"Ihh... Panas Mas!"
"Sebentar lagi juga dingin, nikmatin aja."
Adelia mengalami insiden yang hampir merenggut nyawanya karena kecerobohan seseorang, bukannya mendapatkan ganti rugi Adelia malah mendapatkan calon suami.
"Kamu enggak perlu khawatir, aku akan bertanggungjawab. Bapakku Penghulu kamu tenang saja."
Maksudnya apa, memangnya kenapa kalau bapaknya pria ini seorang penghulu? kan Adelia hanya butuh ganti rugi bukan calon suami.
"Kenapa, ada yang aneh ya sama saya? Kenapa ngeliatin terus?"
"Kenapa, emangnya gak boleh dilihat gitu?"
"Ck, kalau kamu ngeliatin kayak gitu 𝙩𝙚𝙧𝙪𝙨, 𝙠𝙪𝙢𝙖𝙝𝙖 𝙡𝙖𝙢𝙪𝙣 𝙪𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙖𝙠𝙞𝙣 𝙗𝙤𝙜𝙤𝙝, 𝙨𝙖𝙝𝙖 𝙣𝙪 𝙧𝙚𝙠 𝙣𝙜𝙖𝙝𝙖𝙡𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Defri yantiHermawan17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CABE Bab 27
Malam semakin larut suasana pesta pernikahan mulai sepi hanya dimeriahkan oleh keluarga sementara para tamu sudah tidak ada lagi yang datang, waktu menujukkan pukul sebelas malam cukup larut untuk tidur.
Didalam kamar pengantin yang dihias sedemikian rupa Adelia tengah berbaring diatas tempat tidur dengan posisi tengkurap, tangannya sibuk mengutak-atik ponselnya. Dia sudah selesai membersihkan diri setengah jam yang lalu menggunakan air hangat, tubuhnya terasa lebih segar, kepalanya yang berat sedikit membaik setelah keramas.
Sementara Azkha, suaminya itu belum terlihat batang hidungnya. Mungkin Azkha masih sibuk berbincang dengan keluarganya di luar, karena sebagian laki-laki masih begadang sementara perempuannya sudah tepar karena kelelahan.
Belum lagi besok mereka harus ikut memeriahkan acara di hari kedua, memang bukan acara formal cuma hiburan saja tapi pasti banyak yang harus dipersiapkan, mulai dari makanan minuman sampai dresscode.
Adelia menghela napas pelan, dia meletakkan ponselnya ketika selesai meng update foto pernikahannya dengan Azkha. Senyumannya tidak luntur sedikitpun, rasa bahagia membuncah dalam dadanya. Adelia masih tidak menyangka kalau dirinya sudah menikah dengan laki-laki yang baru beberapa waktu ini dikenalnya, sat set tidak karuan lalu memutuskan untuk menikah.
Senyumannya tidak luntur dengan mata terus saja tertuju pada potret pernikahannya, hingga Adelia tidak sadar kalau ada seseorang masuk kedalam kamar. Penampilan orang itu setengah basah dan hanya memakai sepotong handuk menutupi tubuh area bawahnya, tangannya sibuk menggosok rambutnya yang basah.
Bibirnya tertarik membentuk senyuman kala melihat Adelia belum menyadari kedatangannya, dia kira Adelia sudah tidur ternyata perempuan yang memakai piyama tidur model kimono itu masih terjaga.
Perlahan kedua kaki telanjangnya mendekat ke arah ranjang, matanya terus saja menatap punggung kecil Adelia yang tertutup kimono tidur berwarna hitam. Dia yakin dibalik kimono berbahan sutra itu ada lingerie sexy bertali spageti yang tidak bisa menutupi tubuh indah Adelia.
"Kamu belum tidur?" Suara berat dan serak itu berhasil mengejutkan Adelia.
Tubuh perempuan itu tersentak dan reflek mengalihkan pandangannya ke belakang, bahkan Adelia juga segera memperbaiki posisinya yang tengkurap menjadi duduk. Adelia merapatkan kedua kakinya agar pahanya yang putih mulus tidak terekspos bebas, wajahnya terlihat malu-malu kala matanya melihat dada bidang seseorang yang memiliki sedikit bulu hingga ke area bawahnya.
Ternyata dibalik pakaian longgar yang sering dikenakan oleh orang itu tersembunyi sebuah pemandangan indah yang membuatnya tidak bisa mengalihkan perhatiannya, kalau saja urat malunya sudah putus mungkin Adelia akan melompat dan membelainya.
