perjalanan anak remaja yang berusaha bekerja keras , namun perjuangannya penuh dengan duri
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang deni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pembalasan Mawar
Rangga melangkah pulang dengan lesu, ia harus mencari pekerjaan lain untuk ke depannya, apalagi adiknya akan tamat sekolah dan ingin Pesantren , ia juga akan lulus tahun ini, hanya tinggal hitungan bulan saja.
" kok rumah ramai?" tanya Rangga dalam hati, di halaman rumahnya ada beberapa motor dan juga beberapa orang yang tak di kenalnya sedang duduk di teras. Rangga mempercepat langkahnya khawatir ada apa apa dengan Indra.
" Assalamualaikum" salam Rangga , ia menyalami semua yang ada di sana.
" Waalaikum salam", serentak mereka menjawab dan menyambut uluran tangan Rangga
" kakak udah pulang ?" Indra yang mendengar suara kakaknya langsung keluar, bersama dia juga ada pak Atmo , dan seorang lagi yang berpenampilan sangat rapi , seperti direktur
" eh, ada pak Atmo, ada apa ini pak?" tanya Rangga menyalami keduanya dengan sopan dan mencium punggung tangan pak Atmo .
" ini nganterin komputer sama laptop , biar kamu gampang membuat desain rumah 3D." jawab pak Mo
" dan ini pak Rendra dia mau kamu membuatkan desain lagi, kemarin desain yang kamu buat salah satunya milik pak Rendra ." pak Atmo mengenalkan orang yang bersamanya.
" ooh, kalau mereka siapa pak?" tanya Rangga melirik ke orang orang yang sedang duduk di teras dengan pakaian jas hitam.
" ooh, itu pengawalku" jawab pak Rendra , ia pun mengenalkan Rangga pada para pengawalnya.
Pak Rendra ternyata sangat menyukai hasil desain Rangga, makanya ia memutuskan ingin langsung bertemu dengan Rangga.
" ini ada beberapa proyek perumahan, tolong di buatkan sketsanya, untuk kondisi lahan, baiknya nanti dengan pak Atmo kesana melihat lahannya " ucap pak Rendra ,menyerahkan ukuran tanah dan foto daerah yang akan di bangun.
" baik pak, terima kasih sudah mempercayai saya" ucap Rangga tulus , di saat ia tak punya pekerjaan ada yang memberi jalan, ia berjanji akan menjaga kepercayaan itu, terkadang banyak yang tak sadar saat di beri kepercayaan dan akhirnya ia terjerumus oleh lubang yang ia buat sendiri.
dengan adanya komputer Rangga bisa dengan cepat membuat desain juga membuat versi 3D , yang harganya tentu saja lebih mahal .
perumahan yang akan di bangun oleh pak Rendra ternyata sangat luas , semuanya ada 120 unit rumah . Rangga tak memperhitungkan berapa yang akan dia dapat dari desain yang dia buat ,dia menyadari dirinya masih sekolah dan semua di fasilitasi oleh pak Rendra dan pak Atmo. Dia hanya ingin pak Atmo dan pak Rendra puas dengan hasil kerjanya.
♠️♠️♠️♠️♠️♠️♠️
Mawar terbangun dan kaget melihat dirinya tanpa busana sehelai pun dan rasa sakit seperti ada yang mengganjal di area kewanitaannya, dia melihat sekeliling tapi ia tak mengenali berada di mana
kriiet
Pintu kamar terbuka, mawar dengan cepat menyambar selimut dan menutupi tubuhnya.
" Eki! Apa yang kamu lakukan padaku!" Mawar berteriak marah melihat siapa yang masuk.
" kenapa ?, tadi malam kamu yang merengek rengek , meminta di puaskan!" ucap Eki ,ia mengeluarkan hapenya dan memutar video adegan intim mereka berdua.
" Kamu harus bertanggung jawab ,kalau tidak aku laporkan pada yang berwajib!" ucap mawar marah
" jangan macam macam ,kalau tidak video ini aku sebar" ucap Eki, membuat mawar terisak , tadinya ia akan menuntut Eki, agar ia menikahinya, tapi dari ancaman Eki dia tahu Eki tak akan bertanggung jawab.
" tolong , lepaskan aku ," ucap mawar memohon.
