Menikahi Bintang Film Dewasa

Laura membaca angka €30.000 berulang kali. Dia melihat persyaratan harus selalu ditemani pengawal dan batasan kontak dengan luar, yang jelas merupakan penjara yang lebih besar. Namun, dia juga melihat kata kunci:

"Properti atas nama Pihak Kedua, itu aku", "Perlindungan total dari... Kartel Meksiko", dan "Kebebasan Terbatas".

'Sial. Dia tidak bohong. Ini memang tawaran terakhir,' pikirnya.

Dia menyadari bahwa dengan Adrian, dia hanya akan mendapatkan pelarian yang berisiko tertangkap. Dengan Pablo, dia mendapatkan uang, rumah, dan perlindungan Diego sesuatu yang mustahil dia dapatkan sendiri dengan harga yang tinggi. Keuntungan ini tentu karena dia adik dari Julia Carina Rivas, kekasih Diego Alejandro Torres yang tak tak lain bos dari Pablo

Laura tersenyum tipis, senyum yang dingin.

"Pablo bukan hanya menginginkan seorang istri. Dia menginginkan seorang peliharaan yang mahal, tapi setidaknya, peliharaan mahal ini mendapatkan €30.000 sebulan, dan tidak perlu lagi khawatir diburu Kartel." gumamnya pelan.

"Hei, tapi tunggu dulu....."

Laura dengan cepat mengejar Pablo yang baru saja mencapai ambang pintu, perjanjian di tangannya.

"Pablo... tunggu, kemari."

"Di pasal ini ada klausul aku tidak boleh selingkuh, lalu bagaimana denganmu? Kau mengikatku... tapi kau bebas bermain-main dengan wanita? Itu egois. Aku perlu kejelasan yang sejelas-jelasnya agar jelas. " Laura menatap mata hazel milik Pablo tanpa takut.

"Tentu saja itu egois, Laura. Ini bukan pernikahan cinta. Ini adalah kontrak pengawasan."

"Aku tidak dilarang karena aktivitasku tidak menimbulkan ancaman keamanan bagi Tuan Torres. Kegiatan pribadiku tidak akan pernah membahayakan misi, nama baik Julia, atau informasi rahasia kami. Kegiatan pribadimu, sebaliknya, pasti akan menimbulkan ancaman. Kau sudah membuktikannya dengan Adrian."

"Tujuan dari klausul itu adalah untuk isolasi totalmu dari koneksi luar. Itu tidak ada hubungannya dengan kesetaraan emosional. Aku bisa tidur dengan siapa pun yang kuinginkan, dan itu tidak akan melanggar perjanjian ini. Aku tidak berutang kesetiaan personal padamu. Kau berutang kepatuhan mutlak padaku."

"Jika kau mencari pasangan yang setara, kau salah membaca seluruh dokumen itu. Kau adalah Subjek di bawah pengawasan. Kejelasan yang kau minta adalah ini: Ya, aku bebas, dan kau tidak. Jika kau tidak suka, tolak dan kembalilah ke pengasingan, segera."

Ia menunggu, menyerahkan keputusan akhir pada tekanan waktu dan kejelasan kejam yang ia berikan.

Laura dengan cepat menarik lengan Pablo dan mendorongnya ke dalam ruangan terdekat yang tampak seperti perpustakaan kecil. Ini adalah hal yang terlalu sensitif untuk dibicarakan di lorong dan di mana beberapa sepasang mata mengawasi perdebatan ini.

Laura menjauhkan diri, namun matanya memohon.

"Tapi ini seumur hidup, Pablo. Aku juga punya kebutuhan biologis, tapi aku tidak boleh mencari penyaluran. Aku bisa gila, ini normal dan alamiah. "

Pablo menatap wajah Laura dari jarak dekat. Ia sekilas melihat kemiripan yang mencolok dengan Julia, tunangan bosnya, bedanya hanya pada warna rambut, Laura pirang, punya tahi lalat di bawah bibir, dan rambut Julia Coklat terang dan mempunyai lesung pipi.

Pablo mengendalikan dirinya, mengabaikan kemiripan dan daya tarik yang mungkin ada. Ia berbicara dengan suara rendah dan tegas, dengan cepat mencerna negosiasi soal kebutuhan biologis.

"Kebutuhan biologismu adalah bagian dari risiko yang harus aku kelola. Klausul larangan selingkuh itu adalah tentang kontak eksternal, Laura. Kontak apa pun yang bisa memberimu celah untuk mendapatkan informasi atau melarikan diri."

Ia melangkah lebih dekat, suaranya seperti bisikan dingin.

