NovelToon NovelToon
The Miracle Exists

The Miracle Exists

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Kaya Raya / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:53k
Nilai: 5
Nama Author: ilmara

(DALAM TAHAP REVISI DARI BAB 21-40 ALUR AKAN SEDIKIT DIRUBAH DARI SEBELUMNYA)🙏
Bismillahirrohmanirrohim.
Erlang tak pernah percaya jika keajaiban itu ada, hidupnya setiap hari penuh dengan rasa sakit mendengar pertengkaran kedua orang tuanya yang tak pernah usai, menjadi anak broken home membuat Erlang jadi pribadi yang sangat dingin bahkan tak tersentuh.

Hidup Erlang mulai berubah ketika bertemu dengan seorang gadis cantik yang berhasil memikat hatinya.

Bagaimana Erlang membuat Arsyi mencintainya? dan apakah Erlang berhasil keluar dari hidup penuh kegelapan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilmara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TME 4

...Sebelum baca jangan lupa bismillah dan shalawat dulu 🤗...

...بسم الله الر حمن الر حيم...

...Allahumma soli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad....

...اللهم صلي عل سيدن محمد و عل ال سيدن محمد...

... 🍒Selamat membaca semua🍒...

plak!

"Jangan kurang ajar sama orang tua kamu, Erlang! Sudah pintar kamu berani melawan ibu, dasar anak tidak tahu diri."

"Lalu Erlang harus tetap diam ketika diperlakukan seperti hewan oleh ibu dan ayah. Bahkan hewan saja masih bisa diperlakukan seperti manusia diluar sana."

"Masuk kamar Erlang! Ibu tidak ingin mendengar kamu bicara lagi. Besok kamu harus masuk kantor."

Kamila berlalu pergi dari hadapan Erlang, sejujurnya ada sedikit rasa bersalah dalam hati kecil Kamil telah menampar putra sendiri. Selain itu dia cukup tersentil akan kata-kata Erlang tapi Kamila berusaha menepis semua.

"Pasti ibu, Erlang pasti akan menuruti perkataan ibu tapi jangan salahkan Erlang jika sesuatu terjadi pada keluarga ini." Erlang menatap kepergian ibunya dengan tatapan sendu.

Dia merindukan pelukan seorang ibu, perlakukan hangat dari ayah. Sarapan pagi bersama di meja makan sambil bercanda tawa. Erlang merindukan semua itu tidak pernah dia rasakan lagi selama ini ibu, ayahnya sibuk dengan kegiatan mereka sendiri setiap harinya.

Perputaran waktu semakin hari terasa semakin cepat tak teras setelah melewati hari-hari tidak indah kemarin, pagi kembali menyapa sesuai janjinya Erlang akan masuk kantor mulai hari ini.

Laki-laki bertubuh jangkung itu sudah rapi menggunakan pakaian kantor terlihat sangat rapi, Erlang berdiri di depan cermin tidak ada senyum di wajahnya hanya ada tatapan dingin dari sorot mata Elang itu.

"Kita mulai hari ini Erlang!" dia menatap diri sendiri dari dalam cermin.

Merasa sudah cukup Erlang segera keluar dari kamar, pagi ini dia tidak mendengar keributan di rumah entah apa yang sudah terjadi sehingga pagi terasa sepi.

"Erlang mau kemana?" Prayuda menatap penampilan putranya dari atas hingga bawah ada senyum bangga disana.

"Mulai hari ini Erlang akan masuk kantor ayah."

Pagi ini diawali dengan kesunyian jadi Erlang tidak akan memancing emosi sang ayah menanykan dimana ibu. Perempuan paruh baya itu tidak terlihat sepagi ini, Erlang sudah bisa menebak dimana sekarang ibunya, tentu bersama selingkuhnya itu.

"Ini baru anak ayah, kenapa tidak dari dulu saja masuk kantor Erlang, ayah tahu kamu itu pintar dan sanggup kerja di kantor. Kalau ada kamu ayah yakin sekali kakekmu akan setuju memberikan semua kepemilikan perusahaan untuk keluarga kita."

Kalian berdua sama saja, hanya harta yang dipikirkan! Tapi maaf ayah anakmu ini akan menghancurkan semuanya. Keluarga ini sudah hancur sejak lama jadi lebih baik dibuat sehancur-hancurnya.

"Sudah ayo kita berangkat," ajak Prayuda senang.

"Baik ayah."

Erlang kira ayahnya akan mengajak satu mobil berangkat bersama dengan sang ayah tapi Erlang salah. Mereka mengemudikan mobil sendiri-sendiri, Prayuda bilang dia harus mampir kesuatu tempat dulu sebelum menuju kantor ada hal penting harus dilakukan. Lagi-lagi Erlang tahu hal penting apa yang ayahnya maksud.

Sampai di kantor Erlang cukup disambut baik. "Kakek," sapa Erlang kebetulan bertemu diloby kantor dengan sang kakek.

"Syukurlah kamu akhir mau masuk kantor juga Er, kakek sudah lama menunggu kamu disini."

"Ada apa memang kakek?"

"Sudah lama kakek ingin bekerja sama dengan perusahaan Elang Group tapi belum ada yang pas untuk kakek serahkan tanggungjawab ini."

"Elang Group bukankah perusahaan kecil kakek? Tapi kenapa kakek mau bekerja sama dengan perusahaan itu."

"Kakek tahu Erlang hanya saja kakek yakin perusahaan itu dalam 3 tahun kedepan akan berkembang sangat pesat tidak tahu siapa CEO Elang group sangat misterius sekali. Perusahaan itu baru berdiri 3 tahun tapi mampu melampaui beberapa perusahaan pesaing yang sudah lama berdiri."

