NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Om Duda

Mengejar Cinta Om Duda

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat
Popularitas:1.1M
Nilai: 5
Nama Author: DeNura

Harap bijak dalam membaca... ada beberapa adegan dewasa (21+)

Meylani Putri (18 th), gadis bar bar yang jatuh cinta pada sosok Om duda tampan bernama David Lander. Yang tak lain adalah Ayah dari sahabatnya sendiri. Mungkinkan gadis yang kerap di sapa Mey itu mendapatkan cinta sang Om duda? Sedangkan David sendiri sangat anti dengan wanita bar bar dan ceplas ceplos seperti May.

Yuk simak kisah selengkapnya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DeNura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 31

Di sebuah bar ternama, terlihat seorang lelaki tampan terus termenung sembari memainkan sebuah kartu undangan mewah di tangannya. Sesekali ia meneguk minuman beralkohol itu tanpa ragu. Matanya mulai memerah karena menahan emosi. Lekaki itu adalah Alex. Memegang undangan pernikahan Mey dan David yang akan dilangsungkan beberapa hari lagi. Ia bingung harus datang atau tidak. Hatinya teramat sakit karena gadis pujaan hatinya telah memilih kehidupan bersama orang lain. Jika boleh jujur, ingin sekali rasanya ia menghancurkan pernikahan itu. Namun ia sangat menghargai Mey. Mungkin benar, cinta itu tak harus memiliki.

"Bro... Bokap lo terus nanyain lo. Besok pelantikan lo sebagai penerus perusahaan. Jangan sampai lo buat Om Effendi marah besar. Wanita bisa lo beli, tapi keluarga gak akan bisa lo beli." Ujar sepupu Alex yang bernama Guntur.

Alex menoleh, memberikan tatapan sendu pada lelaki seumurannya itu. "Bacot lo, gak akan ada yang sanggup beli cewek kayak Mey di dunia ini. Dia beda dari yang lain, Tur."

"Cih, buktinya dia milih duda kaya raya. Padahal dia tahu lo suka ama tu anak, tapi dia tahunya lo gak punya apa-apa. Makanya dia milih orang lain, kebaca cewek zaman sekarang mah."

Seketika darah Alex mendidih mendengar hinaan untuk wanita yang dicintainya. Alex turun dari kursi dan langsung melayangkan tinjuan keras di pipi Guntur. Sampai lelaki itu tersungkur ke lantai. Kini Alex sudah dikuasi emosi. Ia menarik keras kemeja sepupunya itu dengan kasar. "Lo boleh hina orang lain, tapi bukan Mey. Dia gak sama seperti yang lo pikirin. Banyak cewek yang rusak, itu juga karena cowok brengsek kayak lo! Akh... sialan!" Umpat Alex melepaskan keras baju orang itu dengan kasar hingga ia pun terjatuh karena kepalanya pusing. Perlahan Alex berdiri dengan sempoyongan. Sepertinya alkohol sudah menguasai lelaki itu. Ia berjalan terhuyung meninggalkan tempat itu.

Alex membenamkan wajahnya di setir mobil. Kepalanya benar-benar sakit dan berat. Namun ingatannya tentang Mey siang tadi tak kunjung hilang.

"Aku mencintaimu Mey." Gumamnya dengan air mata yang mulai menitik. Hatinya begitu perih saat gadis itu mendatanginya dengan senyuman lebar, memberikan sebuah surat undangan.

Siang itu, Mey datang ke kafe dengan senyuman yang mengembang seperti biasanya. Gadis itu menyapa para karyawan lain dengan suaranya yang khas. Tentu saja Alex senang melihat kehadiran sang gadis yang sudah hampir tiga hari tak ia temui.

"Okay, jadi gw ke sini itu bawa pengumuman penting." Seru Mey berdiri di tengah-tengah kafe. Karena saat itu belum ada pengunjung dan para karyawan masih beberes. Semua orang pun memusatkan perhatian pada Mey. Termasuk Alex dan Buk Neny yang baru keluar dari ruangannya.

"Ada apa sih, Mey? Kayaknya kabar bahagia ya? Lihat wajah kamu aja udah kebaca." Ujar Buk Neny duduk di salah satu kursi pengunjung.

"Heem, Mey memang bawa kabar berita yang menggembirakan. Kangen banget sama Ibu yang cantik ini." Sahut Mey sedikit berlari ke arah Buk Neny dan memberikan pelukan hangat.