"Baru mau tidur," Ujarnya seraya meletakkan ponselnya di meja nakas, Adelia segera kembali merebahkan dirinya yang terlanjur malu karena matanya terus saja ingin melihat tubuh setengah telanjang laki-laki tinggi besar di dekatnya.
Kulitnya terlihat eksotis, belum lagi otot-otot yang dimilikinya Adelia menyukainya. Padahal biasanya dia lebih suka dengan laki-laki yang memiliki kulit putih bersih tapi setelah bertemu dengan laki-laki ini semua yang terlihat dimatanya tidak ada yang bagus.
Tempat tidur bergoyang pelan saat seseorang naik ke atasnya, tubuh Adelia sedikit memegang dibuatnya. Posisinya yang tidur miring membuat dia bisa melihat dari ekor matanya kalau orang itu semakin mendekat padanya.
"Tidurlah, kamu pasti capek seharian ini." Ucapannya yang terdengar lembut benar-benar tidak bisa menahan Adelia untuk tidak bangkit.
Adelia buru-buru menoleh dan bangkit dari tidurnya saat melihat orang itu hendak pergi. Tangannya reflek menarik handuk berwarna abu-abu yang dikenakan oleh suaminya membuat Azkha mengurungkan niatnya untuk mengambil pakaian di lemari.
"Mas," Panggilan Adelia begitu lirih tapi mampu membuat Azkha memejamkan kedua matanya tanpa sadar.
Perlahan Azkha merasakan kehangatan saat melihat kedua tangan putih itu membelit tubuhnya dari belakang. Adelia memeluknya, menempatkan pipinya di punggung kokoh nan lebar miliknya yang masih terasa dingin.
"Mas enggak mau ngomong apa-apa gitu," Imbuhnya lagi.
Sebagai perempuan dewasa Adelia tidak munafik, dia tahu pasti Azkha menginginkan sesuatu darinya. Entah itu sekedar ciuman atau mungkin seluruh tubuhnya, tidak masalah Adelia akan memberikannya dengan senang hati kalau memang Azkha menginginkannya malam ini.
Untuk besok pagi ada acara tidak perlu dipikirkan!
"Kenapa hm?" Azkha berbalik, dia menatap Adelia sepenuhnya setelah melepaskan dekapan istrinya di punggungnya.
Perempuan itu nemplok bagaikan seekor cicak, membelitkan kedua tangannya yang terlihat bergetar.
Perlahan tangan dingin Azkha yang lebih besar dari wajah Adelia terulur menyentuh rahang perempuan itu, membelainya lembut penuh perasaan.
Adelia sendiri membiarkannya, dia sama sekali tidak risih saat Azkha melakukannya. Adelia malah memamerkan senyumannya, membiarkan kimono tidur yang dikenakannya melorot di bahunya menampilkan sepasang tali spageti yang tidak mampu menutup pundak mulusnya.
Bahkan bagian tubuh depannya yang sensitif juga sudah terlihat, Azkha tentu saja bisa melihatnya dengan jelas tapi laki-laki matang itu cukup pintar untuk mengendalikan semuanya.
"Mas enggak keluar lagi kan? Mas mau langsung tidur kan disini?" Ucap Adelia lagi, kedua matanya berkedip pelan terlihat berharap, raut wajahnya pun begitu sulit diartikan tapi tidak membuat Azkha hilang kendali.
"Enggak, kita langsung tidur." Sahut Azkha dengan suara soft spoken, begitu lembut.
Adelia menganggukkan kepalanya kaku, entah mengapa hatinya tidak puas setelah mendengar jawaban Azkha. Seharusnya laki-laki itu mengatakan ini kan, 𝙆𝙞𝙩𝙖 𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙝𝙖𝙗𝙞𝙨𝙠𝙖𝙣 𝙢𝙖𝙡𝙖𝙢 𝙞𝙣𝙙𝙖𝙝 𝙞𝙣𝙞 𝙗𝙚𝙧𝙙𝙪𝙖 𝙨𝙖𝙮𝙖𝙣𝙜.
Tapi malah mengajak langsung tidur, enggak peka banget sumpah dah!
Adelia kembali hendak merebahkan dirinya setelah kecewa dengan jawaban yang Azkha berikan, tapi gerakannya terhenti sebelum tubuhnya terhempas ke atas tempat tidur yang empuk dan nyaman saat Azkha meraih lengannya.
