The Ceo'S Heart Subtitute

Malam hari.

Bella berjalan perlahan menuruni tangga mendekati kedua orang tuanya yang sedang duduk di ruang tamu. "coba Tebak, siapa yang kembali hari ini" ucap Bella dengan bersemangat duduk di antara kedua orang tuanya. Nyonya Rayna terkejut dan terdiam sebentar sebelum dia memeluk putri kesayangannya. "anak mommy yang paling cantik pulang, dasar anak nakal apakah boleh pulang tanpa mengabari mommy!"

"Kenapa tidak mengabari dulu kalau kamu pulang, biar Daddy dan mommy menjemputmu sayang" tuan Chris mencium pucuk rambut putrinya dengan penuh kasih sayang. "Luna, buatkan jus kesukaan kakak mu" ucap nyonya Rayna tanpa menoleh kearah Luna, Luna yang sedang belajar di ruang tengah mau tidak mau harus berdiri menuju dapur untuk membuat minuman yang diminta ibu angkatnya.

"sayang, kapan kamu mau menerima lamaran Tuan Bryan, dia sudah lama menunggu mu"

"aku masih ingin melanjutkan karir ku mom"

"kamu jangan sampai melewatkan kesempatan untuk jadi nyonya Bryan Abrasha Pavel, pria yang disukai banyak orang walaupun terkenal dingin, mom pun suka sama dia" ucap nyonya Rayna tersenyum senang"

"yes mom, i know but aku ingin melanjutkan cita cita yang sangat aku impikan ini, nanti kalau aku sudah puas baru aku akan menikah dengannya"

"mommy harap kamu tidak menyesal Bella" Nyonya Ratna mendengus kesal melihat sikap keras kepala putrinya.

"Bella, Jangan sampai kamu kehilangan kesempatan ini, jika kamu berhasil menjadi istri dari Bryan maka bisnis Daddy akan semakin berkembang pesat, kamu juga bisa minta ke dia agar perusahaan Daddy digabung dengan perusahaan besar milik Bryan, dan kita akan semakin kaya"

"dad kau harus mendengarkan pendapat ku, jangan memaksaku begitu dong" Bella mulai kesal dengan sikap ayahnya yang selalu memaksanya untuk menikah padahal ia sudah bersusah payah untuk mencapai cita citanya sebagai artis model terpopuler di dunia. "ini jus milik kak Bella" Luna meletakkan jus milik Bella diatas meja dan kemudian pergi kembali untuk mengerjakan tugasnya. terlintas ide licik dikepala Bella, gadis itu tersenyum senang "mom, dad, jika kalian mau keluarga Arnold dengan keluarga kita berhubungan dekat, kita bisa jadikan Luna sebagai istri Bryan untuk menggantikan aku, nanti kalau aku sudah selesai dengan karir ku, aku akan meminta Bryan menceraikan Luna dan kami akan menikah, lagi pula Tuan Arnold hanya membutuhkan penerus keluarga Arnold aja kan"

"Bella, kamu benar benar tidak waras" ucap tuan Chris benar benar tidak percaya dengan apa yang dia dengar. "Hmm, ide mu bagus juga sayang setelah dia diceraikan oleh tuan Bryan kita tidak perlu lagi menampung anak itu disini lagi, toh publik juga akan mengerti"

"aku tidak yakin rencana ini akan berhasil" tuan Chris menatap Luna yang sibuk dengan tugas kuliah nya.

.

.

.

***

Negara Australia.

"Terima kasih sudah meluangkan waktu anda tuan Bryan, perusahaan kami senang bekerja sama dengan perusahaan anda, Kami melihat peluang besar jika bekerja sama dengan perusahaan anda akan mudah untuk mengembangkan mesin berbasis AI" ucap tuan Lioner merasa senang sekali bisa bekerja sama dengan perusahaan Bryan yang notabenya CEO terbesar dalam dunia bisnis.

"Jika kesepakatan tercapai bulan ini, kita bisa mulai desain bulan depan dan uji coba 4 bulan setelahnya" Bryan menatap pria didepannya dengan gaya wibawa nya sembari meminum jus yang telah disediakan.

“Saya setuju. Tim legal kami akan menyusun draftnya dalam 7 hari.”

