NovelToon NovelToon
Daisy Lovely

Daisy Lovely

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Nikah Kontrak / Pengantin Pengganti Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir
Popularitas:43.7k
Nilai: 5
Nama Author: chan_chan

Menikah itu berdasarkan 1 hal , saling mencintai. Tapi tidak denganku, aku menikah karena menggantikan pengantin wanita yang tiba-tiba menghilang begitu saja.
"maafkan aku Henry aku tidak bisa meninggalkan karirku"
Henry meremas kertas berwarna kuning itu dengan marah. Tak hanya dirinya, orang tuanyapun tak bisa menahan kemarahan dan malu yang harus di tanggungnya.
Seorang gadis mendekat dengan senyuman cerah wajahnya manis dengan polesan make up tipis membuatnya semakin cantik.
"menikahlah dengannya"
"apa maksud mama?"
Perdebatan Ibu anak terjadi memicu ketegangan yang sulit terpecahkan, Henry meraih tangan Erica dan menariknya menujua ke sebuah ruangan tertutup, di sana mereka diam sejenak.
Henry dan Erica harus mencapai kesepakatan agar tidak saling merugikan. Mungkinkah mereka akan jatuh cinta seiring berjalanya waktu ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chan_chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

Setelah menenangkan dirinya Erica duduk di samping Henry untuk meminta maaf padanya .

“soal semalam aku minta maaf “

“kau sudah lebih baik sekarang ?” tanya Henry

Erica mengangguk kecil sambil melipat bibirnya tak tahu harus mulai menjelaskan pada Henry seperti apa.

“bag,, bagaimana semalam aku pulang ?”

“aku menjemputmu “

“apa ? kau datang ke club menjemputku ?”

“hm”

Ahhh dasar gila, dia pasti tahu kelakuan burukku saat mabuk . memalukan !

“apa semalam aku melakukan kesalahan ?”

“ya “

“benarkah “

Erica diam mengingat apa saja kesalahan yang di perbuatnya , hanya saja dia sama sekali tidak ingat yang terjadi semalam .

“maaf aku tidak ingat kesalahan apa saja yang sudah aku lakukan semalam , kau bisa mengatakanya “

“lupakan saja “

“setidaknya aku bisa memperbaikinya “

Namun Henry malah pergi meninggalkanya , dia meletakan cangkir kopinya di dapur lalu kembali ke kamar.

Sebenarnya apa yang sudah aku lakukan , aku hanya mengingat bagian itu .

“mau pergi makan ?”

Henry kembali menghampiri Erica yang masih melamun , dia menatap Henry dan mengangguk , mereka pun pergi ke sebuah restoran untuk makan pagi , menikmati semangkuk sup hangat untuk menyadarkan diri .

“wahhh tempat ini punya sup yang sangat enak . kau sering kemari ?”

“ya kadang-kadang “

“aku pasti akan kemari lagi setelah selesai mabuk “

Ucapan mendapat tatapan tajam Henry dengan segera Erica mengalihkan pandanganya dan kembali memakan supnya , sepertinya Henry tidak suka jika Erica mabuk atau pergi ke club.

Sementara di sebuah hotel pasangan muda baru saja bangun , dia adalah Ben dan Viona. Semalam setelah Henry membawa pulang Erica tinggal mereka berdua dan memutuskan untuk ke hotel menghabiskan malam bersama.

Ben membuka matanya lalu berjalan ke sebuah jendela membuka tirai disana , nampak jelas pemandangan kota pagi ini , dia kembali melihat ke tempat tidur , Viona masih terdiam di balik selimut dengan mata yang terbuka sedikit.

“aku pusing “ ujar Viona

“mau tidur lebih lama lagi ?”

“sepertinya “

“kalau begitu aku akan pergi mandi dulu “

Viona tak menjawab dia kembali terlelap , mereka baru saja bertemu 2 kali dan sudah menghabiskan malam bersama , memang agak lain mereka berdua. Ben menyukai Viona sejak malam dimana dia menggantikan Erica mengantar Viona kembali ke rumah .

