NovelToon NovelToon
My Happy Life Was Destroyed In Another World

My Happy Life Was Destroyed In Another World

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Reinkarnasi / Dunia Lain / Fantasi Isekai
Popularitas:523
Nilai: 5
Nama Author: Alfa-RZ

Luke karyawan biasa berusia 21 tahun yang telah bekerja selama 2 tahun mendapatkan hidup yang normal dan bahagia serta sangat jarang orang lain dapatkan namun, suatu hari saat Luke sedang beristirahat di atap kantor nya entah petir dari mana datang menyambarnya.

Luke kemudian bereinkarnasi di dunia Fidla di sebuah desa perbatasan Burthog Kingdom. Luke tumbuh di keluarga bahagia dan akhirnya memiliki seorang adik perempuan, Luke merasa sangat bahagia sebelum akhirnya perang merajalela dan menghancurkan desa nya.

Kedua orang tuanya terbunuh Luke juga terpisah dengan sang adik yang baru berusia 3 tahun.

Bagaimana Luke akan menemukan adik nya dan mengembalikan kehidupan normal dan bahagia nya? silahkan ikuti kisah petualangan Luke.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfa-RZ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

chapter 21, Panti asuhan

Buchwald City

Gerbang

"Berhenti di situ!" Seorang prajurit penjaga gerbang yang nampak setengah mabuk menghentikan mereka.

"Bisakah anda membiarkan kami lewat dengan ini?" Luke menawarkan satu koin emas pada prajurit tersebut karena sepertinya berbeda dengan Lucas tampak nya prajurit ini akan merepotkan jika di ladeni.

"Pemeriksaan tetap harus di lakukan." Prajurit itu ragu.

"Bagaimana kalau saya menambahkan sebotol wine?" Luke menambahkan.

"Ekhhem! Tuan pengembara silahkan masuk!" Tangan nya benar benar cepat dalam mengambil uang dan wine milik Luke.

"Terima kasih!" Luke hanya tersenyum kecut melewati gerbang.

"Hmm ternyata anda manusia yang cukup loyal yah." Putri Milis menyinggung Luke yang dengan terang terangan melakukan suap di depan nya.

"Menurut saya tuan putri,.. jika bisa di selesaikan dengan uang kenapa saya membuang waktu?" Tapi Luke menganggap itu sebagai pujian.

"Saya tidak memuji."

"Lisa maaf merepotkan mu lagi." Luke melirik ke arah Lisa.

"Bukan masalah." Lisa pun turun dari kereta bersamaan dengan keberadaan nya yang langsung menghilang.

'Dia Assassin yang berbakat, bahkan dalam perjalanan aku beberapa kali di intimidasi oleh nya.' Piki Jirfnik.

"Tuan putri ingin turun di mana?" Bertanya Luke memastikan.

"Kalau tidak salah ada penginapan tidak jauh dari gerbang ini.. saya akan beristirahat di sana." Jawab putri Milis yang mulai keluar dari kereta dan melihat lihat sekitar mencari penginapan yang ia maksud.

"Berarti tujuan kita sama yah, oi Feras Nor! Bangun lah!" Luke membangunkan Feras dan Nor yang masih tertidur.

"Apa sudah sampai?"

"Itu penginapan nya." Putri Milis menunjuk ke arah penginapan yang cukup mewah di sebelah kiri.

"Wah.. mungkin yang ini menyediakan kamar mandi." Gumam Luke karena itu tampak sangat mewah di bandingkan dengan penginapan nya sebelum nya.

Mereka pun memarkirkan kereta dan memesan ruangan, karena Luke memesan ruangan vip tampak nya tuan putri Milis merasa tersaingi jadi ia pun juga memesan ruangan vip meskipun harga nya sedikit lebih mahal dari pada ruangan vip di penginapan lain.

Benar saja mereka menyediakan bak untuk berendam tapi air nya hanya akan di ganti saat pagi buta dan sore benar benar gaya mandi yang sangat jorok padahal ruang Vip menampung banyak orang.

"Haih.. aku akan mengganti nya secara rutin menggunakan air panas dengan sihir." Luke menyerah saja.

Saat Luke masih melihat lihat ruangan dan menata barang penting mereka bersama Feras dan Nor, Lisa pun akhir nya kembali.

"Aku sudah mendapatkan peta kota ini." Lisa langsung membentangkan peta di atas meja untuk yang lain lihat.

"Bagaimana dengan yang aku minta?" Luke berjalan mendekat.

"Panti asuhan nya ada tapi.." Lisa tampak ragu untuk menjelaskan nya.

"Tapi apa?" Luke mengangkat satu alis nya penasaran.

"Menurut ku itu tidak layak untuk di tinggali manusia.. maksud k-"

"Antar aku ke sana aku akan melihat nya sendiri." Luke sudah berjalan mendahului.

"Baiklah." Lisa hanya bisa berharap tidak terjadi hal buruk.

Mereka tampak berjalan dengan sangat buru buru bahkan putri Milis yang kebetulan berpapasan dengan nya saja dia abaikan.

"Ada apa dengan nya?" Jirfnik merasa kesal akan sifat kurang sopan Luke yang hanya melewati mereka.

"Hm.." Putri Milis tampak melihat Luke sinis dan sedikit menebak apa yang terjadi.

Luke yang keluar dari penginapan langsung berjalan ke arah panti asuhan yang di katakan Lisa.

"Ngomong ngomong siapa nama adik mu?" Selama ini mereka tau Luke punya adik tapi tidak dengan nama nya.

