NovelToon NovelToon
One Step Closer

One Step Closer

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Mafia / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Gangster
Popularitas:60.5k
Nilai: 5
Nama Author: FT.Zira

Dia wanita,,,
namun,,,, selalu di anggap pria,,,,

"Dia pria,,,,
namun,,, mereka yang menyebutnya pria terkejut setelah mengetahui bahwa dia adalah wanita.

Berpenampilan layaknya pria, menyembunyikan rambut panjang di balik topi yang selalu dia kenakan, sekaligus menjadi pemilik dari beberapa cafe yang tersebar di beberapa kota.

Pandai beladiri, namun juga pandai mambuat hidangan Dessert yang akan membuat setiap lidah yang mencobanya tidak akan pernah mengatakan 'Tidak'.

Hanya sebatas itu saja yang orang-orang ketahui dari sosoknya. Dia yang terlihat memiliki kehidupan damai ternyata menyimpan rahasia besar dan selalu di tutup rapat dari seseorang yang sangat dia sayangi.

Memainkan senjata, menantang maut, membunuh, bukan hal yang mengejutkan baginya. Dia hanya memiliki satu kalimat yang selalu ia simpan dalam benaknya 'Membunuh atau Dibunuh'

Dan ketika orang yang dia sayangi tahu kebenarannya? Apa yang akan terjadi?



Ikuti kisahnya,,,,,!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FT.Zira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

4. OSC 4

### Di Cafe....

Beberapa hari setelahnya,,,,

Claira kembali keluar dari dapur dengan wajah bernoda tepung dan apron hijau lumut yang menempel di tubuhnya, seolah memang itulah yang harus ia lakukan meski sudah memiliki beberapa karyawan yang bekerja di cafe miliknya.

Tangannya membawa nampan berisi kue dalam potongan kecil berlapis cream lembut dengan buah dan coklat sebagai toping diatasnya, lalu menyusunya di sebuah etalase kaca yang berada disamping mini bar.

"Biarkan saya yang membawa ini kebelakang,"

Suara seseorang yang terdengar tepat dibelakang Claira membuat ia berbalik, lalu tersenyum pada laki-laki yang berusia lebih muda darinya dan mengangguk sopan padanya. Satu-satunya pegawai termuda di cafe yang bekerja paruh waktu dan masih berstatus pelajar

"Ah,,, ini," ucap Claira seraya memberikan nampan padanya.

"Apa kau tidak bersekolah, Ben?" tanya Claira.

"Saya libur untuk tiga hari kedepan," jawabnya sopan.

"Kau yakin tidak sedang berbohong atau sekedar ingin melarikan diri dari pelajaran sekolahmu?" selidik Claira menyipitkan matanya.

"Astaga,,, kak,,, aku serius libur," sambut Ben tanpa sadar merubah sikap formalnya.

"Kenapa kakak tidak menghubungi guruku saja alih-alih memberikan tuduhan padaku?" imbuhnya.

"Ahh,,, begitu terdengar lebih baik," sambut Claira tertawa puas.

"Kakak sangat senang menggodaku," sungutnya.

"Karena menyenangkan," jawab Claira tanpa beban.

"Ukh,, Kak,,," Ben mengeluh sembari menepuk dahinya.

Claira hanya tertawa sembari melepaskan apron yang menempel ditubuhnya dan memberikannya kepada Ben yang segera menyambutnya.

'KRINCINGGG,,,,!!!'

Suara lonceng yang berada diatas pintu cafe tiba-tiba terdengar, cukup untuk menarik perhatian mereka berdua segera melihat siapa yang datang disaat cafe belum buka.

"MAMAAAA,,,,!!!!"

Seorang anak laki-laki berusia sekitar lima tahun muncul dari balik pintu dengan wajah ceria. Wajahnya bebinar senang kala anak itu melihat wajah seseorang yang dipanggil menoleh dan tersenyum lembut menyambut kedatangannya.

"Hey,,, Baby,,, " sambut Claira sembari merentangkan kedua tangannya sekaligus membungkukan badannya.

