Akhir dari Bumi ini, telah ditakdirkan, tidak ada yang bisa menyelamatkannya.
Pada akhirnya, Hero terakhir juga dikalahkan, dan dibunuh oleh kejahatan.
Tapi, kesempatan itu datang padanya, Hero terakhir yang bertahan.
Dia mengalami sesuatu yang ada dalam cerita 'regressed'.
Tapi, Bumi yang ia tinggali jauh berbeda dengan apa yang ia tahu, Bumi yang merupakan dunia sihir, juga
ternyata adalah dunia XXXX.
[Semakin banyak dukungan, semakin semangat update]
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ESNemesis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 4 : Selama Tinggal
Tengah malam talah tiba, Lynn juga telah bangun dari tidurnya itu.
Lynn entah dari mana mengeluarkan sebuah batu, batu yang di dalamnya bercahaya merah dan terlihat memiliki percikan seperti kembali api, itu adalah batu peledak, juga ia mengeluarkan batu yang mirip dengan batu peledak, hanya saja batu satunya penuh dengan warna merah, itu adalah batu api.
Batu-batu tersebut ia dapatkan dari diam-diam membelinya tanpa disadari oleh siapa pun, hanya Lynn saja yang tahu batu-batu itu.
Totalnya ada dua batu peledak, dan lima batu api, dan satu batu Mana yang lebih kecil dibandingkan batu-batu lainya, yang dulu Lynn sembunyikan setalah ia beli diam-diam, juga Lynn sudah memastikan lagi, bahwa tidak ada orang lain tahu tentang batu-batu ini.
Jadi rencana Lynn membuat seolah-olah terjadi ledakan besar dari kamar tidurnya, dan menyebabkan kebakaran, yang mana ia akan membuat sedikit jejak, untuk membuat orang-orang berpikir insiden ini adalah pembunuh terhadap Lynn dengan ledakan.
Lynn juga telah banyak mempertimbangkan rencananya itu, ia tahu bahwa dengan kemampuan sihir orang tua, dan ditambah penjaga atau pengawal yang ada di kediaman ini pasti bisa memadamkan kebakaran yang akan terjadi, juga di saat-saat jam begini tidak banyak orang di sekitar ruangannya, jadi dia akan membuatnya pingsan, dan menjauhkan dari lokasi ledakan, juga untuk biayanya, keluarga sudah lebih dari cukup memiliki biaya perbaikan untuk yang akan diledakkan Lynn.
Dengan buku-buku yang dibaca Lynn, ia mengetahui cara menggunakan batu peledak, dan batu api, yang mana akan jadi sekali pakai, dan setelah akan menghilang tanpa jejak, juga menggunakan batu mana untuk mengatur waktu pengaktifannya.
Lynn mengeluarkan kalungnya dari dalam bajunya dan memegang erat-erat, memfokuskan pikirannya dan mengirim pesan, “Aku akan segera tiba,” seketika kalung itu memancarkan cahaya terang sebentar dan menghilang. Lynn secara alami mengetahui penggunaan kalung itu setalah yakin bahwa kalung itu mirip dengan benda yang pernah ia lihat di kehidupan sebelumnya itu, barang yang sama-sama milik Katedral, jadi membuat Lynn tahu cara mengirimkan pesan.
Lynn kemudian menyusul batu-batuan tersebut, dengan batu Mana di tengah ruangan itu. Setelah itu ya mengganti pakaian dengan pakaian yang mempermudahkan gerakannya, dan kemudian mengatur waktu pengaktifannya yaitu delapan menit.
Bagi Lynn waktu delapan menit sudah lebih dari cukup, sewaktu di kehidupannya dahulu Lynn yang belajar memanah juga pernah menjadi ‘pemburu’ karena itu Lynn memiliki kemampuan untuk menyelundup atau menyusup dengan baik, dengan pengalamannya itu membuat Lynn pasti bisa membuat beberapa orang, termasuk penjaga di kediaman pingsan tanpa diketahui. Lynn juga tidak perlu mengkhawatirkan seandainya kondisinya tubuhnya yang tiba-tiba melemah, tubuh yang seperti itu bukan hanya karena memiliki Kekuatan Sucinya milik dirinya sendiri, tapi juga karena kualitas dan kuantitas Kekuatan Sucinya yang membuat fisik tidak bisa menyemainya dan membuat efek negatif, karena karakteristik Kekuatan Suci yang bisa menyembuhkan, Lynn akan memaksa tubuhnya bekerja melewati batasan fisiknya, dan membuat Kekuatan Sucinya terpakai, dan hal tersebut akan mengurangi kuantitas Kekuatan Suci sehingga kondisi tubuh tidak akan secara tiba-tiba melemah, juga memulihkan kuantitas Kekuatan Suci tidaklah cepat.
Lynn membuka pintu kamarnya, ia melihat beberapa penjaga di sekitar kamarnya itu, Lynn menyelinap keluar tanpa bersuara sama sekali, dan menunggu menutup kembali pintu kamarnya, ia mengambil jalur kiri terlebih dahulu, dan menggunakan tangan, Lynn mengayunkan tangan seperti pedang ke bagian leher penjaga itu, teknik ini ia pelajari dari bukunya, karena teknik ini juga penjaga itu pingsan, dan di tahan Lynn sebelum jatuh ke tanah, lalu ia menarik menjauh dari lokasi ledakannya, kemudian dia melumpuhkan lagi dua penjaga yang ada di jalur kanan kamarnya, lalu Lynn menariknya lagi ke tempat yang berdekatan dengan penjaga sebelumnya Lynn pingsankan.
