NovelToon NovelToon
Transmigrasi Ashley Or Asheel

Transmigrasi Ashley Or Asheel

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Transmigrasi ke Dalam Novel
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: MWS~

Ashley adalah seorang yatim piatu yang bertransmigrasi ke dalam novel 'Nayla Love Story '. Ia menjadi Asheel, antagonis ke dua di dalam novel. Asheel Merupakan karakter yang akan mati di tangan kakaknya sendiri.

Bagaimana jadinya hidup Ashley sebagai Asheel?, akankah ia mati mengenaskan?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MWS~, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4.

...☆HAPPY READING☆...

...----------------...

" Huh, Hari yang melelahkan." ucap seorang gadis di balkon kamarnya sambil duduk menikmati pemandangan di bawah balkon kamarnya. Gadis itu ialah Asheel yang sedang nongkrong di balkon kamarnya sembari memakan keripik kentang di tangannya.

" Sebentar lagi pasti Angkasa bakal pulang bareng Nayla, Bela, Olivia dan zian buat ngerjain tugas bareng." ucapnya berbicara sendiri. " Terus gengnya Ezra bakal dateng buat nongkrong dan mereka gak sengaja ketemu deh. Tapi tapi tapi, hal yang paling serunya ada di taman belakang pas Angkasa nyatain perasaannya sama Nayla terus nyium Nayla. Dan itu tepat disana." lanjutnya bersemangat sembari menunjuk sebuah ayunan di dekat kolam ikan yang menghadap kearah kamar Asheel, hingga membuatnya akan terlihat jelas.

Tak terasa keripik yang di makan oleh Asheel habis. " Yah habis deh cemilan gw." ucapnya sebal. " Ke bawah ah, ngambil cemilan." lanjutnya. Ia kemudian berdiri dan berjalan masuk menuju pintu keluar kamar.

Asheel berjalan menuruni tangga, saat samar-samar mendengar suara gelak tawa dari arah ruang tamu. Ia tak peduli dan terus turun memasuki pintu dapur. Sesampainya di dapur, ia kemudian membuka laci tempat jajanan biasanya di simpan. Kosong!, tak ada isi sama sekali. Tak menyerah ia kemudian membuka laci lainnya tempat mamanya menyimpan kue kering buatannya. Tapi nihil, karena itu juga kosong. Pasti mereka yang ambil nih, pikirnya.

" Huh, terpaksa deh gw harus keluar buat beli sendiri...Merepotkan banget sih!." sebal Asheel.

Asheel berjalan dengan penuh ogah-ogahan. Ia melewati ruang tamu tampa peduli dengan apa yang di lakukan para orang pintar tersebut. Ia meminjam motor matic milik bodyguard dan melaju keluar gerbang menuju supermarket. Sesampainya di supermarket, ia langsung menuju rak cemilan dan mengambil banyak-banyak untuk stok di kamar. Ia juga tak lupa mengambil soda dan eskrim sebanyak mungkin. Setelah puas mengambil jajanan ia menuju kasir dan membayar semua belanjaannya.

Sesampainya di rumah, Asheel melihat banyaknya motor sport di depan rumahnya. " Widih pasti mereka udah datang nih." ucapnya dengan semangat. Ia kemudian berjalan masuk dengan gembiranya.

Saat memasuki rumah, ia melihat mereka semua yang tengah berkumpul di ruang tamu. Mereka semua nampak berbincang satu sama lain, meski terdapat dua orang yang saling bertatap tajam satu sama lain. Siapa kalo bukan si Ezra dan Angkasa sang pemeran utama pria.

" Hai Asheel." sapa Nayla saat menyadari keberadaan Asheel.

" Oh!, Hai juga Nay." Balas Asheel meski sedikit bingung.

" Widih, lo bawa apa tuh?." tanya Leon saat melihat kresek penuh jajanan yang di bawa oleh Asheel.

" Gak usah sok nanya lo, bilang aja kalo mau. Nih!." ucap Asheel yang menyadari niat Leon lalu menyodorkan salah satu kresek jajanan itu kepada Leon

" Hehe, tau aja lo." ucapnya cengengesan, lalu dengan cepat berdiri dan menuju Asheel untuk mengambilnya.

