NovelToon NovelToon
Heal Me

Heal Me

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Bullying dan Balas Dendam / Slice of Life
Popularitas:12.1k
Nilai: 5
Nama Author: Hilnaarifa

Kesalahannya dalam mengkritik sebuah novel membawanya ke dalam dunia aneh ini.

Dunia fiksi!

Sialnya bukan menjadi tokoh utama protagonis yang akan happy ending atau menjadi tokoh antagonis yang bervibes badasss yang keren, dia justru masuk menjadi tokoh figuran yang akan mati sebentar lagi.

Apakah dia harus pasrah dan bersiap menunggu kematiannya?

Tentu saja tidak!!!

Dia tidak ingin mati begitu saja, apalagi dengan cara yang terbilang konyol.

Dia bertekad untuk memporak porandakan alur dari Novel 'Jelek' ini!

Dia akan merubahnya menjadi dunia fiksi versi dirinya, yang tentu saja harus mendatangkan keuntungan baginya.

Namun dia terhalang oleh fakta fakta yang
disembunyikan oleh penulis asli Novel ini.

Hingga pada akhirnya dia merasa terjebak dengan apa yang sudah dia lakukan.

Bisakah dia memperbaiki keadaan dunia fiksi ini? Ataukah memang dia harus mengikuti alur dari sang penulis?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hilnaarifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 04

Emily menatap Alexa penuh tanda tanya.

"Ada apa dengan gadis ini? Mengapa dia

berubah?"

Belum sempat Emily berkomentar lebih jauh, belum tanda masuk sudah berbunyi.

Dan tak lama seorang guru terlihat memasuki kelas.

Dengan berat hati dia kembali duduk di depan.

Sepanjang jam pelajaran, dia sama sekali tidak bisa fokus.

Dia merasa Alexa seolah menjauh darinya. Dan hal itu tentu akan berakibat buruk baginya.

***

Ketika jam istrahat, Alexa tidak bisa menghindari Emily yang langsung menyeretnya menuju kantin.

Padahal Alexa sudah berencana untuk

menjaga jarak dari gadis itu, namun sepertinya bukan hal mudah.

Setelah mengambil makanan dan minuman yang sudah disediakan oleh pihak kantin, kedua gadis itu duduk di sebuah bangku panjang yang berada di tengah. Bangku yang dipilih oleh Emily.

"Lexa, kamu liat deh di belakang kamu, ada Kak Axelio sama genk nya loh!"Bisik Emily.

Alexa menoleh ke arah yang disebutkan Emily.

Terlihat beberapa pria berpenampilan ala badboy. Tentu dengan visual yang good looking.

Salah satu yang paling mencolok diantara mereka adalah Axelio Putra Brama, ketua ekskul karate yang terkenal sebagai salah satu most wanted boy di JIHS. Dia adalah tokoh antagonis pria di novel ini.

"Kenapa emangnya dengan dia?"tanya Alexa.

Emily menjawab dengan wajah yang merona,

"Kemarin aku gak sengaja ketemu dia di

Mall, aku sama Kak Axel gak sengaja tabrakan gitu, kayak adegan-adegan di drama Korea. Eh, ternyata dia tau nama aku tau!"

Alexa mengerutkan keningnya, di buku disebutkan bahwa Emily adalah salah satu

murid pintar yang sering mengharumkan nama JISH, sehingga namanya sering

digaungkan sebagai maskot sekolah ini.

Jadi siapa pun pasti tau dengan namanya.

Bukankah saat ini Emily terlalu lebay?

"Kak Axelio bilang 'Emily kamu okey?' ih gila tau gak sih Lexa, suaranya itu deep banget, bikin meleleh tau. Tapi untungnya aku inget kalau aku udah punya kak Sagara, jadi aku gak terlalu nanggepin dia."

"Baguslah kamu sadar diri!"

Emily tersentak mendengar respon yang Alexa berikan, "Maksudnya apa Alexa ngomong gitu?"

"Kamu sadar kalau lagi deket sama Sagara, udah seharusnya kamu gak caper

atau ngasih harapan ke cowok lain. Fokus aja ke hubungan kamu sama Sagara yang sampai sekarang gak ada kejelasannya!"

Wajahnya gadis cantik itu mendadak terlihat keruh, ucapan Alexa tepat mengenai hati nya. Mengenai kejelasan

hubungan dengan Sagara.

Dia dan Sagara saling menyukai, namun ada tembok tinggi diantara keduanya.

Sagara sudah mempunyai tunangan, Veronica Lady Hermawan.

Teman sepermainan Sagara sejak kecil.

