NovelToon NovelToon
Reborn To Revenge

Reborn To Revenge

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Reinkarnasi / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:533
Nilai: 5
Nama Author: Lynnshaa

Seorang siswa SMA yang bernama Revan Abigail adalah siswa yang pendiam dan lemah ternyata Revan adalah reinkarnasi seorang Atlet MMA yang bernama Zaine Leonhart yang ingin balas dendam kepada Presdirnya.
Siapakah Zaine Leonhart yang sebenarnya? mengapa Zaine melakukan Reinkarnasi? Rahasia kelam apa yang disembunyikan Presdir itu?
Ikuti misteri yang ada di dalam cerita ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lynnshaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19 - PRIA ASING BERJAS HITAM (2)

...Revan berdiri di sana cukup lama, mencoba mencerna apa yang baru saja terjadi. Dadanya masih naik turun, adrenalin masih mengalir dalam tubuhnya....

...Pria itu… dia dan orang-orangnya tahu tentang Zaine. Tapi bagaimana?...

...Revan menggeleng, berusaha menenangkan pikirannya. Tidak ada gunanya memikirkannya sekarang. Yang jelas, ini bukan kebetulan....

^^^Ia memeriksa sekeliling, memastikan tidak ada lagi yang mengikutinya, lalu buru-buru berjalan pulang.^^^

...Begitu tiba di rumah, Revan langsung mengunci pintu dan melempar tasnya ke sofa. Ia menghela napas panjang, mencoba menenangkan diri....

...Pikirannya masih penuh dengan kata-kata pria tadi....

..."Zaine meninggalkan sesuatu."...

...Apa maksudnya? Zaine sudah mati. Jika ada sesuatu yang ditinggalkannya, kenapa baru sekarang ada orang yang mencarinya?...

...Revan duduk di lantai, meraih ponselnya. Ia harus bicara dengan seseorang. Tapi siapa?...

...Emma? Riko?...

...Tangannya hampir mengetik pesan ketika tiba-tiba ia merasa ada sesuatu yang aneh....

...Perasaan itu lagi....

...Seperti ada yang mengawasinya....

...Pelan-pelan, Revan menoleh ke jendela....

...Tidak ada apa-apa. Hanya malam yang sunyi di luar sana....

...Tapi perasaan itu tetap ada....

...Revan menggigit bibirnya, lalu berdiri dan berjalan ke jendela. Dengan hati-hati, ia membuka tirai sedikit…...

...…dan melihat bayangan seseorang di luar pagar rumahnya....

...Jantungnya berdegup kencang....

...Seseorang berdiri di sana....

...Tidak bergerak....

...Hanya menatap ke arah rumahnya....

...Revan menahan napas. Cahaya lampu jalan membuatnya samar-samar bisa melihat sosok itu....

...Pria berjas hitam....

...Sama seperti yang tadi menemuinya....

...Revan menutup tirai dengan cepat....

...Ini tidak bisa dibiarkan....

...Dia tidak tahu siapa orang-orang ini, tapi satu hal pasti—mereka tidak akan berhenti sampai mendapatkan apa yang mereka cari....

...Dan sialnya, sepertinya apa yang mereka cari ada hubungannya dengan dirinya. Revan mengambil napas dalam-dalam. Ia tidak bisa terus bersembunyi. Mau tidak mau, ia harus mencari tahu sendiri apa yang sebenarnya sedang terjadi....

...Dan itu berarti… Mencari jejak Zaine....

...Malam itu, Revan tidak bisa tidur. Pikirannya penuh dengan pertanyaan yang tidak punya jawaban....

...Siapa pria-pria itu? Bagaimana mereka tahu tentang Zaine? Dan yang paling penting… apa yang sebenarnya ditinggalkan oleh Zaine?...

...Revan berbaring di tempat tidurnya, menatap langit-langit kamar. Pikirannya berputar cepat....

...Zaine sudah mati. Tidak ada yang tersisa darinya… kecuali…...

...Revan tiba-tiba teringat sesuatu....

...Komputer Zaine....

...Dulu, sebelum semua ini terjadi, Zaine sering menyimpan catatan di komputer pribadinya. Revan pernah melihatnya beberapa kali ketika Zaine masih hidup—file-file aneh dengan nama yang tidak jelas, kode-kode yang tidak bisa ia mengerti....

