Seorang gadis mafia bernama liu Mei-yin yang terkenal kejam dan sadis pada abad ke 22, kini harus meregang nyawa ditangan musuh bebuyutannya dalam suatu pertarungan. yang dimana dia melawan ratusan orang sementara disisinya hanya seorang diri.
Namun, itu belum sepenuhnya jalan akhir dari Liu Mei yin melainkan awal dari kisah hidup dan perjuangannya di dunia baru, untuk mencari orang tuanya dan keluarganya.
setelah kematiannya dia ditakdirkan untuk bangkit kembali, sebagai anak yang terlantar dan hidup sebatang kara di tengah hutan kematian yang penuh dengan siluman dan monster menyeramkan lainnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dakilerr12, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab.6
Setelah beberapa menit kemudian, Liu mei yin dan naga ilahi sebagai tunggangannya tiba diatas halaman gubuk yang sederhana itu, lalu Liu Mei yin menyuruh naga ilahi untuk mendarat di depan halaman, kemudian dia turun dari atas naga ilahi, kini Liu mei yin berjalan menuju halaman dan disusul oleh naga ilahi. Liu mei yin tau jika naga ilahi tampak bingung ketika diajak untuk memasuki halaman, namun dia tetap terbang mengikuti Liu Mei yin dari belakang.
Tak menunggu lama, Liu mei yin langsung menerobos masuk untuk melihat kakeknya yang sudah dia tinggalkan karena tak bisa mengendalikan emosinya, yang berakhir dia dikenadalikan oleh makhluk ganas didalam dirinya.
Sesampainya Liu Mei yin di depan pintu dia hanya berdiri diam tak melangkah masuk kedalam, dia menangis dalam diam, namun tubuhnya tak bisa membohongi jika orang lain melihatnya dari belakang, maka mereka melihat tubuh dan pundak Liu Mei yin yang bergetar tanda dia menangis.
Liu Mei yin terus menangis dan tak berniat beranjak dari depan pintu, tiba-tiba pundaknya ditepuk oleh seseorang, betapa terkejutnya Liu Mei yin pasalnya tidak ada orang kecuali dirinya dan kakek yang tinggal digubuk reot itu, lalu bagaimana bisa ada tangan menepuk bahu kirinya. Liu Mei yin langsung menoleh kearah kanan sambil melihat kebelakang dan lagi-lagi dia terkejut melihat seorang pria tampan sekitar umur 30an tahun berambut merah, sedang berdiri menatapnya sambil tersenyum konyol kepadanya.
"Kamu?....siapa kamu?" Tanya Liu Mei yin dengan ekspresi tajam tapi masih terlihat bekas air mata karena habis menangis, sempat pria itu melihat ekspresi kaget yang tampak diwajahnya walaupun hanya sekilas. Liu Mei yin terus waspada melihat pria didepannya sambil terus menatap dengan tatap tajam menelitinya, pikiran Liu Mei yin jika pria didepannya berniat jahat, maka dia akan langsung melawannya.
"Kau tak mengenaliku? aku naga ilahi yang legendaris dan hewan kontrakmu," ucapnya sambil menunjuk dirinya dengan percaya diri melantangkan kata legendaris, tapi ketika mengatakan hewan kontrak dia mengecilkan suaranya.
Liu Mei yin menaikkan sebelah alisnya ketika mendengar pengakuan pria didepannya sebagai naga ilahi legendaris, menurut ingatan Li Mei yin siluman legendaris jika sudah sampai kultivasi tertentu, maka mampu berubah wujud menjadi manusia dan tak lupa, dia juga mendengar kalau dia itu adalah hewan kontraknya, hampir saja Liu mei yin melupakan tunggangannya.
"oh, itu kamu, jaga tanganmu, jika kau tak sayang tanganmu, maka biarkan aku memotongnya," ucap Liu Mei yin dengan ekspresi datar diwajahnya, hawa disekitar menjadi sangat dingin siapapun akan menggigil jika merasakan hawa tersebut.
Naga ilahi merinding sekaligus menggigil mendengar ucapan liu mei yin, dia segera menarik kembali tangannya, dia tau tipe gadis didepannya jika sudah berkata begitu maka dia akan melakukannya, tapi dia masih sayang tangannya oke, naga ilahi hanya bisa menundukan kepalanya tanda mengerti dia tak berani menatap mata Liu Mei yin, bisa-bisa dia dibunuh dengan tatapannya yang mematikan.