Surya bersama Erlang cucunya terus mengobrol sepanjang perjalan menuju ruangan membahas Elang Group sebuah perusahaan baru yang bergerak dibidang industri dan jasa setra memanfaatkan perkembangan starup.

"Lalu apa hubungannya dengan Erlang masuk kantor kek?"

"Kakek ingin kamu yang memegang tanggungjawab ini Er."

Sejenak Erlang terdiam akan permintaan kakeknya. "Bukan Erlang tidak mau kek, hanya saja banyak yang lebih baik dari Erlang bisa melakukan hal itu."

Sampai di depan ruang kerjanya Surya tidak segera masuk dia menatap kearah cucunya sendu entah apa yang terjadi.

"Kamu benar Er, hanya saja ini jalan satu-satunya agar perusahaan kita tetap berdiri tegak, kakek sudah memperhitungkan semuanya jika kita bekerja sama dengan Elang group keuntungan perusahaan akan semakin besar walaupun Elang group perusahaan baru. Kakek juga sudah mengirim beberap orang untuk mengajukan kerja sama tapi semua ditolak, siapa tahu jika kamu yang mengajukan kontrak kerja sama dengan Elang group akan mendapat persetujuan."

Kata-kata kakeknya barusan membuat Erlang merasa ada yang janggal, dia yakin pasti sudah terjadi sesuatu di perusahaan sang kakek sampai Erlang melihat ada rasa kecewa disorot mata kakeknya.

"Erlang akan bantu kakek tapi untuk mengurus setrusnya kerja sama Erlang mungkin tidak bisa. Erlang hanya bisa membantu kita pasti akan mendapatkan kerja sama dengan Elang group."

"Syukurlah kalau begitu kakek senang dengernya tak masalah Erlang kamu bisa membuat perusahaan kita kerja sama dengan Elang group saja kakek sudah sangat bersyukur sekali."

Aneh perusahaan Prayuda group yang sudah lama berdiri dan sangat terkenal tapi kenapa ini bekerja sama dengan Elang group jelas-jelas perusahaan baru. Yakin sekali pasti sudah terjadi sesuatu disini.

Tanpa Erlang dan kakeknya sadari ada seorang menguping pembicaran itu, dia tersenyum licik sudah mendapatkan informasi berharga. Lalu perempuan berpakaian modis barusan menghampiri Erlang dan Surya.

"Erlang, papa."

"Ibu."

"Iya Erlang, ibu senang akhirnya kamu mau masuk kantor juga tidak sia-sia ibu membujuk kamu agar mau membantu kakek disini."

"Terimakasih sekali Kamila sudah mau membujuk Erlang agar ikut membantu di perusahaan."

"Itu harus pa lagipula bukankah Erlang pewaris tunggal Prayuda group jadi dia memang harus terjun langsung bukan ke perusahaan seperti apa dunia bisnis itu," sambung seorang laki-laki yang langsung merangkul pundak Kamila.

"Mas akhirnya kamu sampai juga," ujar Kamila menatap Prayuda dengan senyum manis.

Jelas Erlang tahu senyum ibu dan ayahnya di hadapan sang kakek merupakan senyum palsu.

Benar-benar pintar sekali kalian berakting di hadapan kakek, aku tidak tahu seperti apa reaksi kakek nanti ketika tahu kelakuan anak dan mantunya. Tidak salah lagi mereka manusia berhati iblis!

"Kalian berdua selalu buat papa bangga dan bahagia."

"Kakek aku ke ruangan dulu," pamit Erlang tanpa menyap orang tuanya.

Melihat kepergian Erlang, Surya menatap iba pada Prayuda dan Kamila tidak disapa oleh sang putra.

"Kalian bersabarlah Erlang mungkin masih butuh penyesuaian diri agar bisa kembali dekat dengan kalian."

Surya mengira jika Erlang lah yang menjauhi kedua orang tuanya sehingga membuat Kamila dan Prayuda selalu sedih, sayangnya Surya tidak tahu siapa disini seorang pendusta suka membalikan keadaan seorang korban jadi tersangka.

1
Yani
Cerita yang bagus ga bertele" singkat padat happy ending ttp semangat berkarya terus 👍👍👍💪💪💪❤❤❤🙏🙏🙏
Yani
Cerita yang bagus sayang udah tamat tapi ga thor happy ending ttp semanat thour minal Aidin walpa izin juga 🙏🙏
Yani
Selamat buat Arsyi dan Etlang semoga menjadi kelearga SAMAWA
Yani
Setelah sukses baru mengakui anaknya
Yani
Semoga lancar sampai hari H
Yani
Alhamdulillah lamarannya di terima
Yani
Jeng....... bikin tegang
Yani
Bikin deg-degan ni semoga di terima lamarannya sama ayah Alvan
Yani
Semoga di terima lamarannya Erlang
Yani
Duh senengnya tinggal bicara sama ayahnya Alvan
Yani
Kira" mau bicara apa ya Erlang
Yani
Arsyi takut dengan perasaannya takut ga berjodoh sama Erlang
Yani
Ayah Alvan menjaga putri" dengan baik
Yani
Di kantin rame kayanya gara" ada Abiyan dan Ratara
Yani
Sama" sudah jatuh cinta tu belum nyadar dua" nya
Yani
Tenang Arsyi bukan siapa" ko
Yani
Tau ga bisa di ajak becanda masih aja di candain
Yani
Abiyan baru inget punya janjo
Yani
Kasian Erlang jadi menyakiti diri sendiri karena ulah orang tuanya
Yani
Kasian Erlang butuh konsultasi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!