Selesai makan Henry dan Erica memutuskan untuk berjalan kaki di sekitar pertokoan tanpa tujuan mereka hanya ingin melakukannya saja . Di salah satu toko tersebut ada Yasmine bersama Ibunya sedang melihat sesuatu di dalam , Yasmine melihat Erica .

“mah, Mama … itu Erica “

“dimana ?”

“disana “

Kedua wanita itu melihat keberadaan Erica yang semakin mendekat. Mereka berdua keluar dari toko dan menunggu Erica, tak lama Erica menyadari hal itu dia pun menjadi gelisah , dia terus menatap tajam ke arah 2 wanita di depanya .

“hai Kak “ sapa Yasmine

Henry ingat jika wanita di depanya adalah wanita yang sebelumnya terlibat pertengkaran dengan Erica. Dengan segera di raihnya tangan Erica dan di genggamnya erat.

“kau tidak menyapa kami ?” tanya Yasmine .

“kau pasti sudah lupa ya dengan kami , ini suamimu ?” tanya wanita di samping Yasmine

“selamat siang” sapa Henry

“kau jauh lebih tampan jika di lihat langsung ya , Erica apa kau tidak memperkenalkan suamimu pada Ibumu ini ?”

Erica memasang wajah tidak suka pada Yasmine dan ibunya .

“ayo kita pergi “ ujar Erica

“Erica, dimana sopan santunmu “ teriak Maria

Meski begitu Erica masih tetap berlalu meninggalkan Yasmine dan ibunya , setelah cukup jauh dia melepaskan tangan Henry dan menunduk terdiam .

“mereka berdua adalah adik dan Ibu tiriku “ ujar Erica

Henry tak menjawab karena dia sudah tahu hal itu dari Nathalie .

“setelah tahu hubungan kita mereka pasti akan terus mengganggumu , hiraukan saja mereka “

Erica kembali melangkahkan kakinya di ikuti Henry di belakangnya , perasaanya mulai kembali gelisah , dia takut jika pernikahan palsunya dengan Henry di ketahui oleh mereka berdua.

Weekend berakhir Erica kembali ke aktifitas seperti biasa kembali ke kantor dengan pekerjaanya , hari ini ada seorang desain interior baru yang akan bekerja sama dengan Noun , Erica yang bertanggung jawab untuk menemui sang desainer di sebuah kafe agar lebih nyaman .

Erica sudah di menunggu kafe dia mengerjakan beberapa tugas sebelum orang yang di tungunya itu datang , tak lama masuklah seorang pria menghampiri Erica.

“Hei “

Erica melihat pria tersebut .

“Gary ? “ tanya Erica ragu

“iya ini aku “

“oh Tuhan , kemana saja kau selama ini , sudah lama sekali kita tidak bertemu “

Mereka saling berpelukan hangat melepas rindu , Gary adalah teman semasa sekolah Erica , yang kini menjabat sebagai direktur di perusahaan desain interior ternama Grey Paper .

“bagaimana kita bisa bertemu seperti ini ?”

“aku melihat namamu dalam berkas Noun Art , aku tidak yakin itu dirimu tapi aku memaksa kemari , dan rupanya benar , itu benar dirimu “

“jadi selama ini kau bekerja di Grey paper ?”

“aku baru 2 tahun disana, senang rasanya bisa bertemu denganmu kembali “

Mereka pun berbicara banyak untuk saling mengetahui kabar masing-masing , setelah itu mereka bertukar nomor selain untuk pekerjaan mereka juga ingin kembali berteman .

Erica kembali ke kantor membawa hasil dari pertemuanya dengan Gary , dia akan melaporkannya pada Nathalie ,

“apa pertemuanya berjalan lancar?” tanya Nathalie

“tentu saja , ini hasilnya “

“kau memang hebat Erica “

“kebetulan yang bertanggung jawab mengenai pekerjaan kita adalah salah satu teman sekolahku dulu”

“sungguh, kalau begitu kalian bisa cepat dekat”

“sepertinya begitu”

“kalau begitu pulanglah “

“huh ?” Erica bingung

“tadi Mama menelpon Ben , katanya Henry sedang pusing jadi pulang cepat “

“apa  dia sakit ?”

