Pertarungan di Xing Guang Jiejue membawa kembali ingatan dan kekuatan masa lalu Bai Feng Jiu yang disembunyikannya dari semua. Dengan caranya sendiri, membantu mempertahankan kedamaian Si Hai Ba Huang walau harus mengorbankan dirinya berkali-kali. Siapakah Bai Feng Jiu sebenarnya ?
Update tiap hari Senin, Rabu, dan Jumat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenny Laow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31 – Perang
Mo Yuan membawa 15 muridnya
dan 20.000 prajurit, Bai Ce membawa 30.000 prajurit wu huang, Ye Hua membawa
20.000 prajurit, Dong Hua membawa 5 jenderalnya, beserta Lian Song, Bai Yi, Zhe
Yan, dan Bai Chen. Che Lan juga membawa 10.000 prajurit klan siluman sayap
timur. Di pihak lain, Lian Cheng membawa 2 panglima dan 200.000 prajurit
memakai topeng ke medan perang. Lian Cheng “Dong Hua Di Jun, hari ini yang
mulia menantang Qing Qiu Nu Jun – Bai Feng Jiu, tidak bermaksud menyinggung
anda orang tua.” Dong Hua dengan dingin “Di Hou… yang mulia belum lupa, anda
masih harus menghormati Bai Feng Jiu sebagai Yao Wang…” Lian Cheng “Di Jun
bercanda, seekor rubah kecil mana mempunyai kemampuan menjadi Yao Wang. Miao
Luo Yao Jun pasti saat itu tidak mempunyai pilihan lain hingga meminta Bai Feng
Jiu yang tak berkemampuan menjadi Yao Wang.” Dong Hua geram “ooo… Lian Cheng
Wangzi tidak percaya pada pilihan Yao Jun, sekarang menantang untuk
memperlihatkan kemampuan !” Lian Cheng mengeluarkan Yao Chu Xin “Bai Feng Jiu
bahkan tidak bisa memberikan jiejue yang kuat untuk melindungi Yao Chu Xin.
Yang mulia bahkan tidak mengeluarkan kekuatan apapun, sudah mendapatkan Yao Chu
Xin. Saudara-saudaraku, yang tidak berkemampuan seperti itu, bagaimana bisa
memimpin kita !” semua prajurit berteriak ‘ganti Yao Wang, ganti Yao Wang, Lian
Cheng Yao Wang, Lian Cheng Yao Wang’.
Lian Song mencibir “Lian Cheng Wangzi, bahkan Miao Luo
pun tunduk pada Di Hou, kau yang siluman bukan iblis bukan, berani menantang Di
Hou, bukankah sedang membuat sebuah lelucon” Lian Cheng tertawa sinis “Lian san
dianxia, aku tidak pernah menutupi jati diriku, semua juga tahu aku setengah
iblis setengah siluman. Hanya keberuntungan membuat ayah Miao Luo Yao Jun
menjadi Yao Wang saat itu. Hanya karena ibuku seorang wanita, membuatnya kalah
dipandang kakek saat itu. Sekarang aku hanya ingin mengambil kembali apa yang
menjadi milikku, apa yang salah dengan itu !” Lian Song tersenyum mencibir
“pantas Di Hou mengatakan ‘kalian sama saja’. Aku semakin kagum pada Di Hou,
dengan mudah menebak segalanya” Lian Cheng geram “apa maksudmu ? siapa yang
sama ?” Lian Song “oh yang yang mulia maksud adalah adik anda. Awalnya masih
bingung, seorang wanita, darimana mempunyai obsesi sebesar itu, ternyata sudah
mendarah daging. Obsesi anda sekeluarga benar-benar tidak biasa. Lian Cheng
wangzi, yang mulia hanya menyarankan, sebaiknya anda bertobat. Apa anda tidak
pernah mendengar ‘sesuatu yang adalah milikmu, tidak akan pernah lari,
sebaliknya yang bukan milikmu, tidak akan kau miliki walau menggunakan cara
apapun’” Lian Cheng tertawa sinis “adik ? hahaha san dianxia bercanda, ibuku
hanya melahirkanku seorang, darimana ada adik !” Lian Song “oh Lian Cheng
wangzi masih belum mengetahuinya ! memang ibu anda hanya melahirkan anda
seorang, tapi ayah anda mempunyai anak yang lain selain anda”
Lian Cheng melihat Lian Song dengan sorot tajam “san
dianxia, anda hanya berbicara omong kosong… keluarga tidak ada hubungannya
dengan perang hari ini, aku hanya seorang yatim piatu sekarang, tanpa sanak
saudara, san dianxia sudah salah mencari alasan” Lian Song “oh memang anda
adalah yatim piatu, tapi anda masih memiliki saudara yaitu adik anda” salah
satu panglima Lian Cheng pun memperhatikan Lian Song. Lian Cheng “anda dari
tadi terus mengungkit adik yang mulia, jika benar adik yang anda katakan itu
ada, tunjukkanlah dihadapanku saat ini !” Lian Song santai memainkan kipasnya
“sayangnya, adik anda tidak berada disini saat ini.” Lian Cheng “hahaha… san
dianxia, orang mati tidak bisa berbicara…” Lian Song “siapa yang mengatakan
adik anda mati ? oh tapi harusnya dia tidak ada bedanya dengan orang mati !”
