Di seluruh alam semesta ini banyak sekali mahkluk hidup, termasuk manusia. Tapi ini bukan tentang kisah manusia melainkan kisah sang NPC Dewa yang berkelana ke berbagai Dimensi dan bertemu banyak makhluk hidup, YA anda tidak salah baca! Disini memang akan menceritakan NPC Dewa.
Kisahnya berawal dari dimensi (dunia) para dewa mulai hancur gegara kekuatan misterius yang membuat retakan besar dan banyak di dimensi para dewa.
Bagaimana para dewa bisa mengembalikan dimensi mereka menjadi utuh kembali?
Segera baca novel ini untuk mendapatkan lanjutannya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AHMU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BEPERGIAN BERSAMA-SAMA
Akhirnya Flavio tiba di dunia manusia yaitu bumi. Flavio yang baru pertama kalinya melihat bumi langsung terpukau melihat keindahan alam yang begitu mempesona di matanya. Dia melihat matahari terbenam, langit-langit yang berwarna kekuningan membuat matanya tak berkedip melihat indahnya matahari terbenam, dia sesekali berlari-lari di rerumputan hijau, dan bermain-main di pinggir pantai, dan juga naik ke tebing tinggi.
Karena keindahan itu matanya mulai terasa berat dan dia pun tertidur di rerumputan hijau.
Hari pun menjadi malam yang sunyi dengan ditemani kunang-kunang kelap kelip di rumput. Beberapa jam pun berlalu hingga tengah malam, Flavio terbangun dengan sedikit terkejut.
Dia melihat sekeliling lalu melihat ada sedikit cahaya yang mulai menjauh dari tempatnya tidur, "Siapa itu tengah malam begini masih berkeliaran di tempat yang tidak ada seorang pun." Dalam benak Flavio yang mulai mengikuti cahaya tersebut.
******
Disisi lain Arelia, Arinka dan Auva terus berjalan menyusuri Padang rumput, entah mereka sudah berjalan sejauh apa? Yang pasti mereka berjalan sangat-sangat jauh dari tempat mereka bertiga bertemu, Arelia dan Arinka juga mulai kelelahan.
"Hei Auva! Apa kita bisa istirahat sebentar disini? Kami berdua sangat lelah setelah berjalan beberapa puluh kilometer dari tempat kita bertemu pertama kali." Tanya Arelia yang duduk lemah tak berdaya.
"Baik!!! Tapi hanya sebentar saja ya! Karena disaat malam hari banyak sekali monster yang berkeliaran di sekitar sini, katanya sih!!" Jawab Auva dengan sedikit bercanda.
"Yah! Beri kami waktu 10 menit untuk istirahat."
"Baiklah!" Mereka beristirahat sejenak untuk menghilangkan rasa lelahnya.
Tiba-tiba mereka dikejutkan oleh suara di rerumputan hijau dan tinggi tersebut (tingginya melebihi atas kepala mereka), "Apa itu? Kalian berdua, bersembunyi di belakang ku."
Teriak Auva pada keduanya, kedua gadis itu dengan sigap bersembunyi di belakang auva. Suara yang ada di balik rerumputan semakin keras suaranya, "Apa itu Auva?" Tanya Arinka yang lagi gemetar ketakutan.
"Entahlah aku juga tidak tahu apa itu!"
Suara semakin keras dan bayangannya sudah mulai terlihat. Auva langsung siaga tempur, dia merapal mantra kuat kalau-kalau itu binatang buas, "Sihir Tingkat 5 Elemen Cahaya: Pedang Putih Tiada Tara, muncullah." bersiap-siap untuk menebas bayangan yang ingin keluar itu.
Bayangan itu pun akhirnya keluar dan disaat itu juga Auva langsung menebaskan pedangnya ke seseorang yang keluar dari rumput.
"Aduhhh!!!! Sakit!!!"
"HAH!!! Ternyata manusia!" Kata Auva terkejut.
"Hei!! Kenapa diam saja cepat tolong aku!!! Sakit!!! Argh!!"
Orang itu bergerak-gerak seperti cacing kepanasan.
"Padahal kekuatan pedang ku tidak berefek pada manusia." Dalam benak Auva, "Baik akan ku tolong dengan botol ini." Kata Auva yang menyodorkan botol yang berisi cairan penyembuhan ke mulut orang itu, orang itu meminumnya sampai habis.
"Apa separah itu lukanya sampai-sampai dia minum sampai habis tak bersisa." Di pikiran Arelia.
"Ah! Sepertinya luka ku sudah sembuh, terima kasih untuk minumannya."
"Apa yang kau lakukan disini sendirian." Tanya Arelia pada orang itu.
"Lah! Kalian sendiri ngapain disini?"
"Kami ingin menuju ke kota terdekat tempat tinggal orang ini!" Jawab Arelia.
"Begitu ya!! Lalu apa kalian ingin langsung pergi kesana sekarang?"
"Tidak! Kami akan bermalam di sini!" Jawab Auva.
"Kalau gitu aku juga akan bermalam di sini, lagi pula tujuan kita sama."
"Jadi kau ingin kesana juga?" Tanya Arelia sedikit terkejut.
"Iya!!! Kebetulan sekali!!!! Ooh ya aku lupa memperkenalkan diri, namaku KAZUYA BYOUKI panggil saja Kazuya."
"Namaku KRISANTO AUVA panggil saja Auva."
"Aku Arelia dan ini..."
"Aku Arinka."
"Kalau nama lengkap?"
"Nama belakang kami, sudah kami buang sejak lama."
"Begitu ya! Maaf kalau lancang!!"
"Tidak apa-apa!"
Malam semakin sunyi yang membuat hawanya menjadi mencekam.