"Nama nya Violet kalau tidak salah seharus nya tahun ini dia berusia delapan tahun." Jawab Luke masih berjalan dengan terburu buru.

"Oh perempuan yah." Lisa tersenyum mendengar nya tapi tampak nya Luke tidak memperdulikan hal itu.

Tidak butuh waktu lama hingga mereka tiba di sebuah bangunan yang memang tampak sangat tidak terurus yang Lisa katakan sebagai panti asuhan kota ini.

"Kau yakin di sini panti nya?" Luke tampak tidak percaya bahkan setelah melihat nya dengan mata kepala sendiri.

"Tidak ada panti asuhan lain lagi di kota ini." Jawab Lisa.

"Baiklah ayo kita masuk." Luke langsung mengetuk pintu yang tampak usang bahkan Luke merasa dengan sedikit tenaga saja sudah cukup untuk merobohkan pintu tersebut.

"Iyaa.. apa yang kalian butuhkan di panti asuhan ini?" Seorang wanita paruh baya yang sangat kurus membukakan pintu.

"Ternyata ini benar panti asuhan." Luke baru sepenuh nya percaya.

"Jadi tadi kau tidak mempercayaiku." Lisa merasa kecewa.

"Cuaca di luar sangat dingin masuk lah dulu." Ucap wanita paruh baya tersebut.

"B-baiklah." Meskipun begitu Luke merasa tidak ada perbedaan besar antara suhu di dalam dan suhu di luar.

"Duduk lah.. maaf karena kami tidak bisa menyajikan apa apa, nama saya Elona pengurus panti asuhan ini." Wanita paruh baya itu memperkenalkan diri.

"Saya Luke seorang pengembara, eh.. saya tau ini panti asuhan tapi kemana anak anak yang ada di sini?" Bertanya Luke agak geram karena pengurusan panti yang tampak sangat bobrok.

"Ah anak anak sedang berada di dalam kamar sementara beberapa sedang bekerja di mansion walikota." Jelas Elona.

"Bekerja? Bukan kah tuan putri Milis sudah menyiapkan anggaran untuk panti asuhan?" Luke lumayan telat mencerna informasi tidak terduga seperti ini.

"Seperti nya karena musim dingin yang parah anggaran tidak dapat di kirim dari ibu kota, apa anda sedang mencari seseorang?" Elona tampak mengalihkan topik.

"Sepertinya ada yang aneh di sini.. ah saya mencari anak bernama Violet usia nya sekitar delapan tahun saya mendengar dia di pindahkan dari panti asuhan Dakia ke sini." Jelas Luke.

"Oh Violet kah.. tampak nya walikota menyukai pekerjaan nya jadi dia menetap di mansion walikota untuk bekerja." Jelas Elona.

"Baik terima kasih atas informasi nya." Luke langsung berdiri dan meninggalkan panti asuhan.

"Ada apa Luke?" Lisa yang menyusul Luke bertanya.

"Yah setidak nya Violet tinggal di rumah yang hangat bukan panti asuhan bobrok, tapi aku tetap tidak setuju jika anak delapan tahun harus bekerja jadi aku akan menjemput nya." Jelas Luke.

"Baiklah." Lisa hanya menurut dan mengikuti Luke pada dasar nya dia hanya khawatir Luke melakukan tindakan di luar nalar.

Mereka pun berjalan ke arah mansion walikota yang cukup megah yang gerbang nya saja di jaga oleh prajurit bahkan di musim seperti ini.

"Berhenti di sini, orang yang tidak berkepentingan di larang masuk." Ala ala prajurit penjaga gerbang pada umum nya mereka menyilangkan tombak untuk menghentikan Luke dan Lisa padahal Luke masih jauh.

"Menjadi prajurit seperti nya cukup sulit yah.. harus tetap bekerja di cuaca seperti ini." Luke sedikit mengejek.

"Apa keperluan mu?" Penjaga gerbang tampak nya berusaha untuk mengabaikan lelucon Luke.

"Ah.. saya adalah seorang hunter rank A kebetulan saya memiliki sedikit urusan dengan walikota." Jelas Luke memperlihatkan kartu hunter nya.

"Apa anda sudah membuat janji dengan tuan Edgar?" Bertanya penjaga gerbang.

"... belum sih.. tapi ini urusan yang cukup pent-"

"Kalau begitu anda di larang masuk!" Tegas penjaga gerbang.

"Luke." Lisa mengajak Luke untuk segera pergi.

"Baiklah." Meskipun agak kesal tapi Luke tetap pergi dan berpikir bagaimana cara agar di perbolehkan masuk.

"Bukan kah tuan putri itu juga sedang mengurus panti asuhan? Aku yakin jika kau mengikuti nya kau pasti bisa masuk ke mansion itu." Lisa memberikan saran.

"Ah putri Milis, benar juga aku akan langsung menemui nya."

Mereka segera kembali kepenginapan namun sesampai nya di penginapan, baik putri Milis atau pun Jirfnik tidak ada di tempat bahkan Feras juga Nor menghilang.

1
Fafnir
setelah capek baca karya bocil bocil akhirnya ada juga yang waras. aturan dunia nya jelas! mc nya realistis! semangat thor!
Lucifer
jadi sebenernya monster dtng dr mana?
RezaVonLancer: dari gate yg di sebut pintu, ada penjelasan nya nanti baca aja dulu
RezaVonLancer: dari gate yg di sebut pintu, ada penjelasan nya nanti baca aja dulu
total 2 replies
Lucifer
author sendiri yang bilang ngebosenin awal², memangnya di end seru kah!?
Lucifer
mayan seru,
RezaVonLancer: sip..
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!