Memperbaiki Kehidupan Dengan System

[Ting]

[Misi mengirim uang 1,000,000 Dollar Nero selesai]

[Selamat Tuan mendapatkan hadiah Villa Nomor 01 Distrik Bintang ]

[Semua berkas kepemilikan telah tersimpan di inventory System ]

"Villa Nomor 01?. Distrik Bintang?"

ucap Zora sedikit tak percaya dengan apa yang ia dengar sebelum nya,

Karena untuk memiliki rumah di ibu kota tempat nya berada saat ini setidaknya membutuhkan biaya 3 sampai 5 juta dollar nero, dan itupun lokasi nya berada di pinggir an kota.

Lalu bagaimana dengan di pusat kota bahkan itu tidak bisa ia bayangkan

Tapi sekarang system nya malah memberikan Villa padanya begitu saja.

Dan villa itu adalah villa Nomor 01 yang bahkan tidak pernah ia bayangkan sebelum nya.

Karena letak villa itu berada di wilayah elite yang di khusus kan untuk orang orang berpengaruh dan memiliki kekayaan tak terbayangkan untuk bisa berada tinggal di sana

Di sana yang termurah saja berkisar 3 sampai 5 juta per meter nya itupun di wilayah luar Distrik bintang itu sendiri,

sementara untuk di wilayah menengah Villa di sana bekisar 100 juta hingga 500 juta.

Lalu bagaimana dengan milik nya yang bahkan berada di pusat Distrik Bintang itu sendiri dan juga Villa nya itu merupakan Villa utama di antara villa Villa yang lain di Distrik itu.

Kemudian dengan semangat Zora langsung membuka Inventory nya dan benar saja di sana ada map merah yang sangat mencolok berada di samping kartu emas global Miliknya.

Dengan hati hati Zora pun mengambil map merah tersebut.

Setelah itu betapa terkejut nya ia setelah membaca isinya

Ternyata benar saja di dalamnya tertulis dengan jelas namanya Zora Abraham sebagai pemilik dari villa nomor 01 yang merupakan villa terindah dan termegah yang di bangun di tempat itu.

Karena penasaran, ia pun mengecek informasi lebih detail mengenai Villa tersebut menggunakan ponselnya.

Mengejutkan ternyata seseorang yang berhak memiliki Villa tersebut haruslah seseorang yang memiliki kekayaan bersih di atas 1 Triliun Dollar Nero ,

lalu ia pun bertanya pada System mengapa ia bisa mendapatkan nya padahal kekayaan yang ia miliki saat ini masih Nol. Jika dilihat dari bar status yang ia miliki.

[Tuan tidak usah memikirkan itu , cukup tempati dan jalani hidup tuan dengan baik, yang penting semua itu system dapatkan dengan legal. Jadi tuan tidak perlu bertanya lebih jauh bagaimana System bisa mendapat kan nya]

Mendengar itu , ide konyol pun muncul di kepala nya, salah satunya adalah dengan ia berencana menjual Villa tersebut agar dirinya memiliki banyak uang dari hasil penjualan villa tersebut.

[Properti yang di berikan oleh System tidak dapat di jual]

[System ada untuk membuat kehidupan tuan berubah dengan memiliki properti properti mewah kedepannya. Jadi jangan pernah berpikiran untuk menjualnya, apa tuan pikir system adalah makelar yang akan mengurus dan melayani jual beli yang akan tuan lakukan, jangan harap ]

Mendengar suara system yang seperti memarahi nya membuat Zora tertawa sendiri , karena Merasa lucu dengan sistem nya itu

'Lalu bagaimana jika aku menyewakan nya , apakah itu juga akan di larang oleh system?'

Pikirnya lagi.

[Kalau itu tidak apa Tuan, selama properti tersebut masih atas nama Tuan ]

Jawab System lagi atas pemikiran Zora sebelum nya

"Bagus , jika begitu kedepannya aku tidak perlu khawatir lagi Jika nanti aku mendapatkan properti seperti Villa sebelum nya." Zora tersenyum senang setelah mendengar jawaban system nya

Namun di tengah kebagian nya itu, tiba tiba perut nya berbunyi karena ia belum makan apapun dari siang tadi akibat pingsan karena penyatuan system pada tubuh nya

"Dengan Uang yang tersisa saat ini , aku hanya bisa membeli beberapa roti dan air mineral , tak apalah fisikku yang sekarang bukanlah fisik yang lemah seperti yang dulu lagi "

Ucap Zora.

Seraya memandangi beberapa lembar uang kertas yang ia keluarkan dari kantong nya.

Kemudian ia memasukkan nya kembali ke dalam kantong nya, setelah itu ia langsung mengemasi brang barang milik nya karena ia berencana akan langsung pindah ke villa miliknya.

Setelah keputusan itu di buat, dengan cekatan Zora memasukkan beberapa stel Pakaian yang ia miliki ke dalam tas miliknya.

Sementara untuk buku buku kuliah milik nya ia masukkan ke dalam inventory agar tidak perlu lagi membawa nya kemana mana. Ya meski sebenarnya buku buku tersebut sudah tidak ia perlukan lagi saat ini mengingat ia hanya tinggal menunggu wisuda nya saja,

Ia menyimpan buku buku itu hanya untuk kenang kenangan saja. Juga, sebagai pengingat pada dirinya jika ia pernah menjalani kehidupan berat selama menjalani kehidupan kuliahnya.

Setelah dirasa sudah tidak ada yang tertinggal lagi Zora pun langsung keluar dari kost kecilnya nya itu menuju jalan besar yang tak jauh dari sana untuk membeli beberapa kue yang di jual di pinggir jalan untuk sekedar mengganjal perutnya.

....

1 jam kemudian tepatnya jam 20:15.

Saat ini Zora sudah berada di depan post penjaga yang terletak tak jauh dari gerbang masuk Distrik Bintang tempat villa milik nya berada.

Ia tidak merasa kecapean ataupun lelah bahkan setelah melakukan perjalanan sejauh itu sebelumnya, ini karena fisik nya yang sudah berevolusi menjadi fisik prajurit super. Jadi jarak seperti itu masih belum cukup untuk membuat nya lelah.

Tapi meski begitu dengan penampilan nya yang sangatlah sederhana bahkan terlihat baju yang ia pakai saat ini banyak sekali warna yang luntur akibat sudah terlalu lama di pakai membuat sosoknya yang berdiri di depan gerbang masuk distrik itu menjadi tatapan banyak sekali Pasang mata yang keluar masuk tempat itu.

Mereka memandang Zora dengan pandangan menjijikkan karena pakaian yang ia kenakan saat ini.

Terlebih wajahnya pun tidak terlihat jelas saat ini karena malam hari , jadi mereka mengira sosok Zora adalah pengemis yang kebetulan datang ke tempat ini

Zora tidak mempedulikan mereka semua bahkan ia nyelonong berjalan begitu saja menuju gerbang megah yang ada di depan nya itu

"Berhenti Disana!"

Seru security yang melihat sosok Zora yang hendak masuk ke dalam kawasan Distrik

Bahkan tangan nya pun langsung di cekal dengan keras oleh sang security seperti tengah menangkap seorang maling.

Membuat Zora memutar bola matanya dengan malas, karena orang orang di ibu kota hanya memandang seseorang hanya dari penampilan nya saja

"Mau apa kau kemari?" tanya security itu lagi dengan suara cukup keras pada Zora.

Bahkan tangan yang memegang tangan Zora nampak semakin keras cengkraman nya, karena mungkin ia takut Zora nekat masuk ke dalam saat ia melepaskan nya.