My Dear Husband Is Paralyzed

Selamat Membaca💙

⬇️

⬇️

⬇️

...----------------...

"CEPAT LEPASKAN CELANAMU TUAN ALVARO?!atau.." Alexa menyeringai mendekati Alvaro dengan perlahan menaiki ranjang.

"Aku yang melepaskan Celanamu!" ancamnya.

Alvaro bergidik ngeri saat mendengar ucapan Alexa. Ia tidak menyangka Alexa yang terlihat sangat dingin,tidak banyak bicara. Sekarang sangat berani mengancamnya bahkan berani menodai dirinya.

"Kau sangat mesum!" hardik Alvaro.

Seketika Alexa menghentikan langkahnya ia pun tertawa terbahak-bahak saat Alvaro mengatainya mesum.

"Hei tuan Beruang kutub.. Apanya yang mesum hm? Aku menyuruh melepas celanamu dan bergantilah menggunakan boxer... Kalau tidak bagaimana aku bisa mengobati kedua kakimu? Mana mungkin jarum cantikku ini harus menembus pakaian jelekmu." Sindir Alexa sembari memberikan celana boxer milik suaminya.

"Apa katamu?! Ingat kau gadis udik jangan pernah menghina barang-barangku. Aku membelinya di butik terkenal dan tentu saja kualitasnya sangat baik bahkan lebih baik dari pada kaosmu ini." ucapnya sambil menunjuk pakaian yang dikenakan oleh Alexa.

Alexa menirukan gaya Alvaro saat berbicara. Alvaro melihat Alexa menirukan gaya bicaranya pun merasa sangat kesal.

Baru pertama kali ini Alvaro bertemu gadis aneh seperti Alexa bahkan sangat berani menghina pakaian yang dikenakan dirinya. Biasanya gadis lain jika bertemu Alvaro akan selalu memuja ketampanannya dan berlomba-lomba untuk mendapatkan dirinya.

"Ck sialan! Sekarang kau tutup mata dan jangan mengintip,jangan membuka matamu saat aku belum mengatakan SELESAI ! " perintahnya dengan nada datar.

"Baiklah.. Tenang saja aku tidak akan mengintip apalagi tertarik dengan burung letoy itu." ucap Alexa dengan menunjuk aset berharga milik Alvaro yang masih sembunyi di balik kandangnya.

"Beraninya mengatakan LETOY!! Jika aku sudah sembuh akan ku tunjukan aset berhargaku yang sangat gagah!" jawab Alvaro percaya diri.

Mereka tidak akan berhenti sebelum salah satu dari mereka mengalah. Akhirnya Alexa menutup matanya sesuai perintah dari Alvaro. Saat Alvaro berusaha menurunkan celananya ia merasa kesusahan karena selama ini Brian yang selalu membantunya. Bahkan tugas yang ia berikan pada Brian pun juga belum terlaksanakan.

"Sialan! Mana susah banget biasanya Brian yang selalu membantuku." gerutu Alvaro kesusahan.

Alexa membuka sedikit tangannya ia melihat sekilas Alvaro sangat kesusahan. Akhirnya Alexa mencoba menawarkan diri untuk membantu.

"Apa kamu butuh bantuan?" tanyanya pelan.

"Apa kamu buta tidak melihat bagaimana aku sangat kesusahan melepaskan celana ini?" Alvaro berpura-pura kesal pada Alexa.

"Huh dasar beruang kutub! Andai kamu bukan suamiku sudah aku hajar perkututmu!" umpatnya dalam hati.

Lalu Alexa melepaskan kedua tangannya dan mendekati Alvaro untuk membantu melepaskan celananya. Dengan mata tertutup Alexa berusaha meraba celana yang dikenakan dengan perlahan ia melepaskannya.

"Dimana celana boxermu?" tanya Alexa dengan mata masih tertutup.

"Nih." jawab Alvaro dengan memberikan celananya pada Alexa.

Alexa menerima celana itu dan melebarkannya dengan perlahan memakaikan pada kedua kaki milik Alvaro. Hingga sampai di area paha Alexa sedikit kesusahan karena posisi Alvaro sedak duduk.

"Pegangan di bahuku, sedikit lagi akan selesai." titah Alexa.