“Baik, saya menunggu draftnya. Saya rasa proyek ini akan memberikan dampak positif bagi kedua perusahaan.”

"apa tuan ingin bertamu sebentar mungkin ke rumah saya, saya akan merasa tersanjung sekali jika tuan Bryan bisa berkenalan dengan putri saya" tuan Lioner berharap pria dingin itu mungkin akan jatuh hati pada putrinya yang cantik.

"mungkin saya bisa, tapi saya memiliki banyak jadwal dan harus segera kembali ke London saat ini" Bryan berdiri dari duduknya dan membenarkan dasinya. "tuan lioner, kalau begitu kami akan pergi karena masih banyak jadwal yang cukup padat pada hari ini" ucap Asisten Jhon pada tuan Lioner.

"oh, baik pak Jhon terimakasih kembali"

Bryan memasuki mobilnya dan menyalakan IPadnya untuk melihat perkembangan kinerja perusahaan nya hari ini. "aku rasa kinerja karyawan ku bagus Jhon, mereka cepat sekali menyelesaikan pekerjaan yang aku berikan, mulai bulan depan naikkan gaji mereka"

"lalu aku tuan?"

"gajimu 2× lipat lebih besar dari mereka, apakah kamu masih serakah untuk hal ini?" sinis Bryan yang tak suka melihat asistennya serakah. "maaf tuan, aku hanya bercanda" Asisten Jhon menunjukkan senyuman termanisnya.

mobil mewah itu melesat membelah jalanan kota yang padat, menuju bandara kota untuk kembali ke London. "jet pribadi Anda masih butuh 1 jam untuk bersiap, apakah anda tidak ingin mampir ke tempat sesuatu terlebih dahulu?"

"umm boleh juga. aku ingin sekali makan siang di restoran yang enak"

"saya tahu tempat yang menyediakan makanan enak tuan, disana salah satu restoran terpopuler yang trending topik di negara Australia, mungkin kita bisa makan disana"

"baiklah, kita kesana sekarang aku sudah lapar"

.

.

.

mobil mereka akhirnya sampai disebuah restoran mewah, ketika Bryan masuk, semua waiter disana menyambutnya dengan ramah, mereka dipersilahkan duduk didekat jendela yang menghadap jalanan kota. "silahkan di pilih tuan, anda ingin memesan yang mana" Bryan mengambil IPad ditangan waiter laki laki itu dan mulai memilih makanan yang ada disana. "pulihkan aku beberapa makanan terpopuler kalian" ucap Bryan mengembalikan IPad itu pada waiter.

"baik tuan" waiter pun pergi meninggalkan meja Bryan menuju ruang dapur.

"Tuan, nona Bella sudah kembali ke London" ucap Jhon mendapatkan pesan dari pengawalnya. "dia selalu saja begitu, ingin memberiku kejutan tapi aku sudah tahu dari awal" Bryan tersenyum mendengar kabar itu. "suruh beberapa pengawal untuk membeli hadiah yang ada disini"

tak lama makanan mereka dihidangkan oleh beberapa waiter "silahkan dinikmati makanan anda tuan" mereka mulai memakan makanan yang dihidangkan sembari membahas beberapa program kerja yang diatur oleh Bryan. "mungkin Nona Bella suka barang keluaran terbaru seperti sepatu atau apa gitu"

"urus saja, yang penting dia suka kalau bisa mungkin seisi nya juga tak apa"

.

.

.

setelah semua berlalu, akhirnya mereka kini kembali ke London pukul 02.08 A.M, Bryan yang lelah langsung masuk ke dalam kamarnya untuk membersihkan diri, dia merasa gerah sekali hari ini. setelah selesai dia membaringkan tubuhnya di ranjang empuknya, dan menatap langit langit. "Siapa gadis itu" Bryan mengingat kembali seseorang yang pernah menolongnya ketika dia kecelakaan saat masih SMA, gadis cantik yang lucu dan polos namun sangat pandai.. Bryan bahkan tak bisa melupakannya sampai sekarang.

ia sudah mendapatkan informasi nya, namun hanya setengah saja yang dia dapat, gadis yatim piatu yang tinggal di pan

ti, saat ini panti sudah ditutup karena pindah tempat.