Hai Kak, folow-followan di IG yuk kk.
IG : Linieva2Hai Kak, folow-followan di IG yuk kk.
IG : Linieva2
LUCIFER, seorang laki laki yang berusia 33 tahun, pembunuh berdarah dingin, berkuasa, tidak takut mati, selalu suka berperang, sehingga dia bisa menjadi Boss mafia yang di segani.
"Bagi ku tidak menerima kata maaf, dan aku tidak akan minta maaf, dalam hal apapun"....
Eva, wanita yang yatim piatu, di adopsi sepasang suami isteri yang pemalas, memiliki adik tiri laki laki yang manja, Eva gadis yang penuh semangat, pekerja keras, pantang menyerah.
"Hei... hidup ini indah kawan, sayang sekali jika di lewati dengan kesedihan dan keluhan".....
Takdir apa yang akan mereka temui? Akan kah ada perubahan dalam hidup mereka??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linieva, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 31
"Hallo, apa kau asisten baru bos besar kita ya? " Tanya Lia, karyawan yang bekerja di perusahaan itu.
"Iya, ada apa? " Tanya Eva yang masih sibuk mengecek laporan.
"Kok kamu bisa bekerja jadi asisten sih, kamu lulusan jurusan apa? " Tanya nya lagi.
"Aku cuma lulusan SMA kok." Jawab nya cuek.
"Ooo... Cuma lulusan SMA ya? " Ucap nya sepele.
"Tapi salut sama kamu, bisa bekerja jadi asisten nya si bos tanpa penyeleksian." Ucap nya menyindir.
"Iya, udah rejeki, hahahaha." Ucap Eva santai.
"Padahal aku udah 3 tahun loh bekerja di sini tapi gak di angkat-angkat jabatan nya." Ucap nya sombong.
"terus aku harus apa? " Tanya Eva kesal karena di ganggu bekerja.
"Mba, aku lagi banyak kerjaan, besok bos kita butuh hasil dari kerjaan ku, jadi tolong jangan ganggu dulu ya. Kalau mau ngobrol-ngobrol nanti nanti aja, ok ! " Ucap nya.
"Hmm... Siapa yang mau ngobrol sama kamu, hhhuuu." Ucap Lia sambil pergi.
"Dasar bigos( biang gosip)." Ucap Eva.
"Tuan, ternyata nona Eva tahu tentang selisih dana itu." Ucap Aris.
Lucifer hanya diam.
"Apakah nanti nona Eva akan mencari info selisih nya tuan? " Tanya Aris lagi.
Lucifer diam kembali. Merasa di abaikan, Aris pun ikutan diam.
"satu laporan saja ada lebih dari lima kali selisih angka, ini aku udah cek 8 laporan, ada sekitar 42 an selisih angka nya... Dan ini sisa laporan yang belum aku cek aja ada banyak, hhaaaiiiyyaaa.... ." Ucap Eva sambil geleng kepala.
"Udah ah, aku bikin kopi dulu, biar nambah semangat." Ucap Eva menuju ruang dapur.
Saat Eva berjalan menuju dapur, dia melewati ruangan yang di tempati Edward dan Beny.
"Apa menurut mu si asisten baru itu akan menemukan kesalahan laporan keuangan? " Tanya Edward.
"Tidak mungkin, dia itu bodoh, mana mengerti tentang berkas berkas seperti itu." Jawab Beny santai.
"Apa? Jadi mereka tahu kalau dalam laporan itu ada kesalahan data? " Gumam Eva dalam hati saat tidak sengaja mendengar pembicaraan mereka.
"Seperti nya mereka sangat mencurigakan." Gumam Eva lagi.
"Lagi pula dia hanya seorang wanita lemah dan idiot, hanya makan gaji buta." Ucap Beny.
"eeehhh.... Sialan, dia bilang aku lemah, idiot, makan gaji buta? hhhmmm... Kita lihat aja ya." Gumam Eva memanyunkan bibir nya.
Eva pergi melanjutkan langkah nya ke dapur, membuat kopi.
"Tapi bagaiamana cara nya aku agar bisa mencari informasi tentang mereka, apa yang harus aku lakukan? " Gumam Eva.
"Nona Eva, gelas mu udah penuh itu." Ucap Beny yang berada di belakang nya.
Eva kaget. Dia langsung mengangkat gelas nya yang sudah penuh.
"Anda? Sejak kapan anda berada di belakang saya? " Ucap Eva kaget.
"Sejak dari tadi, hehehehe, nona ini pasti asisten baru nya tuan Adam ya? Saya Beny, bagian operasional kantor ini." Ucap nya sambil mengulur kan tangan nya.
