NovelToon NovelToon
Pengawal Tampan

Pengawal Tampan

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Cintapertama / Dikelilingi wanita cantik / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:34.9k
Nilai: 5
Nama Author: Agus budianto

Varel adalah seorang mantan prajurit yang berhenti karena suatu insiden yang besar.

Kini dia menjadi seorang pengawal dari seorang wanita cantik yang bernama Cintia. Cintia adalah wanita yang terkenal begitu cantik bak seorang Dewi di kota itu.

Cintia selain cantik juga begitu arogan terhadap Varel. Tapi Varel juga dengan profesional menjalankan tugasnya untuk melindungi Cintia.

"Kamu jangan terlalu dekat dengan ku!" marah Cintia kepada Varel.

"Oh, baiklah," jawab Varel.

Seorang pembunuh tiba-tiba saja muncul dan langsung menembakkan pistolnya ke arah Cintia. Cintia tampak terkejut dan begitu ketakutan.

Peluru itu melesat dan akan menembus dada Cintia, akan tetapi Varel sudah lebih dulu menarik dan memeluk tubuh Cintia, lalu jatuh bersama untuk melindunginya.

"Kamu... beraninya memelukku," marah Cintia yang sedang terbaring di lantai sambil di peluk Varel.

"Eh..." Varel seolah tidak percaya dirinya baru saja menolongnya, tapi justru malah di makinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agus budianto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 4 KAKEK GUNAWAN

Sementara di seberang dari restoran tempat Cintia berada, ada sebuah gedung tinggi dengan belasan lantai.

Di puncak gedung terlihat seorang pria dengan menggunakan senjata api sniper sedang membidik ke arah Cintia.

"Bagus jangan bergerak, sebentar lagi aku akan mengambil nyawamu," ucap pria itu membidik Cintia yang sedang duduk di dekat kaca restoran.

Pria itu mulai tersenyum dan hendak menarik pelatuk senjatanya, akan tetapi dia langsung kaget melihat seorang pria muncul dan langsung merebut senjata sniper miliknya.

Dengan segera pria itu melompat kebelakang dan melepaskan senjatanya, serta bersiap untuk bertarung.

Pria yang muncul itu adalah Varel, Varel tanpa basa-basi juga langsung mematahkan senjata sniper itu menjadi dua bagian.

"Apa?" seketika pria itu pun menjadi terkejut melihatnya.

"Mematahkan senjata yang terbuat dari besi, jelas dia bukan orang biasa," pikir pria itu.

Pria itu langsung mengeluarkan sebuah belati dari pinggangnya dan bersiap untuk menyerang Varel.

"Karena kamu sudah berani menghalangi tugasku, maka kamu harus mati," ujar pria itu.

Namun tiba-tiba saja pria itu terkejut melihat Varel sudah menghilang dari hadapannya.

"Sialan, kemana dia," pria itu mulai melihat sekeliling akan tetapi tidak mendapati Varel.

Namun secara tiba-tiba Varel sudah muncul di hadapannya dan langsung melayangkan sebuah tinju tepat menghantam keras wajah pria itu.

"Brak," tubuh pria itu terpental jatuh dengan keras.

Kerasnya tinju dari Varel ini membuat pria itu kehilangan beberapa giginya dan tidak bisa untuk bangkit kembali.

Varel mulai berjalan mendekati pria yang sudah tergeletak itu.

"Cepat katakan siapa yang menyuruhmu, atau aku akan membunuhmu!" ujar Varel.

"Jangan kamu pikir dengan telah mengalahkan ku, aku jadi takut kepadamu," balas pria itu.

"Kami kelompok asosiasi pembunuh tidak takut kepada siapapun," sambung pria itu.

Mendengar pria itu menyebutkan nama asosiasi pembunuh, Varel justru tersenyum kecil di bibirnya.

"Tampaknya Januar sudah semakin berani," ujar Varel.

"Apa?" pria itu tampak kaget Varel menyebutkan nama Januar.

"Bagaimana kamu bisa mengetahuinya nama ketua kami?" tanya pria itu.

"Kamu tidak perlu tahu soal itu, kamu cukup katakan siapa yang telah membayar mu untuk membunuh Cintia?" tanya balik Varel.

Pria itu cukup penasaran bagaimana Varel bisa mengetahui tentang ketua mereka. Akan tetapi pria itu tetap tidak berniat memberitahukan siapa yang telah mengutusnya.

