"Nih,kamu lagi hamil,nggak boleh makan yang macam-macam! makan nasi sama tempe gorng aja! itu udah cukup,biar bayimu nanti lahiranya nggak kegedean!ibu nggak mau kalau sampai kamu nggak bisa lahiran normal karena bayimu yang kegedean." . Suara makian dari ibu mertua selalu didengar oleh alma setiap kali ia hendak menikmati makananya. . Ia tak pernah menyangkah,kepindahannya dengan sang suami dari kontrakan ke rumah sang ibu mertua justru menjadi awal penderitaan untuknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mohammad Alfarizi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab empat
"Kok mbak aninda diem aja,jawab dong mbak!,"desak alma yang mulai kehilangan kesabaran.
Aninda terdiam beberapa saat,ia sedang berusaha untuk mengatur debaran jantungnya sendiri dan mengatur kata-kata agar tak membuat alma semakin cemas.
"Kamu duduk dulu ya,biar aku jelaskan pelan-pelan sekalian ada yang ingin aku tanyakan,kayaknya mas lendra juga penasaran tuh sama keadaan calon keponakannya,"ujar aninda menenangkan,ekor matanya melirik ke arah sang suami yang sudah duduk dikursi dengan wajah datar.
Alma pun menurut,membiarkan perawat membantu membersikan gel yang masih menempel di perut dan membantunya turun dari ranjang pasien,alma lalu duduk di sebelah lendra yang hanya diam dengan sorot mata sulit diartikan.
"Aninda,ayo jelaskan bagaimana keadaan kanduangan alma saat ini?"tanya lendra yang sudah tak sabar untuk mengetahui kondisi kehamilan sang adik,apa lagi setelah melihat alma yang sekarang jauh lebih kurus setelah tinggal di rumah mertuanya,ia yakin bawah sang adik tak diperlakukan dengan baik.
Aninda menatap kedua kakak beradik itu secara bergantian,lalu menghembuskan napas berat.
"Bear badan alma nurun drastis,kelihatannya kamu juga kelelahan ya al?apa kamu sering melakukan pekerjaan rumah yang berat?"aninda menaikan sebelah alis kala menatap adik iparnya.
"Ng-nggak kok mbak,aku makan teratur,istirahat juga,aku nggak pernah begadang setiap malam,paling cuma bantu masak sama cuci piring aja." Jawab alma bohonh,ia tak mau jika lendra sampai murka kepada sang suami jika mengetahui semuanya.
Lagi-lagi aninda membuang naps kasar katena menyadari kebohongan sang adik ipar.
"Kamu nggak bisa bohongin aku al,tekanan darah kamu juga rendah,dan itu bisa berakibat buruk sama janin di dalam rahim kamu,kekurangan gizi bukan masalah sepele,kamu bisa mengalami pendarahan saat melahirkan nanti,hal lain yang aku takutkan adalah janin kamu nggak berkembang atau behkan lahir prematur!!." Tutur aninda panjang lebar.
Alma hanya diam,terlihat jelas bawah ia sedang tertekan,namun tak mungkin ia menceritakan semua pelakuan ibu mertua kepada sang kakak.
"Al,apa mertua kamu itu jahat?kalau iya,biar aku bikin perhitungan dan bicara sama suami kamu,masa dia jadi suami nggak bisa menjaga kamu dari ibunya!!."Lendra membuka suara dengan wajah memerah karena marah.
Alma mendadak kesulitan untuk menelan ludanya sendiri,ia berusaha untuk terlihat baik-baik saja.
"Aku beneran nggak apa-apa mas,cuma belakangan ini aku jadi suka makan tempe goreng aja,aku pikir kan itu protenin juga,ternyata malah ngaruh ya ke berat badan."Kelit alma,ia menyunggingkan senyum palsh untuk menenangkan lendra.
Lendra terdiam dengan segala pikiran buruk yang berkecambuk di benaknya,ia merasa ada yang tak beres dengan sang adik,tapi lendra juga yakin,sekuat apa pun ia berusaha menbujuk,alma tak akan mau berkata jujur kepada dirinya.
"Jelas ngaruh banget dong al,kamu harus makan dengan gizi lengkap,susu hamil juga,nanti aku bawain susu hamil,kebetulan aku ada stok," ujar anknda dengan suara uang lebih rendah.