"Saya juga kangen kamu, gak terasa udah mau satu bulan kamu gak kerja lagi."

Mey mengangguk lesu. "Mey minta maaf, ada suatu hal yang menyebabkan Mey gak bisa lanjut kerja."

"Gak papa. Terus berita apa yang kamu bawa huh?" Tanya Buk Neny menggenggam tangan Mey.

Alex yang penasaran pun sedikit mendekat. Bibirnya sedikit melengkung saat melihat senyuman di wajah Mey.

"Okay, Mey hampir aja lupa. Perhatian semuanya. Jadi... minggu depan gw bakal nikah." Ungkap Mey dengan semangat. Ia menatap semua orang dengan tatapan bahagia.

"What!" Pekik semua orang kaget mendengar kabar itu. Senyuman Alex memudar saat mendengar itu. Perlahan ia mundur dan kembali pada tempatnya.

Buk Neny bangun dari posisinya, menarik tangan Mey dengan lembut. "Wah, selamat Mey. Siapa nih pengeran tampan yang berhasil meluluhkan hati seorang Meylani?" Tanya Buk Neny tersenyum senang.

"Ini dia." Mey mengeluarkan banyak undangan dari dalam tote bag. Lalu memberikan itu pada Buk Neny dan membagikannya pada semua teman-teman.

"Gila! Mewah banget undangannya. Lo cakep banget Mey di foto ini, wah parah lo Mey. Gak main-main lo ya, sekali tangkap bule lo dapat." Ujar Anton menatap undangan itu takjub.

"David Lander? Pengusaha sukses itu kan?" Tanya Buk Neny menatap Mey tak percaya. Mey pun mengangguk antusias.

"Sebenarnya kami nikah udah mau sebulan yang lalu."

"Hah?" Lagi-lagi semua orang kaget bersamaan. Kecuali Alex yang memang sudah tahu akan hal itu. Lelaki itu menyibukkan diri menyusun beberapa kopi di meja.

"Iya, karena saat itu gw masih sekolah. Jadi kita mutusin buat rahasiain semuanya. Dan sekarang baru sempat buat acara. Gw harap kalian datang semua." Jelas Mey menatap semua orang bergantian. Lalu berakhir pada Alex yang masih sibuk sendiri. Mey bergerak menghampirinya.

"Hey, Kak." Sapa Mey.

"Eh, iya, Mey. Gw denger kok." Alex berusaha mengembangkan senyuman lebar.

"Jangan lupa datang ya?" Pinta Mey memberikan sebuah undangan pada Alex.

Alex menerima itu dengan cepat. "Ok, gw pasti datang kok."

Mey menatap Alex begitu dalam. Ia tahu lelaki itu tengah menyembunyikan seuatu. "Kita ngomong di luar yuk." Ajak Mey.

Alex tampak berpikir sejenak. "Boleh, tapi jangan lama. Karena gw harus kerja."

"Lima menit."

"Ok."

Kini Alex dan Mey sudah duduk di halaman belakang kafe. Alex terus memperhatikan Mey yang terlihat gugup. Kedua tangan gadis itu terpaut dan terus bergerak.

"Gw minta maaf soal malam itu." Ucap Mey dengan cepat. "Gw gak ada maksud buat nyakitin lo dengan menerima ciuman dari lo. Saat itu gw lagi kacau. Gw...."

"Gw tahu, Mey. Lo gak perlu minta maaf, karena gw yang seharusnya minta maaf. Dengan lancangnya gw mau nyium istri orang. Malam itu gw terlalu bawa perasaan. Jangan mikirin gw, lo nikmatin aja perjalanan hidup lo sebagai istri orang. Gw cuma berharap, lo selalu bahagia. Dan lo harus ingat, tawaran gw gak akan kadaluarsa sampe kapan pun. Datang ke gw kalau lelaki itu campakkin lo. Karena tangan gw akan selalu terulur buat lo." Alex mengusap pipi Mey dengan lembut.

"Makasih." Ucap Mey tersenyum manis.

"Kita masih temenan kan?" Tanya Alex ikut tersenyum.

"Tentu, lo itu teman cowok terbaik gw, Kak." Jawab Mey yang langsung meluk Alex. "Janji buat lupain gw, cari orang lain yang lebih baik dari gw."

"Hm."

Mey melepas pelukkanya. "Gimana kalau gw jodohin lo sama anak tiri gw, Tasya?"