"Hehe, kamu pikir aku takut mati dan akan menurutimu," ujar pria itu.

"Aku lebih baik mati dengan caraku sendiri," sambung pria itu.

Segera pria itu menggigit sebuah bungkusan kapsul kecil yang terletak di langit rongga mulutnya. Kapsul itu berisi racun yang sangat mematikan dan dapat membunuh seseorang hanya dalam waktu sekejap saja.

Seketika pria itu juga langsung tewas dengan mulut mengeluarkan busa.

"Tampaknya masalah ini cukup merepotkan," ucap Varel mulai pergi meninggalkan tubuh pria itu.

Sementara itu kini Cintia dan Alex juga sudah keluar dari dalam restoran. Setelah lama berbincang di dalam mereka belum mendapatkan keputusan.

"Cintia, kamu bisa memikirkannya dulu, tapi ingat, aku tetap pada penawaran ku tadi," ujar Alex.

"Aku menunggu jawaban darimu," sambung Alex.

"Iya, aku mengerti," jawab Cintia.

Kemudian Varel yang melihat Cintia telah keluar juga langsung menghampirinya.

"Nona apakah sudah selesai, lebih baik kita segera pergi," ujar Varel.

Varel tidak tahu apa mungkin masih ada pembunuh yang bersembunyi dan menunggu kesempatan untuk menyerang mereka.

"Cintia, siapa pria ini?" tanya Alex.

Alex mulai memperhatikan ke arah Varel yang terlihat begitu lusuh dengan hanya menggunakan kaos dan celana Levis yang warnanya sedikit memudar.

"Dia pengawalku," jawab Cintia.

"Heh, dia tidak terlihat seperti seorang pengawal, bahkan lebih cocok sebagai gembel," ujar Alex.

Mendengar itu, Varel terlihat kesal, bila yang mengatakan itu adalah seorang wanita cantik dia masih bisa menerimanya. Tapi seorang pria yang tidak lebih tampan darinya berani berkata seperti itu, sehingga membuatnya menjadi kesal.

"Apa, kamu mau marah?" ujar Alex kepada Varel.

Varel hendak maju ke arah Alex akan tetapi Cintia langsung menghentikannya.

"Sudah cukup!" ujar Cintia.

"Kamu tidak perlu marah, kamu juga harus memperhatikan penampilanmu," ujar Cintia kepada Varel.

"Kita kembali ke rumah!" sambung Cintia.

Kemudian Varel dan Cintia mulai berjalan menuju ke mobilnya dan pergi kembali ke rumah.

Sampai di rumah, Cintia segera berjalan masuk dengan wajah yang lesu dan lelah. Cintia juga langsung duduk di kursi ruang tamu sambil memegangi wajahnya.

"Maaf nona, ada masalah apa sehingga anda terlihat sedih?" tanya Varel.

"Itu bukan urusanmu," jawab Cintia dengan ketus.

"Eh, jangan seperti itu, jika nona ceritakan paling tidak bisa sedikit melegakan pikiran nona," ujar Varel.

"Kamu pikir kamu siapa berbicara seperti itu kepadaku," balas Cintia.

Kemudian Cintia diam untuk beberapa saat sambil memikirkan nasib perusahaannya bila tidak bisa mendapatkan bahan baku untuk membuat kosmetik. Dapat di pastikan hanya dalam hitungan minggu depan saja perusahaannya akan failed.

"Jika tidak mau bercerita juga tidak perlu marah juga kan," ujar Varel.

Akhirnya Cintia juga mulai menceritakan masalahnya kepada Varel. Cintia mengatakan bahwa perusahaannya sedang kesulitan mendapatkan bahan baku pembuatan kosmetik.

sedangkan Alex memiliki perusahaan sebagai penghasil bahan baku. Alex baru mau bekerja sama dan menjual bahan bakunya kepada Cintia jika Cintia mau menjadi kekasihnya.

Mendengar cerita Cintia ini, Varel juga langsung mengerti dan tidak menyangka Alex begitu sangat licik.

"Sudahlah, kamu juga tidak bisa melakukan apa-apa selain menjadi pengawalku," ujar Cintia mulai bangkit dari sofa.

Cintia mulai berjalan pergi menuju ke kamarnya untuk beristirahat.

