Zahwa adalah seorang gadis soleha yang cantik dan juga baik hati, rela menerima perjodohan yang dilakukan oleh ayahnya kepada anak temannya pak Gunawan Wijaya demi membalas budi kepada temannya itu, karna dulu disaat mereka kesusahan ekonomi pak Gunawan lah yang telah bembatu memberikan modal kepada ayahnya.
Anton Wijaya adalah pria yang memiliki wajah tampan dengan tubuh yang perfek, ditambah lagi dengan kekayaan keluarganya yang sudah pasti jatuh kepadanya sebagai anak laki laki membuat setiap wanita terpesona dan ingin menjadi kekasihnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Zamartha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
Di toko kuenya Zahwa bersiap siap untuk pergi ke taman menemui temannya setelah jam menunjukan waktu untuk makan siang, dia menitipkan toko kepada Lina dan yang lain lalu pergi menggunakan sepeda motor miliknya yang memang dia tinggal di toko, untuk pulang pergi kerumahnya dia selalu menggunakan taksi.
Di kantornya setelah Kepergian Reyhan, Anton kembali terdiam dia masih tidak bisa lupa dengan kejadian tadi pagi sebenarnya anton benar benar merasa bersalah.
Sepertinya aku memang sudah kelewatan, kenapa sesering apapun aku memarahinya dia masih saja bertahan, dan melayaniku seperti selayaknya suami yang baik, terbuat dari apa hati perempuan itu dan sampai mana dia bisa bertahan. fikir Anton
Karna merasa bosan dan sudah masuk jam makan siang Anton memutuskan untuk pergi ke sebuah restoran, selesai makan dia pergi ke taman tempat dimana dia sering bertemu dan berkencan dengan Sarah.
Di taman, Baru saja dia sampai Anton tiba tiba tercengang karna dia melihat sosok istrinya yang ingin menghampiri seorang laki laki, tapi dia tidak bisa melihat laki laki itu karna berbalik mempunggunginya.
Ternya dia bukan wanita baik baik juga, bagaimana bisa dia bertemu dengan laki laki lain di taman, jelas jelas dia sudah memiliki suami dan tidak minta izin pula. Fikir Anton mencibir istrinya.
Karna penasaran dengan apa yang dilakukan mereka, Anton melangkah pelan mendekati istrinya yang sedang bersama laki laki itu. Setelah melangkah cukup dekat, Anton terkejut bukan main karna ternya laki laki yang sedang bersama istrinya adalah Reyhan sahabatnya.
Bukankah tadi setelah dari kantorku dia bilang ingin menemui pelangi.? atau mungkin mereka cuma kebetulan kenal? Fikiran Anton mulai bertanya tanya.
Zahwa dan Reyhan duduk disebuah bangku panjang khas taman, sedangkan Anton menduduki bangku yang ada di belakang istri dan sahabatnya, mereka dipisahkan oleh pepohonan bunga bunga yang cukup tinggi jika untuk orang yang sedang duduk, sehingga mereka tidak menyadari Adanya Anton diblakang mereka namun Anton bisa mendengar dengan jelas apa yang sedang mereka bicarakan.
"Bagaimana kabarmu?" Reyhan bertanya pada Zahwa.
"Alhamdulillah aku baik mas, bagaimana kabar mas sendiri?" Zahwa menjawab dengan senyum manis dibibirnya.
"Yaa aku baik, seperti yang kau lihat aku masih bisa berdiri disini hehee." Reyhan mencoba mengendalikan perasaannya yang tidak menentu.
"Pelangi"
"Hemm"
" Maaf aku tidak bisa hadir di pesta pernikahan mu, aku tidak sanggup melihatmu bersanding bersama laki laki lain hehee." ucap Reyhan sambil tersenyum namun di dalam hatinya dia sangat sedih dan ingin menangis dipeluk Zahwa.
Anton yang mendengar pembicaraan mereka terkejut bukan main, Reyhan memanggil Zahwa dengan sebutan pelangi dan meminta maaf atas ketidak hadirannya karna tidak sanggup melihat Zahwa dengan laki laki lain, membuat Anton mengerti bahwa istrinya adalah wanita yang sangat dicintai Reyhan, apa jadinya kalau Reyhan tau dan bagaimana dia memperlakukan Zahwa sungguh tidak adil.
Jadi Zahwa adalah pelangi, bagaimana bisa begini? dan wanita yang meninggalkan Reyhan karna dijodohkan untuk balas budi itu Zahwa? Fikiran Anton mulai tidak karuan.
"Tidak apa apa mas? sudahlah jangan dibahas lagi aku yakin mas Reyhan bisa mendapat pengganti yang lebih baik dari ku" sahut Zahwa sambil tersenyum.
"Itu tangan mu kenapa bisa memerah begitu." Reyhan terlihat kaget melihat tangan Zahwa.
"Ohhh ini, tidak apa apa mas, aku hanya tidak sengaja menumpahkan ten panas" ucap Zahwa
"Lain kali lebih hati hati." Reyhan terlihat khawatir
"Oh ya bagaimana dengan suami mu, apakahbdia baik, apa dia bisa menerima mu?" Tanya Reyhan kembali.
"Alhamdulillah dia sangat baik dan sudah bisa menerima ku mas." Ucab Zahwa berbohong karna dia tidak mungkin menceritaka keburukan suaminya.
"Syukurlah, tapi apa kau bahagia.?
"Iya aku bahagia mas"sahut Zahwa.
"Tapi kenapa tubuh mu nampak lebih kurus, apa dia tidak memberimi makan?" tanya Reyhan sambil tertawa, sebenarnya dia tidak yakin dengan ucapan Zahwa, karna prempuan itu memang tampak berubah.
"Hehee tidak apa apa mas, mungkin sekarang aku kurang memperhatikan diriku karna pekerjaan yang bertambah karna harus mengurus suami juga selain ke toko" Zahwa menjelaskan namun nampak sedikit gugup.
Anton tertegun mendengarkan obrolan mereka, dia tidak percaya dengan ucapan Zahwa, bagaimana bisa istrinya masih mau menutupi keburukannya terhadap orang lain dan memuji suaminya itu. Dia tersadar bahwa selama ini bukan hanya dia yang tersiksa dengan perjodohan itu, tapi Zahwa lah yang lebih menderita, karna harus berpisah dari Reyhan dan juga mendapat perlakuan buruk darinya.
Kau bahkan masih bisa berbohong menutupi kesalahan ku, bagaimana bisa aku sekejam ini kepadamu dan tidak menyadari bahwa kau jauh lebih menderita atas perjodohan ini, ya tuhan apa Reyhan masih mau menganggap ku sahabat jika dia tau aku telah berlaku kasar terhadap prempuan yang dia cintai. Anton memijat mijat dahinya, dia merasa dirinya memang sudah salah dan kelewatan selam ini.