NovelToon NovelToon
Perjuangan Dalam Pernikahan Dini

Perjuangan Dalam Pernikahan Dini

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Dijodohkan Orang Tua / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author:

Mentari Senja, gadis desa yang berusia 18 tahun. Anak terakhit dari pasangan Jaka dan Santi. Dia merupakan salah satu gadis yang menjadi primadona di desanya. Dia mempunyai keluarga yang sederhana dan ayah yang sangat disayanginya. Mentari adalah sosok gadis yang lembut, cantik dan pendiam serta sangat menuruti permintaan sang ayah. Namun siapa sangka Mentari tiba-tiba saja dijodohkan oleh sang ayah dengan sosok lelaki yang dia tidak kenal sama sekali. Dia terpaksa harus menerima perjodohan itu demi kesembuhan sang ayah. Mengubur semua cita-citanya selama ini dan harapannya untuk melanjutkan pendidikan. Hidup dengan seorang laki-laki yang berstatus sebagai suaminya, tapi tidak pernah dianggap dan dicintai.

Chapter 4

Mobil Willie melesat dengan kecepatan penuh saat melewati mobil dan motor yang lain di jalanan. Begitulah sifat Willie yang ingin selalu menunjukkan siapa dirinya kepada orang lain.

Willie menghentikan mobilnya disebuah Cafe tempat dia janjian dengan orang tersebut. Dia langsung saja masuk ke dalam cafe saat melihat mobil gadis itu sudah terpakir di halaman cafe tersebut.

“Kamu udah lama” Willie duduk disamping Natasya,, dia mencium puncak kepala gadis itu.

“Kamu kenapa chat aku banyak banget” lanjut Willie dengan lembut.

Natasya menatap jengah Willie,, dia begitu kesal dengan cowok itu. Pasalnya sejak kemarin ponsel cowok itu selalu tidak aktif,, dan baru beberapa jam tadi aktifnya.

Natasya begitu takut kalau Willie tidak peduli lagi dengan dirinya,, apalagi akhir-akhir ini mereka sering bertengkar masalah sepele.

“Kamu kemana aja,, kenapa nomor kamu tidak aktif kemarin” ucap Natasya dengan ketus.

Willie baru teringat kalau seharian kemarin dia tidak menghidupkan ponselnya,, dia tidak ingin kekasihnya itu tau tentang pernikahan nya dengan Mentari.

“Aku ada pekerjaan kemarin,, aku minta maaf sama kamu” ucap Willie sambil mengusap lembut pipi gadis itu.

“Kamu yakin hanya sibuk saja?” tanya Natasya,, dia menatap Willie tajam.

“Iya,, aku sibuk ngikuti papa. Kamu kenapa jadi posesif gini sih sama aku” ucap Willie ketus.

“Kamu tau ya aku paling nggak suka kehidupan aku selalu harus kamu tau” lanjut Willie.

“Di sini yang harusnya marah itu aku,, kenapa malah sekarang kamu yang balik marah sama aku” ucap Natasya tak kalah ketusnya.

“Doni bilang kamu ada acara keluarga kemarin,, dan bukan sibuk kerja dengan papa kamu!” lanjut Natasya.

“Ni buktinya!” Natasya menunjukkan isi chat dia dengan Doni, orang yang selalu membantu Willie dalam pekerjaannya di model.

Willie melihat isi chat tersebut,, dia menyugarkan rambutnya dengan kasar. Ah sial! Kenapa dia lupa bilang sama Doni agar tidak memberi tau Natasya tentang hal itu. Mungkin itu terjemahan dari raut yang Willie tunjukkan.

“Kenapa kamu lancang sekali nanyain hal itu sama Doni” ucap Willie ketus.

“Kenapa emangnya,, sekarang kamu jawab aja pertanyaan aku itu, nggak usah ngalihin pembicaraan kita” ucap Natasya,, dia menatap Willie sangat tajam.

Willie hanya diam saja dan tak kunjung menjawab. Dia bingung mau jelasin apa pada kekasihnya itu,, tidak mungkin dia berbicara jujur bukan.

“Jawab Will!”

“Apa yang mau aku jawab lagi,, kan kamu udah tau jawabannya dari Doni” ucap Willie ketus.

“Tega kamu bohong sama aku tadi ya” Natasya tampak kecewa.

“Udah lah Nat kamu nggak perlu besar-besarin hal ini” ucap Willie.”