Lian Cheng dengan mata menyeramkan “mana dia ?” Lian Song “bukankah anda tadi
tidak mau mengakuinya ?” Lian Cheng menenangkan diri “Lian san dianxia, anda
hanya omong kosong. Tunggu selesai pertmpuran ini, yang mulia akan pelan-pelan
berbicara dengan anda. Jadi Di Jun, dimana Bai Fei Jiu – Qing Qiu Nu Jun ?”
Dong Hua “menghadapi satu siluman kecil sepertimu, tidak
perlu Di Hou turun tangan, cukup pedang ini saja” mengeluarkan Cang He. Lian
Cheng tertawa “hahaha… Di Jun, hari ini yang mulia hanya menantang Qing Qiu Nu
Jun – Bai Feng Jiu, ada pihak Qing Qiu yang keluar, yang mulia akan meladeni.
Anda adalah Di Jun klan langit, yang mulia pun tidak ada maksud untuk memusuhi
klan langit” Dong Hua dengan dingin “Bai Feng Jiu adalah yang mulia Di Hou,
siapapun yang menentangnya sama dengan menentang yang mulia.” Cang He keluar
menyerang Lian Cheng.
Di Bi Hai Cang Ling, gua tempat Feng Jiu biguang mengeluarkan
cahaya keemasan sesaat. Gun Gun segera berlari masuk gua, diikuti Sou Wan, Bai
Qian, Wen Xin, Cheng Yu, Ali, Asiang, Long Nu, Sie Ming dan Chong Lin. Mereka
tertahan cahaya di mulut gua, masuk ketika cahaya menghilang dan tidak
menemukan Feng Jiu didalam gua. Gun Gun “Niang Qin, mana Niang Qin ?” sudah
berkaca-kaca. Bai Qian “Xiao Jiu ! Xiao Jiu ! apa Xiao Jiu yuhua ? Xiao Jiu…”
meneteskan air mata, Wen Xin sudah pingsan, tidak dapat menahan kesedihan. Chong
Lin “Taizi fei, ini… ini bagaimana baiknya ? jika Di Jun mengetahui hal ini…”
Sie Ming “Di Jun sedang berperang demi xiao dianxia, bagaimana ini !” Sou Wan
“aku akan ke medan perang, anak-anak kuserahkan padamu…” langsung menghilang.
Sie Ming “Shizu… Shizu… haih… ini bagaimana baiknya ? Shizu terlalu emosian,
jika memberitahu Di Jun… dengan kasih sayang Di Jun pada xiao dianxia, bisa
saja Di Jun tidak dapat berfikiran terbuka… bagaimana ini ?” Chong Lin “Sie
Ming Xing Jun, jangan bicara sembarangan…” Bai Qian “Chong Lin, anak-anak
kuserahkan padamu, aku akan menyusul shiniang… Gun Gun, jaga waipo dengan baik,
gu po akan membawa Fu Qin-mu kembali dengan selamat…” Gun Gun mengangguk.
Di medan perang, Dong Hua hanya duduk diatas kuda
mengawasi pertempuran. Che Lan sedang melawan Lian Cheng, Bai Ce dan Bai Yi
melawan 2 panglima Lian Cheng. Prajurit Qing Qiu, prajurit Mo Yuan, prajurit
klan siluman sayap timur beserta 15 murid Mo Yuan sudah turun. Che Lan bukanlah
tandingan Lian Cheng, segera Mo Yuan membantunya melawan Lian Cheng. Lian Cheng
mengetahui kelemahan Mo Yuan, walaupun kekuatannya sudah kembali sebagian tapi
jiwanya masih lemah. Lian Cheng menggunakan Yao Chu Xin berusaha mempengaruhi
Mo Yuan. Dong Hua yang melihat segera turun tangan, mendorong Mo Yuan mundur
dan memulihkan diri. Bertarung secara adil, Lian Cheng bukanlah tandingan Dong
Hua, tapi Lian Cheng menggunakan cara Ji Heng yang menjadikan jiwa-jiwa yang
diserapnya sebagai pelindung. Panglima yang dilawan Bai Ce menggunakan cara
yang sama dengan Lian Cheng sehingga tetap aman dalam lindungan. Sementara
panglima yang dilawan Bai Yi, langkahnya tidak stabil, lebih banyak menghindari
serangan daripada bertarung.