"Bantu aku mengurus mayat kakek," ucap Liu Mei yin kepada naga ilahi, dia berbicara sambil membelakanginya.
"Aku.. tapi," naga ilahi masih bingung kenapa dia yang harus diperintahkan untuk mengurus mayat, dia lebih baik membakarnya langsung dengan nafasnya jika itu dia, kenapa perlu repot-repot dimakamkan, tapi setelah melihat tatapan Liu mei yin yang menurutnya sangat menyeramkan sekali, naga ilahi dibuat merinding mau tak mau dia mengiyakannya, dengan berat hati dia membantu Liu Mei yin memakamkan mayat kakeknya.
***
Seminggu kemudian.
Di pagi hari Liu mei yin mulai bersiap-siap untuk memasak makanan untuk dirinya sendiri, karena sekarang dia akan hidup sendiri dengan naga konyol, yang kadang muncul membantunya jika dibutuhkan, dia mulai memasak ikan Yang di tangkap oleh naga ilahi, yah walaupun dengan enggan dan berat hati, Naga ilahi mau tak mau harus pergi ke sungai setiap waktu petang untuk memancing, Naga ilahi merasa sudah berganti propesi dari naga yang mulia menjadi tukang pancing dadakan, dia hanya bisa menangis didalam hati tanpa air mata.
Sedangkan Liu mei yin yang sibuk memasak tak memperdulikan itu dan tak tau bagaimana penderitaan naga ilahi selama seminggu diperintahkan untuk memancing ikan di sungai. Karena, menurut Liu mei yin itu pekerjaan yang paling mudah dilakukan, apalagi Naga ilahi adalah seorang pria dewasa, tentunya Liu mei yin merasa sia-sia jika tak menggunakan kemampuan naga ilahi, seminggu ini juga kedekatan antara Liu mei yin dan Naga ilahi mulai terbangun, kepercayaan satu sama lain juga mulai tumbuh.
Naga ilahi kini memanggil Liu mei yin dengan tuan, karena sudah mulai menerima Liu mei yin sebagai tuannya, maka dia harus patuh pada segala bentuk perintah tuannya tanpa terkecuali, baik maupun buruk selama itu perintah dari tuannya, maka hewan kontrak harus melakukan apa yang diperintahkan oleh tuannya.
Awalnya dia tak terima dikontrak, karena merasa ditipu namun setelah mulai terbiasa dengan sifat Liu mei yin yang dingin dan acuh tak acuh namun baik, jadi dia memilih untuk percaya dan menerima dirinya sebagai hewan kontrak dari tuannya sekarang, jika tuannya mati maka dia juga akan mati dan sebaliknya jika hewan kontrak mati tapi tidak dengan tuannya, sebenarnya itu terdengar tak adil, namun begitulah hukum dalam dunia kultivasi.
Kini Liu mei yin mengganti nama naga ilahi dengan Qiulong, awalnya naga ilahi menolak nama itu, namun karena ancaman dari Liu mei yin, akhirnya dia hanya bisa menerimanya dalam diam.
Setelah selesai memasak, Liu mei yin menghidangkan makanan diatas meja, dia langsung duduk diatas kursi dan mulai memakan santapannya dengan lahap, kenapa dia hanya sendiri? alasannya karena Qiulong atau naga ilahi tak membutuhkan makan. ketika seorang menjadi kultivator, semakin tinggi kultivasinya semakin tinggi ketahanannya untuk tidak makan berhari-hari bahkan berbulan, bahkan jika sudah mencapai kultivasi tertentu tidak lagi memerlukan makan selama hidupnya, dan kau tau lah Qiulong atau naga ilahi adalah seekor naga ilahi legendaris yang sudah memiliki kultivasi yang tinggi.
10 menit berlalu Liu Mei yin menyelesaikan makannya dan membereskan peralatan yang kotor, lalu membawanya kedapur untuk dibersihkan, dia tak memiliki pembantu atapun pelayan yang membantu membereskan dan mengerjakan pekerjaan rumah. Jadilah, Liu Mei yin mengerjakan semuanya sendirian, karena dirinya pun dulu sudah terbiasa memasak ketika dikehidupan sebelumnya, baik untuk dirinya sendiri ataupun pamannya.