"Mey!" Ancam Alex yang disambut tawa oleh Mey.

"Gw becanda, semoga lo juga selalu bahagia."

Alex tersenyum dan mengangguk.

"Berat buat gw lupain lo Mey, lo cinta pertama gw. Lo yang ngajarin gw artinya kesederhanaan. Lo segalanya buat gw. Gw pikir Tuhan hadirin lo buat gw milikin. Tapi sekarang gw sadar, lo itu cuma bayangan doang." Gumam Alex di sela tangisannya. Alex menyandarkan tubuhnya di kepala kursi. Matanya juga terpejam karena rasa pusing itu semakin menjadi. Efek alkohol membuatnya sedikit hilang kesadaran. Hingga ia pun tertidur di dalam mobil sampai pagi.

****

Di rumah Lander.

Mey terlihat bersenandung sambil menyusun piring di meja makan. Ia terlihat sangat cantik dengan short dress yang membalut tubuh rampingnya. Rambut panjangnya ia buat gaya messy bun. Memperlihatkan lehernya yang mulus. Akhir-akhir ini Mey memang selalu berpenampilan cantik demi sang suami.

"Nya, gimana ujianya kemaren itu?" Tanya Bik Nina meletakkan teko air minum di meja.

"Ya gitu lah, Bik. Mey jawab sebisanya aja. Soalnya Mey gak belajar penuh, jadi Mey isi yang tahu-tahu aja. Gak tahu lulus apa enggak." Jawab Mey apa adanya. Ya, kemarin lusa Mey memang sudah mengikuti ujian seleksi jalur tulis. Saat ini hanya tinggal menunggu pengumunan.

"Kalau gak lewat gampang atuh, Nya. Tuan kan banyak uang, jalur mandiri aja." Ujar Bik Nina dengan santai.

"Kalau bisa lewat, Bik."

"Mudah-mudahan aja lewat, Nya."

"Aamiin."

Tidak lama dari itu, David muncul lengkap dengan setelan kantornya. Juga tak lupa tas kantor di tangannya. Lelaki itu langsung menghampiri Mey dan memberikan kecupan pagi di pucuk kepala sang istri seperti bisanya. Bik Nina yang sudah terbiasa melihat itu pun cuma tersenyum senang.

"Ekhem... emang beda ya kalau lagi kasmaran mah." Ujar Tasya yang melihat adegan mesra Daddy dan Mamudnya itu. Gadis itu masih mengenakan piyama, lalu duduk di tempat biasa.

Mey cuma tersenyum sambil menuangkan nasi goreng di piring sang suami. Kadang Mey merasa heran pada suaminya, hampir setiap pagi minta di buatkan nasi goreng telur mata sapi. Mey yang lihatnya saja merasa bosan.

"Wangi banget, masak apa sih?" Tasya melihat semua hidangan di atas meja.

"Berhubung Bibik pengen nasi gurih, jadi tadi kita buat deh dikit. Sekalian buat sarapan yang lain juga. Mau cobak? Atau nasi goreng andalan Daddy? Tinggal milih aja."

"Nasi gurih aja deh, ini kayak nasi kucing yang dijual di dekat sekolah gak sih?" Tanya Tasya menyendok nasi gurih itu ke dalam piring.

David mengerut bingung karena tak tahu nama makanan aneh yang disebut putrinya. "Nasi kucing? Makanan buat kucing?"

Mey dan Tasya yang mendengar itu tertawa renyah. "Bukan nasi buat kucing, Mas. Nasi yang dibungkus pake daun, isinya cuma dikit kayak makanan kucing."

"Aneh banget nama makanan kok nasi kucing." Protes David.

"Tapi enak loh, Dad. Besok deh Tasya beli. Awas aja kalau ketagihan, harganya juga cuma lima ribuan."

"Jangan-jangan nasi bekas lagi, masak harganya cuma lima ribu?"

"Ck, kenapa kalian jadi bahas nasi kucing sih? Udah lanjut aja makannya." Omel Mey.

"Daddy tuh, gitu aja di permasalahin. Makanya jangan cuma makan di restoran mewah, sesekali dong makan di kaki lima."

"Sya, lanjutin makannya." Protes Mey memelototi Tasya.

"Iya Mamud bawel." Sahut Tasya melanjutkan sarapannya.

"Pagi." Sapa Pak Mudi yang baru ikut bergabung.