Anak laki-laki itu segera berlari dan menghambur kedalam pelukan Claira. Sementara Claira segera mengangkat anak itu kedalam gendongannya dan memutarnya sebentar sebelum akhirnya anak itu mengecup pipi Claira.

"Woah,,, Baby, kamu semakin berat sekarang," ucap Claira menggesekkan hidungnya di hidung anak itu.

"Apakah percobaan tinggal di asrama sangat menyenangkan?" imbuhnya bertanya.

"Itu sangat menyenangkan, Mama. Disana juga ada perpustakaan yang sangat besar," jelasnya sembari merentangkan kedua tangannya.

"Tapi, aku jadi sangat merindukan, Mama," ujarnya memeluk leher Claira.

"Itu namanya adil, karena Mama juga sangat merindukanmu," balas Claira.

"Siapa yang menjemputmu?" lanjutnya bertanya.

"Kak Jay," jawabnya.

"Heee,,, Charles sudah datang?" sela Grace yang baru saja muncul dari balik pintu.

"Hallo kak Grace. Bagaimana kabar kakak?" Charles balas bertanya.

"Sangat baik," jawab Grace.

"Sepertinya Charles bertambah tinggi," sanjung Grace menumbuhkan senyum bangga di wajah Charles.

"He he,, tinggiku naik tiga senti lho kak," ujar Charles tersenyum lebar sembari menunjukan tiga jarinya.

"Pantas saja sekarang kamu bertambah berat," sela Claira.

"Kalau begitu, aku turun aja deh Ma," sambut Charles berubah murung.

"Kenapa turun? Mama masih kuat, bahkan kalau kamu menjadi lebih berat dari ini, Mama tetap bisa mengendongmu seperti ini," ujar Claira sembari memutar tubuh Charles di pelukannya.

"Aahh,,, MAMAAA,,," Charles berteriak dan reflek memeluk erat leher ibunya.

"Hoo,,, Apakah kamu takut, Baby?" goda Claira.

Mereka yang melihat interaksi ibu dan anak di depan mereka hanya tertawa, merasa interaksi serupa sangatlah jarang ditemukan.

Mereka sangat mengenal atasan mereka yang memiliki satu anak laki-laki. Dan anak laki-laki yang kini berusia lima tahun itu memiliki sikap dan pola pikir yang berbeda dengan anak sebaya dengannya.

Charles Javier Esmira. Nama Esmira yang di ambil dari nama belakang Claira yang biasa di panggil Charles oleh semua orang yang dikenalnya, namun anak itu sangat menyukai panggilan yang hanya Claira saja yang menggunakannya, sekaligus menjadi tanda ketika sang ibu tengah marah padanya, Vier.

Meskipun Charles baru berusia lima tahun, namun memiliki kecerdasan diatas rata-rata, bahkan bisa bersikap lebih dewasa dari usianya dimana dia sangat mengerti kesibukan ibundanya tercinta.

Claira yang disibukkan dengan urusan cafe, terkadang meminta salah satu karyawannya untuk menjemput Charles di sekolahnya, atau sekedar belajar ataupun bermain.

Hingga, suatu hari Charles memilih untuk bersekolah di sekolah yang memiliki fasilitas asrama, yang artinya Charles hanya pulang saat liburan pergantian musim atau diakhir pekan.

Setelah puas mengoda anaknya, Claira menurunkan Charles dari gendongannya.

"Apakah kamu ingin makan sesuatu, Baby?" tanya Claira.

"Hemmm,,," Charles bergumam pelan dengan mata tertutup sembari menghirup udara dengan kuat, lalu kembali membuka kedua matanya dan menatap ibunya.

"Aroma kue kesukaanku baru keluar dari oven, bolehkah aku memakannya, Ma?" tanya Charles.

"Tentu saja, Mama membuat itu khusus untukmu," sambut Claira tersenyum.

"Cuci tanganmu, dan mintalah pada kak Dean," sambungnya.

"Baik, Ma," Charles melompat girang setelah menjawab dan segera masuk kedalam.

"Ben, tolong bantu dia menyimpan tasnya," pinta Claira.

"Baik, kak," jawab Ben.

