NovelToon NovelToon
Pulang Untuk Membalas Dendam

Pulang Untuk Membalas Dendam

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Romansa / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: nita kinanti

Dira, gadis yang dulu menjadi korban bully dari teman sekolahnya akhirnya berubah menjadi sosok yang kuat dan berkuasa. Selama bertahun-tahun dia tinggal di luar kota. Dia berusaha mengubur dalam-dalam kenangan pahitnya sewaktu menjadi korban bully dan ingin melanjutkan hidupnya dengan tenang karena yakin karma akan bekerja dengan sendirinya.

Tetapi kemudian, Dira mendengar jika ternyata orang-orang yang dulu membullynya sekarang hidup bahagia, Dira merasa tidak terima. Kepulangannya ke kota kelahirannya yang tadinya hanya demi karier berubah menjadi keinginan untuk membalas dendam. Dira bertekad jika karma belum menghampiri mereka maka dia yang akan menghantarkannya.

Akankah Dira berhasil membalas dendamnya atau justru memaafkan mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nita kinanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

4. Restoran dan Kenangannya

Waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam tetapi Dira baru akan pulang.

"Kita cari restoran ya, Pak! Saya mau makan malam dulu," ucap Dira kepada pak sopir yang setia menunggunya. Sampai saat ini Dira selalu diantar jemput oleh sopir perusahaan. Dia belum sempat membeli mobil baru karena terlalu sibuk, sementara mobilnya yang dulu sudah dia jual karena kepindahannya ke kota ini.

Sebelumnya Dira sudah pamit kepada ibunya jika dirinya pulang terlambat dan akan makan malam di luar jadi ibunya tidak perlu menunggunya.

"Mau ke restoran mana Bu Dira?"

Dira tampak berpikir. "Bapak punya rekomendasi? Saya sudah lama tidak tinggal di sini jadi tidak tahu restoran mana yang menunya enak."

"Oh ... Itu Bu, ada restoran yang selalu ramai pengunjungnya. Apa Bu Dira mau saya antar ke sana?"

"Boleh deh Pak, daripada saya bingung. Nanti bapak temani saya makan ya?" pinta Dira, tidak memposisikan dirinya sebagai seorang atasan, tetapi lebih seperti keluarga.

"Terima kasih Bu, tapi saya sudah makan tadi," tolak pak sopir halus.

"Oh .. Ya sudah."

Beberapa saat kemudian mobil yang ditumpangi Dira sudah sampai di parkiran restoran. "Ini tempatnya Bu Dira," ucap Pak sopir.

Dira memandangi restoran itu dari dalam mobilnya sebentar. "Lumayan," ucapnya kemudian turun dari dalam mobil. "Bapak beneran tidak mau menemani saya makan?" tanya Dira lagi.

"Terimakasih Bu Dira, tetapi saya sudah kenyang. Saya nunggu di sini saja."

"Baiklah," ucap Dira lalu dia masuk ke dalam restoran. Dira duduk lalu memesan makanan. Beberapa saat kemudian makanannya datang dan Dira pun langsung memakannya. Tiba-tiba saja Dira mendengar suara seperti orang berbicara dengan nada tinggi di meja di belakangnya. Dira menoleh karena kata-kata yang keluar dari orang itu sedikit tidak enak di dengar. Benar, di belakang Dira duduk ada seorang pelayan sedang memarahi pelanggan.

Lalu seorang perempuan datang menghampiri. "Ada apa? Kenapa ribut-ribut begini?" tanya perempuan itu.

"Ini Non Rieke, di kasih bill malah berlagak bingung. Katanya tidak punya uang."

Non Rieke? Apakah dia ... ? Jadi ini restoran miliknya?

Sepertinya semesta memang mendukung rencana balas dendam Dira. Jalannya seperti dimudahkan dengan sendirinya tanpa dia berusaha. Dia belum mencari tahu soal restoran milik Rieke tetapi tiba-tiba saja dia sudah berada di dalamnya.

"Tetapi benar, temanku yang mengajakku ke sini. Mereka juga yang akan membayar semuanya," ucap pelanggan yang terlihat masih muda itu gugup.

Dira berdiri lalu menghampiri ketiga orang itu. "Berapa tagihannya? Aku yang akan membayarnya," ucap Dira.

Ketiga orang itu menoleh ke arah Dira secara bersamaan.

"Anda siapa? Apa hubungannya dengan gadis ini?" tanya Rieke.

Dira tidak menjawab. Dia mengeluarkan beberapa lembar uang dari dalam dompetnya lalu menyerahkannya kepada pelayan yang berdiri di depannya. Pelayan itu melihat ke arah Rieke, dan Rieke mengangguk mengiyakan. Lalu pelayan itu pergi ke kasir.

"Pulanglah, dik. Tidak apa-apa. Aku sudah membayar semuanya," ucap Dira kepada gadis itu.

Gadis itu menatap Dira. "Terimakasih. Semoga kelak aku bisa membayar hutangku pada kakak," ucap gadis itu dengan mata berkaca-kaca. "Aku akan selalu mengingat kebaikan kakak," ucap gadis itu sebelum pergi.

Sesaat kemudian pelayan itu kembali. "Ini kembaliannya," ucap pelayan itu. "Ambil saja," balas Dira datar lalu kembali ke mejanya.

Rieke terus menatap Dira dengan tatapan aneh. Dia seperti sedang berusaha mengingat-ingat sesuatu. "Apa aku mengenalmu? Kita pernah bertemu? Wajahmu seperti tidak asing bagiku," tanya Rieke sambil berjalan mengikuti di belakang Dira.

Dira berbalik dengan anggun. "Kamu tidak ingat padaku?" tanyanya dingin.

Rieke terlihat masih bingung.