" Malu-Maluin lo yon." ucap Mark sinis.

" Biarin yang penting dapet jajanan wlee." balas Leon mengejek. " Emangnya lo gak mau?." Lanjutnya bertanya.

" Mau sih." ucapnya kemudian berdiri dan langsung merampas kresek yang ada di tangan Leon membuat sang empu kesal namun di tahannya karena melihat isyarat dari Gevan yang memperingatinya.

" Gimana kalo kamu gabung aja sama kita." Ajak Nayla pada Asheel, membuat Angkasa dan Aska merasa tak terima namun tetap diam.

" Iya, lo gabung aja bareng kita biar makin rame." Tambah Zian setuju dengan Nayla.

" Beneran?." tanya Asheel dengan mata yang berbinar penuh harap.

" Iya Beneran!." Jawab Nayla meyakinkan dan diangguki oleh Zian.

" Gak deh, Makasih." ucap Asheel langsung mengubah ekspresinya menjadi biasa saja.

" Kenapa gitu?." tanya Nayla tak mengerti mengapa Asheel justru menolaknya. Padahal menurutnya ini adalah kesempatan baginya untuk lebih dekat dengan kedua abangnya.

" Karena ada yang lebih menarik yang lagi nungguin gw di kamar." jawab santai Asheel. " Have fun ya guys." lanjutnya kemudian berjalan pergi.

Mereka semua merasa bingung, biasanya Asheel sendiri yang akan memohon-mohon untuk ikut bergabung. Tetapi, saat ini dia nampak berbeda dan bahkan menolak ajakan Nayla itu.

" Kenapa tuh adek lo ka, tumben. Apa jangan jangan tuh anak kerasukan setan yang nangkring di pojok kamarnya." ucap Mark ngawur.

" Mark!." peringat Gevan.

" Iya van, iya. Gw cuma bercanda elah." ucapnya mengalah.

" dia Kenapa?." gumam seseorang di antara mereka yang tak di dengar siapapun.

" Mereka mulai tertarik." guman seseorang lainnya tersenyum smirk tampa di sadari siapapun.

...****...

" Lama juga ya nunggu tuh adegan." ucap Asheel yang sudah duduk di balkon kamarnya lebih dari satu jam.

Tiba-tiba, ia melihat Angkasa dan Nayla yang sedang berjalan bersampingan menuju ayunan di tepi kolam. " Seru nih, seru!." ucapnya dengan penuh semangat.

Sementara itu di sisi lain.

" Ekhm, nay, boleh kita bicara berdua?." ucap Angkasa.

" eh iya, boleh kok sa." Balas Nayla kemudian berdiri dan berjalan mengikuti Angkasa. Ezra sendiri tidak menghentikannya karena Gevan sudah lebih dulu memperingatinya.

" Ada apa Angka?." tanya Nayla setelah sampai di tepi kolam belakang rumah.

" Duduk dulu Nay." ucap Angkasa menyuruh Nayla duduk.

Nayla menuruti Angkasa untuk duduk di ayunan yang bisa di duduki dua orang tersebut, begitu juga Angkasa. Hening, tak ada percakapan untuk sesaat.

" Lo suka ezra?." tanya Angkasa tiba-tiba membuat Nayla terdiam kaget.

" Kolamnya bagus ya Sa." ucap Nayla berusaha mengalihkan pembicaraan.

" Jangan ngalihin pembicaraan Nayla." ucap lembut Angkasa.

" Huh, sebenarnya aku gak tau tentang perasaan aku ini Sa. Kadang kala aku ngerasa nyaman ada di dekat Ezra, tapi aku juga sadar, kalo aku gak boleh ngerasa nyaman, karena pertunangan ini adalah pertunangan yang gak seharusnya terjadi." ucap panjang lebar Nayla.

" Ikuti aja kata hati lo Nayla, jangan buat pikiran membebani diri lo sendiri." balas Angkasa memberi nasehat.