"Pagi, Pak. Mari makan." Ajak David memberikan senyuman tulus. Pak Mudi pun mengangguk dan duduk di sisi kanan David.

"Ini bubur buat Bapak. Dokter bilang Bapak gak boleh makan makanan yang terlalu berat. Jadi Mey buatin bubur ayam." Mey memberikan semangkuk bubur pada Pak Mudi.

"Terima kasih, Mey." Ucap Pak Mudi. Mey tersenyum dan memberikan kecupan di pucuk kepala Bapaknya. David dan Tasya yang melihat itu tersenyum lebar.

"Makan yang banyak, supaya Bapak bisa sehat kayak dulu lagi." Ujar Mey kembali ke posisinya.

Setelah selesai sarapan. Mey mengantar suaminya sampai depan rumah. "Hati-hati Mas. Apa perlu Mey bawain makan siang?" Mey mencium punggung tangan suaminya.

"Gak perlu, hari ini aku ada meeting di luar kantor." Jawab David yang kemudian mengecup kening Mey.

"Aku pergi dulu, gak usah ke mana-mana hari ini. Acara kita tinggal menghitung hari. Persiapkan diri, karena kita akan melakukan perjalanan panjang." David memberikan senyuman penuh arti.

"Eh, emangnya kita mau ke mana, Mas?" Tanya Mey penasaran.

"Kamu akan tahu saat waktunya tiba, dadah Sayang." David memberikan kecupan singkat di bibir Mey dan langsung masuk ke dalam mobil. Mey cuma bisa tersenyum melihatnya.

"Hati-hati, Mas." Teriak Mey saat mobil suaminya mulai melaju. David menekan klakson sebagai jawaban.

"Hah, ternyata seperti ini ya rasanya punya suami?" Gumam Mey tersenyum senang. "Ternyata asik juga."

Mey pun berbalik dan hendak masuk ke rumah. Namun tubuhnya tersentak saat melihat Tasya berdiri di pintu sambil makan apel. Mey melotot dan langsung mengejar Tasya. Sedangkan sang empu terus berlari sambil tertawa puas karena berhasil mengejutkan Mamudnya. Dan akhirnya mereka main kejar-kejaran seperti anak kecil.

1
Tyaz Wahyu
perfect thor ☕
Rika Fitria
bagus banget ceritanya
Kak Eja🌜
menarik...

mampir juga ya ke novel aku
MENIKAHI WANITA MALAMKU
Deni Supriadi
Luar biasa
Tyaz Wahyu
aduh kena ajian jalang goyang nih smpai david tdk bs berpaling dari si nindiH eh sll mksdq nindy..seneng skl mmprtahankn teTEH celup sana sini (nindy)
Ita Listiana
smpek sini aq suka sama ceritanya, tata bahasa juga enak dibacanya. semoga cerita selanjutnya makin menarik.. thank thor😊
Emi Hartati
sangat bagus
Yulia
cerita nya keren menguras emosi,sampe tidur malam karena ngejar biar cepat selesai bacanya👍👍👍
Yulia
Mksh othor ceritanya bagus,,bikin aku senyum dan nangis,,the best pokonya,,,novelnya d promosiin Thor biar tambah banyak yg baca ,,,sayang novelmu bagus tapi yg baca blm banyak,,sekali lagi makasih dan semangat berkarya 👍👍😘🔥💪💪
Julia Juliawati
bagus ceritanya Thor. jgn kecil hati Thor klo ada yg blg mirip krn semua novel yg aq bc hmpr mirip semua tp kami bc krn km suka ceritanya
Julia Juliawati
kasihan sm alex
Julia Juliawati
suka cerita yg peran wanitanya bar bar kuat g bisa di tindas
Chris Antono
Luar biasa
panty sari
sebel sama si David mening mey ama Alex dan tasya ama gibran dan David ama inggrid aja, binih ditanam sembarangan
panty sari
Davit cari maslah aja
panty sari
wah cinta sedarah Nindy dan hendra, tapi selama 5 th David menjadi orang bodoh diporotin emang ga brasa apa yah itu Nindy udah ga perawan lagi main embat aja itu jamur David
xuly_
the real anak tanggung karma bapa
panty sari
parah David sudah sering melakukan dg kekasih gelapnya sungguh menyakitkan hati mey melihat itu semua
xuly_
Luar biasa
꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂
maaf aku baru komen saking asyiknya baca lupa komen,abisnya karyamu bagus kk pengen baca terus👍🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!