Liu mei yin berdiri didepan pintu rumah sambil meregangkan kedua tangannya, hari ini dia berencana untuk memulai berkultivasi lagi untuk mencapai tingkat golden core, sesuai yang dikatakan naga ilahi ketika di dalam gua, sebelumnya selama seminggu dia belum berencana untuk berendam di air suci lagi, setelah kejadian seminggu lalu yang tak ingin Liu mei yin ungkit kembali dan hari ini dia akan memulai jalan menuju puncak kekuatan tertinggi. Dia akan terus meningkatkan kultivasinya, agar bisa cepat keluar dari hutan kematiannya ini untuk mencari orang tuanya.
Sebenarnya bisa saja Liu mei yin keluar dari hutan kematian, baik mengandalkan kemampuannya sendiri ketika menjadi mafia di kehidupan sebelumnya atau mengandalkan Qiulong sebagai tunggangannya, agar menghindari serangan hewan buas, siluman ataupun orang-orang jahat. Namun, dia tak ingin terburu-buru karena energi di hutan kematian sangat berlimpah, sayang untuk dibiarkan begitu saja, tentu dia juga tidak ingin terlalu mengandalkan orang lain, dia bertekad untuk menjadi kuat dan mengandalkan dirinya sendiri, dia tak mau menjadi beban orang lain.
***
Menurut ingatan Li Mei yin sebelumnya, jika ingin keluar dari hutanpun harus memiliki tingkat kultivasi setidaknya qi refining tingkat 5, sebagai bekal untuk melawan siluman yang nanti tiba-tiba muncul menghadang di tengah perjalanan, sementara saat ini dia hanya di tingkat Qi refining tingkat 3 kenapa bisa tingkat 3, karena pada saat itu dia mendapatkan terobosan ketika berendam di air suci walaupun hanya beberapa menit, namun dia merasakan bahwa racun yang menekan kultivasinya mulai keluar dari pori-porinya ketika dia berendam, toh sekarang dia belum ingin keluar sebelum kultivasinya meningkat.
Alasan kenapa Li mei yin yang dulu bisa berada di kedalaman hutan lapisan 4 pun masih menjadi misteri, karena dari ingatan yang di berikan Li mei yin pun tak ada, hanya yang dia tau jika dirinya sudah berada di hutan kematian bersama kakek shi yang merawatnya, tentunya yang masih menjadi misteripun, kenapa hanya mereka berdua saja dihutan itu?. tapi Liu mei yin tak pernah mempermasalahkan itu, selama kakek Shi menyayanginya dan merawatnya sebagai cucunya.
Dulu kata kakek shi rumah kayu dan halamannya sudah dilindungi oleh kekuatan ilusi, yang hanya bisa di masuki oleh mereka berdua, kata kakek Shi, dulu ada orang kuat yang memberikan mantra sihir, sehingga tempat mereka tetap terlindungi dari bahaya binatang buas, siluman bahkan para kultivator kuat, kultivator kuat pun sering bingung jika sudah sampai didepan halaman rumah, setelahnya mereka hanya melewati saja seakan tak pernah melihat rumah disana.
Jadi selama 14 tahun itupun kakek shi selalu melarang Li mei yin untuk keluar dari halaman rumah kayu tersebut, walaupun sesekali Li mei yin selalu mencari waktu untuk menyelusup keluar namun dia tetap ditemukan, dia terus berlatih dihalaman setiap hari bersama kakeknya, namun seiring tahun berlalu dia merasa tak ada perkembangan dalam kultivasi, jadi kakek Shi memberitahukan kepada Li mei yin bahwa didalam tubuhnya terdapat racun yang menghambat perkembangan kultivasi Li mei yin.
Saat itu kakek Shi memegang resep dan memberitahu bahwa masih kekurangan satu bahan agar bisa menghilangkan racun ditubuhnya, semenjak itu Li mei yin bertekad untuk menemukan bahan obat itu yang ternyata adalah air suci naga api dia menyebutnya naga api, karena kata kakek warna naga tersebut merah, lalu Li mei yin yang masih polos menganggap warna merah yang dimaksud adalah warna api, jadi dia beranggapan itu adalah naga api bukan naga ilahi, Li mei yin sendiri sangat takut setelah mengetahui bahwa bahan obat yang dibutuhkan adalah air suci naga api, karena tempatnya berada di kedalaman hutan lapisan 8.
