NovelToon NovelToon
Wife Of Heaven The King Of Hell

Wife Of Heaven The King Of Hell

Status: tamat
Genre:Romantis / Fantasi / TimeTravel / Tamat / Kultivasi / Xianxia / Romansa Fantasi / Time Travel / Balas dendam. / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Peningkatan diri -peningkatan kemmapuan / Dan budidaya abadi / Budidaya dan Peningkatan / Penyeberangan Dunia Lain / Transmigrasi
Popularitas:37.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Risa Jey

[SEDANG DIREVISI] S2 nya silakan baca—{Menikahi Mantan Dewa Tertinggi} generasi anak Fu Chan Yin.

Dia menjadi istri surga sang Raja Neraka

Sebelumnya, Fu Chan Yin merupakan agen termuda zaman modern. Tiba-tiba berpindah dimensi ke zaman kuno yang membutuhkan energi spiritual untuk bertahan hidup. Sebagai pewaris esensi delapan dewa-dewi, dia menjadi yang disegani di dunia langit. Dan hidupnya telah ditakdirkan menjadi bintang phoenix sang Raja Neraka, Xiu Jichen.

Pria itu masih ras iblis yang dingin, sombong, kuat dan mendominasi. Dia ditakdirkan untuk memegang gadis itu dalam hidupnya, agar tidak ada orang lain yang berani menatap kecantikannya.

Gadis itu pintar, tak terkalahkan, mampu membuat racun, menjinakkan binatang roh dan memasang array spiritual. Bahkan mengontrak binatang roh suci kuno.

Tapi dibalik itu semua, Fu Chan Yin memiliki kelahiran yang misterius. Dan perjalanan ini, akan mengungkapkan semua jati dirinya. Akankah semuanya terjawab?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Risa Jey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tiba-tiba Tertidur

MEREKA semua menyerang setelah mendapat perintah dari ketua pembunuh bayaran. Fu Chan Yin juga mulai beraksi. Sayangnya ia telah mengubah taktik dan tidak menggunakan teknik pedang yang sebelumnya.

Sesekali gadis itu tertawa senang dan mengayunkan pedang seperti sedang bermain-main. Atau sesekali dirinya menghilang dari pandangan lalu muncul kembali secara tak terduga.

"Heh, sungguh pembunuh bayaran kelas rendah!" Gadis itu terkekeh, tapi jelas matanya agak memerah karena mengantuk.

Ketiga saudara Huang dan Yun Yilan seperti sedang menyaksikan pertunjukkan. Satu per satu pembunuh bayaran berpakaian merah jatuh ke tanah dengan bermandikan darah.

Padahal mereka telah menggunakan energi spiritual dari ilmu kegelapan yang bisa berfungsi meski berada di Hutan Tujuh Pagoda. Tapi semuanya seolah-olah tidak bekerja untuk gadis itu.

"Kamu ...Kamu ... Gadis sialan! Apakah kamu salah satu murid sekte?" Ketua pembunuh bayaran mulai menggigil disertai keringat dingin.

"Hah? Sekte apa? Apakah itu enak dimakan?" Gadis itu tersenyum agak sedikit lelucon.

"...." Ketua Pembunuh Bayaran justru semakin berkeringat dingin. Apakah gadis itu masih manusia? Pikirnya.

Darah ada di mana-mana, menyebabkan bau amis yang kental. Tapi seperti biasa, gadis itu sangat bersih. Setelah membunuh semuanya, dia mendesah panjang dan memegangi kepalanya yang berdenyut.

"Inilah akibatnya jika kalian mengganggu tidur siangku! Sekarang, Pak Tua ... Ada yang ingin kamu katakan?" tanya gadis itu santai.

"Ka-kamu ... Kamu siapa? Sebenarnya kamu ini apa?"

"Seperti yang kamu ketahui, aku hanya gadis kecil. Tentu saja masih manusia," jawabnya.