"Oh.. Tuan Beny ya, seperti nya saya tidak perlu memperkenal kan nama saya lagi karena anda sudah tahu kan? " Ucap Eva menyambut tangan Beny.
Beny tersenyum kecil.
"Hahahaha, semua karyawan di sini sudah mengenal anda, jadi tidak mungkin tidak mengenal anda." Ucap Beny.
"Oooohhh... Saya anggap itu sebagai pujian buat saya." Ucap Eva santai.
"Kalau begitu saya permisi dulu tuan Beny, pekerjaan saya masih banyak." Ucap Eva segera pergi dari situ.
Sementara Beny memperhatikan nya sampai keluar dari dapur.
"Cantik juga." Ucap nya.
"Hhiiii... Entah kenapa aku merasa ada yang aneh dengan nya, kayak nya dia bukan orang baik, aku harus hati hati dengan nya." Ucap Eva.
"Siapa yang bukan orang baik Va? " Tanya William yang tidak sengaja mendengar perkataan rekan kerja nya itu.
"Eh... Willi, kau mengaget kan ku." Ucap Eva.
"Kau yang terlalu lemah, hehehehe, gampang kaget." Ledek William.
"Hhhuuff... Terserah lah." Ucap Eva meminum kopi nya.
"Willi, apa kau tahu yang nama nya tuan.. Beny? " Tanya Eva.
William diam, ekspresi nya berubah ketika mendengar nama Beny.
"Kenapa? " Tanya William balik.
"Kau tahu tidak? " Tanya Eva lagi.
"Aku pernah mendengar nya saja". Jawab William.
"Aku curiga pada nya dan ada satu teman nya juga, aku gak tahu nama teman nya." Ucap Eva.
"Memangnya ada apa dengan mereka? " Tanya William.
"Seperti nya mereka bukan orang baik." Ucap Eva memegang dagu nya.
"Dari mana kau tahu? " Tanya William.
"Tadi aku gak sengaja mendengar pembicaraan mereka waktu aku mau ke dapur." Jawab Eva.
"Oh ya, apa yang kau dengar?" Tanya William serius.
Eva tidak menjawab, dia menatap William.
"Nanti aja aku ceritain, ok? " Jawab Eva.
"Oh ya, sebentar lagi kita akan pulang, apa kau mau aku antar pulang?" Tanya William.
"Gak usah Willi, aku bawa motor kok."Jawab Eva.
"Oh gitu ya, ya udah deh, aku balik ke ruangan ku dulu ya." Ucap William.
"mmm.. "
Tuuuttt... Tttuuuttt...
"Siapa sih yang nelpon-nelpon, gak tahu apa kalau aku lagi sibuk." Ucap Eva mengambil Hp nya.
"Papa? Ada apa dia menghubungi ku? " Gumam Eva.
"Hallo pa, ada apa? " Ucap Eva.
"Hallo nak, bagaimana kabar mu? " Tanya papa angkat nya Ferdi.
"mmm.. Aku sekarang lagi di rumah sakit pa, kebetulan papa nelpon Eva. Pa, Eva bisa minta tolong gak pa? " Tanya Eva berbohong.
"Di rumah sakit, apa yang dia lakukan di sana, dan dia mau minta tolong apa? " Gumam Ferdi.
"Ada apa nak? " Tanya nya.
"Pa, Eva masuk rumah sakit dua hari karena demam berdarah, sekarang Eva gak bisa keluar dari sini karena Eva gak punya uang buat bayar rumah sakit nya pa. Papa bisa gak bayarin biaya rumah sakit Eva? " Ucap Eva.
"Hhuu... Dia malah minta uang lagi, padahal kan niat nya aku yang mau minta uang sama nya." Gumam Ferdi.
"mmm... Sayang, papa minta maaf sekali, papa mu tidak ada uang nak. Mmmm.. .. Gini aja, papa coba tanya mama kamu, atau kami akan cari pinjaman ke tetangga dulu, gimana? " Ucap Ferdi cari alasan.
"apa papa tidak ada satu juta aja, nanti Eva cari kekurangan nya lagi." Ucap Eva berbohong lagi.
"Maaf kan papa sayang, papa benar-benar tidak ada uang nak." Jawab nya.
"Oh.. Ya udah deh pa, gak apa-apa." Ucap Eva sedih.
"Nak, kalau gitu papa tutup dulu ya, soal nya pulsa papa tidak banyak, papa lupa bikin paket nelpon." Ucap nya tanpa menunggu jawaban.
"Seperti nya aku gak bisa minta uang Eva dulu, hhmmm... yang ada dia malah minjem duluan." Gumam Ferdi.