" Kamu bebas pulang , tapi ingat setiap aku menginginkan dirimu kamu harus siap dan melayani ku sepenuh hati!, aku tak mau bercinta dengan boneka" tegas Eki, Mawar mengangguk
Eki mengantar pulang Mawar sampai di mana ia di culik oleh Pulung.
" ingat apa pesanku" ucap Eki mengancam Mawar sebelum pergi.
♣️♣️♣️♣️♣️♣️
Rangga selain memfokuskan mendesain perumahan milik pak Rendra dia juga melatih tenaga dalam nya, di bawah bimbingan Nagini, tenaga dalam Rangga semakin meningkat . Mata tembus pandangnya kian jelas walau belum bisa menjangkau jarak yang jauh hanya sekitar 2 meteran.
Mengolah tenaga dalam ternyata berpengaruh juga dengan kepintaran, mungkin karena sirkulasi udara yang teratur membuat kerja otak semakin maksimal, Rangga seperti mempunyai ingatan yang tajam , membaca sekilas ia akan hapal apa isi yang di bacanya.
♠️♠️♠️♠️♠️♠️
Eki yang tak tahu bila dirinya sudah ketahuan dengan santai datang ke toko, di tingkat kedua Ah Ceng yang melihat Eki datang segera menghubungi pihak berwajib , dia juga menghubungi Rangga , namun Rangga di sekolah tak bisa datang , sebenarnya bila Rangga meminta izin sudah di pastikan di izinkan , hanya saja Rangga sudah tak mau berurusan dengan koh Ah Tung, orang yang menuduh tanpa menyelidiki terlebih dahulu ga perlu di dekati lagi, walau ada bukti di dalam tasnya , apalagi koh Ah Tung menyebarkan cerita itu di sekitaran Pasar tengah membuat Rangga susah mendapat pekerjaan dan di cemooh oleh para pemilik toko.
" pagi bos" ucap Eki seperti biasa ia menyapa bosnya saat masuk ke toko.
Baru saja ia akan memegang sapu , ia melihat beberapa polisi mengepung toko nya.
Eki mendapat firasat buruk,
" sepertinya Koh Ah Tung tahu aku mengambil uang "ucap Eki dalam hati. dengan cepat ia menyelinap keluar berusaha melarikan diri, namun salah seorang polisi melihatnya.
" berhenti , atau ku tembak!" teriak polisi itu sambil melepaskan tembakan ke udara, para pejalan kaki yang sedang berada di sana berjongkok agar tak terkena peluru nyasar, Eki terus berlari tak menghiraukan peringatan polisi ,ia malah mengeluarkan sebilah pisau , dari persimpangan Mawar baru berjalan hendak ke tokonya , Eki yang melihat mawar langsung muncul untuk menyanderanya
" Eki, lepaskan!" teriak mawar namun anehnya tak ada rasa takut walau ada pisau di lehernya.
Polisi langsung mengepung Eki dengan senjata api di arahkan pada Eki.
" anak muda lepaskan, hukuman kamu akan bertambah berat bila seperti ini!" teriak salah satu polisi yang mengepung.
" majulah, maka gadis ini akan mati!" ancam Eki , ia tak melihat bila tangan Mawar mengambil sesuatu dari dalam tasnya. Mawar membalikkan badan perlahan kini ia berhadap hadapan dengan Eki
" kenapa Eki, kenapa kamu tega" ucap Mawar menangis, Eki tertegun sejenak
" jleb"
" jleb"
Sebuah gunting besar menusuk perut dan dada Eki.
" Kamu....." Eki kaget , tangannya bergerak cepat hingga pisau di tangannya menyayat leher Mawar.
" aaargh"
Mawar dan Eki jatuh bersamaan, pihak kepolisian bergegas menghampiri keduanya , Eki tewas di tangan mawar, gunting yang mawar tusukan mengenai jantungnya.
Mawar yang bersimbah darah di bawa ke rumah sakit ,namun ia tewas dalam perjalanan karena kehabisan darah, di sudut bibirnya tersungging senyuman puas.
Mawar memang berniat membunuh Eki , setelah itu ia akan bunuh diri, kehormatannya sebagai wanita telah di renggut Eki dengan memberinya obat perangsang , bila Eki mau menikahinya mungkin mawar masih bisa memaafkan walau ia tak mencintai Eki, namun Eki tak mau membuat mawar nekat , dan kesempatan itu datang saat Eki menyanderanya. Ia dengan mudah membunuh Eki dengan gunting yang telah ia persiapkan dari rumah.