Setelah menjadi lulusan terbaik di universitas terkenal, Aira Alisya Alendra diterima menjadi sekertaris di Perusahaan ternama. Aira sangat bahagia ketika diterima di perusahaan itu.
Namun, kebahagiaan itu luntur ketika mengetahui bahwa Ceo baru perusahaan itu adalah Refaldo Galaksi, musuh bebuyutannya sejak SMA.
Tidak disangka, mereka malah terlibat dalam pernikahan yang harus mereka terima karena alasan tersendiri dari masing-masing pihak.
Pernikahan mereka seiring waktu berjalan dengan baik, sampai dimana masalalu Aldo datang...
yuk ikuti cerita mereka👇
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qiela Salsabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bos Kampret!
22.25, Suara bass menggema di seluruh ruangan, getaran ritmisnya terasa hingga ke dalam tulang. Lampu berkelap-kelip menyinari kerumunan yang bergerak mengikuti irama musik.
Dari pada stres mencari calon istri, Aldo memilih pergi ke club bersama teman-temannya untuk membuang semua beban pikirannya.
Memang sejak dulu, kakek Aldo sangat ingin dia menikah. Alasannya sederhana: kakek ingin menggendong cicit pertama di keluarga mereka.
Walaupun Aldo sering pergi ke klub, dia tidak pernah bergaul dengan wanita j*lang di sana. Aldo hanya menikmati suasana dan alkohol yang ada, bukan kegembiraan yang sering dibicarakan orang.
...~||~...
Keesokan harinya. Sudah hampir jam sembilan pagi tetapi Aldo belum datang ke kantor. Aira saat ini sangat panik, karena hari ini adalah meeting dengan klien penting dari singapura.
"Kamu sudah menghubungi pak Aldo?" Tanya Siska dengan nada cemas.
Aira sudah menghubungi Aldo sampai 10 lebih panggilan whatsapp. "Sudah kak, tetapi tidak diangkat." Jawab Aira dengan panik.
Siska memukul kepalanya. "Astaga... kayaknya dia pergi ke club tadi malam." Ucap Siska, kesal.
'Club? Dasar Bos Kampret ! ada meeting penting gini bukannya malamnya prepare malah enak mabuk-mabukan.' --Batin Aira.
Bukan pertama kali ini Aldo seperti ini. Sejak dulu, Aldo sering membuat para sekretarisnya frustrasi hingga akhirnya mereka mengundurkan diri, karena jika meeting gagal, merekalah yang disalahkan.
Ternyata rumor yang Aira dengan itu semua benar.
Tok! Tok! Tok!
"Permisi kak siska, Kliennya sudah menunggu di ruangan." Kata salah satu karyawan wanita.
"Tunggu sebentar ya, kita hubungin pak Aldo dahulu." Ucap Siska.
"Iya kak," Wanita itu pun pergi.
Siska terus menelepon Aldo. Tertulis 'Berdering' namun Aldo tidak mengangkat telfon Siska maupun Aira sama sekali.
Akhirnya Aldo mengangkat telfon Siska. "Halo?" Ucap Aldo dengan suara beratnya. Didengar saja dari suaranya, sepertinya Aldo baru bangun tidur.
"Kamu masih di rumah? Hari ini kita mau meeting dengan klien penting loh." Tanya Siska.
Aldo langsung bangun dari posisi tidurnya. "HAH?! JAM BERAPA INI?" Tanya Aldo sambil berteriak.
"Astaga, ini sudah jam sembilan." Ucap Siska. Aldo melihat jam dinding yang cukup besar, ternyata benar sudah jam sembilan.
Aldo langsung mengambil handuknya untuk mandi. "Siska tolong kamu handle dulu ya sebentar, saya mau siap-siap dulu." Ucap Aldo.
"kamu tau kan aku ga bisa bahasa inggris." Jawab Siska
"Apakah Aira di situ? Tolong minta dia handle dulu, dia bisa berbicara bahasa inggris. saya datang 10 menit lagi." Kata Aldo sebelum mematikan telepon itu.
"Iya! Cepetan kalo bisa 5 menit." Ucap Siska.
Tit! (Telepon di matikan)
"Aira, Apakah kamu bisa menghandle sebentar saja sambil menunggu pak Aldo datang?" Tanya Siska kepada Aira.
"Apakah tidak apa-apa? Kata pak aldo ini klien yang sangat penting." Jawab Aira sedikit ragu.
"tidak apa-apa, pak Aldo mempercayaimu karena dia tau kamu bisa." Ucap Siska.
"Oke saya akan berusaha semaksimal mungkin." Jawab Aira. Kemudian Aira langsung mengambil semua berkas yang diperlukan.
Aira dan Siska pun masuk ke ruangan meeting yang telah disiapkan, Aira langsung memimpin meeting tersebut.
...~||~...
Tok! Tok! Tok!
Setelah 8 menit berlalu akhirnya Aldo sampai. "Excuse me sir, I apologize for being late." Aldo meminta maaf kepada Klien itu.
"It's okay." Ucap Klien itu.
Aldo melihat Aira dan tersenyum. Untung saja ia memiliki aira disini kalau tidak proyek ini akan hancur. Aldo sedikit bangga kepada Aira, karena bisa dilihat para klien puas dengan penjelasan Aira.
Aldo mendekati Aira. "Aira, biar aku gantikan." Ucap Aldo.
"Iya pak."
...~||~...
Aldo pun mulai berdiskusi dengan klien, dan akhirnya semua berjalan lancar berkat Aldo dan tentunya berkat Aira juga.
Aldo berdehem. "Ekhm, Saya minta maaf karena tidak datang tepat waktu." Aldo meminta maaf.
"Tidak masalah, Tetapi lebih baik pak aldo mengurangi Alkohol kalau ada meeting penting begini." Ucap Aira sedikit menyinggung.
"Dari mana kamu tau bahwa saya minum Alkohol?" Tanya Aldo.
"Kak siska yang memberi tahu."
Aldo melototi Siska yang berada di samping Aira. "Kamu memang tidak bisa menjaga rahasia."
"Hehe, maaf."
"Sebagai permintaan maaf saya akan mentraktir makan siang untuk kalian berdua." Kata Aldo.
"Aku ga ikut dulu, soalnya bawa bekal." Tolak Siska.
"Yasudah, saya dan Aira saja." Ucap Aldo.
Aira dan Aldo pun makan siang di sebuah restoran yang dekat dengan perusahaan.
Setelah mereka memesan makanan, suasana menjadi sangat canggung. Tidak ada yang membuka topik duluan, biasanya mereka selalu berdebat, tetapi saat ini tidak. Mereka malah sibuk dengan handpone masing-masing.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...THANKS FOR READING💋😇...
...Jangan lupa Like, vote, and komennya yaa🔥...