Perjodohan ini diatur oleh keluarganya, sebagai pengikat 2 keluarga dengan kekuasaan yang sama-sama besar.

Tampak seperti Perjodohan politik, namun nyatanya Veronika benar-benar mencintai Sagara.

Dan jika dibandingkan dengan Veronika jelas Emily tidak ada apa-apanya. Yang

gadis itu punya hanyalah otak pintar dan kemampuan nya memikat banyak orang dengan kepribadian nya yang polos dan

lembut.

Namun sayang, bagi keluarga Adiyaksa semua itu tidaklah cukup.

Sebenarnya Alexa tidak ingin mencampuri urusan asmara Emily, namun jika dia bisa menghindari terjadinya konflik berdarah ini sejak awal mengapa tidak?

Hubungan Emily dan Axelio belum dimulai. Di novel, percikan asmara diantara keduanya dimulai ketika terjadi insiden kebakaran di Lab Kimia.

Axelio terjebak bersama dengan Emily yang entah bagaimana ada di dalam Lab.

Emily menolong Axelio, sehingga cowok itu menaruh rasa padanya. Atau merasa hutang budi? Entahlah.

"Kalau kamu serius cinta sama Sagara, kamu harus tau segala resikonya. Di sini posisi kamu itu jadi pelakor, kamu hadir di tengah-tengah hubungan Sagara dan Veronika. Jangan lagi nambah orang lain untuk gabung di hubungan rumit kalian!"

Padahal lebih mudah untuk menjalin hubungan dengan Axelio dibanding Sagara.

Tapi protagonis pria dan wanita pasti akan tetap bersatu sesulit apapun jalannya kan?

Jadi lebih baik menjauhkan Axelio dari awal, itung - itung mengurangi jumlah korban.

Mata Emily terlihat berkaca kaca.

"Harus banget ya kamu sebut aku Pelakor? Kamu ini sahabat aku kan Alexa,

seharusnya kamu support aku dong!"

"Posisi kamu itu sebagai pihak yang salah Em, kalau Sagara benar-benar cinta sama kamu suruh dia selesaikan pertunangan nya dengan Veronika. Apa kamu gak capek terus di bully Veronika hmm?"

"Kak Veronika berani bully aku kalau aku lagi sendiri aja ko Alexa, kalau ada kamu dia gak akan bisa nyentuh aku. Keluarga kamu punya kendali yang bisa tekan keluarga Kak Veronika kan? Makannya kamu harus terus ada di samping aku!"Ucapnya dengan tak tahu malu.

Ya, jelas di sini alasan lain Emily berteman dengannya karena latar belakang keluarganya yang kuat.

Meski bukan pemilik sekolah, tapi Nadinata adalah donatur terbesar di JIHS.

Semua orang cukup segan pada Alexa,

termasuk Veronika, si pemeran antagonis.

"Kamu gak bisa selamanya manfaatin aku dan nama keluargaku Emily. Aku punya

kehidupanku sendiri yang gak ada di kamu di dalamnya. Jadi lebih baik berhenti bergantung sama aku, dan minta kejelasan sama cowok kamu itu!"Ucap Alexa.

Setelahnya dia meninggalkan Emily yang

mematung di tengah keramaian.

Ucapan Alexa sewaktu di Kantin tampaknya tidak berpengaruh banyak terhadap otak Emily.

Terbukti dengan sikap gadis itu yang masih saja menempelinya.

"Aku mau pulang Emily, mau istirahat!"Sentak Alexa di parkiran JIHS.

"Biasanya juga kamu selalu bisa nemenin aku Alexa, please...!"Rengekan gadis itu terdengar sangat menyebalkan di telinga Alexa.

Emily memaksa Alexa untuk menemaninya melihat Sagara yang sedang latihan basket.

Dia tidak berani sendiri, karena jelas di sana pasti ada Veronika, ketua tim

cheerleader. Dia ingin menjadikan Emily tameng lagi.

"Kamu kenapa selalu memaksakan kehendak sih? Aku tuh gak selalu bisa menemani kamu terus tau gak? Apalagi untuk urusan gak penting kayak gini! Aku capek, mau istirahat!"

Emily mulai terisak, "Kamu jahat Alexa! Kamu sekarang udah berubah!"Ucapnya cukup keras hingga menarik perhatian

beberapa siswa yang berada di parkiran.

Alexa merasa risih sekaligus malu menjadi tontonan seperti ini, tampak beberapa orang mulai mencibir nya.

