Rumah Kost Pak Manto

Saat pagi datang dan matahari langsung menyinari bumi, Luna membuka mata karena dia tersadar bahwa sedang tidur di luar dan mungkin saja saat ini Zizi juga belum bangun karena tidak ada siapa pun yang membangunkan dia. Luna menatap sekitar namun sesaat dia menjadi terkejut bukan main karena sekarang dia bukan berada di pondok tempat semalam.

Sungguh aneh dan juga menakutkan karena saat ini Luna ada di kuburan yang tidak pernah dia ketahui milik siapa, bermula dari dia terbangun di luar rumah dan sekarang justru di pagi hari Luna terbangun ada di atas kuburan dan mungkin saja ini milik seseorang yang tidak pernah Luna kenal.

Luna segera bangkit berdiri karena membayangkan semalaman dia tidur di sini memeluk kuburan tersebut dan terlihat kuburan itu tidak memiliki nama, tapi yang jelas memang itu sebuah kuburan dan tanah yang bekas di gali belum terlalu lama, mungkin saja masih sekitar satu bulan yang lalu sehingga masih terlihat baru.

Bingung juga karena sekarang Zizi tidak ada di sebelah dia sehingga Luna memang sendirian dan mungkin sejak tadi malam Zizi telah meninggalkan Luna sendirian, rasa takut bersarang di dalam hati sehingga membuat gadis ini bergegas lari menuju pintu utama untuk menemui Gita karena Luna akan bercerita apa yang telah terjadi pada dia.

"Gila semalam aku tidur di kuburan seperti itu." Luna merutuk dan sambil menoleh ke sana kemari.

"Dari mana kamu sepagi ini?" tegur sebuah suara yang sangat lembut.

"Eh Ibu, ini saya tadi malam terkunci di luar jadi tidak bisa masuk ke dalam." jawab Luna jujur saja.

"Terkunci? itu kan ada kunci di luar yang saya letakkan karena memang bila ada yang terkunci." Bu Dewi menunjuk segerombol kunci yang di letakkan dekat pintu.

"Ah Saya tidak tahu jadi semalaman tidak masuk ke dalam dan cuma di luar saja." Luna menggaruk kepala yang tidak gatal karena malu dan juga takut.

"Lain kali bila sudah malam maka tidak usah keluar." pesan Bu Dewi dan segera bergegas pergi karena akan mengontrol banyak anak kost lain.

"Astaga malu nya aku, kok ya aku tidak tahu kalau ada kunci serep di sini." keluh Luna dan segera masuk ke dalam rumah tersebut.

Otak Luna sudah penuh dengan cerita yang akan dia katakan kepada Gita karena tadi malam terasa begitu aneh dan juga seram, jelas sekali Luna melihat kalau yang dia tempati adalah gubuk dan itu usang tapi ketika bangun pagi malah sudah berubah menjadi kuburan yang tidak pernah dia sangka sedikit pun.

"Hai, kamu anak baru yang itu ya?" tegur Sheila yang baru keluar dari kamar mandi.

"Iya, Luna." Luna mengulurkan tangan dengan sangat ramah.

"Kamu dari mana sepagi ini, habis jogging ya?" tanya Sheila pula.

"Anu, aku terkunci di luar jadi tidak bisa masuk ke dalam dan semalaman aku tidur di luar." ujar Luna.

"Serius?!" Sheila begitu kaget setelah mendengar apa yang Luna katakan ini.

Luna sendiri tidak menyangka kalau respon Sheila akan separah itu dan yang paling penting itu terlihat seperti orang yang ketakutan serta kecemasan berlebih, dari sini Luna menyadari bahwa ada sesuatu yang telah terjadi di kost tersebut namun dia masih belum bisa memastikan itu kejadian apa.

"Sini kamu!" Sheila segera menarik Luna masuk ke dalam kamar dia untuk berbicara secara pribadi.

"Ada apa, kok Kamu terlihat sangat panik seperti itu?" Luna tidak paham dengan respon Sheila.

"Jangan pernah mengulangi kejadian yang baru saja kau alami ini, itu akan sangat berbahaya." pesan Sheila kepada Luna.

Tapi Luna malah salah fokus ketika melihat gambar Zizi yang ada di atas laci milik Sheila, gadis itu terlihat sangat cantik tapi yang terlihat berbeda justru di sini kelihatan bahwa Zizi berkulit hitam manis, sedangkan kemarin Zizi terlihat begitu putih bersih seolah pucat seperti mayat.

"Dia teman kamu ya?" Luna bertanya pada Sheila yang terdiam dengan pikiran kacau.

"Ya, dia sudah menghilang sekitar sebulan yang lalu dan sampai saat ini belum juga ditemukan." Sheila mengangguk pelan.

"Hilang? tapi tadi malam aku ketemu dengan gadis seperti dia kok! atau hanya mirip saja?" Luna menoleh dan menatap Sheila.

"Di mana kamu ketemu dengan Zizi?!" Sheila kaget karena Luna malah bertemu dengan teman yang hilang tersebut.

"Ya dia mengatakan kalau namanya Zizi, kami bertemu saat aku terkunci di luar dan dia mengajak aku di pondok belakang sana." cerita Luna pada Sheila yang saat ini syok tidak percaya.

Tentu saja Sheila tidak percaya dengan cerita Luna karena ini seolah terlihat hanya karangan saja, tapi yang aneh lagi untuk apa Luna mengarang pertemuan dia dengan Zizi karena gadis ini sama sekali tidak mengenal Zizi atau Sheila sendiri. di tambah Luna juga mengatakan bahwa Zizi ada di belakang sana pada sebuah pondok, tentu saja Sheila merasa sangat aneh tidak karuan.

"Kau dari halaman belakang rumah sana?!" Sheila sampai gemetar sekarang.

"Iya, Zizi ini yang mengajak aku ke sana karena dia bilang tidak akan bisa masuk jadi Ya sudah aku ikut dia saja." angguk Luna.

"Tapi aneh juga, saat aku bangun pagi tidak ada lagi pondok tersebut dan berganti menjadi sebuah kuburan!" Luna menyambung karena dia ingat tadi pondok itu sudah tidak ada.

"Ya Allah!" Sheila hampir tidak percaya dengan apa yang Luna katakan ini.

"Tapi bener kok aku ketemu dengan Zizi itu, bukan hanya satu kali tapi saat baru pertama kali bertemu aku juga melihat dia duduk di ayunan sana." ucap Luna berusaha menjelaskan karena Sheila terlihat tidak percaya.

Tentu saja Sheila tidak percaya bahwa teman dia yang bernama Zizi ada di sini malam ini, padahal mereka sudah sebulan lamanya mencari keberadaan Zizi yang tidak pernah di temukan lagi sejak hari itu. tapi kenapa sekarang malah Luna yang bertemu dengan Zizi dan mengatakan bahwa gadis itu ada, mana mereka bermalam bersama di halaman belakang rumah.

"Ajak aku kesana sekarang!" Sheila menarik tangan Luna karena dia ingin melihat kawasan tersebut.

"Aku harus bersiap karena hari ini masuk pagi, maaf ya aku tidak bisa menemani kamu sekarang." Luna menolak karena dia memang harus pergi kerja.

Sheila menarik nafas berat karena dia gagal untuk mencari tahu di mana keberadaan Zizi sekarang, mau memaksa Luna juga tidak bisa karena gadis itu akan segera berangkat kerja dan bila terlambat tentu saja akan mendapat sanksi dari bos yaitu dengan cara potongan gaji.

Selamat siang besti, jangan lupa like dan komen nya.