Laki-laki ber handuk itu menarik Adelia agar kembali mendekat, tubuh mereka hampir saja berbersentuhan menimbulkan sengatan listrik yang begitu mengejutkan.
Azkha tersenyum tipis sebelum dia meraup bibir Adelia yang setengah terbuka hendak mengatakan sesuatu, tapi kata-kata yang sudah ada ditenggorokan kembali masuk kedalam perutnya kala Azkha mencium bibirnya dengan dalam.
Bahkan laki-laki yang sudah menjadi suami sahnya itu menangkup kedua pipinya agar ciuman mereka semakin dalam. Adelia yang buta akan hal ini hanya bisa mengikuti gerakan Azkha dengan kaku, dia perlahan membalas ciuman Azkha walaupun malu-malu.
Cukup lama mereka melakukannya, sampai terengah-engah tapi Azkha sepertinya tidak ingin cepat mengakhiri semua ini. Ini terlalu manis dan nikmat, seumur hidupnya baru pertama kalinya menikmati bibir seorang gadis.
Ternyata rasanya tidak bisa diungkapkan oleh kata-kata!
Adelia sudah tidak bisa mengendalikan tangannya, yang awalnya hanya bertengger di pundak kokoh Azkha kini perlahan turun membelai dada bidang berotot dan sedikit berbulu milik suaminya. Memberikan sentuhan lembut yang berhasil membuat tubuh Azkha menegang dan semakin memperdalam ciumannya.
Adelia melakukannya berulang kali, tangannya begitu nakal bahkan sudah sampai ke area bawah di dekat belitan handuk abu-abu yang masih melindungi cabe Jalapeno milik Azkha, super panas pastinya.
"Malam ini kamu istirahat aja ya, aku enggak mau kalau besok pagi kamu kelelahan sayang. Besok acaranya masih panjang, kamu pasti capek kalau kita melakukan itu malam ini. Segini aja dulu ini udah cukup kok bikin aku tidur pulas, jangan ngambek ya. Kalau semuanya udah selesai kita bakalan menghabiskan waktu berdua, dirumah kita sendiri." Bisik Azkha setelah melepaskan tautan bibirnya, dia berbisik lembut didepan bibir Adelia yang sudah memerah dan membengkak karena ulahnya.
Dikecupnya lagi bibir itu sebelum Azkha membawa Adelia kedalam pelukannya dan berusaha membuat istrinya itu tenang juga tertidur. Cukup lama mereka bersentuhan erat saling memeluk satu sama lain hingga deru napas Adelia terdengar menandakan kalau dia sudah terlelap di dalam pelukan Azkha.
Azkha sendiri hanya tersenyum tipis, kembali memberikan ciuman ringan diatas bibir Adelia sebelum membawa istrinya ke atas tempat tidur agar perempuan itu mendapatkan posisi nyaman.
baru juga satu argumen ia keluarin tp Herlina dan Amelia auto mingkem dbuat nya..😎
maka nya jgn rakus dan serakah jd orang . kewajiban yg mn lg sich yg harus Adelia tunaikan, gak denger ap yg d bilang sama bunda Cia klo gak sanggup nafkahi yg jgn d pungut lah biarkan orang lain yg mnyantuni nya d panti sana.
Alhamdulillah Adelia sadar setelah d bujuk bang Azkha untuk tidak jauh jauh main nya..😚 kasih minum bang istri mu kehausan Krn cape main nya 😘
alhamdulillah akhirnya sadar
dan bunda cia adalah salah satunya. casingnya aja yg pke gamis n krudung syar'i. tp utk masalah sikap, beeeuuuhhhhh, msi berasa muda belia kyak jaman msi ngintiliiin ayah alkan /Drool//Determined/
Alhamdulillah... akhirnya neng adel siuman juga. bang azkha, inget janji sampeyan lho, y. abis ini, klo dah keluar dari rumah sakit, ga ada lagi neng adel disuruh nunggu di rumah. musti n kudu ikutan ke kebon cabe, duduk di batu gedhe sambil maenan ulet /Smirk//Smirk//Smirk//Smirk/
ga sabar mo liat anak mereka berdua, pasti berasa kyak piyik tuh, nemplooookkk trus ama papanya /Drool//Drool//Drool//Drool/