Ketua Pembunuh Bayaran ingin menangis tanpa air mata. "Tidak!! Kamu bukan manusia. Kamu ... Kamu ... Kamu pasti monster. Bagaimana mungkin seorang gadis bau susu (belum beranjak dewasa) membunuh begitu banyak di antara kami."

"....." Apakah dia begitu semenakutkan itu? Pikirnya

Huang Fu Jung tiba-tiba maju dan menatap dingin pada pria itu. "Siapa yang menyuruhmu untuk membunuhku??"

"I-itu ..." Ketua pembunuh bayaran melirik Huang Fu Jung lalu kembali melihat gadis itu. Ia menelan salivanya dan jatuh berlutut. Pedangnya terlepas begitu saja.

Dia sangat lemas dan merasa kematian akan segera tiba. "Sebenarnya aku tidak tahu dia siapa, tapi seorang wanita. Dia mengaku sebagai kekasih Raja Kegelapan."

"Seperti apa ciri-ciri wanita itu?" tanya Yun Yilan.

"Aku tidak bisa memastikan. Dia memakai jubah dan tudung hitam sehingga wajahnya tidak terlihat. Aku benar-benar tidak tahu!"

"Benar-benar tidak tahu?"

"Sungguh. Aku bersumpah demi Tuhan!" Ketua Pembunuh Bayaran menjawab dengan mantap. "Tolong, tolong ampuni nyawaku. Kami berjanji tidak akan melakukannya lagi. Kami tobat!!"

"Bertobat? Tidakkah terlambat untuk bertobat?" Gadis itu mendesah dan menatapnya malas. Ini bukan urusannya, jadi biarkan saja sebentar.

"Selama ada kesempatan, selalu ada pertobatan!"

"Banyak omong!!" Huang Fu Jung menggertakkan giginya dan segera memenggal Ketua Pembunuh Bayaran.

Semuanya terkejut kecuali gadis itu—dia malah mengerutkan kening dan cemberut. Pedangnya telah menghilang dengan sendirinya.

"Dia milikku, kenapa kamu membunuhnya tanpa izin dariku?!" Fu Chan Yin tidak menunggu sampai Huang Fu Jung menjawab. Yang pasti, wajahnya semakin pucat dan langsung menguap.

"Lupakan saja. Aku sangat mengantuk. Biarkan aku tidur sebentar."

Penglihatan gadis itu semakin kabur dan hilang keseimbangan. Huang Fu Jung tanpa sadar menangkapnya. Aroma cendana dari tubuh pria tersebut sedikit menggelitik hidung.

Akhirnya Fu Chan Yin benar-benar tertidur pulas. Adegan tak terduga itu membuat kedua adik Huang Fu Jung menatap takjub. Yun Yilan sendiri diam-diam menyembunyikan ketakutannya. Bagaimana jika gadis itu sudah memiliki suami atau tunangan?

"Ini ... Kakak Fu Jung, biarkan aku yang menggendongnya?" tawar Huang Fu Yan ragu. Dia tahu kakaknya ini tidak terlalu suka dekat dengan wanita manapun.

"Tidak perlu, ini bukan masalah besar. Lagipula, ada sesuatu yang masih ingin aku konfirmasi darinya."

"Dia hanya seorang gadis yang baru remaja, begitu istimewa?" tanya Yun Yilan sedikit penasaran. Gadis itu terlihat sangat kuat. Ia yakin tidak biasa.

"Masih ingat tentang apa yang dikatakan pengamat bintang terhadap Raja Neraka?" tanya Huang Fu Jung dengan senyuman.

Ketiganya terdiam dan saling memandang lalu mendapatkan kembali pikirannya. "Mungkinkah ...," kata mereka serempak.

"Lupakan. Kita gali perlahan nanti," ucap Huang Fu Jung tidak ingin melanjutkan topik.

Secara alami, Huang Fu Jung mengerutkan kening.

Fu Chan Yin benar-benar tidur?

