Mendengar kabar bahwa sang ayah tengah berada dalam situasi sulit,Lin Qian tanpa sepengetahuan sang ibu mencari kebenaran tentang informasi tersebut.
Tetapi rupanya Lin Qian menemukan fakta yang jauh lebih buruk dari informasi yang ia dapat sebelumnya dan terpaksa harus mengambil keputusan paling sulit.
Fakta apakah itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qian Shan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PAMIT
Li Sheun [picture by : pinterest]
Satu bulan kembali berlalu dan pada periode waktu tersebut Lin Qian berlatih cukup keras hingga berhasil menguasai teknik tinju Gelombang Penghancur Nafsu Surgawi sampai tingkat sempurna,tetapi tidak hanya itu saja,berkat pendampingan serta petunjuk dari sang ibu,Lin Qian juga berhasil meningkatkan semua kemampuan atributnya pada level yang sama sekali baru,menyesuaikan dengan ranah kultivasinya saat ini,yaitu Dewa Fana Sejati.
Dalam waktu itu pula,Lin Qian menyempatkan diri menemui Raja Wei Yichen dan Jendral Zhu Lao.Pada mereka,Lin Qian menjelaskan semua hal yang terjadi di negeri dewa angin selatan,terutama mengenai terbunuhnya putri Wei Yun. Raja Wei Yichen harus kehilangan muka pada akhirnya usai mengetahui penyebab kematian putrinya tersebut dari penjelasan yang di utarakan Lin Qian.
Raja Wei Yichen akhirnya mendapatkan pengampunan dari Ao Nie Lam,tetapi Ao Nie Lam memberikan sarat, yaitu agar jendral Zhu Lao menjadi bagian dari Lembah Jari Budha. Entah alasan apa yang mendasari Ao Nie Lam meminta Jendral Lao bergabung,tetapi bagaimanapun Raja Wei tidak dalam posisi dapat menolak permintaan apapun dan hanya bisa meng iya kan. Setelah sepakat,Raja Wei Yichen benar-benar di lepaskan pada hari berikutnya dengan pengawalan dari beberapa anggota Lembah Jari Budha untuk melindungi Raja tersebut selama di perjalanan.
Tentang lainnya adalah, Lin Qian dan Ao Nie Lam mendapatkan kunjungan dari keluarga bangsawan Zhou dan Ao,keluarga dari Zhou Yong dan Ao Yang. Khusus keluarga Ao,mereka sangat bersyukur karena pada akhirnya dapat di pertemukan dengan leluhur mereka,Ao Nie Lam.
Meskipun Ao Nie Lam tidak nyaman ketika dirinya di panggil dengan sebutan leluhur,tetapi pada faktanya mereka memang benar-benar bagian dari keluarga nya yang masih tersisa,terlepas dari Ao Nie Lam yang merasa aneh dengan situasi tersebut,sebab seluruh hidupnya telah ia dedikasikan di jalan kultivasi sebagai Nie Lamphir sejak sangat lama.
"Qian'er,apa kau sudah selesai dengan semua pelatihan mu?" Nie Lam bertanya pada saat Lin Qian belum selesai dengan makanan di mulutnya.
"E,, eum!" karena tidak ingin tersedak oleh makanan yang ia kunyah,Lin Qian hanya menjawab dengan kalimat tidak jelas.
"Habiskan dulu makanan mu itu! Setelah itu kau bisa menjawab ibu." seru Nie Lam mengingatkan sambil tersenyum.
Li Sheun di samping Nie Lam tak hentinya memandang Lin Qian dengan tatapan heran,menurutnya Lin Qian tidak biasanya memiliki nafsu makan yang besar. Ia perhatikan sejak beberapa hari ini,nafsu makan Lin Qian bertambah,saat ini saja Lin Qian sudah menghabiskan lima buah jagung dan tiga buah singkong rebus,itu belum menghitung telur rebus yang sudah lebih dulu di habiskan.
Setelah Lin Qian selesai dengan makanannya,ia menjawab pertanyaan ibunya."Aku sudah selesai dengan semua pelatihan,selanjutnya tiga hari mendatang Qian'er berniat hendak pergi selama beberapa hari untuk menyelesaikan urusan." tuturnya.
Tetapi tidak sulit bagi Ao Nie Lam menebak tujuan Lin Qian. " Qian'er, sebenarnya apa yang ingin kau cari dari bawah puing sekte Tahta Dewa? Jika itu tentang harta sekte yang tidak sempat kau ambil,ibu akan menganggapnya sebagai sebuah lelucon."