Ben berbalik dan menyusul Charles tanpa diminta dua kali, meninggalkan Claira bersama Grace yang mulai menyusun kotak kue yang akan segera diantar ke pelanggan mereka.

"Apakah sekarang kamu lagi yang akan mengantarkan ini ke universitas?" tanya Grace.

"Ya, biar aku saja," jawab Claira.

"Jay memiliki banyak kue yang harus diantar, dan itu tidak satu arah dengan universitas ini. Sekaligus, aku ingin melihat keadaan cafe cabang yang ada disana ," jelas Claira.

"Omsetnya menurun terlalu jauh. Aku perlu tahu apa permasalahannya, apakah cafe itu akan bertahan atau aku harus menutupnya, akan terjawab nanti," imbuhnya seraya memakai jaket dan topi seperti biasanya.

Pintu cafe kembali terbuka hanya untuk memperlihatkan sosok pria yang sedikit lebih tua dari Claira masuk kedalam, menahan pintu agar tetap terbuka dengan pengait yang menempel di dinding, lalu menghampiri dua wanita yang sudah dikenalnya sejak lama.

"Benar-benar tidak adil," gerutunya saat sudah berdiri didepan Claira.

Pria itu menatap Claira dari atas sampai bawah, lalu melipat kedua tangannya dan menggerutu lagi.

"Bagaimana bisa kau bahkan terlihat tampan dan cantik disaat yang bersamaan?" ujarnya.

"Apa maksudnya itu, Jay?" sambut Claira mengerutkan keningnya.

"Aku setuju," timpal Grace terkekeh.

"Aa,,,???" Claira mengerutkan keningnya, memberikan tatapan bingung.

"Mama kan punya peran ganda,"

Penyelaan dari Charles terdengar saat ia tidak sengaja mendengar gerutuan yang Jay ucapkan bertepatan dengan ia yang keluar dari dapur.

Mereka serentak menoleh kearah sumber suara dan melihat Charles melangkah mendekati Claira, lalu meletakkan piring yang ada ditangannya dimeja.

"Mama bukan hanya menjadi Mamaku saja, tapi juga menjadi papa," ujar Charles memeluk kaki Claira.

"Itu artinya yang aku katakan memang benar bukan?" sambut Jay bertanya.

"Uhhmm,,, iya sih," jawab Charles tersenyum lebar.

"Apakah sekarang kamu membela mereka, Baby?" tanya Claira berkacak pinggang.

"Karena, ketika Mama seperti ini, Mama memang seperti laki-laki, tampan juga, kak Jay saja kalah. Dan ketika melihat Mama berambut panjang, Mama sangat cantik," ucap Charles dengan wajah polos.

"Sekarang kamu menjadi pengkhianat," sambut Jay.

"Tanya saja kepada kak Grace atau kak Ivy. Siapa yang paling tampan di sini ketika Mama memakai pakaian laki-laki," jawab Charles membela diri.

Perkataan Charles sukses mengundang tawa Grace serta Claira, sementara Jay hanya bisa terdiam, terutama ketika dia mengingat semua yang berada disana memang setuju dengan apa yang baru saja Charles katakan, dan akan mengatakan hal serupa ketika mereka di tanya.

"Baiklah, sekarang kembali bekerja," sela Claira menepuk tangannya.

"Jay, antarkan yang menjadi bagianmu, aku akan mengurus sisanya," ucap Claira.

"Baiklah," jawab Jay.

Jay mengeluarkan semua kotak kue yang akan di antar Claira juga dirinya, menyiapkan apa yang di perlukan untuk memudahkan Claira membawa semua kotak dengan sepeda motor yang akan dia gunakan.

"Baby, Mama pergi sebentar untuk mengantarkan kue. Kamu bisa membantu mereka jika kamu bosan menunggu, atau membaca buku di ruangan Mama, ada buku baru yang Mama beli untukmu," ucap Claira berlutut didepan sang anak untuk menyesuaikan tingginya sembari mengusap lembut puncak kepalanya.

"Baik, Ma," jawab Charles.

"Tapi, bisakah Mama kembali untuk makan siang bersama?" imbuhnya bertanya.

