NovelToon NovelToon
Anak Bos Yang Kabur

Anak Bos Yang Kabur

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / CEO / Anak Genius / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: lady vermouth

Seorang bocah ikut masuk dalam mobil online yang di pesan Luna tanpa ia sadari karena mengantuk. Setelah tahu bahwa ada bocah di sampingnya, Luna ingin segera memulangkan bocah itu, tapi karena kalimat bocah itu begitu memilukan, Luna memilih merawat bocah itu beberapa hari.

Namun ternyata pilihannya merawat bocah ini sementara, membawa dampak yang hebat. Termasuk membuatnya berurusan dengan polisi bahkan CEO tempatnya bekerja.

Bagaimana kisah Luna membersihkan namanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lady vermouth, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 4

Karena tadi malam ia harus terbangun berkali-kali karena bocah tengil ini, paginya Luna kesiangan. Ia sangat lelah. Kantung hitam bertengger di bawah matanya. Bibi Muti bersedia menjaga bocah itu selama Luna bekerja. Karena perempuan yang berumur empat puluhan itu tidak punya banyak kegiatan. Dia cukup berkebun di halaman.

 

Luna membelokkan motornya ke area parkir dengan terburu-buru. Hingga sebuah mobil yang juga baru datang dari arah yang lain mengerem mendadak.

 

Ckittt!

 

Suara rem terdengar sangat keras demi menghindari tabrakan. Hingga penumpang yang ada di dalam terantuk bangku mobil depan. Tidak sampai mematikan, tapi lumayan keras.

 

“M-maafkan saya Pak.” Danar langsung menundukkan kepala meminta maaf pada pria berjambang tipis di bangku belakang. Tidak ada suara protes dari bibir pria itu. Namun Danar tahu bahwa pria yang menjadi CEO perusahaan ini, sedang dalam keadaan hati yang tidak baik karena putranya yang menghilang.

 

Pria itu membetulkan letak duduknya. Lalu mengusap dahinya

 

“Siapa barusan itu?” tanya Ian kaku.

 

“Saya kurang tahu, Pak. Saya akan lihat.” Danar meminta ijin keluar. Setengah menggeram, Danar mencari keberadaan perempuan yang melintas barusan.

 

Luna sendiri sedang memarkir motor matic-nya yang baru saja keluar dari bengkel. Dia terburu-buru karena waktu untuk check clock terakhir hampir habis. Karena itu bisa mempengaruhi gajinya. Tidak seberapa, tapi lumayan ada keterangan terlambat datang kerja di slip gaji. Bukankah itu akan mendapat nilai minus pada data performa kerja karyawan. Juga akan mendapat omelan dari HRD yang pastinya agak panjang.

 

“Hei, kamu!” panggil Danar. Namun Luna yang sudah ketakutan terlambat tidak mendengarkan. Luna justru bergerak cepat. “Hei, tunggu!” panggil Danar. Luna sudah melesat jauh. Mengejar waktu check clock yang tinggal 3 menit. “Perempuan ini kenapa sangat berani kabur dari kejaran ku,” desis Danar. Kini ia harus bertanggung jawab pada atasannya karena tidak bisa menemukan orang yang sudah membuat kepala CEO, terantuk bangku kemudi depan.

 

Danar kembali ke mobil dengan informasi nihil. Menghela napas sebelum sampai di depan pintu mobil.

 

“Maaf, Pak. Saya tidak bisa tahu itu siapa. Sepertinya dia kabur,” kata Danar sambil menundukkan kepala.

 

“Aku sudah tahu dia kabur. Aku melihatnya,” kata Ian dengan datar. Ternyata pria memperhatikan sejak tadi. Danar diam. Ia menerima jika atasannya marah. “Kita masuk saja. Karena sebentar lagi kita harus ke kantor polisi lagi.”

 

“Baik, Pak.” Danar segera masuk ke dalam mobil.

 

...***...

 

“Padahal kamu staf keuangan, tapi datang kesiangan. Bagaimana nantinya saat bagian lain melihat kamu seenaknya datang jam segini?” tunjuk HRD ke arah jam dinding di kantornya. Dia marah pada Luna yang telat check clock. Dan kebetulan saat itu pihak HRD sedang ada di luar ruangannya.

 

“Maaf.” Kepala Luna menunduk.

 

“Karena ini pertama kalinya, jadi aku bisa mentolerir kesalahan kamu, tapi ingat ... Ini bukan untuk di salah gunakan,” pesan HRD.