Lin Qian sendiri tidak terlalu terkejut jika ibunya dapat mengetahui rencananya yang memang ingin kembali ke negeri dewa angin selatan,jadi ia pun beralasan."Sebelumnya aku tidak sempat berpamitan,lagipula orang-orang di negeri itu berhak untuk mengetahui keadaanku."
Ao Nie Lam sedikit tersentuh oleh alasan putranya tersebut,walaupun ia tahu bahwa Lin Qian masih memiliki alasan lain daripada itu. Namun akan sangat berlebihan juga bila ia terus mendesaknya untuk berkata jujur,selain itu masih sangat melekat di ingatannya ketika ia membawa tubuh Lin Qian dalam kondisi tubuh di penuh luka waktu itu. Wajah Semua orang yang mengenal Lin Qian di liputi kesedihan dan penyesalan,mereka memiliki mata yang tulus sebagai orang-orang yang layak untuk di jadikan kerabat.
"Apa boleh buat,bagaimanapun anak ibu sudah dewasa dan ibu hanya bisa berpesan agar putra ibu selalu berhati-hati serta dapat menjaga diri." akhirnya Ao Nie Lam luluh dan hanya dapat menghela nafas pelan lalu melanjutkan. "Ajaklah Bibi Sheun dan Jendral Lu ikut serta dalam perjalananmu kali ini! Dan untuk permintaan ibu yang satu ini,ibu sangat serius dan sama sekali tidak ingin mendengar penolakan!"
Lin Qian tersenyum pahit,meskipun merasa keberatan tetapi dia tidak memiliki kemampuan untuk menolak. 'Selalu ada permintaan ketika sebuah permintaan di kabulkan. Aisss,, itu seperti aku harus membeli setiap makan siangku.' batin Lin Qian mengeluh.
Pada malam berikutnya,Lin Qian mengajak Li Shun berbicara di kediaman Jendral Zhu Lao. Rumah tersebut merupakan bangunan paling jauh di antara semua bangunan hunian yang ada di Lembah Jari Budha. Lokasinya sendiri berada di punggung bukit, hanya 10 kilometer dari batas wilayah lembah.
Di kediaman itu,Lin Qian menceritakan semua pengalaman tentang perjalanan sebelumnya hingga harus berakhir terbaring di atas ranjang. Pada dasarnya ia meminta pada Jendral Zhu Lao dan Li Sheun untuk lebih siap. "Tujuan dari Perjalanan kali ini bukan hanya negeri dewa angin selatan dan kemungkinan akan lebih berbahaya dari perjalanan ku sebelumnya." kata Lin Qian menyampaikan.
"Lalu,kemana tujuan utama tuan muda setelah negeri dewa angin selatan?" kata Jendral Lao.
"Alam neraka langit hitam!"
DEGG
Mendengar alam neraka langit hitam di sebutkan Lin Qian, bukan hanya Jendral Lao dan Li Sheun yang tersentak kaget,bahkan Ao Nie Lam yang berada jauh di kediamannya sedang istirahat,sampai harus membuka mata seketika.
'Mutiara agung naga hitam,mungkinkah itu tujuanmu Qian'er?' batin Ao Nie Lam,kemudian ia kembali memejamkan mata.
Satu hari kembali bergulir dengan cepat,waktu itu sang fajar baru saja muncul,sementara tanah dan dedaunan di Lembah Jari Budha masih basah dengan udaranya yang begitu dingin. Tetapi semua orang sudah berkerumun di kediaman utama.
Pagi itu,Lin Qian berpamitan dengan Ao Nie Lam,termasuk dengan Gi An,He Shang,12 Banteng Utama,Dai Bo Shen,Qian Du Shen,Zhira Shen dan semua orang Lembah Jari Budha.
"Hohoo,,,sudah selayaknya seekor harimau menjajaki semua rimba dan menjadi raja! Di tempat sekecil ini,kau hanya akan menyia-nyiakan bakat,kemampuan serta waktumu,tentu saja. Seperti yang pernah ayahmu katakan,seorang pendekar sejati akan menemukan kehormatannya di medan laga.Tapi itu untuk ayahmu,biarkan saja dia mati dengan cara apapun,tetapi untukmu Qian'er. Kau harus selalu menjadi orang yang tertawa di akhir,mengerti?!" pesan He Shang.
"Ibu,paman,Qian'er pamit!"
apa Itu sangat Sangat serius....
ternyata Guang Mayu pengkhianat....
harus di Basmi ini....
biar Ngga ketularan sama yang masih waras....