Alvaro menurut saja dan merangkulkan kedua tangannya di bahu milik Alexa. Hingga nafas mereka berdua saling bertemu. Alvaro terdiam saat melihat wajah cantik Alexa begitu dekat.

"Ternyata istriku sangat cantik!" pujinya dalam hati.

Alexa pun akhirnya selesai dengan tugasnya namun Alvaro masih enggan melepaskan rangkulannya. Hingga akhirnya Alexa membuka matanya dan mata mereka saling bertemu menatap satu sama lain.

"Astoge! Beruang kutub ternyata sangat tampan berbeda waktu kali bertemu dengan jambang besar!" batin Alexa saat menatap wajah Alvaro.

"Apa sudah puas melihat ketampananku hm?"

Alexa pun menarik kasar tangan Alvaro lalu beranjak dari ranjang. Saat raut wajah Alexa sudah merah padam akibat ketahuan terlalu dalam memandangi wajah tampan milik suaminya.

Alvaro tersenyum saat melihat tingkah Alexa yang malu-malu.

"Kita mulai ya! "ucap Alexa lalu mengambil kotak akupuntur.

Alvaro mengangguk sebagai jawaban. Dengan segera ia menutup matanya, begitu takutnya saat melihat jarum runcing nan tajam. Namun ia harus melakukan agar bisa sembuh.

Keterampilan Alexa tidak perlu diragukan lagi. Ia sangat mahir mengunakan jarum-jarum itu.

"Ini akan sedikit terasa sakit.. Kamu harus bertahan sebentar," ujar Alexa yang masih menusukkan jarum terakhir pada titik akupuntur.

"Sstt.." Alvaro meringis kesakitan di bagian tulang dengkulnya.

Setelah selesai Alexa bangkit lalu mengambil nampan yang berada di nakas. Dan berjalan menuju kamar mandi. Alexa menghidupkan air krannya lalu memasukan obat herbal kedalam air tersebut.

"Semoga dengan obat ini kamu bisa sembuh," gumam Alexa yang sudah selesai mempersiapkan air rendaman.

Lalu ia keluar dan menyuruh Alvaro untuk berendam. Alexa membantu Alvaro menuju kamar mandi. Alexa menggendong Alvaro ala bride style.

"Kau benar-benar gadis aneh yang pernah aku temui. Gadis kecil sepertimu bahkan sangat kuat menggendongan suamimu yang badannya lebih besar. Dari mana tenagamu itu?" cibir Alvaro yang saat ini dalam gendongan Alexa.

"Diam atau ku lemparkan kau dalam bathtub?" Alexa sangat jengah dengan omelan Alvaro.

"Ya...ya..baiklah gadis tengil!"

Sampai di kamar mandi Alexa dengan perlahan menaruh Alvaro di dalam bathtub.

"Kenapa jarum-jarum ini tidak kau lepaskan?" tanya Alvaro penasaran.

"Itu akan lebih mempercepat proses penyerapan obatnya. Dan mungkin akan lebih menyakitkan."

Kini tubuh Alvaro sudah terendam ramuan herbal. Namun ia hanya mengunakan celana boxernya. Sebelum itu Alexa menyuruh Alvaro untuk melepaskan kaos yang dikenakannya.

Tak berapa lama Alvaro merasakan sakit luar biasa di kedua kakinya. Sakitnya itu terasa berbeda. Ia merasakan ada yang seperti menggerogoti tulangnya.

"Berapa lama lagi selesai?" rintih Alvaro.

"Sampai benar-benar meresap ke dalam kedua kakimu," Alexa menjawab dengan enteng.

Alexa menunggu di dalam agar bisa melihat reaksi ramuan itu masuk kedalam tubuh Alvaro. Ternyata dugaannya benar, ramuan itu bekerja lebih cepat bahkan Alvaro terus merintih kesakitan.

"Gila! Ini sangat sakit aku sudah tidak tahan, bisakan berhenti sebentar?" racaunya.

"Tidak bisa! Bertahanlah sebentar!" tegas Alexa dengan menolak keinginan Alvaro untuk berhenti.

☆Bersambung☆

Nb: maaf jika ada penuturan kata yang salah dalam hal medis.. Itu hanya khayalan author ya🙏😂