“Dengan mudahnya kamu anggap hal ini sepele ya Will.”

Willie terkekeh sinis,, dia menatap jengah Natasya. “Semua nya aja kamu besar-besarin,, capek aku lama-lama sama kamu.”

Natasya mengerutkan keningnya. Capek? Willie ngomong itu pada dirinya!

“Sekarang ini nggak harus semua masalah kamu kayak gini,, ya aku salah dan aku minta maaf” ucap Willie.

“Kamu itu harus percaya sama aku,, kamu tau sendiri kalau aku ini sayang banget sama kamu. Jadi nggak perlu bersikap berlebihan seperti ini.”

“Sayang kamu bilang” Natasya mangguk-mangguk,, dia sudah sedikit lega.

“Iya,, sekarang udah jelaskan semuanya” ucap Willie.

Natasya hanya diam saja,, dia tidak mau menatap Willie. Masih tersirat rasa kecewa dalam hatinya.

“Sekarang aku deh yang nanya sama kamu. Kenapa sikap kamu berubah jadi posesif seperti ini?” kesal sekali Willie jika Natasya sudah mode seperti ini.

“Dua hari yang lalu aku chat kamu,, dan kamu bilang kalau lagi sibuk dan jangan ganggu dulu.”

“Tapi sekarang kamu kenapa tiba-tiba berubah jadi posesif sama aku.”

Natasya menyengirkan dahinya,, dia tidak pernah bilang seperti itu pada Willie walaupun dia sesibuk apa pun. Karena dia tau kalau Willie pasti akan membuat cowok itu marah.

Willie menunjukkan riwayat chatnya dengan Natasya waktu itu.

Mampus, waktu itu dia sedang dengan orang lain dan ponsel Natasya berada di tangan orang tersebut.

“Pasti ini kerjaan Regal” batin Natasya.

“Ya waktu itu aku memang lagi sibuk,, lagi pula kan aku bilang sama kamu.”

“Kamu tau sendiri kalau aku tidak suka kamu bicara seperti itu” Willie mengerutkan keningnya hingga tampak berlipat.

“Owh jadi kamu bales dendam sama aku,, dan itu yang membuat kamu tidak ngabarin aku kemarin?” Natasya menatap Willie tajam.

Salah satunya adalah karena itu,, tapi hal utamanya adalah karena pernikahan dia dengan Mentari.

Mereka diam sesaat, bertarung dengan pikirannya masing-masing. Willie tau kalau Willie salah, dan Natasya juga tau dirinya salah. Namun sebesar apapun pertengkaran yang mereka hadapi pasti ujung-ujungnya akan berbaikan kembali.

Willie menarik tangan Natasya,, dia mencoba untuk mengalah dengan gadis itu.

“Okay aku minta maaf,, aku tidak ingin kita terus bertengkar. Aku sayang sama kamu” kedua netra mata Willie terus tertuju pada manik mata indah sang kekasih.

“Aku juga tidak mau kita bertengkar. Aku juga sangat sayang sama kamu Will” Natasya melepaskan tangan Willie dan digantinya dengan memeluk cowok itu erat.

Mereka berdua tersenyum dalam pelukan,, karena hubungan mereka berdua baik-baik saja walau pun saat ini bisa dibilang hubungan itu sedikit rumit.

Untung saja suasana cafe pada malam ini sudah sepi,, hanya ada beberapa pengunjung saja di dalam cafe itu.

Coba kalau pengunjung ramai,, pasti mereka semua akan merasa heran dengan mereka berdua yang awalnya bertengkar lalu sekarang berpelukan dengan romantis.

.

Jam menunjukkan pukul setengah lima pagi. Mentari sudah siap dengan mukenahnya.

“Kak” Mentari membangukan suaminya. Namun bukannya bangun Willie malah semakin terlelap karena merasa sangat ngantuk.

“Kak bangun,, kita shalat subuh yuk” Mentari masih berusaha membangunkan Willie,, tapi sayangnya cowok itu tak kunjung bangun juga.

“Ihh susah banget bangunin kak Willie” gumam Mentari.

Mentari mulai menyerah,, dia memandangi Willie yang masih lelap diatas kasur. Jika dilihat-lihat Willie memang lah cowok yang tampan,, walaupun dengan wajah bantalnya.

“Kak Willie bangun” Mentari menarik selimut Willie dengan kedua tangannya.