"Aku Dira, Dira si dekil. Apa kamu ingat?" tanya Dira dengan mata yang menatap lurus ke mata Rieke.

"Tidak mungkin!" ucap Rieke tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya. Dira yang berdiri di depannya ini adalah sosok Dira yang anggun dan cantik. Tubuhnya juga dibalut dengan pakaian mahal, jauh berbeda dengan Dira yang dulu.

"Kami tidak harus membayarnya karena kamu tidak mengenal gadis tadi," ucap Rieke tanpa sedetikpun mengalihkan matanya dari Dira.

"Tidak apa-apa. Aku pernah di posisi gadis itu jadi aku tahu rasanya. Kejadian ini seperti dejavu bagiku. Kamu tahu maksudku 'kan?" ucap Dira masih tanpa ekspresi di wajahnya.

"Dira, kejadian itu sudah bertahun-tahun lamanya. Sudahlah, kita lupakan saja. Kita sama-sama masih muda waktu itu, jadi wajar kalau melakukan kesalahan."

Dira menatap Rieke dengan tatapan dingin. "Wajar?!"

Rieke terlihat salah tingkah. "Aku minta maaf, aku dan Selvi memang keterlaluan dulu."

"Kalau kamu memang berniat minta maaf seharusnya kamu mencariku dan meminta maaf padaku beberapa tahun yang lalu!"

Rieke terdiam.

"Selera makanku jadi hilang," ucapnya sambil meletakkan beberapa lembar uang di atas meja. "Ambil saja kembaliannya. Dulu aku tidak punya uang untuk sekedar membayar makanan yang kalian makan. Tetapi uangku lebih dari cukup untuk membeli restoranmu sekarang!" ucap Dira dengan angkuhnya.

Rieke terpaku mendengar kata-kata Dira. Gadis yang dulu sering dia bully sekarang berubah menjadi perempuan cantik dan kaya bahkan Rieke terlihat seperti tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengannya.

Dira kembali ke mobil dimana sopirnya setia menunggu. "Kita pindah ke tempat lain saja Pak. Sepertinya lidah saya tidak cocok dengan menu makanan di sini," ucap Dira seperti menjawab pertanyaan pak sopir yang belum sempat keluar dari mulutnya.

"Baik Bu. Kita kemana sekarang?" tanya Pak sopir mulai menjalankan mobil.

"Antar saya ke jalan Pramuka, Pak," ucap Dira. Kejadian tadi mengingatkannya pada kedai makan tempat dimana dia dulu dikerjai oleh Selvi dan Rieke.

Apa restoran itu masih buka? Kak Hesti, apa kabar kakak?

* *

"Ini benar kamu?" tanya Hesti yang masih belum percaya jika perempuan yang duduk di depannya adalah Dira.

"Iya, ini aku. Aku tidak menyangka kakak masih bekerja di sini."

"Astaga, sudah beberapa tahun dan kamu masih mengingatku?" tanya Hesti yang masih belum percaya jika perempuan di depannya adalah gadis remaja yang dia bantu dulu.

"Aku tidak akan pernah lupa kebaikan kakak kepadaku. Aku kemari untuk berterima kasih kepada kakak."

"Sudahlah, lupakan itu."

Waktu itu manajer restoran memutuskan Dira harus membayar makanan yang di makan Rieke dan Selvi dengan cara mencuci piring dan bersih-bersih di restoran itu selama beberapa hari. Setelah pulang sekolah Dira langsung ke restoran itu untuk mencuci piring dan pulang ke rumah sebelum ibunya pulang bekerja. Hanya Hesti yang mau mengajaknya bicara bahkan kadang membantunya mencuci piring dan peralatan masak kotor yang tak terhitung jumlahnya.

"Aku ingin menawarkan kerja sama dengan kakak. Apa kak Hesti mau?" tanya Dira langsung pada intinya.

"Kerja sama apa?"

"Restoran, aku ingin membuka restoran dan aku ingin kakak yang mengelolanya."

1
lizah meon
pilih aje Jeff. jgn jual.mahal sgt. nnti diambil org atau Jrff bosan dgnmu Dira.
lizah meon
Luar biasa
Yovan Imbar
👍👍
Asiana Tyas
Luar biasa
Iis
kok jeff tshu apartmn c alex y
Sulaiman Efendy
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Sulaiman Efendy
LUMAYAN BAGUS, DN BNYK HIKMAH SERTA PEMBELAJARAN DLM NOVEL INI..
Sulaiman Efendy
PASTI ORG TUA PARA PMBULLY OLIV DIANCAM SAMA DIRA, DNG ANCAMAN MNARIK INVESTASI DIPRUSAHAAN MRK..
Sulaiman Efendy
AKHIRNYA LO AKN BERLUTUT DIBAWAH KAKI DIRA..
Anisah
bAgus
pak siwoyo
keterbukaan dira akam membuat jeff bertindak ...dg kekuasaan dan kelayaannya semua teratasi .... masalah alex keciiiiiillll
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
.
Khusnul Khotimah
sangat bagus ceritanya kak, sy suka cerita wanita kuat /Good/
As Tini
knp gk ngomong sama jeff sih, bodoh bnget
Dwi Fadilah
Luar biasa
愛の光 (Ai no Hikari)
ya seperti itulah akibatnya jika terlalu memanjakan anak. boleh² saja menuruti keinginan anak, tp hrs dipilih² mana yg lebih penting bukan semua keinginan anak hrs dituruti. anak jg hrs diajarkan bagaimana krja keras, biar nntinya jika terjadi apa² dia tahu hrs bagaimana
Tisa Larasati
bagus ceritanya TDK bertele tele
gambir dua
Lumayan
Sukliang
gimana kabar zaki
Anonymous
t
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!