Ah...Udah berasa kayak penyihir jahat yang bikin ibu peri menangis"

"Kamu gak usah pake nangis deh Em, aku malu diliatin banyak orang kayak gini!"

"Makannya ayo dong kamu temani aku ke lapangan basket Alexa, aku mau liat Kak Sagara latihan, tapi aku takut diganggu

sama Kak Veronika!"Rengeknya lagi.

Alexa harus banyak banyak stok sabar menghadap si pemeran utama.

Gadis itu menatap ke sekeliling nya yang rupanya semakin ramai, ini jam pulang jelas banyak orang di tempat parkiran ini.

Dan mereka semua menatapnya penuh

penghakiman, tampak penasaran dan tidak terima tokoh kesayangannya menangis.

"Ya udah deh, ayo buruan!"

Alexa dengan enggan berjalan terlebih dahulu menuju lapangan, tidak perlu

menunggu Emily karena jelas gadis itu akan dengan cepat mengejarnya.

Wajahnya kini tampak bahagia, dengan senyum manis terpampang di wajahnya. Ya, dia merasa kembali bisa mengendalikan Alexa.

Rupanya suasana lapangan saat ini cukup ramai, tampak anggota tim basket sedang

melakukan penasaran di tengah lapangan, dan anggota tim cheerleader berada di samping lapangan.

Emily menyeret Alexa menuju sebuah bangku semen yang berada di salah satu sisi lapangan, dekat dengan tempat para anggota basket menyimpan tas peralatan

mereka.

Dan tentunya dekat dengan klub cheerleader berada.

"Kak Sagara ganteng kan Alexa? Aura Kaptennya itu memancar banget ya!"Puji

Emily dengan riang.

Gadis itu memekik heboh ketika Sagara melambaikan tangan padanya.

Tentu saja itu menarik perhatian Veronika,

dan membuat gadis itu kesal.

Namun tampaknya Emily sama sekali tidak memperdulikan hal itu, bahkan justru terkesan sengaja memprovokasi Veronika.

"Kak Saga... Semangat ya latihannya!"teriaknya dengan kencang.

Alexa menatap Emily jengah, "Jangan karena aku nemenin kamu di sini terus

kamu sengaja provokasi Veronika dong, Em!"

"Ih Alexa apaan sih, aku kan cuma kasih semangat kak Sagara. Masa kayak gitu aja

disebut provakasi sih!"Gerutunya.

Apa gadis ini gak liat kalau Veronika udah melototin dia?

Akhirnya Alexa memilih untuk mengabaikan segala tingkah Emily. Dia sudah berbaik hati memperingati, biarlah gadis itu menanggung segala akibat dari tindakan yang dilakukannya.

Apapun yang terjadi dia tidak akan repot repot melindungi Emily.

Sekitar 1 jam kemudian latihan selesai, Emily dan Veronika secara bersamaan

menghampiri Sagara dengan handuk dan botol minum.

Kompak sekali.

"Lo apaan sih caper banget sama tunangan gue?"Sentak Veronika dengan wajah merah.

Jelas sekali gadis itu menahan amarah.

Emily menunduk, menghindari kontak mata langsung dengan Veronika, "Maaf kak, aku cuma mau ngasih minum aja kok!"

Ya tapi lo kan liat, dia udah dapetin minum dari gue, lo gak usah kegatelan gitu dong!

Kayak gak ada harga diri banget sih jadi cewek!"

"Maaf kak, aku gak bermaksud..."

Sagara menjadi penengah di antara keduanya,

"Udah dong Vero...Lo jangan bentak bentak Emily kayak gitu! Ngomong baik-baik kan bisa!?"

"Dia ini terus godain kamu Ga, aku gak suka ya!"Ucap Veronika masih dengan emosi.

Sagara dengan gaya cool nya menarik tangan Emily dan membawanya pergi.

Meninggalkan Veronika yang tampak terpukul.

"Drama banget asli!"Gumam Alexa jengah. Dia menatap kasihan pada Veronika.

Gadis itu sebenarnya adalah gadis baik, dia tidak pernah membully tanpa alasan. Dan sejauh ini korban bully nya hanyalah orang-orang yang mengusik hubungannya dengan Sagara, salah satunya Emily.

***

"Bagaimana sekolah kamu?"tanya Papa nya saat makan malam.

Alexa menatap Papanya.

"Baik-baik aja, aku gak bikin masalah apapun!"

***

1
Anonymous
.
Ibuk'e Denia
semoga ceritanya bagus
Simehate Peanut
Luar biasa, seruuu
Alfatih Cell
lanjut....
Simehate Peanut
lanjut thour
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!