Dengan kejadian tersebut harus sudah bisa membuat anak seperti Lynn pingsan dan nyeri walaupun ia sering latihan fisik, bagaimanapun fisik seorang penjaga rumahnya walaupun mereka semua penyihir tetap memiliki ketahanan yang cukup baik, sehingga Lynn harus mengerahkan banyak kekuatan untuk menempuhkan dengan sempurna mereka semua, tapi ia terlihat baik-baik saja karena Kekuatan Suci Lynn otomatis terpakai untuk memulihkan seluruh fisiknya, sehingga kondisi ia masih sama seperti sebelumnya.
Lynn kemudian melanjutkan pelariannya, ia berencana kabur dari bagian belakang gerbang, dengan kemampuan Lynn yang ditambah Kekuatan Sucinya, Lynn dapat meloncat lebih tinggi dengan memaksa fisiknya tanpa harus khawatir dengan dampaknya yang akan sembuh dengan Kekuatan Sucinya.
Dalam perjalanan itu juga ia mengambil jalur lahan terbuka alias taman agar bisa bersembunyi di semak-semak, dan melumpuhkan beberapa penjaga agar terlihat memang ada seorang pembunuh bayaran yang menargetkan Lynn.
Lynn sekarang berada di semak-semak bersembunyi menunggu momen untuk melumpuhkan lagi penjaga di depannya, “Sudah tiga menit berlalu, total delapan belas penjaga aku lumpuhkan,” pikir Lynn yang mengamati penjaga di depannya.
Saatnya Lynn bergegas ke penjaga nomor satu yang paling dekat dengannya, dari belakang penjaga itu iya sedikit melompat dan mengayunkan tangannya ke leher penjaga itu, penjaga itu pingsan dan terjatuh Lynn menangkap sebelum tepat menyentuh tanah, dan menaruhnya saja, lalu ia berlari lagi tanpa mengeluarkan suara layaknya seekor kucing.
Lynn melewati penjaga ke dua karena levelnya terlampau jauh, sehingga tidak memungkinkan bagi Lynn untuk membuat pingsan, dan dia sampai ke penjaga ke tiga, ia juga membuat pingsan penjaga tiga tersebut, lalu Lynn menahan tubuh penjaga itu yang terjatuh, dan menaruh di tanah.
Lynn berlari lagi, tidak lama setelah melewati dua penjaga lagi, Lynn dapat melihat tembok belakang kediaman, tembok itu jelas berkali-kali lebih tinggi darinya. Lynn menambah kecepatan larinya, 12 m sebelum menuju tembok itu Lynn meloncat tinggi dengan melewati batas kemampuan hingga kakinya yang mengeluarkan darah, Lynn berhasil melewati tembok itu walaupun tadi nyaris tidak melewati ke tinggi tembok tersebut.
Karena kaki Lynn yang masih belum sembuh sempurna walau luka yang mengeluarkan darah sudah hilang, tapi kaki Lynn masih susah untuk di gerakan, sehingga Lynn menggunakan tubuh yang tangannya yang memeluk dirinya sendiri, berguling berkali-kali agar mengurangi rasa sakit akan jatuh dari ketinggian, alhasil Lynn berguling beberapa meter, setelah berhenti berguling ia berada di posisi tidur, Lynn memutuskan untuk menunggu 20 detik agar seluruh fisik tubuhnya itu pulih dengan Kekuatan Sucinya.
Setalah 20 detik lamanya ia berdiri dan berlari lagi di jalan perumahan di belakang kediaman, Lynn pergi cukup jauh sebelum ia berteleportasi.
“Sudah tujuh menit berlalu, tinggal satu menit lagi sebelum terjadi ledakan,” pikir Lynn yang berhenti di sebuah taman.
Sebelum Lynn ingin menggunakan kalung untuk berteleportasi, kalungnya bersinar lagi, lantas Lynn menggenggamnya.
“Jadi ini adalah keputusanmu Nak Lynn, aku sudah dapat pesanmu dan menyampaikan ke yang lainnya agar bersiap akan kedatanganmu,” ucap Uskup Roma dari kalung itu menuju pikiran Lynn.
“Jika begitu, terima kasih.”
“Ini mungkin terdengar sepele jika aku menanyakan lagi, tapi aku tetap menayangkannya, Lynn apakah kamu siap akan perubahan yang akan terjadi karena keputusanmu? Lalu apakah kamu tidak akan menyesal setalah ini?” Nada bicara Uskup itu jadi sedikit serius juga sedih.
“Jika aku menolak sekarang, itu akan jadi kerepotanmu dan aku bukan?” Gurau Lynn.
“Hahaha, kau benar,” balas Uskup itu dengan nadanya yang menyesal menanyakan hal tersebut ke Lynn.
“Jika aku menolaknya, dari dulu sudah pasti akan kulakukan, juga jika aku menolaknya aku tidak akan jadi aku yang sekarang, karena itu keputusanku tetap sama, karena itu juga aku tidak akan menyesali keputusan ini juga,” jawab Lynn penuh dengan sifat kedewasaan dan banyak pengalaman hidupnya, walau hal itu membuat Uskup bingung dengan Lynn yang meragukan ia anak usia lima tahun, tapi jawaban itu membuat Uskup itu percaya dengan pilihan Lynn.
“Baiklah jika begitu, ‘semoga cahaya suci memberkatimu’ Lynn.”
Sejenak setalah komunikasi itu terputus, mengeluarkan cahaya emas redup, dan perlahan menghilang menjadi partikel cahaya emas redup menuju warna ungu terang, tidak hanya kalung itu, tubuh Lynn perlahan juga berubah menjadi partikel-partikel cahaya yang sama dengan partikel cahaya dari kalung itu, melihat itu Lynn memutuskan untuk duduk dam memejamkan mata menunggu.
.