NovelToon NovelToon
Cinta Ceo Posesif

Cinta Ceo Posesif

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Time Travel / Persaingan Mafia
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Desfitri

**Karlina/Lina**: Seorang pekerja kantoran yang berdedikasi untuk ibunya yang sakit. Saat mengunjungi ibunya di rumah sakit, Karlina kecelakaan fatal dan meninggal. Rohnya kemudian bertransmigrasi ke tubuh Alia, yang dikenal sebagai Lia, di dalam buku novel romantis yang sedang populer. Karlina memiliki tekad kuat untuk mengubah alur cerita yang mengarah pada kisah tidak bahagia dalam novel tersebut.

**Alia/Lia**: Protagonis utama wanita, siswi SMA yang cerdas dan berbakat. Dia adalah target cinta dari Langit, pacarnya yang memanfaatkannya dan dari Dora, antagonis wanita yang iri padanya. Setelah diselamatkan dari penculikan oleh Levi, Lia jatuh cinta pada pandangan pertama. Perjalanan cintanya dengan Levi penuh dengan rintangan, termasuk pernikahan tidak bahagia dengan Keyla yang dipaksa oleh situasi.

**Levi Nata Samudra**: Protagonis pria, CEO muda yang cerdas dan posesif terhadap Lia. Dia adalah anak dari seorang pemimpin mafia luar negeri, Dafi, dan menemukan dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desfitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 04

Kehidupan Lia di sekolah menjadi lebih cerah setelah pertemuan makan siangnya dengan Levi. Hari-hari berlalu dengan lebih ringan, dan hubungan mereka semakin dekat. Namun, di balik setiap senyuman, badai sedang bersiap untuk menerjang.

Pagi itu, Lia berjalan menuju sekolah dengan langkah ringan. Matahari bersinar hangat, membuat segalanya tampak lebih hidup. Di gerbang sekolah, dia bertemu dengan Vera yang sudah menunggunya.

“Lia! Bagaimana makan siangmu dengan Levi?” tanya Vera, suaranya penuh antusias.

Lia tersenyum, pipinya merona. “Itu menyenangkan, Vera. Levi ternyata lebih baik daripada yang aku bayangkan.”

Vera menggoda Lia dengan senyum nakal. “Jadi, kapan kencan berikutnya?”

Lia tertawa kecil. “Kita belum merencanakannya, tapi aku berharap segera.”

Saat mereka berjalan ke kelas, mata-mata mengawasi mereka. Dora dan gengnya, Dela dan Nelu, berdiri di sudut koridor, memperhatikan setiap langkah Lia. Mata Dora menyala dengan kebencian yang tersembunyi di balik senyuman manisnya.

“Kita harus melakukan sesuatu, Dora,” bisik Dela. “Lia semakin nyaman dengan Levi. Kita tidak bisa membiarkan ini berlanjut.”

Dora mengangguk, matanya menyipit penuh perhitungan. “Aku punya rencana. Kita akan membuat Lia belajar bahwa dia tidak bisa mendapatkan semua yang diinginkannya.”

Di kelas, Langit duduk dengan gelisah, memperhatikan Lia dari jarak jauh. Dia merasa cemburu melihat Lia tersenyum, terutama saat dia tahu senyuman itu untuk Levi. Langit memutuskan bahwa dia harus bertindak sebelum semuanya terlambat.

Setelah pelajaran berakhir, Langit menghampiri Lia saat dia sedang merapikan buku-bukunya.

“Lia, aku ingin bicara denganmu,” katanya, suaranya terdengar putus asa.

Lia menoleh, sedikit terkejut. “Apa yang ingin kamu bicarakan, Langit?”

Langit menarik napas dalam-dalam, berusaha menemukan kata-kata yang tepat. “Aku tahu aku pernah membuatmu kecewa, tapi aku ingin memperbaikinya. Aku ingin kita kembali seperti dulu.”

Lia menatap Langit dengan rasa campur aduk. “Langit, aku sudah memutuskan untuk melanjutkan hidupku. Kamu harus menerima itu.”

Langit merasa frustasi, tetapi dia mencoba menahan amarahnya. “Aku tidak bisa melupakanmu begitu saja, Lia. Tolong beri aku kesempatan.”

Lia menggeleng, matanya menunjukkan ketegasan. “Aku tidak bisa kembali ke masa lalu. Aku harap kamu bisa menghormati keputusanku.”

Langit menatap Lia dengan rasa kecewa yang mendalam sebelum akhirnya berbalik pergi, meninggalkan Lia yang merasa lega namun tetap cemas.

Sementara itu, Levi sedang mempersiapkan kejutan untuk Lia. Dia telah merencanakan sebuah makan malam spesial di restoran favoritnya untuk menunjukkan betapa seriusnya dia terhadap hubungan mereka. Dia ingin memberikan Lia sesuatu yang istimewa, sebuah gelang perak sederhana dengan hiasan kecil berbentuk bintang.

Saat malam tiba, Levi menunggu Lia di luar restoran. Dia terlihat elegan dalam setelan hitamnya, tetapi ada sedikit ketegangan di wajahnya. Ketika Lia tiba, mengenakan gaun sederhana yang membuatnya terlihat anggun, Levi merasa semua kecemasannya hilang.