"Jika kau khawatir tentang penyaluran biologismu, itu adalah masalah yang dapat kupertimbangkan untuk ditangani olehku sendiri. Ini bukan hakmu sebagai istri, ini adalah opsi yang kumiliki sebagai pengawas. Aku mungkin saja mengizinkannya, di bawah pengawasanku, tanpa ikatan emosional, dan hanya jika aku yakin itu akan menjamin kepatuhan dan ketenanganmu." itu artinya klausal hubungan intim bisa di anulir.

"Aku adalah solusi dari setiap masalah yang kau miliki. Termasuk yang itu. Jangan pernah berpikir untuk mencari orang lain. Apakah sekarang kau sudah mendapatkan 'kejelasan yang sejelas-jelasnya'?"

Laura menatapnya, ada campuran keterkejutan dan kemarahan di matanya. Dia mengulang kata-kata yang dia gunakan untuk memprovokasi dia sebelumnya.

"Maksudmu apa? Kau mau memberikannya? Menyentuhku yang menjijikkan ini?."

Pablo tidak bergeming. Keheningan singkat memenuhi perpustakaan kecil itu, lalu Pablo berbicara dengan nada paling dingin yang pernah didengar Laura.

"Itu adalah tugas, Laura. Bukan hasrat. Aku sudah memberitahumu, aku kebal terhadap hasrat. Aku tidak peduli kau menjijikkan atau tidak, itu tidak relevan dengan keamanan Tuan Torres."

"Aku peduli pada klausul dalam kontrak. Jika aku tidak memberimu 'penyaluran' yang terkontrol, kau akan mencari penyaluran di luar, dan itu berarti pelanggaran keamanan dan pengkhianatan kontrak."

"Jika aku melakukannya, itu karena aku harus memastikan kau tetap tenang, patuh, dan fokus pada kesepakatan dan bukan pada upaya melarikan diri yang bodoh."

Pablo mencondongkan tubuh sedikit lagi, memaksa Laura mundur satu langkah. Dia mengambil pulpen dari saku jasnya dan meletakkannya di atas perjanjian di tangan Laura

"Jangan tanyakan lagi alasanku. Pilihan ada di tanganmu. Tanda tangani sekarang."

"Baik, aku setuju. Tapi sebelum pernikahan, rumah itu harus sudah ada."

"Jangan khawatir, aku bisa langsung membalik nama properti itu atas namamu, sesuai perjanjian. Itu akan menjadi properti pribadimu."

"Aku tidak mau rumah di lingkungan buruk. Aku ingin tinggal di area yang elit dan privat."

Pablo menyeringai sedikit, senyum pertamanya, tapi bukan senyum hangat namun lebih seperti kekaguman atas keangkuhan Laura.

"Tentu saja tidak, Laura. Kami tidak berurusan dengan lingkungan buruk. Properti yang akan kucari berada di gated community dengan keamanan maksimum, dan akan menjadi investasi mewah. Tuan Torres tidak suka menempatkan aset bahkan aset riskan sepertimu di tempat yang murahan."

Pablo mencondongkan tubuh sedikit.

"Sekarang, tandatangani. Masa pengasinganmu berakhir di sini."

"Aku juga butuh kejelasan lagi."

Pablo memejamkan mata sesaat, menunjukkan tingkat frustrasi yang tinggi. Ia menjentikkan pulpen yang dipegangnya.

"Astaga, apa lagi, Laura? Kau ini banyak maunya, ya?"

"Ini pernikahan seumur hidup. Aku tak mau kau mengungkit masa laluku, semarah apa pun padaku dan aku tak suka pria menye-menye. Kau harus membelaku jika ada orang lain yang menghinaku, harus! bukahkah kau pelindungku?"

Pablo menahan amarahnya dan kembali ke mode transaksi. Ia menatap Laura dengan pandangan yang menegaskan bahwa permintaannya hanya sebuah klausul tugas.

"Baiklah. Itu permintaan terakhir dan aku menyetujuinya."

"Tugas utamaku adalah melindungi status barumu. Jadi, kau tidak perlu khawatir aku akan menjadi pria cengeng yang menggunakan masa lalumu sebagai senjata dalam pertengkaran domestik."

"Karena kau adalah istriku di mata hukum, Aku akan melindungimu dari dunia luar, dan aku akan mengisolasimu dari dunia luar. Apakah kau paham perbedaannya?"

Pablo meletakkan pulpen itu di tangan Laura, ujungnya mengarah ke garis tanda tangan. "Tanda tangani. Sekarang."