"Makasih ya mbak,oh ya,udah kelihatan jenis kelaminya belum mbak?aku penasaran soalnya,kira-kita anak aku cewek atau cowok?alma bertanya dengan menunjukkan kembali wajah antusiasnya.
"Dari hasil USG anak kamu cowok,makanya kamu harus lebih banyak makan yang bergizi,aku udah masak semua makanan kesukaan kamu,kita makan bareng ya,mas lendra juga belum sarapan tuh,"ajak aninda.
Senyum diwajah alma seketika mengembang,ia mengelus perut buncit yang memang sejak tadi sudah terasa lapar.
"Ayo mbak,aku juga sengaja nggak sarapan dirumah biar bisa makan banyak disini,kangen sama masakan enak mbak aninda."Alma berseru penuh semangat.
Aninda tersenyum kecil melihat wajah antisitas alma,meskipun sebenarnya hatinya maish dipenuhi rasa khawatir karena kondisi alma.
Mereka bertiga berjalan beriringan untuk kembali ke rumah utama dan langsung menuju ke meja makan yang sudah dipenuhi berbagai macam masakan aninda dan kebanyakan makanan kesukaan alma.
"Wah,mbak aninda masakanya banyak banget,mana enak-enak semua lagi."Sorak alma dengan wajah berbinar,rasanya sudah lama sekali ia tak menikmati makanan seenak ini.
"Makan yang banyak,mbakmu sengaja bangun pagi biar bisa masak semua ini khusus untuk kamu,tuh udah disiapin juga buat kamu bawah pulang nanti."Sahut lendra yang sedari tadi hanha diam,ia menunjuk beberapa kotak makanan berisi masakan aninda yang diletakkan di dekat meja kulkas.
Aninda segerah meraih pirin dan mengambilkan nasi dengan berbagai macam lauk untuk alma.
"Ayo makan,mas lendara pasti lagi sedih tuh liat kamu kurus begini!," cetus aninda seraya meletakkan piring itu di hadapan sang adik ipar.
"Makasih ya mbak,masa mas lendra bisa sedih?orang sekarang hobinya marah-marahin alma terus,"celetuk alma,kemudian mulai menyuap isi piringnya.
Lendra yang baru saja menerima piring dari aninda,langsung membuang naps berat mendengar ocean sang adik yang saat ini tengah melahap makananya.
"Gimana nggak marah-marah,kamu selalu ngebangah mas,dulu dilarang,malah kamu nekat nikah sama si yudi,terus udah bener-bener kalian tinggal di kontarakan malah pindah ke rumah mertua sampi kamu jadi kurus kerjng begini!."Lendra menjeda kalimatnya untuk menenggak air pitih yang sudah disiapkan aninda didepanya.
"Kamu itu adikku alma,almarum ayah dan ibu menitipkan kamu kepadaku,gimana aku nggak sedih kalau lihat kamu seperti ini,apalagi kamu lagi hamil!pasti ayah dan ibu diatas sana juga sedih melihat keadaan kamu!,"lanjut lendra panjang lebar.
Mendengar ucapan sang kakak,alma seketika menghentikan gerakannya menyuap nasi,ia merasa bersalah menantang lendara,namun,semuanya sudah terlanjut dan waktu tak akan bisa diputar kembali.
Aninda yang melihat hak itu hanya bisa geleng-geleng kepala,karena persebatan semacam ini akan selalu terjadi setiap kali suami dan adik iparnya bertemu.
"Sudah,ini kan lagi makan kok kalian malah berantem,jadi nggak enak kan makannyaa,lagi pula semua itu hak alma mas,dia udah dewasa,kita cuma bisa bantu semampu kita,bukan berarti tidak boleh mecampuri urusan pribadinya,"sahut aninda menengahi.
Lendara mengangguk paham dan menyudai perdebatan tersebut,lelaki itu benar-benar menurut dengan pawangnya.
Akma kembali lahap menikmati masakan aninda,ia benar-benar terlihat lapar hingga membuat aninda merasa iba,hanya saja wanita cantik uru memilih diam agar alma tetap merasa nyaman berada di ruamhnya.
"Alhamdulilah,kenyang banget,makasih ya mbak,"ucap alma setelah selesai dengan ritual sarapan terlambatnya.
alma gugat cerai aja ke yudi
semoga aja secpt mertu alma kena karma 😅😅😅
semoga aja mertua alma mimpi tetang cucu nya biar mertua nya jdi ketakutan sendiri 🤣🤣🤣🤣
gimna kelanjutan nya 😭😭😭😭