“Lia, kamu terlihat cantik,” kata Levi dengan senyum hangat.

Lia tersenyum, merasa gugup tapi senang. “Terima kasih, Levi. Kamu juga terlihat hebat.”

Mereka memasuki restoran, suasananya romantis dengan lilin-lilin yang menyala di setiap meja. Makanan lezat disajikan, dan mereka berbicara tentang banyak hal, dari hobi hingga impian mereka di masa depan.

Setelah makan malam, Levi mengambil kotak kecil dari saku jasnya dan memberikannya kepada Lia. “Aku punya sesuatu untukmu, Lia. Ini bukan sesuatu yang besar, tapi aku harap kamu menyukainya.”

Lia membuka kotak itu dengan rasa ingin tahu. Matanya membesar ketika melihat gelang perak di dalamnya. “Levi, ini sangat indah. Terima kasih banyak.”

Levi tersenyum, merasa lega melihat reaksi Lia. “Aku ingin kamu memilikinya sebagai tanda pertemanan kita, dan mungkin... sesuatu yang lebih.”

Lia merasakan kehangatan di hatinya. “Aku akan mengenakannya setiap hari. Terima kasih, Levi.”

Malam itu, mereka menghabiskan waktu berbicara dan tertawa, membuat kenangan yang tak terlupakan. Namun, di balik kebahagiaan itu, ada ancaman yang mengintai.

Dora, yang telah mengetahui tentang makan malam tersebut, merencanakan sesuatu yang jahat. Dia telah menyebarkan rumor di sekolah tentang hubungan Lia dan Levi, menambahkan bumbu-bumbu yang tidak benar untuk memprovokasi Langit dan membuat reputasi Lia hancur.

Keesokan harinya, saat Lia berjalan ke sekolah, dia merasakan tatapan dingin dari teman-teman sekelasnya. Bisikan-bisikan terdengar di koridor, dan Lia merasa ada sesuatu yang tidak beres.

Di kelas, Langit menatapnya dengan kemarahan yang terbaca jelas di wajahnya. Saat istirahat, dia mendekati Lia dengan langkah cepat, matanya menyala dengan amarah.

“Apa yang terjadi, Langit?” tanya Lia, bingung dengan perubahan sikapnya.

Langit menatap Lia tajam. “Kamu benar-benar rendah, Lia. Aku tidak menyangka kamu akan menyebarkan cerita seperti itu tentang dirimu dan Levi hanya untuk menarik perhatian.”

Lia terkejut, tidak tahu apa yang sedang terjadi. “Aku tidak mengerti apa yang kamu maksud. Cerita apa?”

Langit menunjukkan layar ponselnya, menampilkan pesan-pesan yang berisi rumor buruk tentang Lia dan Levi. “Semua orang di sekolah membicarakan ini. Kamu benar-benar memalukan.”

Lia merasa dadanya sesak, air mata mulai menggenang di matanya. “Aku tidak melakukan ini, Langit. Aku tidak tahu dari mana semua ini berasal.”

Langit menghela napas, mengalihkan pandangannya dengan rasa kecewa. “Entahlah, Lia. Aku hanya tahu bahwa kamu bukan orang yang kukira.”

Lia merasa hancur, tidak tahu bagaimana caranya membuktikan bahwa dia tidak bersalah. Dia menundukkan kepalanya, berusaha menahan tangis.

Sementara itu, Levi yang mengetahui situasi ini dari Ervin, sahabatnya, segera mendatangi Lia di taman sekolah. Dia melihat Lia yang sedang duduk sendirian, menangis dengan tenang.

“Lia,” panggil Levi, duduk di sampingnya. “Apa yang terjadi?”

Lia menatap Levi dengan mata yang penuh air mata. “Semua orang menganggap aku telah menyebarkan rumor buruk tentang kita. Aku tidak tahu harus bagaimana.”

Levi meraih tangan Lia, memberikan dukungan. “Kita akan mencari tahu siapa yang melakukannya, dan kita akan menyelesaikan ini bersama. Kamu tidak sendirian, Lia.”

Kata-kata Levi memberikan sedikit kekuatan pada Lia. Dia mengangguk, merasakan kehangatan dari genggaman tangan Levi. “Terima kasih, Levi. Aku sangat menghargainya.”

Levi tersenyum, menatap Lia dengan penuh ketegasan. “Kita akan melewati ini. Aku tidak akan membiarkan siapa pun menyakitimu lagi.”

Di tengah badai rumor dan fitnah, Lia merasa lebih kuat dengan Levi di sisinya. Mereka tahu bahwa ini baru awal dari tantangan yang harus mereka hadapi, tetapi mereka siap menghadapinya bersama, dengan senyuman di tengah badai yang menerpa.

---

Bersambung_-

1
Giuliana Antonella Gonzalez Abad
Gua setia nungguin update lo, thor! jangan bikin gua kecewa 😤
♥\†JOCY†/♥
Bikin susah move-on, semoga cepat update lagi ya thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!