Willie mulai menggeliat serasa tidurnya tengah diusik oleh seseorang. Dia membuka matanya perlahan, saat sudah terbuka lebar dia terkejut karena ada seorang gadis yang kini tengah berdiri di hadapannya.

Willie mengusap kedua matanya,, kenapa ada seorang gadis cantik dengan mukenah berada di kamarnya. Dia bahkan lupa kalau dirinya saat ini sudah menjadi suami dari Mentari gadis yang berdiri di hadapannya sekarang.

“Kak Willie kita shalat yuk,, udah waktunya subuh” ucap Mentari lembut.

“Lu ngapain sih ngangguin tidur gua” ucap Willie ketus.

“Udah kak,, cepetan keburu subuhnya habis loh” Mentari menarik tangan Willie.

Wilier turun dari kasur sembari mengusap wajahnya,, dia bergegas ke kamar mandi untuk mengambil Wudhu.

Sedang Mentari yang tengah menunggu Willie di luar baru teringat kalau cowok itu semalam keluar.

“Nanti aja deh aku tanya sama kak Willie dia semalam kemana” gumam Mentari dengan senyuman nya.

Beberapa menit kemudian Willie sudah keluar,, dia berjalan mendekati lemari untuk mengambil baju koko dan juga sarung.

Namun ia tidak menemukan sebuah sarung di dalam lemarinya,, dia berjalan mondar mandir mencari sarung tersebut.

Tingkah Willie tersebut membuat Mentari menatap heran pada cowok itu. “Kakak nyari apa sih?”

“Gua nggak nemu sarung dimana” ucap Willie.

Mentari bangkit dari duduknya dan berjalan kearah lemari. “Nih kakak pake ini aja.”

Dengan tatapan aneh Willie melihat Mentari,, dia mengambil sarung dari tangan gadis itu.

“Ini sarung siapa?” tanya Willie ketus.

“Punya aku kak,, udah cepetan dipake” ucap Mentari lembut.

“Lu nggak bohongkan” ucap Willie ketus,, yang langsung membuat Mentari mengelengkan kepalanya.

Mentari menarik nafasnya dalam lalu membuangnya kasar,, dia lelah dengan sikap Willie yang selalu marah-marah pada dirinya. Dari awal mereka menjadi suami istri Willie tidak pernah berkata lembut pada dirinya.

“Nggak kak,, itu punya ayah aku bawa” ucap Mentari lembut.

“Kalau aja bukan karena permintaan papa dan mama gua nggak bakal mau nikah sama lu” ucap Willie,, dia berjalan mengambil sajadah.

“Ni sajadah lu” Willie memberikan sajadah pada Mentari.

Mentari menerimanya dengan senyuman hangat pada Willie,, dia sedikit heran saat melihat Willie yang berdiri di depannya.

“Kak Willie mau jadi imam aku kan?” tanya Mentari lembut.

“Lu buta ya,, kalau bukan gua siapa lagi. Lagi pula buat apa gua berdiri disini kalau bukan jadi imam” ucap Willie jengah.

“Gua juga tau tugas seorang lelaki” lanjut Willie.

Mentari hanya diam saja,, dia menatap Willie dalam, kemudian ia tersenyum hangat. Ini merupakan pengalaman pertama ia shalat di imami oleh cowok yang sudah berstatus sebagai suaminya.

Willie melirik jam dinding,, sudah hampir jam lima. “Lu mau shalat atau cuma mau ngelamun aja disitu” ucap Willie ketus.

Mentari bukan ngelamun,, hanya saja ia bahagia karena Willie mau shalat berjamaah dengan dirinya. Walaupun ucapan Willie selalu menyakitkan hati Mentari, gadis itu akan berusaha untuk sabar.

Bagaimana pun bagi dirinya pernikahan hanya sekali seumur hidup. Ia akan berusaha untuk meluluhkan hati seorang Willie.

Seperti kata pepatah sekeras apapun batu kalau selalu ditetesi air dia pasti akan melunak,, begitu juga dengan Willie sekeras apapun hatinya untuk tidak suka dengan kehadiran Mentari tapi gadis itu akan berusaha menjadi istri yang sempurna.

'Kamu pasti bisa Tar,, kamu yakin kalau Allah itu maha membolak balikan perasaan seseorang' ucap Mentari dalam hatinya,, ia tersenyum hangat.

Bersambung…

1
Kyo Miyamizu
Wuih, plot twistnya dapet banget sampe gak tau mau bilang apa lagi.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!