kamu. Urban legend bukan sekedar untuk iseng karena penasaran lebih dari itu. Kalau teman-temanmu memberikan pengaruh buruk. Tinggalkan mereka cari teman lain! Jika perlu kamu pindah sekolah! Ibu tidak ingin kamu kenapa-napa dan ibu tidak ingin kamu berurusan dengan hal tidak masuk akal seperti itu!"

Setelah mengatakan hal itu ibunya pergi meninggalkan Hikori yang masih terduduk. Jika dipikir-pikir baru sekarang dia menceritakan kehidupan sekolahnya kepada ibunya. Hikori hanya tersenyum ternyata ibunya masih sayang padanya.

To be continued

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!