Dia mencolek pipinya sambil berusaha membangunkan, tapi respon gadis itu hanya lenguhan kecil. Huang Fu Jung mendesah panjang dan membopongnya. Ia melihat tatapan tak biasa dari ketiga orang di samping. Mereka hanya terbatuk-batuk kecil dan mengalihkan pandangan.

"Kita cari tempat aman untuk bermalam. Perjalanan masih sangat jauh dan kita belum menemukan bunga itu." Huang Fu Jung mengalihkan perhatian. Ia mengeratkan pegangannya pada gadis itu.

Dia hanya menghela napas panjang. Tidak pernah dekat dengan wanita manapun sebenarnya. Tapi gadis ini mungkin saja ada hubungannya dengan takdir phoenix raja neraka.

"Kakak Pertama, kamu baik-baik saja?" tanya Huang Fu Lin segera mengembalikan tongkat besinya ke dalam cincin ruang.

"Aku baik-baik saja. Ayo pergi."

Mereka segera meninggalkan tempat itu. Yun Yilan memimpin jalan. Sepanjang perjalanan, ada beberapa binatang roh muncul. Tapi ketika para binatang roh melihat seorang gadis dibopong Huang Fu Jung, mereka melarikan diri secepat kilat.

Sebagian lagi bahkan gemetar dan menutup kepala seakan-akan takut dipukul, lalu diam-diam melarikan diri. Padahal mereka adalah binatang roh level sepuluh, penghuni asli Hutan Tujuh Pagoda.

"Binatang-binatang roh lari setelah melihat kita? Bukankah seharusnya mereka senang mendapatkan calon mangsa yang empuk?" tanya Huang Fu Lin aneh. Sepertinya para binatang roh menganggap mereka seperti musuh yang harus dijauhi.

Huang Fu Yan menggelengkan kepalanya dan juga bingung. "Entahlah. Aku juga bingung."

Keempat orang itu melihat gadis berkemeja putih yang tertidur pulas. Wajah pucatnya sedikit pulih. Benar-benar misterius. Mereka semakin penasaran dengan identitasnya. Apakah karena gadis ini juga?

Huang Fu Jung tiba-tiba berhenti dan menatap sekitar. "Kita istirahat di sini malam ini."

Akhirnya mereka sampai di dekat sungai. Huang Fu Yan mengumpulkan kayu bakar dan menyalakan api. Sementara Huang Fu Lin dan Yun Yilan pergi menangkap ikan dan buah-buahan. Mereka sengaja membiarkan Huang Fu Jung mengurus Fu Chan Yin.

Ketiganya tidak ingin menjadi korban raja neraka di masa depan. Lagi pula, Huang Fu Jung memiliki keistimewaan di mata sang raja.

Merasa curiga, Huang Fu Jung berwajah gelap. Mau tidak mau dia hanya menjaga gadis itu dan memperhatikan Huang Fu Yan menyusun kayu di unggun api. Diam-diam berpikir dan menatapnya sesekali, bisakah menjadi bintang phoenix raja neraka?

Saat malam tiba, angin malam begitu kuat. Barulah Fu Chan Yin bangun dan menggeliat. Ia merasakan kehangatan dari sesuatu yang menutupi tubuhnya serta rasa nyaman pada alas.

Samar-samar, kehangatan api unggun menyapu wajahnya. Dia mengambil duduk sambil menguap. Sesuatu yang menutupi tubuhnya adalah zaoshan putih milik Huang Fu Jung. Dan alas tempatnya tidur ternyata dedaunan yang ditumpuk.

Dia tertidur lama, sangat merepotkan. Untungnya orang-orang yang tak sengaja ditemui memiliki hati yang baik. Setidaknya mereka orang yang masuk akal.

"Kamu sudah bangun? Ini, minumlah." Huang Fu Lin yang berada tak jauh darinya segera menyerahkan kendi labu pada gadis itu. Ia tersenyum ramah.