...Saat Zaine meninggal, semua barangnya dipindahkan. Komputernya? Entah dibawa ke mana....

...Tapi ada satu orang yang mungkin tahu....

...Riko....

...Revan langsung meraih ponselnya. Waktu sudah menunjukkan hampir tengah malam, tapi ia tidak peduli....

Pesan terkirim. Revan menunggu beberapa saat, jantungnya sedikit berdebar.

Lalu, ponselnya bergetar.

Pesan balasan dari Riko.

...Revan menghela napas. Setidaknya, ini awal dari mencari jawaban....

...Namun, di luar rumahnya, di balik kegelapan malam, sosok pria berjas hitam masih berdiri....

...Mengawasi dan menunggu....

...Keesokan harinya, Revan bergegas menuju tempat yang disebut "tempat biasa" oleh Riko—sebuah kafe kecil yang agak tersembunyi di sudut kota. Tempat ini sudah lama menjadi lokasi pertemuan mereka, terutama ketika ada hal penting yang harus dibicarakan....

...Saat Revan tiba, Riko sudah duduk di salah satu sudut ruangan dengan secangkir kopi di depannya. Tatapan matanya tajam seperti biasa, seakan bisa membaca apa yang sedang dipikirkan Revan sebelum ia sempat mengucapkan sepatah kata pun....

...“Duduk.”...

...Revan menurut, menarik kursi dan langsung duduk di hadapan Riko....

...“Lu kok keliatan cemas gitu?,” kata Riko, menyandarkan tubuhnya ke kursi. “Ada apa?”...

...Revan menelan ludah, lalu menarik napas dalam. “Ada stalker di depan rumah gue.”...

...Riko diam sejenak, matanya sedikit menyipit. “Siapa?”...

...“Gue gatau,” jawab Revan. “Mereka pake baju formal hitam, keliatan profesional, dan… mereka nanyain tentang Zaine.”...

...Riko menaruh cangkirnya dengan tenang, tapi Revan bisa melihat ketegangan di wajah pria itu. “Apa yang mereka tanyain?"...

...“Mereka nanya… mereka pengen tau tentang Zaine.” Revan menggigit bibirnya. “Tapi gue gatau apa yang mereka cari.”...

...Riko terdiam beberapa saat, lalu menghela napas. “Gue seharusnya tau ini akan bakal terjadi cepat atau lambat.”...

...Revan menatapnya curiga. “Hah? Lu tau sesuatu, kan?”...

...Riko mengangkat alis. “Gue mengenal Zaine lebih lama daripada lu. Dan gue tau bahwa dia nggak mungkin meninggalkan dunia ini tanpa menyisakan sesuatu yang penting.”...

...Revan merasa bulu kuduknya meremang. “Maksud lu… ada sesuatu yang ditinggalkan Zaine?”...

...“Ya,” jawab Riko pelan. “Sebuah file. Atau lebih tepatnya… sebuah pesan terakhir.”...

...Revan tercengang. “Di mana?”...

...Riko menatapnya lekat-lekat sebelum akhirnya berkata, “Di komputer pribadinya.”...

...Jantung Revan berdegup lebih cepat. “Lalu… komputer itu sekarang ada di mana?”...

...Riko tersenyum kecil. “Itulah pertanyaannya, bukan?”...

...Revan mulai merasa tidak sabar. “Gausah bertele-tele, Riko. Lu tau di mana komputernya?”...

...Riko terdiam, lalu akhirnya mengangguk. “Gue emang tau. Tapi ngambilnya gak akan mudah.”...

...Revan menelan ludah. “Napa?”...

...Riko menatapnya dengan mata dingin....

...“Karena sekarang komputer itu ada di tangan mereka.”...

...Revan merasakan hawa dingin merayap di punggungnya. "Tunggu… Maksud lu, komputer Zaine sudah ada di tangan orang-orang yang mengejar gue?"...

...Riko mengangguk pelan. "Ya. Dan itu bukan kabar baik."...

...Revan menghela napas berat. "Kalo begitu, mereka pasti udah baca isinya."...