 

“Iya. Terima kasih.” Setelah itu Luna berjalan menuju ke ruangannya dengan tatapan sekuriti yang tahu dia terlambat.

 

“Dimarahi, Lun?” tegur Rafa pelan dengan sorot mata meledek.

 

“Diam,” desis Luna. Rafa terkekeh pelan.

 

“Selamat pagi, Pak.” Rafa langsung bersikap sempurna. Lalu membungkuk memberi hormat. Ternyata itu Ian dan Danar orang kepercayaannya. Luna yang sudah kena marah karena telat, masih tidak peduli dengan yang lain. Dia segera masuk ke dalam ruang keuangan dengan cepat saat Ia dan Danar masuk ke ruangan HRD.

 

“Eh, barusan ketemu sama pangeran ya?” tanya Karin yang baru saja masuk ke dalam ruangannya.

 

“Pangeran?” tanya Luna bingung. Ia meletakkan tasnya di meja. Lalu mencari-cari kunci loker yang di sediakan untuk setiap karyawan. “Siapa?”

 

“Pak Ian," jawab Karin.

 

“Pak Ian? Memang ada Pak Ian tadi?” tanya Luna yang belum ngeh kalau pria itu tadi berada di belakangnya.

 

“Ada. Bukannya dia ada di belakang sama Danar,” kata Karin. “Hei! Kamu terlambat ya?” tanya Karin saat melihat semua perlengkapan Luna masih di meja. Belum di letakkan di dalam loker. Dia Baru sadar situasi kawannya ini.

 

“Iya nih."

 

“Tumben. Ngapain aja sampai terlambat? Kencan sampai dini hari ya? Makanya pagi ngantuk berat dan itu bikin kamu terlambat,” goda Karin membuat Luna mendelik.

 

“Tutup mulutmu. Itu penghinaan karena kamu tahu aku adalah jomlo,” desis Luna geram. Karin terkekeh. Setelah menemukan kunci loker, perempuan ini keluar ruangan untuk memasukkan tas kerja ke dalam loker. Lalu kembali ke ruangan. Karin melihat Luna yang berjalan ke mejanya.

 

“Ini pengajuan dana untuk acara jalan santai ulang tahun perusahaan,” kata Karin menunjukkan beberapa lembar perincian dana. Luna membaca dan membolak-balik lembaran itu sebentar.

..._____...

1
Lies Atikah
semoga kembar thor biar rame hehe
Lies Atikah
Gak Jelas banget Si Lan ini udah luna jangan maksa orng yang plinplan tinggalin dulu beri pelajaran enak aja memperlakukan orang kaya sampah keterlaluan kamu Lan
Lies Atikah
oh jadi Lan itu bertepuk tangan sebelah alama cian banget
Lies Atikah
sat set lan gas keun kalau suka bilang langsung tonk plitat plitut
Lies Atikah
selidiki lan hari gini percaya surat wasiat kecuali langsung dari mulut istri mu sebelum meninggal nah baru tuh yakin
Lies Atikah
lan mah pelit masa gak bawa apa 2 bawa batu ke mana bawa anak lagi
Lies Atikah
semoga segera ketahuan belang nya si manora
Lies Atikah
pintar dikit napa sih Lan kamu kan ceo masa bisa di kadalin bodoh di pelihara
Lies Atikah
mampir thor
Ririn Nursisminingsih
Ian juga bodoh percaya aja sama suray wasiat.. selidiki dulu dong
Nabila Al Adibah
Luar biasa
Mrs.Riozelino Fernandez
bahasa kalbu mereka perlu di acungi jempol...TOP 😂😂😂😂
Mrs.Riozelino Fernandez
😂😂😂😂😂😂😂
Mrs.Riozelino Fernandez
😆😆😆😆😆
Mrs.Riozelino Fernandez
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Siti Nurjanah
oh ternyata karin yg dengar kirain danar
Siti Nurjanah
betul itu lan..... dan mulailah untuk menyelidiki
Siti Nurjanah
apa dulu yuda dan lan mencintai orang yg sama trs dia memilih lan. dan sekarang yuda punya dendam dgn lan
Siti Nurjanah
jd geram q ama lanbkatanta CEO yg di takuti kenapa bodoh bgt tidak menyelidiki keakuratan surat wasiat itu. semoga asprinya tau kalau pengacara dan naura punya kesepakatan. dan tau kalau srlain lan naura punya kakasih lain
Siti Nurjanah
jangan " yuda pengacara lan adalah mantan luna
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!