" Iya aku tau, makasih dah Selalu ngingetin aku." ucap nayla tersenyum menghadap angkasa kemudian kembali melihat danau di didepannya.

" Nayla." Panggil Angkasa

" Iya Angkasa." Jawab Nayla tampa melihat ke arah cowok itu.

" Gw...suka sama lo!." ucap Angkasa dengan sedikit jeda.

Nayla terkejut mendengarnya, ia segera memalingkan wajahnya menghadap cowok itu, namun sebuah benda kenyal yang menyentuh bibirnya membuatnya makin melotot. Saat ini Angkasa tengan mencium bibirnya yang lama kelamaan berubah menjadi sebuah lumatan lembut. Nayla masih terkejut namun entah mengapa ia tak berniat untuk menghentikannya dan malah menutup matanya menikmati setiap lumatan lembut Angkasa.

Nayla tersadar bahwa ini salah, ia dengan segera mendorong Angkasa menjauh. " Ini gak bener Angkasa." ucapnya kepada Angkasa.

" So-Sorry, gw gak sengaja." ucap Angkasa merasa bersalah yang hanya di balas gelengan oleh Nayla.

" Aku harus pergi." ucap Nayla kemudian dengan segera berlalu dari sana meninggalkan Angkasa dengan perasaan bersalah.

" Perfect." ucap seseorang yang sedari tadi mengamati mereka berdua dan juga ia merekam adegan ciuman tersebut. Ia kemudian menyimpan ponselnya dan berbalik untuk pergi. Sebelum pergi, ia sempat berbalik dan melihat Asheel yang nampak duduk santai di balkon kamarnya menyaksikan semua itu.

Sementara itu di sisi Asheel, gadis tampak terlihat santai menikmati adegan ciuman itu sambil memakan jajanan seolah ia sedang menonton bioskop. Kapan lagi kan dapat tontonan gratis gini, Pikirnya.

" Masuk guys, masuk. Tontonannya dah habis." ucapnya kemudian bergegas masuk ke dalam kamarnya.

Nayla berjalan cepat menuju ruang tamu kelurga smith. Ia tampak shock dengan apa yang baru saja terjadi. " Via, Ela, yuk pulang!, aku udah di cari sama mama." ajaknya sesampainya di ruang tamu milik keluarga smith.

" Kenapa tiba-tiba Aya?." tanya Bela bingung di setujui Olivia.

" Gak papa kok. Aku cuma udah si telfon sama mama katanya suruh pulang." jawab Nayla berdalih.

" Yaudah deh, Yuk pulang!." ucap Olivia tak bertanya lagi.

" Gimana kalo gw nganter lo?." tanya Ezra menawarkan pada Nayla.

" Gak usah Zra, Aku biar pulang bereng Via dan Ela aja." tolak Nayla.

" Tap-" ucap Ezra terpotong.

" Kita kawal aja mereka biar lo tenang." putus Gevan memotong ucapan Ezra karena tak ingin mereka malah berdebat nantinya.

" Yaudah deh." ucap Nayla pasrah.

" Kalo gitu kita duluan ya, Yan, Ka." ucap Leon mewakili semuanya untuk berpamitan pada Zian dan Aska.

" Gw ikut guys!." ucap Aska bersiap namun di hentikan oleh Gevan.

" Lo gak usah ikut, mending lo tetap disini. Lagian seminggu ini lo nginep mulu di markas, pasti tante khawatir sama lo. Oke!." ucap Gevan memperingati Aska untuk tak ikut.

Aska hanya bisa mengangguk pasrah sahaja. Mereka kemudian berpamitan dan pergi, hanya menyisakan mereka berdua. " Lo mau nunggu si Angkasa?." tanya Aska kepada Zian yang di balas Anggukan sahaja. " Yaudah kalo gitu gw ke atas dulu, ya!." ucapnya lagi dan lagi yang hanya di balas anggukan oleh Zian. Aska kemudian berjalan pergi dari sana, menuju kamarnya yang berada di lantai dua.

......................

1
Hebe
Sempurna deh ini. 👌
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!