"Kok jadi seram ya tempat ini." Kata Arinka yang malah membuat suasana semakin mencekam.
"Ih! Jangan ngomong yang tidak-tidak nanti ada yang datang loh!" Sahut Auva yang menakuti Arinka.
"Arelia!! Aku takut!" Ucap Arinka yang memeluk Arelia.
"Hei jangan menakuti dia!" Tegasnya Arelia.
"Hei apa kalian tidak tahu kisah seram di sini?" Kata Kazuya yang ingin mengisahkan kisah seram.
"Apa itu? coba kisahkan padaku?!" Sahut Auva.
"Jadi disini itu dikisahkan ada penampakan hantu anak remaja yang mati karena di bunuh monster, ada juga yang bilang anak remaja itu mati karena di mutilasi, ada juga karena kelaparan. Dan kisah itu masih menjadi bahan topik panas yang masih dibicarakan sampai saat ini."
"Seram juga ya." Kata Auva yang sedikit takut.
"Haaaaa seram kan."
"Lebih baik kita tidur sebelum matahari terbit." Tegur Arelia pada kedua laki-laki itu.
"Baiklah jika begitu." Mereka pun tidur di tanah yang kering tanpa menggunakan alas untuk tidur.
******
Pagi pun tiba dengan sinar matahari yang terbit menyinari mereka. Di saat mereka belum bangun, di situ Arinka sudah bangun, saat dia bangun, dia melihat ada 5 orang yang ada di situ padahal dia ingat bahwa mereka tadi malam hanya ber-4, Arinka pun sadar ada orang asing disana dan langsung teriak HANTU karena dia teringat kisah seram Kazuya.
Auva:"Ada apa? mengapa teriak?" Auva yang langsung bangun karena terkejut.
Arinka:"Ada hantuuuu!!!!!". Menunjuk ke arah hantu itu.
Kazuya:"HAH!! Hantu dimana dimana!!!" Kazuya melihat kemana-mana karena masih setengah sadar.
Arinka:"Itu disana, di ujung." Yang masih menunjuk.
Arelia:"Ada apa pagi-pagi sudah ribut?" Arelia bangun sambil mengusap matanya.
Kazuya:"Aaaaaaaa!!!! Ada hantuuuu!!! Tolong aku Arelia !!!!!" Langsung lari ke arah Arelia lalu merentangkan tangannya dan bersiap memeluk Arelia.
Kazuya yang mencoba memeluk Arelia karena takut ada hantu. Dia pun di pukul dengan keras tepat di kepalanya.
Arelia:"Kau jangan cari-cari kesempatan ya!" Mengangkat tangan kepalannya yang masih berasap akibat meninju Kazuya.
Kazuya:"Aduh!! Kuat sekali pukulannya." Memegang megang kepalanya yang terlihat ada benjolan besar.
Flavio:"Hei mengapa kalian panik sekali? hah! Di dunia ini tidak ada yang namanya hantu!" Flavio pun duduk bersila sambil menutup mulutnya yang menguap.
Kazuya:"Kau pasti hantu remaja itukan? Hantu mana bisa mengaku kalau dirinya adalah hantu, rasakan sihir ku ini. Sihir Tingkat 3 Elemen Api: Bola Api, tembak."
Sihir api milik Kazuya mengenai Flavio.
Flavio:"Pagi-pagi sudah main api, kau mau membakar Padang rumput yang indah ini apa?" Menepuk nepuk pakaian yang terbakar.
Kazuya:"Serangan ku tidak mempan, bagaimana bisa?"
Auva:"Maafkan temanku ini, dia tidak tahu kalau membakar rumput bisa kena hukuman kerajaan."
Kazuya:"Hah! Memangnya ada hukuman yang begituan?"
Auva:"Kazuya cepat minta maaf."
Auva langsung sigap menundukkan kepalanya sedikit kebawah.
Kazuya:"Ma....... maafkan aku!".
Flavio:"Sudah, tidak usah menunduk lagi." Mengibas-ngibaskan tangannya.
Kazuya:"Terima kasih".
Auva:"Apa aku boleh tahu namamu?"
Flavio:"namaku FLAVIO BHASKAR panggil saja Flavio atau vio atau lavio atau Flav atau lavi atau hantu pun tidak masalah, terserah kalian saja."
Auva:"Mungkin sebaiknya Flavio atau vio saja."
Flavio:"Baiklah jika itu yang kau mau."
Kazuya:"Kau ini mau kemana?"
Flavio:"Kalau kalian mau kemana?"
Auva:"Kami mau menuju kota, apa kau mau ikut?"
Flavio:"Tentu saja aku ikut."
Auva:"Namaku KRISANTO AUVA panggil saja Auva."
Kazuya:"Aku KAZUYA BYOUKI panggil saja Kazuya."
Arelia:"Namaku ARELIA dan ini ARINKA!"
Arinka:"Salam kenal, aku Arinka."
Flavio:"Salam kenal semuanya!"
Auva:"Karena kita sudah berkenalan dan juga karena matahari sudah mulai naik ayo kita mulai perjalanannya."
"AYO!!!!!!". Mereka memulai perjalanan dengan antusias.
Tak lama berjalan, hanya sekitar 3 jam mereka berjalan mereka akhirnya sampai di kota yang mereka tuju.
"Semuanya selamat datang di kota PAHLAWAN, kota ku tinggal." Kata Auva sambil meregangkan tangan ke atas.
"WAH!!!! BESAR SEKALI!!!!!!" Mereka sangat kagum betapa besarnya kota yang disebut kota pahlawan itu. Mereka pun memasuki kotanya dengan melewati gerbang kota yang besar.