..."Itulah masalahnya," jawab Riko, matanya tajam. "Kalo mereka mengejar lu dan masih menanyakan tentang Zaine, berarti mereka belum bisa mengakses isi komputer itu."...

...Revan berpikir sejenak. "Berarti… ada sesuatu di dalamnya yang terlindungi?"...

..."Benar," kata Riko. "Dan gue yakin, hanya ada satu orang yang bisa membukanya."...

...Revan merasa tenggorokannya kering. "Gue?"...

...Riko menatapnya dalam-dalam. "Siapa lagi?"...

...Revan memijat pelipisnya. "Ini gila. Gue bahkan nggak tau kalo Zaine meninggalkan sesuatu. Kenapa dia nggak memberitahu gue pas dia masih ada di tubuhku?"...

..."Karena mungkin dia tidak punya pilihan," kata Riko. "Atau mungkin… dia ingin kau menemukannya sendiri."...

...Revan terdiam. Semuanya terasa semakin rumit....

..."Jadi sekarang gimana?" tanya Revan akhirnya....

..."Kita cari cara untuk mengambil komputer itu," jawab Riko santai....

...Revan hampir tertawa. "Oh ya? Dan bagaimana kita melakukannya? Mereka jelas bukan orang sembarangan. Aku bahkan hampir tertangkap kemarin!"...

..."Itulah kenapa kita harus lebih pintar," kata Riko. "Kita butuh rencana, dan yang lebih penting… kita butuh bantuan."...

...Revan mengernyit. "Bantuan dari siapa?"...

...Riko menyeringai. "Emma."...

...Revan hampir tersedak udara. "KAK EMMA?! LU SERIUSAN?!"...

..."Kenapa nggak?" Riko mengangkat bahu. "Dia mungkin satu-satunya orang yang bisa membantu kita masuk ke tempat itu tanpa ketauan."...

...Revan menggeleng. "Tunggu, lu bahkan belum bilang di mana komputer itu sekarang!"...

...Riko menyandarkan punggungnya ke kursi, menatap Revan dengan ekspresi serius....

..."Di markas mereka," katanya pelan. "Dan markas mereka… ada di dalam sebuah gedung perusahaan besar."...

...Revan menatap Riko dengan tidak percaya. "Lu bercanda, kan?"...

..."Nggak," jawab Riko. "Jadi, bersiaplah. Karena kita akan melakukan sesuatu yang sangat berbahaya."...

...Revan menelan ludah. "Jadi lu mau bilang… kita bakalan akan menerobos masuk ke markas mereka? Yang ada di dalam gedung perusahaan? Yang kemungkinan besar penuh dengan penjaga bersenjata?"...

...Riko mengangkat bahu santai. "Kurang lebih begitu."...

...Revan mengusap wajahnya. "Astaga, ini gila. Ini bukan film laga, Riko!. Kita bisa aja bakal ketangkap—atau nggak lebih buruk, mati! Kau kira kita ini didikan Bruce Lee?!"...

...Riko mencondongkan tubuhnya ke depan. "Denger, Revan. Gue tau ini gila. Tapi kita nggak punya pilihan lain kan?. Kalo mereka berhasil buka komputer itu sebelum kita, kita mungkin akan kehilangan satu-satunya petunjuk yang tersisa dari Zaine."...

...Revan menghela napas panjang. Ia tahu Riko ada benarnya. Tapi tetap saja, ini terlalu nekat....

..."Dan Emma?" tanya Revan akhirnya. "Bagaimana lu bisa yakin dia bakalan membantu?"...

...Riko menyeringai. "Karena Emma punya koneksi. Dan lebih penting lagi, dia suka tantangan."...

...Revan menggeleng pelan. "Ya Tuhan, ini beneran gila… Padahal besok gue harus sekolah."...

...Namun, jauh di dalam hatinya, ia tahu satu hal. Ia tidak bisa mundur sekarang....

1
Jing Mingzhu5290
Cepatlah melengkapi imajinasi kami, author!
nasipadangenakjir: bab 7 akan segera update yaa! terimakasih atas dukungannya 🤍
total 1 replies
Yuzuru03
Gilaaa ceritanya!
nasipadangenakjir: terimakasih! 🤍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!