Li mei yin sejujurnya sangat penakut dan mudah menyerah, namun dia ingat tentang cerita orang tuanya dari kakek Shi, dia memberitahunya bahwa orang tuanya masih hidup dan mungkin saja sedang menunggu kedatangannya, awalnya dia masih ragu ingin bertemu dengan orang tuanya, karena sedari kecil dia tak pernah bertemu mereka dan hanya tinggal dengan kakek Shi di dalam hutan kematian, namun dia sering bermimpi bertemu dengan ayah dan ibu yang sering di gambarkan oleh kakeknya, jadi dia kembali membuat tekad yang kuat agar bisa bertemu orang tuanya.
Li Mei yin yang selalu gelisah karena kultivasi mandek, terus membujuk dan meminta kakek Shi untuk membantunya mencari bahan obat yang tersisa, akhirnya dengan berat hati kakek Shi menyetujuinya demi cucunya yang berharga, jadi mereka keluar dari halaman itu dengan perbekalan seadanya.
Li mei yin sangat bersemangat karena bisa keluar dari halaman dengan terang-terangan, tanpa harus bersembunyi lagi, Namun naas saat mereka sampai pada lapisan ke 6 hutan kematian, justru malah bertemu dengan siluman ular putih tingkat 2.
Awalnya mereka mampu mengalahkannya dengan bantuan ramuan obat yang diracik oleh kakek Shi dan kemampuan Li mei yin, tapi setelah itu hal yang paling mengerikan datang, ratu ular putih datang dengan murka dan langsung mencoba mematuk orang yang membunuh anaknya, dia langsung melihat Li mei yin dan bergegas menyerang Li mei yin, namun tiba-tiba kakek Shi mendorong tubuh Li mei yin untuk menyelamatkan Li mei yin, sehingga yang terpatuk adalah kakek Shi.
Li mei yin yang melihat itu kaget dan langsung mendekati kakek Shi untuk membantunya melarikan diri dan membawanya kembali ke gubuk reot itu, untungnya siluman ratu ular putih tak mengerjar mereka, ntah lah mungkin karena sudah dapat mematuk mangsanya atau ada suatu hal yang dia takutkan, sehingga dia hanya mematung dan ketakutan setelah merasakan kekuatan yang keluar dari kalung yang dikenakan oleh Li mei yin, namun Li mei yin sendiri tak menyadarinya kekuatan dari kalung tersebut, dia hanya tahu jika itu adalah satu-satunya tanda pengenal yang diberikan oleh orang tuanya.
Setelah beberapa hari berlalu Li mei yin yang khawatir dengan keadaan kakeknya, mencoba mencari bahan obat untuk menyembuhkan kakeknya yang terkena racun siluman ular putih, yang hanya bisa di sembuhkan dengan bantuan dari anggrek bulan dan beberapa tanaman obat lainnya, sehingga Li mei yin memberanikan dirinya keluar untuk mencari bahan obat yang dibutuhkan, namun saat itulah dia terjatuh dari tebing dan mengakibatkan dia meninggal.
***
Selama seminggu itupun dia hanya berdiam dikamar membaca buku peninggalan kakek shi yang tersimpan di rak buku, seminggu itu juga dia mendapat pemahaman setelah membaca salah beberapa buku tentang dunia kultivasi, di dunia kultivasi ini hal yang paling penting untuk memulai berkultivasi adalah memastikan mengetahui titik meridian, bisa mengolah Qi atau Qigong didalam tubuh atau disekitar tubuh lalu di olah kedalam tubuh untuk meningkatkan kultivasi lalu di integrasikan menjadi kekuatan elemen.
Setiap orang memilki dantian yang berada di bawah pusar bagian perut bawah, tapi dantian seseorang berbeda-beda ada yang seukuran biji jagung, ada yang seluas danau, bahkan ada yang seluas lautan, nyatanya semakian luas ukuran dantian, semakin banyak qi yang di tampung didalam dantian, maka semakin besar pula peluang seorang itu menjadi orang terkuat, karena Qi yang sangat banyak sehingga dia tak perlu takut kekurangan Qi.
