Terlanjur Mencinta (LOVE)

Aliana ikut merebahkan badannya di sebelah Keizaa, "Kamu jangan salah, Appa juga melakukan hal yang sama padaku. Aku tahu banyak yang mengawalku secara sembunyi-sembunyi, dan sama denganmu, aku juga pura-pura tidak mengetahuinya."

Keizaa menghela nafas panjang, "Kamu tahu, Na, kalau terus seperti ini aku bisa-bisa jadi perawan tua, mana ada pria yang berani mendekatiku. Belum lagi nanti intimidasi dari Kak Zou dan Kak Zie." gumam Keizaa.

"Jangan lupakan adikmu itu si Keanu." seru Aliana.

"Ah iyaa, Keanu juga." sahut Keizaa lalu berbalik tengkurap melihat ke Aliana, "Kamu kuliah di sini kan Na?" tanyanya.

Aliana mengangguk, "Iyaa aku kuliah di sini, mudah-mudahan kita lulus tes dan masuk kampusnya kakak-kakak kita yaa, Zaa." jawab Aliana sambil tersenyum, membayangkan memakai jaket almamater universitas bergengsi itu.

Jari telunjuk Keizaa mengikuti pola bed cover Aliana, "Aku malah maunya beda kampus, Na. Tapi Mommy sama Papi minta aku kuliah di kampus yang sama dengan kak Zou dan kak Zie. Tambah menjauh saja deh bayangan punya cowok di kampus, kalau aku ikut tes asal-asalan supaya tidak lulus ujian masuk, nanti aku malah mengecewakan mereka, jadi ya sudah pasrah saja lah." desah Keizaa.

"Pasrah apanya? Aku tahu itu juga kampus idamanmu kan? Hanya karena ada kak Zou dan kak Zie saja di sana makanya kamu malas, aku juga ada kak Al di sana, tapi santai saja. Toh mereka akan segera wisuda, ya kan?"

“Oh iyaa benar juga kamu, Na. Paling juga hanya setahun lagi yaa mereka lulus.” seru Keizaa sumringah.

“Iyaa...”

Keizaa kembali berbaring terlentang, “Tapi kalau mereka ambil S2 di kampus itu juga sih sama saja dong.” gumam Keizaa,

“Eh tapi paling kak Zou dan kak Zie tidak akan ke kampus kalau tidak ada kelas, karena mereka kan juga harus membagi waktu dengan urusan kantor. Papi pelan-pelan sudah mengalihkan urusan kantor pada mereka berdua ya kan, Na?” lanjut Keizaa sambil tersenyum puas.

“Na...” panggil Keiza lagi, merasa tidak ada jawaban Keizaa mengalihkan perhatiannya ke Aliana yang ternyata sudah tertidur.

“Cih, masih saja dia seperti itu. Pelooor, Nempel bantal langsung molor.” kata Keizaa sambil menggelengkan kepalanya.

Keizaa turun dari tempat tidur, lalu menaikkan selimut sampai bawah dagu Aliana, merasa belum ngantuk, Keizaa memutuskan untuk ke balkon.

Balkon kamar Aliana memiliki view kolam renang dan juga taman, Sambil berpegangan pada pagar balkon, Keizaa melihat ke arah bawah, ia tidak takut pada apapun, ia hanya takut pada ketinggian, jadi Keizaa menggenggam pagar itu sekencang mungkin.

“Katanya cara mengatasi fobia dengan menghadapinya. Tapi sama saja aku masih saja tetap takut.” gumam Keizaa pada dirinya sendiri.

“Aku baru tahu kamu fobia ketinggian Snow.” celetuk Alson, Keizaa langsung memutar kedua bola matanya, ia lupa kalau balkon Aliana juga bersebelahan dengan balkon Alson.

Pasti Mr. Cool itu mau mencibirku lagi. rutuk Keizaa dalam hati.

Mengabaikan Alson, Keizaa menengadahkan kepalanya, berpura-pura fokus memandang sang ratu malam dan pasukan kecilnya yang betebaran di atas langit.

Alson merasa dongkol saat Keizaa dengan terang-terangan mengacuhkannya, wanita itu malah asik memandangi langit malam.

Apa Keizaa tidak tahu kalau Alson benar-benar mengkhawatirkannya? Wanita itu berpegangan kencang pada pagar balkon sampai tangannya memutih.

Alson baru tahu Keizaa fobia ketinggian, apa Kenzou, Kenzie dan Keanu sudah mengetahuinya? Apa yang menyebabkan wanita itu jadi fobia ketinggian?

"Snow..." panggil Alson.

Perlahan Keizaa memiringkan wajah ke arah Alson, lalu segalanya seperti berhenti bergerak. Detak jantungnya, gerakan memompa dalam paru-parunya, bahkan detak jam di dinding.

Untung saja beberapa detik kemudian, semua berjalan normal kembali, kalau tidak Alson akan mati lemas karena kehabisan oksigen.

Ya Tuhan, sejak kapan gadis tomboi dan ceroboh itu bermetamorfosis menjadi secantik ini. gumam Alson dalam hatinya.

"Apa? Mau mengataiku kambing lagi?" tanya Keizaa sambil menyipitkan kedua matanya dengan kesal.

"Kambing?" ulang Alson.

"Tadi kamu mengataiku seperti kambing di gorok, lupa?!" desis Keizaa.

"Oh itu, yaa memang terdengar seperti itu... Sekarang jawab pertanyaanku, sejak kapan kamu fobia ketinggian? Setahu ku dulu kamu ikut aku dan si kembar manjat-manjat pohon tidak pernah takut."

Keizaa tersenyum manis, benar-benar tersenyum manis, sambil mendekat ke arah balkon kamar Alson, membuat jantung Alson berdetak kencang seketika, dan dadanya seperti berdesir.

Ada apa denganku? Itu senyuman Keizaa seperti biasanya. Tapi kenapa senyuman itu sekarang berpengaruh besar padaku? Alson bertanya-tanya dalam hati.

"Ke to the Po, kepo!" sahut Keizaa dengan nada mencibir, lalu kembali masuk ke dalam kamar Aliana.

Alson masih terdiam sambil menatap punggung Keizaa, sampai pintu kamar Aliana kembali tertutup dan terdengar pintu terkunci.

Gadis kecil tomboi yang dulu selalu mengekori Alson, Kenzo dan Kenzie kemanapun mereka pergi, kini sudah menjadi wanita dewasa yang cantik, teramat sangat cantik.

Ya Tuhan, kenapa aku baru menyadarinya hari ini? Pantas saja Kenzou dan Kenzie selalu mengkhawatirkannya. Bahkan tidak mengizinkan Keizaa pulang sekolah dengan supir pribadi mereka sekalipun. Harus ada salah satu dari si kembar, atau kalau mereka tidak bisa, mereka selalu memintaku untuk menjemputnya.

Alson balik badan dan melangkah ke pintu masuk kamarnya, lalu pikirannya kembali mengingat perkataan Keizaa tadi, kalau ia akan berlatih ciuman dengan pria lain hanya untuk terlihat tidak polos di depan pria yang ia sukai.

Kedua tangan Alson langsung mengepal di sisi badannya,

"Aku akan memberi pria brengsek itu pelajaran!!" geramnya.

Dear Readers...

Karena judul love tidak bisa di cari di kolom pencarian... Maka dengan berat hati judul novelnya author ganti menjadi Terlanjur Mencinta yaa...

Covernya seperti di bawah ini...👇👇

Terima kasih atas pengertiannya...

Mau extra bab lagi tidak hari ini...?😁

Happy Reading and have a nice day...