Dengan dalih untuk menghindari dosa , suaminya menikahi lagi wanita lain.
Sungguh Karenina tidak habis fikir , apa yang kurang dalam dirinya. Menjadi istri yang patuh pada suami sudah ia lakukan , tapi ternyata itu masih saja kurang di mata Arga Dewantara.
Karenina tidak tau , apa ia harus bertahan atau melepas kesakitan dalam hatinya....ia lelah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wahyoeni"23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
04. Bab 04.
Nina tidak sendiri , ia di temani oleh Nur. Dan untuk belanja , Nina meminta tolong pada Pak Maman untuk membelanjakannya.
" Tumben Mbak Nina nyuruh Nur datang pagi - pagi ?".
" Ada deh , temani aku ya Nur , nanti akan ada teman aku yang datang ".
" Cowok apa cewek Mbak Nin ?".
" Cowok Nur ".
Nur memandang lekat pada Nina.
" Jangan berpikiran macam - macam Nur , dia kesini cuma mau bantu aku kok ".
" Iya deh percaya ".
" Kamu udah sarapan Nur ?".
" Belum Mbak , apa Mbak Nina mau nawarin saya makanan buat sarapan ?".
" He..he..sebenarnya aku juga belum makan Nur , tidak ada masakan , aku malas sekali ".
" Oohh pantes , apa karena masalah kemaren ya Mbak Nin , tapi meski begitu Mbak Nin jangan sampai lupa makan , bukannya Mbak Nina sendiri yang bilang kalau menghadapi semua masalah itu butuh tenaga , jadi biarkan saya memasak buat Mbak Nina sarapan ....sekalian buat saya ya Mbak ".
" Ya sudah masak sana , aku akan beres - beres rumah ".
" Mbak Nin enggak ke pasar?".
" Aku sudah meminta tolong pada Pak Maman untuk berbelanja hari ini ".
" Wahhh malasnya sampai nular ke mana - mana , apa jangan - jangan Mbak Nina sampai malas mandi juga ?".
" Eehhh tidak ya , kalau soal kebersihan aku sangat mengutamakannya , aku tidak suka orang yang jorok ".
" Iya Nur tau , dapur Mbak aja bersih banget, kalah deh rumah Nur , tapi Mbak ...kayaknya meski enggak mandi Mbak Nina akan tetap cantik dan wangi ".
" Bisa aja kamu Nur , sudah sana , kapan masaknya kalau kamu malah ajak aku ngobrol....lapar nih Nur ".
" Ah iya....Nur masak ya Mbak ".
Beres - beres rumah selesai, masakan Nur pun sudah matang , Nina dan Nur sarapan berdua.
Tak lama terdengar suara deru motor berhenti di halaman rumah Nina.
" Siapa tuh , apa Pak Maman sudah datang ?". tanya Nur.
" Bukan kayaknya , itu bukan suara motor Pak Maman ".
" Suara motor Pak Maman saja Mbak Nina sampai hafal ?".
" Bukan begitu , kan tiap hari aku dengar suaranya...yang ini beda , udah ah aku mau lihat dulu , mungkin itu temanku ".
" Nur ikut Mbak ". Nur berjalan mengekori Nina.
Nina membuka pintu, ia langsung tersenyum melihat ternyata Aldi yang datang dengan motor gedenya. Seperti gerakan slow motion di mata Nur , Aldi melepas helmnya.
Nur sangat terkesima melihat ketampanan Aldi yang menurutnya kelewat batas . " Subhanallah Mbak Nina , itu Bidadara turun dari langit ya , cakepnya bukan main , Mas Arga aja lewat deh ". celetuk Nur.
" Istigfar Nur , sama tuh iler di lap ".
Nur benar- benar mengelap bibirnya , " Isshh Mbak Nina bohong ". Nina terkekeh karena tingkah lucu Nur.
" Assalamu'alaikum Cantik ". ucap Aldi , tapi Nur yang salah tingkah.
" Wa'alaikumussalam Bang Aldi , bagaimana macet enggak ?". Balas Nina.
" Enggak dong makanya Abang pake motor biar terhindar dari macet , sudah tidak sabar mau ketemu kamu ".
" Mulai deh , masuk yuk Bang !".
" Oh ya kenalin ini Nur , tetanggaku sekaligus partner aku memasak ".
" Nur... Bang , eh saya ikutan manggil Abang nih ". ucap Nur.
" Panggil Al saja , yang itu khusus buat Nina saja ".
" Oh oke , saya pake Mas ya , biar sopan gitu ".
" Boleh ".
" Duduk Bang , aku buatin minum dulu ya ".
Nina sudah berjalan menuju dapur , tapi ia kemudian berhenti , Nina berdecak melihat Nur masih setia berdiri menghadap ke Aldi.