Malam hari pukul 7 malam Varel keluar dari kamarnya karena perutnya sedang lapar. Varel pergi ke dapur untuk mencari makanan, akan tetapi tidak menemukan apapun. Bahkan di dalam kulkas hanya ada batu es dan air dingin saja.

Sebelumnya pelayan rumah tangga yang biasa memasak makanan sedang mengambil cuti untuk pulang ke kampung halamannya.

"Tampaknya aku harus membeli sesuatu untuk di makan, atau aku akan kesulitan tidur karena kelaparan," ucap Varel sendiri.

Varel segera pergi ke luar dari rumah untuk mencari sebuah toko. namun setelah berjalan lebih dari 15 menit Varel belum menemukan toko atau rumah makan sekalipun.

"TINNNN!" suara klakson mobil yang begitu keras dan panjang terdengar secara tiba-tiba.

Varel segera menoleh ke arah sumber suara itu dan terlihat seorang kakek tua yang akan segera tertabrak oleh mobil truk.

Dengan segera Varel berlari dan langsung melompat, menarik kakek tua itu.

"Wus," mobil itu lewat depan kecepatan masih tinggi.

Kini Varel dan kakek tua itu telah berhasil selamat dan berada di pinggir jalan.

"Kakek anda tidak apa-apa?" tanya Varel kepada kakek tua.

"Anak muda terima kasih, aku baik-baik saja," jawab kakek tua.

Seorang pria kemudian berlari ke arah mereka dengan tergesa-gesa dan nafas terengah-engah.

"Kakek Gunawan anda tidak-tidak?" tanya pria itu yang ternyata adalah sopir dari kakek.

"Aku baik-baik saja, kamu jangan khawatir, semua berkat anak muda ini yang datang tepat waktu menolongku," jawab kakek Gunawan.

Kemudian kakek Gunawan mulai menghampiri Varel dan menepuk bahunya.

"Anak muda aku berhutang nyawa kepadamu, saat ini aku sedang terburu-buru, ini ada kartu namaku, kelak aku akan membalas atas pertolonganmu ini," ujar kakek Gunawan.

Kemudian kakek Gunawan menyerahkan kartu namanya kepada Varel, lalu kemudian dengan cepat dia pergi bersama sopirnya.

"Gunawan, pemilik dari perusahaan group Gunawan," ucap Varel membaca kartu nama itu.

"Tampaknya kakek itu adalah orang cukup berkuasa," sambung Varel sambil memasukkan ke saku kartu namanya.

1
Sulaiman Efendy
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Erik Raraawi
pantas saja sepih pembaca, karena judul dan isi cerita berbeda.
Izana Asnawi
lanjut Thor...seru...semangat💪💪💪😘😘😘❤️♥️❤️♥️❤️
Kalbera Art: sudah taman ya kak terima kasih sudah membaca, jangan lupa ikuti ya masih banyak novel seru lainnya
total 1 replies
Izana Asnawi
lanjut Thor💪💪😘😘❤️♥️❤️♥️❤️
ABIMANYU CHANNEL
vanesha A
Ipunkjr4
lanjut kk thor semangat
Kalbera Art: jangan lupa untuk memberikan like dan ikuti ya kak biar author semakin semangat menulis terima kasih
total 1 replies
Ipunkjr4
luar biasa KK thor semangat cerita menarik
Wijaya Ronny
Luar biasa
Kalbera Art: jangan lupa untuk memberikan like dan ikuti ya kak biar author semakin semangat menulis terima kasih
total 1 replies
AbhiAgam Al Kautsar
like
ABIMANYU CHANNEL
kasih yg mantab mantab lah
Anonymous
Lanjut tor
Kalbera Art: jangan lupa untuk memberikan like dan ikuti biar author semangat ya kak😁
total 1 replies
AbhiAgam Al Kautsar
bagaimana ksah varel selanjutnya..
kita temukan jawabannya pada chapter2 yg akan datang
Jamilah Hidirmanto: oke/Drool/
total 1 replies
AbhiAgam Al Kautsar
rio si pecundang
Devlin Yo William
mantul boz
Iyan Syamudrah
wah,akan ada usaha untuk saling merebut nih
AbhiAgam Al Kautsar
di pinjam yaaa
AbhiAgam Al Kautsar
ternyata...
Juprianto
Luar biasa
Kalbera Art: Jangan lupa untuk like dan ikuti ya terima kasih 🙏
total 1 replies
AbhiAgam Al Kautsar
waaaaaaah
DD
memakainya 😆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!