Sou Wan sudah tiba di medan perang, melihat Mo Yuan yang
terluka segera menghampiri “Ayuan… Ayuan, ada apa denganmu ?” “Wan Wan, apa
yang kau lakukan disini ? Xiao Jiu ?” “Xiao Jiu menghilang” tanpa berfikir langsung
berkata “Ayuan, katakan padaku siapa yang melukaimu ? aku akan memusnahkannya
!” Zhe Yan segera menghampiri “Sou Wan, apa yang terjadi ? bagaimana Xiao Jiu
?” Sou Wan “Xiao Jiu menghilang dari gua. Zhe Yan cepat periksa Ayuan…” disaat
Sou Wan tiba, Dong Hua sudah merasakan auranya, terkejut dengan kedatangannya,
segera mundur menghampiri Sou Wan. Mu Rong dan Meng Hao segera menggantikan
Dong Hua melawan Lian Cheng. Dong Hua segera menarik Sou Wan “apa yang kau
katakan ? Xiao Bai kenapa ?” Bai Qian pun datang “Di Jun, jangan panik dulu.
Aku sudah memikirkannya, harusnya Xiao Jiu hanya pergi ke suatu tempat, tidak
ada fenomena jatuhnya sembilan alam langit. Xiao Jiu adalah Shan Shen, harusnya
tidak yuhua” Dong Hua muntah darah “Xiao Bai… yuhua…” Lian Song segera memapah
“Dong Hua, tenanglah…” Bai Chen “Qian Qian, apa yang sebenarnya terjadi ?” Bai
Qian “gua tempat Xiao Jiu biguang tiba-tiba mengeluarkan cahaya keemasan. Kami
tertahan cahaya tidak bisa masuk, saat masuk Xiao Jiu sudah tidak ada” Dong Hua
berkaca-kaca, terjatuh memegang dadanya “Xiao Bai… Xiao Bai…”.
Bai Ce dan Bai Yi pun muntah darah dan segera kembali
meminta penjelasan, kelima jenderal Dong Hua melawan Lian Cheng dan kedua
panglimanya. Mata Dong Hua memerah menatap tajam medan perang “Xiao Bai,
pengorbananmu… aku akan membuat seluruh Si Hai Ba Huang membayarnya…” tubuhnya
mengeluarkan aura pekat berwarna merah, semua yang disekitarnya terdorong
mundur. Zhe Yan “tidak baik, Dong Hua tersesat… Dong Hua… Dong Hua…” semua
berusaha memanggil tapi Dong Hua seperti tidak mendengar mereka, rambutnya
menghitam, aura membunuh keluar dari tubuhnya yang memancarkan cahaya kemerahan.
Semua yang di medan perang bisa merasakan aura kemarahan Dong Hua dan was was,
kelima jenderal kembali dan berusaha memanggil Dong Hua. Disaat Dong Hua
mengangkat pedang Cang He yang sudah teraliri kekuatan maha dasyat yang berasal
darinya, sebuah jiejue mengurung Dong Hua. medan perang bagai teraliri listrik
berwarna merah keemasan, memisahkan semua yang sedang bertarung. Semua kembali
mengatur posisi di kubu masing-masing, terkejut dengan kekuatan sebelumnya.
Semua fokus ke Dong Hua yang sekarang berada dalam bola jiejue berwarna merah
keemasan, mengira semua ini adalah perbuatannya.
SKIP dah..🙏
haiya kirain masih banyak extranya...
bikin cerita dewa dewi lagi thor, asik fantasinya
novel2 skrg konfliknya gitu2 aja, ini asik, ada komedinya, ada actionnya
mau lagi.....
novel skrg jarang ketemu crt2 begini
sy sendiri suka cerita dewa dewi
krn bisa mengkhayal di kala suntuk
thanks author, novel ini termasuk mengduk sedikit emosi
sangat cocok di baca kau sedang suntuk...
semoga ada karya lain lagi spt ini thor...