NovelToon NovelToon
Manisnya Pembalasanku

Manisnya Pembalasanku

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Fantasi Wanita
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: Quisha Ainayya

balas dendam yang menyakitkan,percintaan dan keegoisan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Quisha Ainayya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 4

Ketika merasa lapar,dia pun memesan makanan lewat ponsel.

Setelah mandi dan memakai piyama,

Pesanan makanan sudah tertera sebagai

' sudah sampai ' dan di letakkan di depan pintu sesuai permintaannya.

Tanpa curiga,dia langsung membuka pintu untuk mengambil makanan.

Tak di sangka,baru di buka sedikit saja, pintu langsung di dorong dari luar, seorang pria menerobos masuk dengan paksa.

" Sial.."

Julia tidak tahan untuk mengumpat,lalu menatap mata David yang kelam dan menusuk."kenapa datang lagi ke rumahku,mau ngapain.."

Revan melangkah kehadapannya,dan  berbicara seolah olah menuntut pertangung jawaban.

" Julia,bukannya aku sudah memperingatkanmu untuk benar benar

Keluar dari hidupku,kenapa kamu muncul di rumah Hermawan dan bikin keributan."

.....

Julia tertegun sejenak..

Lalu dia mendengus dingin." Pak Revan, benar benar lucu,rumah keluarga Hermawan itu adalah ayah kandungku,

Dan itu juga rumahku,dari awal sampai akhir bukannya kamu yang menerobos masuk ke duniaku.sekatang juga aku bisa melaporkan kepada polisi atas tuduhan masuk tanpa izin."

Wajah tampan pria itu makin kelam.

Tubuh tegaonya tanao sadar makin mendekat,dan begitu mengulurkan tangan,dia langsung mencengkram dagu Julia.

"...Karena kamu sudah tahu hubunganku dengan keluarga Hermawan,sebaiknya jangan buka mulut soal kita."

Ucapannya dingin dan menusuk.

"Terutama..jangan sampai menyebutkannya di depan Anita.."

Julia membiarakan dagunya di cengkram oleh tangan besar pria itu.

Lalu menatap langsung ke matanya dengan tatapan lurus.

" Oh..ya.."

Dia sama sekali tidak gentar,alis matanya terangkat dengan sikap menantang." Apa sih..soal kita..yang nggak boleh di sebut,nggak boleh kasih tahu dia,kalau kita pernah tidur bareng, atau..jangan bilang ke dia bahwa kita itu.."

.......

Revan begitu marah,sampai menambah  tekanan pada genggamannya, nyaris ingin mencekik Julia sata itu juga..

Namun,akhirnya dengan wajah muak, lalu melepaskan tangannya lalu berjalan ke balkon,menyalakan sebatang rokok dan mulai menghembuskan asap.

Seolah olah berusaha meredakan gejolak emosi yang rumit di dalam dadanya.

Julia bersandar dengan santai di sofa,

Memikirkan betapa emosionalnya pria itu barusan,dia tidak bisa menahan tawa dingin.

Sepertinya,Anita sebagian tunangannya

Memang punya posisi penting di hatinya.

Kalau tidak,pria sesibuk dia tidak mungkin langsung menyusul ke rumahnya hanya selang beberapa menit setelah dia pergi.

Hanya untuk mengancam..

Huh..

Dia memandang pungung pria itu yang berdiri diam di balkon sambil merokok.

Dia benar benar tidak mengerti,apa sebenarnya yang di inginkan oleh pria itu.

Kebetulan saat ini,ponsel julia berbunyi,

Ternyata itu pesan dari salah satu cadangannya yang menanyakan apakah Julia sempat keluar untuk makan malam.

Nama kontak yang dia simpan adalah Bastian..

Hampir tanpa pikir panjang,Julia menyetujui undangan itu.

Dia pun segera keluar dari emosi kacau barusan,berjalan mendekat dan mengusir Revan.

" Sudah cukup pak,malam ini aku ada acara,nggak ada waktu untuk main main denganmu."

Wanita itu bersandar ringan di jendela kaca balkon,lalu tersenyum manis.

" Karena masalah di antara kita telah selesai,aku tahu apa yang harus aku lakukan,kamu mau menikah dengan siapapun itu bukan urusanku,aku juga ada kencan nanti,silahkan pergi."

Dia bekas berbicara cukup panjang, tetapi sepertinya pria itu hanya menangkap satu kata ' kencan '.

Tatapan tajam seperti pisau meliriknya penuh amarah dan sindiran.

" Sudah dapat pengantin."

" Betul.."

Julia menjawab dengan santai." Aku dapat adik,juga anak orang kaya,tinggi besart jauh lebih muda dari kamu dan penuh semangat masa muda."