"Mama berharap bisa kembali sebelum jam makan siang, tapi andai Mama belum kembali, kamu harus tetap makan. Kamu bisa makan bersama mereka, kamu mengerti, Baby?" ucap Claira lembut.

"Aku mengerti, Ma," jawab Charles.

"Anak pintar," puji Claira yang segera mengecup pipi anaknya.

Charles melambaikan tangan ketika Claira berada didekat pintu sebelum keluar yang segera dibalas oleh sang ibu. Sedangkan Claira menghampiri Jay yang masih menunggunya dengan dua sepeda motor yang terisi penuh kotak kue pesanan pelanggan tetap mereka.

"Bisakah aku minta tolong padamu, Jay?" tanya Claira saat memakai helm.

Jay menoleh kearah Claira dengan alis terangkat, menunggu wanita menyelesaikan apa yang ingin dia katakan.

"Sebelum kembali, bisakah kamu membelikan makanan kesukaan, Vier?" tanya Claira.

"Tentu, apakah kamu tidak makan bersama Charles lagi siang ini?" jawab Jay balas bertanya.

"Aku berharap aku bisa, hanya jika permasalahan di cafe cabang bisa kuselesaikan lebih cepat. Aku hanya berharap tidak ada masalah serius disana," terang Claira.

"Baiklah, aku mengerti," jawab Jay.

"Kalau begitu, aku berangkat," ucap Jay mulai menghidupkan sepeda motornya.

"Utamakan keselamatanmu," pesan Claira.

"Begitu juga denganmu," balas Jay tersenyum.

Claira mulai menjalankan sepeda motornya setelah sosok Jay menghilang dari pandangannya, tanpa menyadari seseorang dengan penutup wajah telah mengawasinya sejak ia keluar dari cafe, lalu menghubungi seseorang menggunakan ponselnya.

"Aku sudah menemukannya!"

"Kumpulkan semua orang, dia hanya berdua,"

...@@@@@@@@...

. . . .

. . . .

To be continued....

1
Zhu Yun💫
🌹🌹 dulu buat 3C 🥰
Zhu Yun💫
Jangan bilang Charles mau minta nikah 🤭
Zhu Yun💫
udah bagi aja jadi 2 biar adil 😆😆😆😆
Zhu Yun💫
Karena paman tua sangat spesial 🤭
Zhu Yun💫
Suami idaman banget ini sih si Carlo 😚
Zhu Yun💫
Mantan jadi musuh 🤭
Zhu Yun💫
Ya itu deritamu, Jeff 😆✌️
Qimti Sa
good
Ucy (ig. ucynovel)
3 🌹 dulu ya kak
F.T Zira: terima kasih banyak kaka🥰🥰
total 1 replies
Ucy (ig. ucynovel)
kena mental gak tuh
Ucy (ig. ucynovel)
kecantikannya selama ini gak di tunjukin makanya kamu pangling lix
Ucy (ig. ucynovel)
hati2 jgn smpai mati gr2 penasaran
Ucy (ig. ucynovel)
ternyata udh end,, kyknya aku hrs marathon biat sampai ke karya barumu thor
F.T Zira: baca santai aja kak🤭🤭
total 1 replies
Teteh Lia
terimakasih untuk karya luar biasanya 🙏😘
Zhu Yun💫
5 🌹 buat Carlo dan Claira yang sudah berhasil ngadon 👍👍👍
Zhu Yun💫: masama kakak 🥰
F.T Zira: terima kasih banyak kak Zhu🥰🥰
total 2 replies
Zhu Yun💫
Langsung aja 10 ronde bang 🤭🤣🤣✌️
F.T Zira: aduh... bahaya sih ini/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Zhu Yun💫: Biar langsung jadi baby 🤣🤣
total 3 replies
Zhu Yun💫
Sakit-sakit enak 🤭
Zhu Yun💫
Oh no, mataku ternoda 🫣🫣🫣🫣🫣
F.T Zira: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Zhu Yun💫
Waaahhh langsung nih ya bang 😁
Zhu Yun💫
Ngeces gak tuh Clai 🤣🤣🤣
F.T Zira: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Zhu Yun💫: Susunya dibawahnya 🤣🤣🤣
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!