Pernikahan yang mulanya manis belum tentu menjamin rumah tangga akan berjalan mulus. Ada masanya salah satu pasangan berubah karna berbagi alasan.
Tika dan Dika telah menikah selama lima tahun dan hidup menumpang di rumah mertua. Karna rasa cintanya Tika mengalah dan hidup mengabdi di rumah mertua. Bukanya mendapat perlakuan yang baik malah hinaan yang setiap hari ia terima.
Tak di beri nafkah layak oleh suaminya malah dijadikan babu oleh mertua dan iparnya. Meminta perlindungan suami juga percuma, ujung - ujungnya pasti di suruh nurut dan sabar. Akankah Tika mampu bertahan atau memilih mundur ??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ima susanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
Hari yang di nanti pun datang. Tika dan keluarganya sudah siap sedari tadi. Rasanya mereka sudah tak sabar mendengar hasil sidang akhir gugatan Tika ke pengadilan agama.
"Udah siap belum?" tanya si kakak.
"Aku udah siap sedari pagi mas." Tika adalah orang yang paling semangat di antara mereka.
"Mama dan papa juga udah, kita berangkat sekarang?" tanya mama.
"Ayo."
"Dina manisnya bawa dua aja ya." ujar Tika lembut pada putrinya.
"Iya, ma." putri kecilnya menuruti perintah mamanya. Ia memilih dua mainan yang akan ia bawa agar nanti ia tidak bosan menunggu mamanya.
Semua masuk ke dalam mobil dengan wajah penuh pengharapan. Mereka yakin Tika pasti berhasil. Obrolan ringan menghiasi suasana di mobil.apalagi mendengar celoteh Dina yang lucu sehingga membaut mereka semuanya tertawa.
Tiga puluh menit tak terasa. Gedung tinggi dengan pilar - pilar kokoh berdiri di hadapan mereka. Wajah Tika nampak tegang. Mama yang menyadari perubahan pada putrinya sengaja menepuk lembut tangan putri lalu menemukannya sambil tersenyum.
"Rileks, Insya Allah semua baik - baik saja."
"Makasih ma." ucap Tika dengan suara bergetar. Beberapa kali ia mencoba menenangkan hatinya yang tiba - tiba gelisah. Sekuat - kuatnya hatinya tegar tapi kerapuhan itu selalu ada.
Di pejamkan matanya sambil memotivasi diri sendiri. Ia harus kuat tidak boleh nampak lemah dimata suami dan keluarganya.
Si kakak mengendong keponakannya, Tika dan mama jalan berdampingan sementara papa mengikuti dari belakang.
Pengacara Tika juga sudah datang duduk menunggu kedatangan Tika dan keluarga. Saling bersama dan berbasa basi baru duduk di tempat masing - masing.
Tak lama nampak Dika dan keluarganya kalkuta memasuki ringan persidangan yang sebentar lahirkan di mulai. Mereka duduk berdampingan tapi berbeda kursi.
Dika memperhatikan istrinya dengan wajah sendu. Nampak sekali bahwa Dika tidak rela berpisah dari istrinya.
Tika makin hari makin cantik, tubuhnya sangat terawat sekarang. Tidak ada lagi wanita gendut yang kucel dan kucel seperti dulu. Semuanya berubah seratus delapan puluh derajat. Penampilannya layaknya kaum berkelas.
"Lihat istrimu sudah kaya orang kaya aja dandananya." sindir mama sambil mencibir.
"Iya ya, ma. Dari mana Tika mendapatkan uang untuk merubah penampilannya ya ma." celetuk Sila yang juga terpesona dengan penampilan Tika dan keluarga.
"Kalau dilihat dari penampilan keluarganya sepertinya mereka bukan orang sembarangan." tambah Farel yang rela cuti hari ini khusus menghadiri sidang akhir adiknya. Ia juga penasaran dengan cerita istrinya tentang perubahan Tika. Matanya selama tidak percaya saat melihat perubahan adik iparnya itu. Satu kata untuk Tika " Cantik."
Sila melihat mata suaminya yang terus memandang takjub pada Tika membuatnya kesal. Dengan sengaja ia mencubit lengan suaminya.
"Augh.....Sakit. Kamu kenapa sih cubit mas?" ujar Farel sambil mengelus lenganya yang terasa sakit akibat cubitan istrinya.
"Matanya bisa di dikondisikan tidak, atau mau aku colok sekalian. Liat begitu aja matanya sudah mau keluar." dengus Sila kesal pada tingkah suaminya.
"Maaf yang, refleks. Tapi sumpah itu beneran Tika kan?"
"Lah iya lah, masa mas ga ngenalin ipar sendiri."
"Bukan begitu Sil, Tika yang sekarang jauh banget dengan Tika yang dulu." nada suara Farel membuat istrinya makin gondok.
"Kenapa?" tanya Sila ketus.
"Sangat cantik." ungkap Farel jujur.
"Jadi menurut mas aku ga cantik." Sila mulai ngambek membuat Farel juga kesel dengan sifat cemburu istrinya.
Kalau bil3h jujur sih Farel memang mengakui bahwa Tika memang sangat cantik jauh diatas Sila. Tapi ga mungkin ia jujur bisa - bisa perang dunia ketujuh.
Bagaimana jalanya sidang Tika dan Dika? apa yang akan terjadi selanjutnya?
...****************...
Assalamualaikum kk, selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankannya. Terimakasih atas semua supportnya kk dan jangan lupa tinggalkan jejak berupa like dan komen serta votenya yang banyak biar thor semakin semangat menulis bab selanjutnya 😘😘😘🙏🙏🙏🙏
yaa iyalaaah Sombong, wong dia kaya Raya, ,kalian itu tdak ada apa2nya
dr anak 3th smp sekarang SMA masih jd janda. yg penting kerjaan ttp, bayar sekolah anak beres, ibadah lancar. walau tak kaya raya tp kebutuhan cukup. enjoy ae hidup ini. 😂.