Revan menghisap rokoknya dalam dalam beberapa kali,lalu mematikan ujung rokoknya di asbak..

Suaranya menjadi sangat buruk..

Bahkan dia sendiri tidak tahu apa sebenarnya tujuannya datang malam ini.

Yang dia tahu,setiap kata yang keluar dari mulut wanita itu membuatnya ingin mencekiknya sampai mati.

Amarah yang tidak bisa di jelaskan mulai membakar dadanya,merambat sampai

Keseluruh organ dalam..

Saat itu juga,ponsel julia kembali berbunyi untuk bertanyaa di mana nanti mereka akan bertemu.

Julia mengambil ponsel,lalu menekan tombol untuk membalas lewat pesan suara."terserah kamu saja,pilih saja tempat yang kita bertemu terakhir itu bagus,kok..hemm..nanti kamu."

Belum sempat Julia menyelesaikan pesan suara,tiba tiba ponselnya di rebut oleh pria di depannya.

' brakk..' suara keras terdengar saat ponselnya di lemoar seperti sampah ke tong di betapa meter jauhnya.

.....

Butuh berapa detik bagi Julia untuk mencerna apa yang baru saja terjadi dia pun meledak marah."kamu..sudah gila, ya."

Dia langsung beranjak hendak mengambil ponselnya,tetapi sebelum sempat melangkah,tangannya sudah di tarik dengan kasar oleh pria dan di paksa untuk jatuh ke sofa.

Tubuh Julia di tekan dari belakang olehnya,seluruh wajahnya menempel di sofa,nyaris tidak bisa bernapas.

Secara refleks,Julia berusaha melawan.

Namun,karena perbedaan kekuatan antara pria dan wanita yang sangat besar.

Meski tubuhnya terlatih dan sering berolah raga,tetap saja dia tidak bisa melawan.

Tindakannya seperti pelampiasan,juga seperti balas dendam,juga seperti hukuman.

Napas Revan yang mengila sepenuhnya menenggelamkan dirinya.

Tidak di sangka,pria ini ternyata menyimpan gen psikopat pada dirinya.

Julia memejamkan matanya,merasa akal dan kemauannya telah lenyap.

Membiarkan dirinya di kuasai oleh Revan,dan pada akhirnya diapun tidak kuasa ikut membalas dan tenggelam dalam kekacauan yang menggila  bersama pria itu..

Entah berapa lama waktu berlalu, akhirnya kembali tenang.

Dengan pakaian yang berantakan,Julia lemas duduk di sofa,merasa tubuhnya hampir hancur,dia malas berbicara lebih malas lagi berpikir.

Yang tersisa hanyalah kehampaan dan rasa lelah.

Sementara itu,Revan sudah mengenakan celananya,dia berdiri di sana dengan kepuasan dan ketenangan sesaat,dengan sesaat mengancingkan kemejanya.

Kemeja abu abu yang pototingannya pas itu sudah penuh lipatan karena di cengkaram oleh Julia tetapi tetap memperlihatkan lekuk pinggang ramping, punggung kekar,dan dada bidangnya.

Pada saat itu..

Julia seakan lupa tentang pertikaian mereka untuk sementara.

Tatapannya yang jenuh dengan kelembutan melekat pada sosok David yang tinggi dan gagah,membuat Julia agak terguncang oleh gejolak perasaanya.

Revan merapikan pakaiannya lalu berbalik dan tepat bertemu dengan pandangan kosong Julia.

Namun,hanya beberapa detik kemudian,sorot mata itu kembali dingin  seperti biasa.

" Malam ini,sudah ku katakan semua yang perlu di sampaikan.jangan sampai aku melihatmu lagi di rumah Hermawan."

Setelah meninggalkan kalimat dingin itu,

David mengambil ponsel dan kunci mobilnya,lalu melangkah menuju pintu.

Menghadapi sikap sedingin itu,Julia sudah tidak heran lagi,hatinya pun nyaris tidak bergeming.

Namun,ketika dia hampir membuka pintu,Julia tanpa sadar menghentikannya.

" Pak Revan,kamu belum bayar,ya.."

Pria itu berhenti melangkah...

1
axm
double up thor
Muji Lestari Tari
mantap
Quisha Ainayya: Terima kasih
total 1 replies
Lili Inggrid
lanjut
Quisha Ainayya: Terima kasih
total 1 replies
Kenneth
Masukin ke list favorite aku deh, seru banget pokoknya.
Quisha Ainayya: 🙏Terima kasih
total 1 replies
♞ ;3
Ga sabar nunggu kelanjutannya, thriller terbaik yang pernah gue baca!
Quisha Ainayya: termah kasih sudah sampai di sini
total 1 replies
Sol Ronconi
Gak nyangka!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!