" Nurrrrr , ayo....ngapain masih di situ !".
" Kasihan Mbak kalau orang ganteng di tinggal sendirian, takut nanti di gondol sama janda sebelah ". ucap Nur , membuat Aldi tergelak.
" Iya , kamu jandanya " balas Nina , dan Aldi makin tergelak.
" Lah kok iya , kan saya janda sebelah rumah Mbak Nina....salah ngomong saya ". Nur pun melipir ikut Nina ke belakang.
" Kalian berdua lucu ". ucap Aldi masih tergelak.
Tak lama Nina dan Nur pergi ke dapur , Pak Maman masuk ke rumah Nina dengan membawa belanjaan yang banyak .
" Assalamu'alaikum ".
" Wa'alaikumussalam ". Aldi yang menjawab.
" Eh ada orang , suaminya Mbak Nina ya Mas ?". tanya Pak Maman.
" Iya Pak , masuk aja !".
" Bukan Pak Man , dia tamu aku , langsung dibawa je dapur aja Pak , Pak Man bisa lewat sini , lurus saja, ada Nur di belakang ".
" Baik Mbak Nin ".
" Kamu ya Bang , lain kali jangan begitu , nanti pacar Abang bisa salah paham ".
" Pacar siapa Nin , Abang kan sudah bilang mau nunggu janda kamu aja ".
" Ihh doanya jelek amat ".
" Sekarang mana HP yang mau kamu sadap, bawa ke sini !".
Nina mengambil HP milik Arga ke kamar , lalu memberikannya pada Aldi.
" Aku tinggal ya Bang , mau masak ...buat menjamu tamu istimewa ku".
" Iya tinggal, Abang malah enggak fokus kalau ada kamu di depan Abang , bawaannya pengin Abang bawa pulang aja ".
" Ya sudah, ini cemilannya , dan jangan lupa di minum airnya mumpung masih hangat ". Nina tidak menanggapi ucapan Aldi .
Aldi mengangguk dan tersenyum manis.
Maafkan aku Mas Arga jika akhirnya ada orang lain yang tau masalah kita...
Sementara Nina memasak bersama Nur di dapur dengan di bantu Pak Maman....Aldi mulai bekerja.
Mata Aldi mulai menajam ketika menemukan sesuatu yang membuat dadanya bergemuruh.
" Brengsek kamu Ardi , aku sudah rela melepas Nina untuk kamu , tapi malah kamu sakiti seperti ini....aku pastikan kamu akan berpisah dengan Nina ".
Aldi menyalin semua rahasia Arga yang tersimpan rapi dalan HP nya , bahkan Nina pun tidak tau jika ada file tersembunyi yang Nina lewatkan tadi.
Arga pikir dengan tidak mengambil HP nya Nina tidak akan curiga , apalagi ia merasa Nina tidak akan bisa membuka file miliknya itu.
Pikiran Arga salah , karena dengan keahlian Aldi , sangatlah mudah baginya untuk membuka file itu.
Aldi anggap itu hal mudah , meretas data milik negara saja ia mampu kok , apalagi cuma beginian.
Selesai memasak , Nina kembali menemui Aldi. " Sudah selesai Bang ?".
" Sudah sedari tadi , gampang itu mah ".
" Hemm sombong ".
" Kenapa kamu enggak cerita Nin , dia jahat sama kamu ?".
" Maaf Bang , kamu jadi tau masalah keluarga aku ".
" Justru Abang bersyukur, Abang tau lebih awal , apapun keputusan kamu , Abang akan dukung....tapi kalau boleh Abang kasih saran mending kamu minta pisah Nin "
" Nanti Bang , aku masih memikirkannya "., " Bang , kamu bisa membuka rekening milik Mas Arga ?".
" Bisa....nih lihat ".
" Wahh , banyak juga saldonya ".
" Mau aku pindahin ke rekening kamu Nin ".
" Eh jangan Bang , belum saatnya....aku akan buat dia juga merasakan sakit seperti yang aku rasakan Bang ".
" Dengan senang hati Abang akan bantu kamu Nina ".
" Semua chat akan masuk ke HP kamu Nin , jadi kamu bisa tau pergi ke mana saja suamimu yang brengsek itu ".
" Terima kasih Bang....ayo kita makan dulu ".
Aldi sungguh lahap menyantap makanan yang di masak Nina. Ia sudah merasa di masakin dan di layani layaknya suami Nina.
Kamu sungguh bodoh Ar....istrimu cantik dan pintar memasak , Nina juga bukan wanita matre , kamu akan menyesal telah menyelingkuhi dia....
Bersambung....
Mergo di tinggal rabi ro mantan ne 😆