Qi ini juga termasuk sebagai tambahan keunggulan sesorang, karena ketika bertarung dengan energi Qi lalu lawan tidak memiliki qi yang luas, maka itu adalah kekurangannya karena Qi yang dia miliki akan cepat terkuras habis, sebaliknya jika kita masih memiliki pasokan Qi yang sangat banyak maka tentu akan menjadi salah satu tolak ukur kemenangan dalam pertarungan, Tapi tentu tingkat kultivasi juga penting.
Liu mei yin terus membaca sampai buku di rak habis dia baca, kebanyakan buku di rak membahas tentang alkemis, Liu mei yin tau jika kakek shi adalah seorang alkemis yang ahli dalam bidangnya, jadi tak mengherankan buku di rak kebanyakan tentang alkemis, kini dia memiliki pemahaman tentang alkemis dari semua jenis tumbuhan obat, serta cara mengolah pil, Liu mei yin memadukan ingatan dari Li mei yin dan juga dari buku kemudian dia merasa sudah cukup paham, bahkan mungkin sudah menguasai semua isi buku tentang alkemis yang ada di rak buku, hanya saja dia belum mempraktekkannya kecuali ketika dia membuat pil untuk kakeknya, itupun dia mengandalkan ingatan Li mei yin dan bukan pemahaman dirinya sekarang.
Liu mei yin awalnya tidak tertarik, tapi dia yakin suatu saat ilmu tentang alkemis akan bermanfaat untuknya, sekaligus berjaga-jaga jika suatu saat dia terluka karena menghadapi musuh atau siluman.
***
Liu mei yin mengeluarkan Qiulong dari cincin permata dewa yang masih tertidur lelap dengan suara dengkuran yang sangat besar, Liu mei yin sangat terganggu dengan dengkuran Qiulong jadi jika sudah malam atau tak ada yang diperlukan untuk membantunya, dia langsung menyuruhnya untuk memasuki cincin permata dewa. Qiulong hanya patuh saja dengan perintah tuannya.
Liu mei yin masih melihat Qiulong yang mendengkur, dia menunggu sampai dia membuka mata, namun karena Liu mei yin orang yang mementingkan waktu jadi langsung berteriak.
"Qiulong, bangun!" Liu mei yin teriak dengan suara keras namun Qiulong masih tak bergeming malahan dia semakin memperbaiki posisi tidurnya, Liu mei yin yang melihat itu geram, lalu menendang naga konyol itu dengan keras hingga terjatuh ke tanah.
Qiulong yang terjatuh dari lantai rumah ke tanah, akhirnya membuka matanya dan mengusap bokongnya yang barusan di tendang oleh Liu mei yin "siapa itu? kenapa bokongku sakit," ucapnya masih setengah sadar sambil terus mengelus bokongnya yang sakit.
"Saya, kenapa?" ucap Liu mei yin sambil mengangkat bibirnya tersenyum misterius.
Qiulong yang mendengar suara yang familiar akhirnya sepenuhnya sadar lalu berbalik "eh tuan, apakah tuan memanggil saya?" Ucap Qiulong sambil nyengir Naga karena dia Naga.
"Hmm," jawab Liu mei yin singkat lalu kembali memasuki rumah menuju kamarnya.
"Hmm," jawab Liu mei yin singkat lalu kembali memasuki rumah menuju kamarnya.
Naga ilahi atau Qiulong hanya diam dan akan melanjutkan tidurnya di tanah, namun sebelum dia memejamkan matanya.
"Qiulong, jaga halaman saya akan berkultivasi," ucap Liu mei yin karena dia akan melanjutkan kultivasi, Sekali lagi Qiulong membuka matanya lebar-lebar agar tak kembali tidur, lalu berjaga didepan rumah.
Kini Liu mei yin duduk bersila dengan posisi lotus dan menutup mata, Liu mei yin kini memasuki cincin permata dewa untuk berendam didalam air suci, dia akan mulai lagi untuk berkultivasi agar cepat mencapai tingkat golden core, alasannya mengeluarkan Qiulong karena dia mau memasuki cincin permata dewa untuk berendam, tentunya dia tak ingin jika dia dilihat telanjang oleh naga jelek itu.
Setelah melepas semua pakaiannya namun Liu mei yin menyisakan kain tipis, lalu Liu mei yin mulai memasuki danau dan kembali duduk dengan posisi lotus, kemudian dia mulai menyerap semua energi yang terkandung didalamnya.