“Mama belum tahu , dia tidak menjawab telpon mama, mama minta tolong ya Erica , pastikan kondisi Henry”

“mama jangan khawatir “

Erica segera meninggalkan kantor , selama satu atap dengan Henry , Erica tak pernah lihat Henry sakit ,, apa benar dia sakit ? Erica memacu mobilnya dengan cepat , dia sampai rumah sebelum matahari terbenam, benar saja mobil Henry sudah ada di rumah , dia segera memasuki rumah tersebut untuk melihat keadaan Henry .

“Hen …”

Erica memanggil Henry di ruang kerjanya namun tak menemukanya , dia kembali ke ruangan yang lain tetap tak menemukanya .

“kemana dia ? mobilnya ada di rumah “

Erica kembali ke kamar dan menemukan Henry baru saja keluar dari kamar mandi , dia mendekat.

“kau tidak apa-apa ?”

“ya aku baik-baik saja , kenapa jam segini sudah di rumah “

“Mama bilang kau sakit jadi aku pulang  awal”

Dia pulang awal karena aku sakit ?

“aku hanya sedikit pusing “

Erica mendekat , sangat dekat. Lalu ia menyentuh kening Henry .

“sepertinya kau demam”

“setelah tidur aku akan lebih baik “

Henry kembali ke ruang kerjanya lalu tidur di sofa , Erica tidak tega melihat Henry seperti itu , sebaiknya dia membiarkan Henry tidur di kasur miliknya .

“istirahatlah di tempat tidur yang lebih nyaman”

Erica meraih tangan Henry dengan sedikit menariknya

“tidak apa-apa  aku tidur disini saja “

“kau tidak akan bisa istirahat jika tidur disini, ayo “

“kenapa kau memaksa “

“karena kau tidak mendengarkanku . cepat “

Dengan sedikit terpaksa Henry pun menurut mengikuti langkah Erica menuju tempat tidur yang sudah lama di tinggalkannya .

“istirahatlah , aku akan menyiapkan makan malam “

Erica pergi ke dapur , dia memilih beberap bahan masakan untuk dijadikan masakan makan malam nanti . sambil memasak tak henti-hentinya Erica memikirkan keadaan Henry yang tiba-tiba sakit ,di lihat dari postur tubuhnya yang sangat bugar sepertinya sulit baginya untuk sakit.

“apa dia sedang ada masalah ?”

1
Maya Wiratama
aku suka jalan cerita nya... plizzz
Maulana Maulana
tdk seru ceritanya
Maulana Maulana
terlalu bertele-tele seorang hendry
gk masik akal masa tdk tau dengan pikiranya sendiri
Vitha Vivi
Luar biasa
Revi Yulia
semangat thor biar up tambah seru
Chan18: terima kasih kaka.
di tunggu ya Up nya tiap hari 🤗
sehat" sllu buat kakanya
total 1 replies
Tini Timmy
lanjut kk/Smile/
Tini Timmy
lanjut kakak/Smile/
Tini Timmy
benih-benih cinta mulai tiba
Tini Timmy
lanjut kk
Tini Timmy
lanjut kk...
Tini Timmy
semangat nulis nya kk/Smile/
Tini Timmy
semangat nulis nya kakak😊
Tini Timmy
lanjut....
Tini Timmy: Hai, okee siap kk
Chan18: Hai kaka bab berikutnya udh updt ya 🙏
total 2 replies
Killspree
Halaman terakhir bikin aku ngerasa kosong, seharusnya ada kelanjutannya lagi😔
Chan18: Hai kak,
aku updt tiap hari ya,
di tunggu Bab 3 hari ini. terima kasih🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!