NovelToon NovelToon
The Stones

The Stones

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Epik Petualangan / Perperangan
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Danny I.P

seorang penyihir terdampar, menemukan sebuah batu aneh dan dicuri oleh muridnya, muridnya mencoba mengambil batu itu tapi berhasil dikalahkan, sang penyihir menjaga batu itu dengan ketat dan beberapa tahun kemudian seseorang mencoba membangkitkan sang zulian mencoba merebut kembali batu itu

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Danny I.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

chapter 4

**~Gerbang Kota Syon~**

Kynox berjalan mendekati kedua penjaga itu diikuti oleh anak tersebut dari belakang.

“Hai, aku ingin masuk ke kota ini, bagaimana caranya ya?” tanya Kynox kepada kedua penjaga itu.

“Ah, tuan ingin masuk ke kota ini? Itu gampang sekali. Yang anda lakukan hanyalah mengisi formulir ini, dan setelah itu anda bersama anak anda boleh masuk kedalam kota kami,” sahut salah satu penjaga itu menjelaskan. Kynox pun mengisi formulir tersebut, dan seketika formulir itu berubah menjadi sebuah borgol kaki yang tidak bisa terlepas kecuali keluar dari kota.

Sistem yang cukup menarik, formulir yang terbuat dari kertas, tapi bisa berubah menjadi borgol kaki.

“Borgol ini sebagai pertanda bahwa anda dan anak anda berada di sini. Jika terjadi apa-apa atau kalian berdua melakukan sesuatu yang tak pantas, maka borgol ini akan berbunyi,” kata salah satu penjaga.

“Baiklah, kami mengerti. Terima kasih,” senyum Kynox.

Mereka berdua pun pergi menuju kedalam kota Syon.

**~Kerajaan Syon beberapa jam yang lalu~**

“Bagaimana keadaan kota, Alfred?” tanya Yang Mulia Agung Raja dari Kerajaan Syon.

“Untuk saat ini semua aman terkendali, tuan,” jawab Alfred.

“Bagaimana dengan Helena?” tanya Yang Mulia.

“Putri Helena benar-benar aman, dia berada di kamarnya saat ini, Yang Mulia,” jawab Alfred.

“Baguslah kalau begitu, jagalah Helena untukku. Aku tahu kau pasti bisa melakukannya,” sahut Yang Mulia.

Sementara itu, di kamar Putri Helena, ada seorang gadis kecil dengan rambut panjang berwarna pirang sambil memainkan boneka putriannya.

“Mama, boneka putri ingin main di taman!” seru Putri Helena sambil mengayunkan boneka putrinya.

“Tentu, sayang. Kita bisa bawa boneka putri bersama kita,” jawabnya dengan penuh kasih.

Putri Helena berlari-lari kecil di sekitar kamarnya, memeluk boneka putrinya dengan erat.

“Boneka putri, kita akan minum teh di taman! Yay!” serunya riang, sebelum melompat ke depan pintu untuk pergi ke taman istana.

**~Lorong Kerajaan~**

Alfred, yang tiba-tiba muncul di belakang Cobra dan Meylin, menatap mereka dengan mata tajam, membuat mereka terkejut.

“Maaf, kalian berdua siapa?” tanya Alfred dengan suara tegas, memotong percakapan mereka.

Cobra dan Meylin tersentak kaget oleh kemunculan tiba-tiba Alfred.

“Kami hanya seorang penyintas, jangan hiraukan kami,” jawab Cobra dengan tergesa-gesa, mencoba menutupi kepanikannya.

Namun, Alfred tidak terpengaruh. Dengan cepat, dia mengambil garpu dari saku celananya dan melemparkannya pada mereka berdua.

“Syuut...syutt,” mereka berdua berhasil menghindar dari lemparan yang mendadak.

“Katakan padaku, siapa dan apa tujuan kalian kemari?” tanya Alfred dengan nada yang semakin meningkat, mencerminkan kecurigaannya yang tumbuh.

“apa kalian diutus oleh Vlad?” tambah Alfred, mencoba mencari tahu lebih lanjut.

“Kami tidak diutus oleh siapapun, kami adalah penyintas,” Meylin mencoba membela diri mereka, dengan tatapan yakin.

Alfred jelas tidak percaya pada penjelasan mereka. Bagaimana mungkin ada dua orang asing yang tiba-tiba muncul di istana dan mengklaim diri mereka sebagai penyintas?

“Alfred, beri tahuku bagaimana cara melawan Drakula itu!” tiba-tiba yang mulia turun dari ruangannya, langsung memandang ke arah mereka.

“Siapa kalian? Dan apa yang kalian lakukan di kerajaanku?” tanya yang mulia dengan curiga, mengingat wajah mereka.

“Jangan khawatir, yang mulia, kami bisa menjelaskannya,” kata Cobra sambil melemparkan pandangan tajam pada yang mulia dan pelayannya.

Cobra langsung menyuruh Meylin untuk membunuh yang mulia. “Lakukan sekarang, Meylin!”

Namun yang mulia dengan cepat menghindari serangan Meylin. “Syatt!” serunya sambil mengelak.

Alfred diam-diam memperhatikan situasi mereka bertiga. “Kenapa kau hanya diam?” tanya Cobra dengan curiga.

“Entahlah, mungkin karena ini bukan urusanku,” jawab Alfred dengan tenang.

Cobra semakin kesal dan mencoba menyerang Alfred dengan pisau, namun yang mulia hanya tertawa.

“Dia bukan pembantu sembarangan, Cobrak. Dia adalah seseorang yang berharga,” kata yang mulia sambil tersenyum.

Berapa kali pun Cobra menyerang dengan pisau, Alfred berhasil menghindarinya.

1
Selviana
Aku sudah mampir nih kak.Jangan lupa mampir juga di karya aku yang berjudul ( Terpaksa Menikah Dengan Kakak Ipar)
🥀°°~°°Dita Feryzha🌺🌺
cerita yang sangat bagus, tentang perang, sihir drakula, penulisan juga sudah bagus, semangat terus ya thor, jangan pernah putus asa untuk terus berkarya💪💪💪😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!