"Merepotkanmu."

Dia tak langsung menerimanya dan hanya membungkus dirinya sendiri dengan zaoshan milik Huang Fu Jung. Ekspresinya sedikit ragu-ragu saat melihat kendi labu kecil berisi air minum.

"Ini minuman apa?" tanyanya pada Huang Fu Lin. Wanita itu cantik dan dewasa, dia merasa sangat nyaman ketika melihatnya.

"Eh? Tidak perlu khawatir, ini hanya air biasa. Kau pasti haus setelah tidur setengah hari. Minumlah ... Sebentar lagi daging dan ikan panggangnya matang." Huang Fu Lin tidak marah. Dia mengerti reaksi gadis itu. Padahal saat melawan para pembunuh bayaran, gadis itu terlihat ganas.

"Terima kasih. Aku tidak bermaksud seperti itu. Jika kalian orang jahat, aku sudah membunuhnya sejak awal." Fu Chan Yin tertawa ringan.

"..." Kami dapat yakin itu akan terjadi, pikir Huang Fu Lin agak malu.

Dengan ragu, Fu Chan Yin meraih kendi labu dan mengeluarkan gelas dari ruang spiritual bawaan. Ia menuangkan air ke dalam gelas tersebut dan mulai minum. Huang Fu Lin mengerutkan kening. Gelas itu sedikit aneh baginya, terlihat transparan.

"Apa itu? Kenapa aku belum pernah melihatnya?" tanya Yun Yilan yang tak sengaja melihat interaksi keduanya.

Belum pernah melihatnya?

Gadis berkemeja putih bingung dan menatap mereka dengan aneh.

1
雅那
ughhh gemes
雅那
gemes ahh yan rhusheng
adiptia
ceritanya memang bagus tapi tidak bisa dipahami oleh pirkiran
雅那
mye ai
ibu fu can yin
雅那
𝙥𝙤𝙥𝙥𝙮
雅那
𝙠𝙚𝙣𝙖𝙥𝙖 𝙨𝙖𝙢𝙥𝙖𝙞 𝙙𝙞 𝙘𝙞𝙪𝙢 𝙖𝙝𝙝𝙝𝙝 /Panic//Panic//Panic//Panic//Panic//Panic//Panic//Panic/
雅那
𝙢𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙞𝙣𝙜𝙖𝙩 𝙙𝙤𝙣𝙜 𝙩𝙝𝙤𝙧
雅那
𝙖𝙝𝙖𝙝𝙖𝙝𝙝𝙖𝙝/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
雅那
yinyin brother
雅那
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
雅那
oke thor nanti di check
雅那
masih ingat dong author
雅那
semua karya mu the best author.. menikmati cerita yang di tulis karena hanya bisa membaca tidak untuk menulis cerita (≚ᄌ≚)ℒℴѵℯ❤
雅那
ckckck raja neraka bikin otak travelling
雅那
wkwkw posesif
mawar berduri🌹🌹🌹
semangat thor
雅那
kakak yin yin
chika Trisailendra
Hay。⁠◕⁠‿⁠◕⁠。 ketemu lagi aku udah lima kali bulak balik manga toon dari pertama kali novel ini di buat, saat novel ini aja belum selesai pake akun berbeda beda buat baca novel ini, dari tadinya masih acak acakan sampai hampir rapi, aku ingat banget bagian pas di perahu bagian malam pertamanya aku nungguin banget eps itu wkwk, dan se excited itu pas eps itu tayang, aku akan tetap jadi melihat setia novel kamu yang ini, ini jadi salah satu novel kesukaan aku, semoga tetap bertahan yah, jika umur aku panjang aku akan balik lagi dengan akun sama atau tidaknya pun aku tidak tau. sampai ketemu lagi jika aku baliklagi dengan akun baru💕
雅那
author aku padamu
ceritamu seru keren 😘😘😘😘😘😘
雅那
orang tua yang terlantar 😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!